Anda di halaman 1dari 21

Tugas

Mata Kuliah : HRDO


Dosen : Ramsiah Tasruddin, Dr, S.Ag,

Survey Penerapan Human Relations dalam Organisasi

Kelompok IV
Sartika (50700119076)
Amin Rais (50700119052)
Wahdania Islamia (50700119077)
Nur fadillah Amran (50700119054)
Ridha Fathira Syam (50700119080)

Universitas Islam Negri Alauddin Makassar


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
2019

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Al-Qowy, Dzat yang selalu memberikan rahmat, hidayah, dan
kekuatan kepada kami semua, karena hanya dengan izin-Nya penyusunan hasil wawancara ini
yang berjudul “Pengalaman Kepala Perawat Ruangan dalam Penerapan Gaya Kepemimpinan di
Rumah Sakit Bersalin Masyita” dapat diselesaikan. Sholawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Khotamul Anbiya’wal Mursalin Muhammad Ibnu Abdilah SAW.

Kami Juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan,
dorongan, dan do’a serta kerjasama. Kami menyadari tidak akan mampu membalas jasa-jasa
tersebut, hanya lantunan do’a semoga Ar-Rahman memberikan balasan dengan khoirul-jaza yang
dapat mengantarkan kepintu ridho dan Surga-Nya. Terkhusus ucapan terimakasih kepada:

Ibu Ramsiah Tasruddin, Dr, S.Ag selaku dosen mata kuliah Human Relations di Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar

Kepada Dr. Fathin Nurqalbi Eka Putri Selaku dokter di RSB MASYITA

Serta teman kelompok yang bersangkutan yang berhati logos yang senantiasa membantu,
mendukung, dan memberikan doanya dalam pembuatan laporan ini.

Mudah-mudahan segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan tulisan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................... ii

Bab I .....................................................................................................................1

A. Pengertian Human Relation........................................................................1


B. Hambatan dalam Human Relation..............................................................1
C. Peran Human Relation...............................................................................1
D. Fungsi Human Relation..............................................................................2
E. Prinsip Human Relation..............................................................................2

Bab II.....................................................................................................................4

A. Deskripsi RSB Masyita...............................................................................4


B. Sejarah Institusi RSB Masyita.....................................................................5
C. Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan serta Motto RSB Masyita.................5
D. Struktur Organisasi RSB Masyita...............................................................8

Bab III....................................................................................................................9

A. Motivasi (Pimpinan)....................................................................................9
B. Kepemimpinan (Pimpinan).........................................................................12
C. Lingkungan Kerja (Pimpinan).....................................................................13
....................................................................................................................
D. Motivasi (Pegawai)..................................................................................... 14
E. Kepemimpinan (Pegawai)...........................................................................15
F. Lingkungan Kerja (Pegawai).......................................................................16

Kesimpulan.......................................................................................................... iii

Lampiran.............................................................................................................. iv

ii
BAB 1

HUMAN RELATIONS

A. Pengertian Human Relation


Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orang-orang juga
menerjemahkannya menjadi hubungan manusia atau hubungan antar manusia. Jadi Human
relation adalah hubungan kemanusiaan yang lebih ditekankan kepada unsur-unsur rohaniah
yang bisa meliputi: watak, sifat, tingkah laku, pribadi, serta asperk-aspek kejiawaan lainnya
yang biasa terdapat dalam diri manusia yang menuju suatu kebahagiaan dan rasa puas hati.
Human relation juga merupakan syarat utama untuk keberhasilan sebuah komunikasi baik
komunikasi antar perorangan maupun komunikasi dalam instansi atau perusahaan.
B. Hambatan dalam human relations
Hambatan dalam hubungan antar manusia pada umumnya mempunyai dua sifat yaitu
objektif dan subjektif. Hambatan yang bersifat objektif adalah gangguan dan halangan
terhadap jalannya hubungan antar manusia yang tidak disengaja dan dibuat oleh pihak lani
tetapi mungkin disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan hambatan yang bersifat subjektif adalah yang sengaja dibuat oleh orang
lain sehingga dapat menimbulkan gangguan, penentangan terhadap satu usaha komunikasi.
Dasar dari gangguan dan penentangan ini biasanya di sebabkan karena adanya pertentangan
kepentingan, prejudice, tamak, iri hati, apatisme dan lain sebagainya
C. Peran Human Relations
a. Sebagai upaya untuk memenuhi eksistensi dan daya tahan perusahaan atau organisasi
sebagai wadah manusia untuk bertahan sebagai entitas yang korelatif dan saling
membutuhkan.
b. Human relations mempunyai peran besar untuk membantu kinerja seorang public
relation dalam mempertahankan citra perusahaan atau sebuah organisasi.
c. Sebagai motivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan
ekonomi, psikologis dan sosial.
d. Human Relations merupakan jembatan penghubung yang menghubungkan antara
atasan dan bawahan, bawahan dengan atasan dan bawahan dengan bawahan.
e. Oleh sebab itu citra perusahaan lebih tergantung bagaimana seorang public relation
mampu memengaruhi persepsi khalayak.

