Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HUMAN RELATION SEBAGAI KOMUNIKASI

INTRAPERSONAL DAN ANTARPERSONAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Komunikasi Antar Persona & Hubungan Manusia

Disusun Oleh:

Sendy boy 10080019302

Muhammad Fadhil 10080021068

Dwiantari Kusumadewi 10080021121

Adam Adrian Raesya Heryana 10080021128

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial, yang dimana dengan
ini manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain.
Dalam kehidupannya, manusia tidak terlepas dari komunikasi. Komunikasi
dilakukan sebagai upaya mempertahankan hidup, hal ini karena komunikasi
berkaitan erat dengan interaksi antar sesama manusia sebagai makhluk sosial
yang nantinya akan terjalin suatu hubungan sosial guna bertahan hidup, tidak
terkecuali dalam hal pekerjaan maupun organisasi.
Manusia dalam melakukan pekerjaan maupun berorganisasi tidak terlepas
dari permasalahan, hal ini karena suatu hubungan antara manusia akan
terbilang berjalan dengan baik jika didalamnya tercipta suatu keharmonisan
untuk menyelesaikan suatu masalah. Maka dari itu diperlukannya Human
Relation yang baik untuk memecahkan masalah yang ada.
Human Relations merupakan kemampuan berinteraksi antara seseorang
dengan orang lain yang dilakukan secara tatap muka sehingga menimbulkan
kebahagiaan dan kepuasan hati,baik dalam situasi kerja atau organisasi. Hal
ini juga sejalan dengan pendapat Ruslan (2016), yang menyatakan bahwa
human relation diartikan menjadi dua arti, yaitu luas dan sempit, yaitu (1)
Human relations dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang dengan
orang atau kelompok lain yang menyangkut hubungan manusiawi, etika
atau moral, aktivitas sehari-hari yang pada umumnya bertujuan untuk
memeroleh kepuasan bagi kedua belah pihak, (2) Human relations dalam arti
sempit yaitu terjadinya suatu interaksi antara seseorang dan orang atau
kelompok lainnya.
Interaksi yang terjalin misalnya dalam hubungan pekerjaaan dan
organisasi kekaryaan. Tujuannya adalah memotivasi semangat pekerja
dalam melaksanakan pekerjaan, yang nantinya akan melahirkan kepuasan
kerja, sense of belonging (rasa memiliki) yang dikaitkan dengan
peningkatan produktivitas perusahaan. Human Relations merujuk pada
hubungan antara manusia, dan dalam konteks komunikasi yang dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu komunikasi intrapersonal dan antarpersonal.
Komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam
diri seseorang. Ini melibatkan pemikiran, persepsi, dan refleksi diri yang
membantu seseorang memahami dirinya sendiri dan mengelola emosinya.
Dalam konteks Human Relations, komunikasi intrapersonal dapat membantu
seseorang mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya, memahami kebutuhan
dan nilai-nilai yang penting bagi dirinya, dan mengembangkan kemampuan
untuk merencanakan dan mencapai tujuan hidupnya. Hal ini sejalan dengan
Devito (1997), yang menjelaskan bahwa komunikasi intrapersonal atau
komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan
tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran dan menganalisis.
Sedangkan komunikasi antarpersonal merupakan proses komunikasi yang
terjadi antara dua orang atau lebih. Ini mencakup semua aspek komunikasi
interpersonal, seperti bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Dalam
konteks Human Relations, komunikasi antarpersonal dapat membantu
seseorang membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, memahami
kebutuhan dan harapan orang lain, dan menyelesaikan konflik dengan cara
yang produktif.baik komunikasi intrapersonal maupun antarpersonal, sangat
penting dalam Human Relations.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana Definisi dan prinsip Human Relations?
2. Bagaimana proses terjadinya komunikasi intrapersona dan antarpersona
3. Bagaimana keterkaitan antara Human Relations dengan bentuk
komunikasi intrapersonal dan antrapersonal
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi dan prinsip Human Relations


2. Untuk mengetahui proses terjadinya komunikasi intrapersonal dan
antarpersonal
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara Human Relations dengan bentuk
komunikasi intrapersonal dan antrapersonal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Human Relations dalam Komunikasi