1
D. Fungsi Human Relations
a) Hubungan manusiawi dilakukan untuk menyembuhkan orang yang menderita
frustasi.
b) Untuk mengatasi atau meminimalisir terjadinya konflik dalam organisasi.
c) Human relations dapat diusahakan untuk menghilangkan rintangan-rintangan
E. Prinsip-prinsip Human Relations
a. Harus ada sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan individu dalam
organisasi.
Dalam kehidupan masyarakat pada umumnya dan organisasi pada khususnya
perlu dijaga atau dicegah agar jangan sampai timbul pertentangan yang runcing
antara tujuan individu dengan tujuan organisasi
b. Suasana kerja yang menyenangkan, meliputi:
 Pekerjaan yang manarik, penuh tantangan dan tidak rishi
 Hubungan kerja yang intim (akrab dan harmonis)
 Lingkungan kerja yang menyebabkan kegairahan kerja, seperti penerang lampu
yang cukup, alat-alat yang memadai, ventilasi udara yang cukup memberi
udara yang segar.
 Perlakuan yang adil.
c. Informalitas yang wajar dalam lingkungan kerja
Organisasi yang baik adalah organisasi yang dipimpin secara demokratis,
administrasi dan menagement yang demokratis, sering disebut dengan istilah open
administration. Pemimpin organisasi harus dapat menciptakan keseimbangan antara
informalitas dan formalitas dalam hubungan kerja. Jika informalitas dibiarkan terlalu
merajai hubungan kerja, rasa hormat kepada pemimpin berkurang. Sebaliknya jika
formalitas terlalu menonjol maka kekakuan hubungan kerja timbul dan berakibat
kelambatan.
d. Manusia (karyawan atau bawahan) bukan mesin
Berbeda dengan mesin, manusia ingin diperlakukan secara terhormat, diakui,
diperhatikan, serta kebutuhan material dan nonmaterial yang belum terpuaskan dan
kemampuannya dapat dikembangkan dengan secara teratur dan berkesinambungan.
e. Kembangkan kemampuan bawahan sampai tingkat maksimal

2
Setiap orang atau pegawai/karyawan dalam organisasi harus diberi dan
mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan
konseptual, technical dan kemampuan kapasitas mental, melalui program pendidikan
dan latihan baik yang bersifat latihan jabatan maupun on the job training maupun
yang bersifat of the job training atau macam-macam pengembangan lainnya.
f. Pekerjaan menarik dan penuh tantangan
Orang yang sungguh-sungguh ingin bekerja dan berprestasi biasanya tidak
menyenangi pekerjaan yang bersifat rutin. Bagi 6 pekerjaan yang rutin akan
membosankan. Sebaliknya pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan akan
memperbesar kegairahan bekerjanya, memperluas imaginasi dan memperhebat daya
kreasi dan inisiatifnya.
g. Pengakuan serta penghargaan atas keberhasilan pelaksanaan tugastugas
Pemimpin harus rela, peka dan cepat mengakui dan menghargai pelaksanaan
tugas yang berhasil dikerjakan dengan baik untuk bawahan dan karyawan. Bentuk
pengakuan dapat berupa kenaikan pangkat, promosi jabatan, kenaikan gaji berkala
yang lebih, ujian, hadiah uang, surat penghargaan atau kombinasi dari berbagai hal.
h. Alat perlengkapan yang cukup
Kendala dan keterlambatan dalam menyelesaikan suatu tugas pekerjaan
sering disebabkan oleh tidak disertai oleh perlengkapan yang diperlukan.
i. The right man in the right place (orang yang tepat untuk bidang atau jabatan
tertentu)
Setiap orang perlu ditempatkan menurut keahlian dan kecakapannya. Oleh
karena itu, sangat penting bagi pemimpin untuk mengetahui dan kemidian
mempertimbangkan bakat, kecakapan dan keahlian pegawai atau karyawannya.
j. Balas jasa harus setimpal dengan jasa yang diberikan
Setiap orang dalam organisasi harus diberi upah atau gaji yang setimpal
dengan jasa yang disumbangkan dan sekaligus dapat menjamin tingkat hidup yang
layak bagi bagi dirinya dan keluarganya.

3
BAB II

PROFIL INSTANSI

(RSB Masyita)

A. Deskripsi RSB Masyita


Rumah Sakit Bersalin Masyita merupakan rumah sakit khusus dengan pelayanan
kesehatan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis
24 jam. RSB Masyita berlokasi di Jl. Cambajawayya No. 24. RSB. Masyita merupakan
rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah tipe C. Pada saat ini
RSB. Masyita dipimpin oleh dr. Ida Royani, M. Kes selaku direktur.
Pada permulaan kepemimpinan beliau pada tahun 2008 Motto RSB Masyita yang
lama yaitu “dalam 5 tahun ke depan menjadi tempat tujuan pertama pusat layanan ibu
bersalin dan perawatan anak di Kota Makassar”. yang kemudian di revisi “Menjadi
pilihan pertama pusat layanan ibu bersalin dan perawatan anak di Kota Makassar pada
tahun 2021.”
Pada tahun 2012 Rumah Sakit Bersalin Mayita telah memperoleh sertifkat
akreditasi versi tahun 2007 dengan 5 pelayanan dasar untuk Pelayanan Administrasi,
Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan
Pelayanan keperawatan. RSB. Masyita memberikan beragam jenis pelayanan medis
antara lain klinik spesialis, Unit Gawat Darurat, Serta Rawat Inap yang terdiri dari Kelas
I, II, III, VIP, VVIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium, farmasi, fisioterapi, dan
anestesi. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSB. Masyita sebanyak 25
tempat tidur.
Kebijakan Umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan
pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa member resep yang harus dibeli
pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang.
Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RSB Masyita berdiri dan
merupakan nilai dasar bagi RSB. Masyita.

4
B. Sejarah Institusi RSB Masyita
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal maka dalam
mewujudkan hal tersebut diatas Rumah Sakit mempunyai peran yang sangat penting.
Rumah sakit ini bernama RUMAH SAKIT BERSALIN MASYITA milik Yayasan
Masita yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tanggal 27 November 2001 Tentang Pemberian Izin Balai Pengobatan,
Rumah Sakit Bersalin.
Rumah Sakit Bersalin Masyita merupakan rumah sakit khusus ibu dan anak
dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat spesialistik dengan pelayanan
penunjang medis. RS Bersalin Masyita berlokasi di Jl.Cambajawayya No. 24 Kecamatan
Tello Baru, Kota Makassar 90232. Telp 0812-4552-4024, dengan alamat email. Pada
tahun 1992 seorang bidan bernama Ello Bachmid mendirikan bidan praktik swasta yang
kemudian berkembang menjadi rumah bersalin. Beliau mengelolahnya dengan cara yang
sangat konvensional. Pada tahun 2006 beliau mulai mengembengkan rumah bersalinnya
dengan menambahkan sumber daya dan tenaga medis lainnya. Pada saat itu bidan Ello
Bachmid melibatkan seorang dokter sebagai penanggung jawab rumah bersalin. Dokter
tersebut bernama dr. Ida Royani, M. Kes.
Pada 8 Mei 2009, status rumah bersalin meningkat menjadi Rumah Sakit Bersalin.
C. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI dan TUJUAN serta MOTTO RSB. MASYITA
1. Visi
Visi Rumah Sakit Bersalin Masyita adalah :
“Menjadi pilihan pertama pusat layanan ibu bersalin dan perawatan anak di Kota
Makassar pada tahun 2021”
2. Misi
 Menyediakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang paripurna.
 Menyediakan sarana prasarana rumah sakit yang lengkap dan modern.
 Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas tinggi,
dan berakhlak mulia.