Human relation adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh satu


sama lain secara tatap muka dan situasi kerja dan dalam organisasi kerja. Ini
bertujuan untuk merangsang keinginan yang kuat untuk bekerja antusias
berdasarkan kerjasama yang produktif. Hubungan manusia juga dapat berarti
komunikasi persuasif satu sama lain dalam segala situasi dan segala aspek
kehidupan yang tercipta kepuasan antara dua pihak. Dalam penyampaian pesan
komunikasi persuasif dilakukan dengan membujuk, memastikan, dan membujuk
dll. sampai kesadaran untuk berubah muncul secara sukarela di dalam
berkomunikasi tanpa paksaan.
Menurut Menurut Zinun ( 1984) mengatakan bahwa Human relatiom
sebagai suatu lapangan dari kegiatan manajemen, lebih merupakan proses
pengintegrasian manusia pada alam suatu situasi kerja sehingga mereka dapat
didorong untuk bekerja sama secara produktif guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (F. Rachmadi (1992:125) menyatakan bahwa Hubungan manusiawi
adalah keseluruhan rangkaian baik bersifat formal antara atasan dengan bawahan,
atasan dengan atasan, serta bawahan dengan bawahan yang harus dibina dan
dipelihara sedemikan rupa agar tercipta suatu team work dan suasana kerja yang
intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan.

2.2 Prinsip Human Relations

Ada beberapa prinsip yang perlu dipegang dalam membentuk dan


mengembangkan human relations dengan baik.Prinsip ini dijelaskan oleh
Davis(Putri & Kadewandana ,2018) menyatakan bahwa ada 8 prinsip
mengembangkan human relations , yaitu :

1) Kepentingan Individu (Importance of Individual) Prinsip ini


menjelaskan bahwa kepentingan individu harus diperhatikan pada setiap
pegawai dan mengenali perasaannya masingmasing. Selain itu memastikan
perlakuan masing-masing orang sebagai individu, pegawai, pekerja dan
sebagainya juga penting dilakukan agar semangat kerja dapat meningkat
dan kinerja juga memuaskan.
2) Saling Menerima (Mutual Acceptance) Prinsip ini menjelaskan bahwa
pegawai, serikat pekerja dan manajemen atau atasan perlu adanya sikap
saling menerima sebagai individu dan kelompok serta kebutuhan untuk
saling menghormati fungsi dan tanggung jawab masing-masing.
Memahami antar pimpinan dan bawahan juga diperlukan dalam
melakukan berbagai tugas yang diberikan.
3) Kepentingan Bersama (Common Interest) Prinsip ini menjelaskan
bahwa pegawai, serikat pekerja dan manajemen saling terikat satu sama
lain dari kepentingan bersama. Adanya keterikatan ini untuk terciptanya
tujuan organisasi yang dilakukan secara bersama melalui kerja sama
seluruh komponen organisasi. Indrawijaya juga mengemukakan bahwa
kerjasama sering dianggap sebagai tujuan dari suatu sistem organisasi.
kerja sama yang dilakukan karena adanya kepentingan bersama juga dapat
memberikan keuntungan bagi organisasi dan pengaruh baik bagi perilaku
anggotanya.
4) Keterbukaan Komunikasi (Open Communication) Prinsip ini
menjelaskan bahwa berbagi gagasan, informasi dan perasaan dengan
seluruh komponen organisasi sangat penting sebagai jalan menuju
pemahaman dan keputusan yang lebih baik. Komunikasi terbuka juga
penting dilakukan untuk memperoleh saling pengertian maupun
pelaksanaan tugas secara efektif.
5) Partisipasi Pegawai (Employee Participations) Prinsip ini menjelaskan
bahwa hasil yang lebih baik dapat terjadi melalui adanya keseimbangan
dalam melihat sudut pandang orang-orang di semua tingkatan di
organisasi. lalu adanya sikap saling berbagi serta pemecahan masalah dari
orang-orang yang terpengaruh. Partisipasi pegawai juga dilakukan dengan
melibatkan partisipan dalam menyampaikan pendapat, ide, maupun saran
bagi semua komponen dalam organisasi.
6) Identitas Lokal (Local Identity) Prinsip ini menjelaskan bahwa individu
dapat menerima kesempatan terbesar untuk pengakuan, kebanggaan dan
kepuasan kerja melalui identifikasi dengan unit kerja lokalnya. Quick dan
Debra mengemukakan bahwa adanya kesempatan-kesempatan seperti
kepuasan kerja ini bisa didapat melalui adanya perlakuan baik dan
kepuasan yang dapat terdiri atas gaji, pekerjaan itu sendiri, kesempatan
promosi.
7) Keputusan Lokal (Local Decisions) Prinsip ini menjelaskan bahwa
orang-orang yang paling dekat dengan masalah yang memengaruhi diri
mereka sendiri dapat mengembangkan solusi yang paling memuaskan jika
diberi wewenang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jadi, jika ada
masalah yang terjadi pada diri mereka, ketika diberikan wewenang untuk
menyelesaikannya, maka mereka sebenarnya dapat menyelesaikan
masalah tersebut dengan solusi-solusi yang juga dapat memuaskan.
8) Standar Moral yang Tinggi (High Moral Standard) Prinsip ini
menjelaskan bahwa dasar yang paling tepat untuk menilai “kebenaran”
sebuah tindakan yang melibatkan orang-orang adalah ujian moralitas dan
itu berpengaruh pada hak asasi manusia. Standar moral yang tinggi juga
harus diperhatikan pada setiap tindakan, sikap ataupun perilaku sebagai
profesional, pimpinan dan pekerja.