5
 Mengelola manajemen rumah sakit dengan prinsip kolaboratif dan
komunikatif antara pemilik-direksi-medical staf.
3. Tujuan
1. M1. Menyediakan pelayanan yang sesuai standar dan memenuhi prinsip:
patient care dan patient safety.
 Tersedianya pelayanan sesuai standar yang mengutamakan
kenyamanan dan kepuasan pasien.
 Tersedianya pelayanan sesuai standar yang mengutamakan
keamanan pasien.
 Tersedianya pelayanan sesuai standar yang memperhatikakan
aspek keterjangkauan masyarakat umum.
2. Menyediakan sarana prasarana rumah sakit yang lengkap dan modern.
 Tersedianya ruang perawatan ibu dan anak yang lengkap modern
dengan konsep "hommy"
 Tersedianya peralatan penunjang diagnostik memenuhi gold
standar langkahlangkah diagnostik yang lengkap dan modern
 Tersedianya Alat kesehatan yang dapat menunjang
penatalaksanaan dan tindakan terapeutik yang sesuai standar
prosedur pelayanan.
3. Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas tinggi,
dan berakhlak mulia.
 Terwujudnya sumber daya manusia (Medical staf, tenaga
administrator, dan tenaga pendukung lainnya) yang memiliki
kompetensi di bidangnya dan memahami job desc masing-masing.
 Terwujudnya sumber daya manusia (Medical staf, tenaga
administrator, dan tenaga pendukung lainnya) yang memiliki
komitmen terhadap terwujudnya visi rumah sakit.
 Terwujudnya sumber daya manusia (Medical staf, tenaga
administrator, dan tenaga pendukung lainnya) yang memiliki
loyalitas tinggi terhadap rumah sakit.

6
 Terwujudnya sumber daya manusia (Medical staf, tenaga
administrator, dan tenaga pendukung lainnya) yang memiliki dan
menunjukkan akhlak mulia kepada pasien, keluarga pasien, atasan,
dan teman sekerja.
 Terwujudnya sumber daya manusia (Medical staf, tenaga
administrator, dan tenaga pendukung lainnya) yang memiliki dan
menunjukkan kepedulian tinggi (care) terhadap pasien dan
keluarga pasien.
4. Mengelola rumah sakit dengan prinsip kolaboratif dan komunikatif antara
pemilikdireksi-medical staf.
 Terwujudnya kesepahaman antara pemilik-direksi-medical staf
tentang visi yang hendak dicapai.
 Terselenggaranya kolaborasi yang harmonis antara pemilik-
direksi-medical staf dalam mewujudkan visi rumah sakit.
 Terjalinnya komunikasi yang efektif antara pemilik-direksi-
medical staf dalam pengelolaan rumah sakit sesuai dengan hak,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing.
4. Falsafah
Rumah Sakit Bersalin Masyita memiliki Falsafah :
"Membuat pasien serasa berada di tengah keluarga sendiri"
5. Motto
Motto Rumah Sakit adalah “Make Every One Happy"

7
D. STRUKTUR ORGANISASI RSB MASYITA

8
BAB III

ISI WAWANCARA

(Pimpinan dan Pegawai)

A. Motivasi (Pimpinan)
1. Bagaimana cara Dokter membina hubungan kerja dengan para pegawai sehingga
mereka dapat bergairah dalam bekerja?
Untuk membina hubungan kerja yang baik dengan pegawai itu turun
langsung kelapangan berkomunikasi langsung ke Unit yang lagi menjalankan
tugas, di bawah ini tidak hanya mendengarkan laporan keuangannya tapi langsung
saya seringnya turun langsung ke bawah untuk ketemu dan bertukar pikiran,
jangan sampai apa yang saya pikirkan itu berbeda dengan yang teman-teman
lakukan di lapangan dengan seringnya komunikasi dengan para pegawai itu jadi
lebih dekat, misalkan berdiskusi dalam grup saya tidak membeda bedakan mana
kepala kepala ruangan dan pegawai biasa dalam berkomunikasi walaupun dalam
struktur organisasi yang benarnya itu pimpinan akan komunikasi dengan Lini
pertama tapi. Saya juga sering memantau pekerjaan pegawai Walaupun dia tidak
masuk dalam struktural karena saya mau membangun kedekatan dengan para
karyawan supaya tidak terjadi mis Komunikasi.
2. Apakah Dokter sering memotivasi para pegawai? jika iya, seberapa sering anda
melakukannya?
Tentu sebagai pimpinan kita harus selalu memberi motivasi kepada pegawai agar
giat dalam bekerja, dan memotivasinya itu sesering mungkin karena lewat
motivasi membantu para pegawai untuk meningkatkan kinerja mereka.
3. Bagaimana cara Dokter memotivasi para pegawai?
Dengan cara memberikan penghargaan bagi pegawai yang kinerjanya baik
dan mengadakan lomba lomba bagi para pengawai agar mereka tidak jenuh atau
bosan dengan rutinitas yang terus terusan mereka kerjakan. Dengan mengadakan
lomba akan membuat para pegawai menjadi lebih dekat yang selama ini kalau
satu hari satu kali dinas itu mereka hanya berdua padahal jika mereka kumpul
semuanya ada 18 orang mereka akan salurkan idenya untuk sesuai dengan tema

9
yang diberikan, dengan begitu komunikasi antar sesama unitnya juga jadi lebih
dekat mereka termotivasi juga selain itu kemarin juga kita ada family gathering
yaitu mengajak jalan-jalan ke pantai supaya mereka tidak memikirkan pekerjaan
secara terus menerus.
4. Menurut Dokter, apakah motivasi tersebut sudah efektif?
Meskipun memotivasi para pegawai sudah terlaksana namun masih
terdapat beberapa kendala dalam kinerja pegawai jadi memotivasi saja itu belum
cukup.
5. Agar pegawai termotivasi, kebutuhan pegawai harus terpenuhi. Bagaimana bentuk
pemenuhan kebutuhan yang diberikan kepada para pegawai?
Rumah Sakit sudah menyediakan kebutuhan bagi para pegawai ccntohnya
masker yang selalu disiapkan di Apotek Rumah Sakit yang diberikan secara
gratis. Dan jika sewaktu waktu Rumah Sakit memiliki kegiatan maka kita dari
pihak rumah sakit juga memiliki dana khusus untuk kegiatan maupun kebutuhan
para pegawai.
6. Faktor apa yang dapat menghambat kinerja pegawai?
Kalau itu adalah seringnya terjadi mis komunikasi karena terkadang kita
memberi instruksi tetapi yang mereka kerjakan itu berbeda dengan yang di
instruksikan sehingga menjadi kendala dalam kinerja pegawai. Jadi yang biasa
membuat pekerjaan pegawai terlambat yaitu terjadinya mis komunikasi.
Nah bagaimana cara supaya di dalam pekerjaan itu mungkin tidak terjadi
miskomunikasi? Salah satunya itu kita melakukan Pelatihan komunikasi efektif
selain itu sering-sering juga membuat SOP sehingga para pegawai bisa langsung
melihat SOP nya seperti ini karena kadang kalau kita cuman sampaikan biasa
suka dilupa jadi memang harus ditulis atau di SK kan dan dibuatkan standar
prosedur operasional dan yang paling sering juga itu kepala ruangan langsung
terlibat untuk memantau jalannya instruksi karena kadang jika mereka di tinggal
ada pegawai tersebut mengalami kebingungan dalam bekerja tetapi takut
bertanya