2.3 Proses terjadinya proses terjadinya komunikasi intrapersonal dan


antarpersonal

2.3.1 Komunikasi Intrapersonal

Menurut Hafied Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2016),


komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri
setiap individu, atau proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Dikutip dari buku
Introducing Communication Theory: Analysis and Application (2007) karya
Richard West dan Lynn H. Turner, komunikasi intrapersonal (intrapersonal
communication) merupakan dialog internal tiap diri individu. Komunikasi
intrapersonal dapat terjadi saat bersama orang lain.
Contohnya dalam proses pengambilan keputusan, individu sangat sering
berkomunikasi dengan diri sendiri, khususnya untuk mencari tahu apa kerugian
atau keuntungan dari pengambilan keputusan tersebut. Dibanding bentuk
komunikasi lainnya, komunikasi intrapersonal lebih sering terjadi dan sifatnya
berulang.

Dikutip dari jurnal “Komunikasi Intrapersonal sebagai Landasan


Komunikasi Interpersonal” yang dibuat oleh Rita Dwi Lindawati, ada 5 proses
komunikasi intrapersonal, yaitu:

1. Sensasi Sensasi merupakan tahap awal dari proses penerimaan hal-hal yang
diterima oleh panca indera manusia. Misalnya kita mendengar suara dari orang
lain, proses pendengaran ini meliputi sensasi.
2 . Asosiasi Asosiasi berarti proses mengetahui terjadinya suatu peristiwa.
3 . Persepsi Persepsi adalah kegiatan memahami informasi berupa objek, pesan,
peristiwa yang diperoleh.
4. Memori Memori adalah proses penyimpanan informasi pada individu. Memori
kemudian dievaluasi, dikeluarkan, atau dipanggil kembali.
5 . Berpikir Berpikir adalah proses mencapai suatu keputusan. Berpikir
didefinisikan sebagai kegiatan untuk mencari tahu dan memecahkan masalah.
2.3.2 Komunikasi Antarpersonal

Komunikasi antar personal adalah proses pertukaran makna antara orang-


orang yang saling berkomunikasi. proses ini mengacu pada perubahan dan
tindakan (action) yang berlangsung terus menerus. Menurut Joseph A. Devito
(2011), komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan
antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa
efek dan umpan balik seketika. Komunikasi antar personal dinilai paling baik
dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.
Alasannya karena komunikasi antar personal dilakukan secara tatap muka, antara
komunikator dan komunikan saling terjadi kontak pribadi. pribadi komunikator
menyentuh pribadi komunikan sehingga ada umpan balik seketika (perkataan,
ekspresi wajah, ataupun gesture). komunikasi inilah yang dianggap sebagai suatu
teknik psikologis manusiawi.
Littlejohn (1999) menyatakan bahwa komunikasi antar personal adalah
komunikasi yang dilakukan antar individu. Deddy Mulyana (2008:81)
mengatakan bahwa komunikasi antar personal adalah komunikasi antara dua
orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.  untuk
kesamaan dan ketidaksamaan dalam derajat pasangan komunikator dan
komunikan dalam proses komunikasi Everett M Rogers (1996) mengetahkan
istilah homophily dan heterophily yang dapat menjelaskan hubungan komunikator
dan komunikan dalam proses komunikasi antar personal. homophily adalah istilah
yang menggambarkan derajat pasangan perseorangan yang berinteraksi memeiliki
kesamaan dalam sifatnya . heterophily adalah derajat pasangan orang-orang yang
berinteraksi yang berada dalam sifat-sifat tertentu. dalam situasi bebas memilih,
yakni komunikator dapat berinteraksi dengan salah seorang dalam sejumlah
komunikan.