10
7. Faktor apa yang dapat meningkatkan kinerja pegawai?
Beberapa faktor yang dapat mrningkatkan kinerja pegawai
 Pelatihan dan Pengembangan Diri
Jika anda ingin karyawan semakin handal dalam mengerjakan
pekerjaannya, pelatihan dan pengembangan diri merupakan solusi yang
dapat Anda coba. Hal ini dapat menambah wawasan karyawan dalam
bekerja. Selain itu pelatihan dan pengembangan diri juga dapat
mengurangi ketegangan karyawan akan tuntutan pekerjaan harian. Anda
dapat mencoba melakukan pelatihan dan pengembangan diri secara
sederhana untuk memulainya.
 Membangun Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang baik adalah kunci dari kinerja yang baik.
Semakin kecil kesalahpahaman yang dialami karyawan saat bekerja maka
semakin kecil pula peluang kinerja karyawan memburuk. Komunikasi
yang baik dapat dibangun dengan membuat lingkungan kerja menjadi
lingkungan yang suportif. Tidak hanya antar karyawan, namun juga antara
karyawan dengan pimpinan perusahaan atau organisasi
 Fasilitas Kerja
Fasilitas kerja sangat penting dalam meningkatkan kinerja
karyawan. Semakin baik fasilitas kerja yang diberikan, maka karyawan
akan semakin terbantu dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Sehingga kinerja yang dihasilkan juga semakin baik. Fasilitas kerja yang
diberikan harus sesuai dan mumpuni terhadap pekerjaan
 Insentif dan Bonus
Insentif dan bonus merupakan dua hal yang tidak dapat dipungkiri
sangat berpengaruh sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Dua hal ini akan meningkatkan motivasi karyawan dalam
bekerja dan menghasilkan kinerja yang baik. Insentif yang baik dan sesuai
serta berbagai tunjangan seperti tunjangan kesehatan akan mendukung

11
kesejahteraan karyawan. Kesehatan karyawan dan kesejahteraannya dapat
membuat karyawan semakin fokus terhadap pekerjaan karena beban yang
mereka pikirkan akan semakin berkurang
B. Kepemimpinan (Pimpinan)
1. Apakah Dokter sudah menerapkan pemimpin yang ideal?
Saya pribadi tidak bisa menilai diri saya sendiri tentang penerapan
pemimpin yang ideal tetapi saya akan berusaha yang terbaik untuk menjadi
pemimpin yang ideal. Dan saya juga menerima masukan dari para pegawai dan
rekan kerja untuk bagaimana menjadi pemimpin yang baik karena hakekatnya
yang menilai kita itu adalah orang lain dan bukan diri sendiri.
2. Apakah Dokter memberikan pegawai kesempatan menyampaikan pendapatnya?
Tentu kita memberikan kesempatan bagi pegawai untuk menyampaikan
pendapatnya agar sistem dalam organisasi berjalan dengan baik. Selain itu juga
dengan pegawai menyampaikan pendapatnya maka hubungan antara pegawai dan
pimpinan semakin dekat.
3. Apakah anda menegur pegawai ketika melakukan kesalahan?
Hal itu tentu harus dilakukan agar pegawai tidak melakukan kesalahan
yang terulang secara terus menerus
4. Bagaimana cara mengatasi konflik antar pegawai?
Segera menindaki konflik sebelum membesarnya api permasalahan
dengan cara mendamaikan kedua belah pihak agar mempengaruhi kinerja dan
lingkungan kerja.
5. Bagaimana anda memperlakukan pegawai yang memiliki kinerja baik?
Yaitu dengan memberikan apresiasi baik itu dari segi materi maupun
pujian-pujian sehingga pegawai lain termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
6. Bagaimana anda memberikan perasaan kebersamaan antara pegawai?
Seperti yang saya katakan tadi bahwa kita mengadakan lomba lomba bagi
para pengawai agar mereka tidak jenuh atau bosan dengan rutinitas yang terus
terusan mereka kerjakan. Dengan mengadakan lomba akan membuat para
pegawai menjadi lebih dekat yang selama ini kalau satu hari satu kali dinas itu
mereka hanya berdua padahal jika mereka kumpul semuanya ada 18 orang