Menurut para psikolog seperti Fordon W. Allport, Erick Fromm, Martin


Buber, Carl Rogers dan Arnold P Goldstein (dalam Mulyana 2008) menyatakan
bahwa hubungan antar personal yang baik akan membuat:

1. semakin terbukanya seseorang mengungkapkan perasaannya


2. semakin meneliti perasaannya secara mendalam beserta
penolongnya
3. semakin mendengar dengan penuh perhatian dan bertindak atas
nasihat yang diberikan penolongnya

Dalam komunikasi antar personal kita mencoba menginterpretasikan


makna yang menyangkut diri kita sendiri, diri orang lain dna hubungan yang
terjadi. kesemuanya terjadi melalui proses pikir yang melibatkan penarikan
kesimpulan. masing-masing individu secara simultan akan menggunakan tataran
persepsi, meta persepsi, dan meta-meta metapersepsi. ketiganya akan saling
mempengaruhi sepanjang proses komunikasi. 

Tahapan proses Hubungan Antarpersonal Kebanyakan hubungan,


mungkin semua, berkembang melalui tahaptahap Joseph A. Devito (2013) untuk
menumbuhkan keakraban secara bertahap, melalui serangkaian langkah. Tahap-
tahap ini terdiri dari kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan, pebaikan atau
pemutusan. Berikut merupakan penjelasan tahapan komunikasi tersebut:

1) Kontak Tahapan ini jenis kontak persepsi seperti kita lihat, dengar, dan lain
sebagai. Pada tahapan ini membentuk sebuah gambaran mental dan fisik seperti
jenis kelamin, umur, kepercayaan dan nilai, setelah itu dilanjutkan dengan kontak
interaksional yang tidak akrab dan relatif tidak bersifat pribadi. Padahal tahap ini
akan memutuskan apakah melanjutkan hubungan atau tidak.

2) Keterlibatan Di tahap ini terdapat rasa kesamaan karena merasa saling


terhubung. Keterlibatan memiliki dua fase yaitu menguji dan mengintensifkan
hubungan. Di fase menguji, seseorang ingin menilai apakahfirst impression
terbukti atau tidak. Selanjutnya mengintensif komunikasi untuk mengenal orang
lebih baik diawali dengan memberikan informasi mengenai diri sendiri.

3) Keakraban Tahapan ini membentuk sebuah komitmen dengan mengenal lebih


jauh orang lain. Selanjutnya akan berbagi jaringan sosial dan lain-lain. Pada tahap
ini terdapat dua fase, di fase pertama atau fase komitmen 11 interpersonal dua
orang melakukan komitemennya kepada diri sendiri dan terhadap orang lain.
Selanjutnya fase ikatan sosial, keakraban atau komitmen yang dijalankan
diumumkan, misalnya kepada teman-teman dan keluarga.

4) Kemunduran Tahapan ini merupakan melemahnya hubungan. Fase pertama


adalah mundurnya komunikasi antarpersonal yang menimbulkan ketidakpuasan
pada saat berinteraksi. Jika fase ini terus berkembang maka masuk kepada fase
kedua yaitu kemunduran, kita mulai menghindari komunikasi, tidak saling
berbagi, menarik diri, lebih sering diam ketika bersama, berkurangnya kedekatan
secara psikologis dan fisik. Konflik pun mulai berkembang dan kesulitan untuk
memecahkan masalah.

5) Perbaikan Pada fase ini mencoba melakukan evaluasi dan menganalisa


masalah kemudian mencari cara untuk mengatasi kembali kemunduran hubungan
yang telah terjadi. Mencari solusi dengan melihat hal positif dan negatif. Dalam
memperbaiki sebuah hubungan diperluklan komunikasi secara antarpersonal.
2.4 Keterkaitan antara Human Relations dengan bentuk Komunikasi
Intrapersonal dan Antarpersonal
Human relations diartikan sebagai hubungan antar manusia atau lebih
tepatnya hubungan manusiawi, namun tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja
tetapi didalam pelaksanaannya terkandung nilai-nilai kemanusiaan serta unsur-
unsur kejiwaan yang amat mendalam untuk mengubah sifat, pendapat, atau
perilaku seseorang.