12
mereka akan salurkan idenya untuk sesuai dengan tema yang diberikan, dengan
begitu komunikasi antar sesama unitnya juga jadi lebih dekat mereka termotivasi
juga selain itu kemarin juga kita ada family gathering yaitu mengajak jalan-jalan
ke pantai supaya mereka tidak memikirkan pekerjaan secara terus menerus.
7. Bagaimana sikap anda terhadap pegawai yang ingin melanjutkan pendidikannya?
Tentu kami sangat mendukung apabila ada pegawai yang ingin
melanjutkan pendidikannya karena dengan begitu pegawai akan semakin
memiliki wawasan yang luas dan skill kerja yang lebih baik.
C. Lingkungan Kerja (Pimpinan)
1. Bagaimana kelengkapan kantor anda?
Di Rumah Sakit kami telah memiliki perlengkapan medis yang lengkap.
2. Bagaimana anda merawat keadaan kantor pegawai?
Dengan mempekerjakan cleaning service untuk merawat lingkungan serta
perlengkapan RSB Masyita.
3. Apakah para pegawai merasa nyaman di kantor?
Alhamdulillah pegawai merasa nyaman karena kita disini membangun hubungan
kekeluargaan yang erat dan lingkungan kerja yang baik sehingga para pegawai
tidak merasa canggung atau tidak nyaman.
4. Bagaimana menciptakan hubungan yang harmonis antara pegawai dan pimpinan?
Dengan cara sesering mungkin berkomunikasi langsung dengan pegawai
5. Apa saja yang dapat membuat pegawai merasa nyaman?
Sebenarnya sama saja dengan yang saya katakan tadi yaitu dengan cara
membangun suasa kerja yang sifatnya kekeluargaan
6. Apa saja yang dapat membuat pegawai merasa tidak nyaman?
Saya juga kurang tahu mengenai hal yang membuat pegawai kurang nyaman
tetapi semaksimal mungkin saya sebagai pimpinan berusaha melakukan yang
terbaik untuk membuat mereka nyaman dalam bekerja.

13
D. Motivasi (Pegawai)
1. Apakah cara pimpinan memotivasi sudah efektif?
Iya menurut saya sudah efektif karena struruktur komunikasi sudah berjalan
dengan baik ditandai dengan meningkatnya status Rumah sakit dan prestasi yang
baik.
2. Bagaimana anda merespon motivasi yang diberikan oleh pimpinan?
Tentunya kami sebagai pegawai merespon dengan baik dan berusaha
meningkatkan kinerja agar lebih bertanggung jawab dengan pekerjaan yang kami
lakukan
3. Seberapa sering pimpinan memberikan motivasi kepada anda?
Pimpinan selalu memberikan kami motivasi dengan harapan kinerja yang kami
lakukan semakin meningkat dan lebih baik.
4. Bagaimana menurut anda melihat gaya motivasi pimpinan anda?
Menurut saya gaya motivasi pimpinan cukup baik karena dengan memberikan
apresiasi serta puji-pujian yang akan menambah semangat pegawai untuk lebih
giat bekerja .
5. Apakah kebutuhan anda sudah dipenuhi di kantor?
Iya sudah dipenuhi karena fasilitas medis yang kami butuhkan sudah terpenuhi
dan kebutuhan lainnya untuk bekerja seperti kebutuhan ATK.
6. Faktor apa yang dapat menghambat kinerja anda sebagai pegawai?
Faktor yang sering itu adanya miss komunikasi seperti pemberian instruksi yang
kadang kami salah menangkap maksud dari instruksi tersebut.
7. Faktor apa yang dapat meningkatkan kinerja anda sebagai pegawai?
Pertama itu kenyamanan lingkungan, terus pimpinan juga sering memberi
motivasi serta apresiasi bagi pegawai yang kinerjanya baik, kemudian susana
kerja yang kekeluargaan jadi itu yang