Pada istilah hubungan antar manusia tidak terdapat titik berat yang
meyakinkan, sedangkan titik berat pada human relations adalah humannya
(manusianya). Jadi di sini faktor manusianya berupa sifat, watak, tingkah laku,
pribadinya dan bukan hanya wujudnya saja. Human relations adalah masalah
rohaniah, yaitu proses rohaniah yang menyangkut sifat-sifat rohaniah, perangai,
kepribadian, sikap dan tingkah laku menuju suatu kebahagiaan atau kepuasan hati.
Ditinjau dari segi ilmu komunikasi, human relations termasuk kedalam
komunikasi antar personal (interpersonal communication) sebab berlangsung
antara dua orang secara dialogis dan sifatnya action oriented, mengandung
kegiatan mengubah sikap, pendapat, atau prilaku seseorang.

Keterkaitan Human Relations dengan bentuk komunikasi intrapersonal


dan antarpersonal terhubung satu sama lain dimana didalamnya membahas
tentang bagaimana cara berinteraksi satu sama lain baik komunikasi yang terjadi
secara individu maupun kelompok yang berfungsi sebagai tindakan, cara berpikir
seseorang didukung oleh human relations yang berfungsi sebagai motivasi dalam
berinteraksi antara individu satu dengan individu lainya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Human Relation adalah bidang studi yang menekankan pentingnya


hubungan antara manusia dalam konteks organisasi atau lingkungan kerja. Dalam
hubungan ini, komunikasi memainkan peran yang sangat penting, baik sebagai
komunikasi intrapersonal maupun antarpersonal.

Komunikasi intrapersonal terjadi ketika seseorang berkomunikasi dengan


dirinya sendiri, termasuk di dalamnya pemikiran, perasaan, dan motivasi yang
berpengaruh pada perilaku dan hubungan antarpersonal. Dalam hubungan
antarpersonal, komunikasi menjadi kunci penting dalam membangun hubungan
yang harmonis dan efektif antara individu-individu yang bekerja dalam satu
organisasi atau lingkungan kerja.

Dalam hal ini, Human Relation sebagai bidang studi dan aplikasi
praktisnya, membantu mengembangkan keterampilan interpersonal seperti
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, memecahkan konflik, mengelola
perbedaan, membangun tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
produktif.

Dalam kesimpulannya, Human Relation sebagai bidang studi dan aplikasi


praktisnya, sangat penting dalam mengembangkan komunikasi intrapersonal dan
antarpersonal yang baik dalam konteks organisasi atau lingkungan kerja. Dengan
keterampilan interpersonal yang baik, individu-individu dalam organisasi atau
lingkungan kerja dapat membangun hubungan yang harmonis dan efektif serta
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/11930
Permatasari, B. A., Dkk. (2019). HUMAN RELATIONS DAN PUBLIC
RELATION, tersedia di https://7025home.files.wordpress.com/2019/12/kel-1-
dasar-adbis-sesi-2.pdf diakses pada 18 Maret 2023
https://www.universitasjurnalistik.com/2020/11/teori-human-relation-
kelompok.html
http://etheses.iainponorogo.ac.id/14894/1/SKRIPSI%20211217039%20FERRI
%20MASWIATUD%20DAINI.pdf
Arnus, S. H. (2013). Public Relations dan Human Relations dalam Perspektif Ilmu
Komunikasi. Al-MUNZIR, 6(1), 110-119. tersedia di
https://ejournal.iainkendari.ac.id/al-munzir/article/view/237 diakses pada 18
Maret 2022.
https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2021/03/18/apa-itu-komunikasi-intrapersonal-
dan-interpersonal-dengan-perbedaan/
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61641c388b290/pengertian-tujuan-dan-
proses-komunikasi-interpersonal#:~:text=Sedangkan%20komunikasi
%20intrapersonal%20(diri%20sendiri,penting%20untuk%20memahami%20diri
%20sendiri.
https://umsu.ac.id/komunikasi-interpersonal-pengertian-contoh/#:~:text=Barnlund
%20Barnlund%20mengartikan%20komunikasi%20interpersonal,tatap%20muka
%20antar%20beberapa%20individu.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rizqie%20Auliana,Dra.
%20%20M.Kes./KOMUNIKASI-KOMUNIKASI%20INTERPERSONAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai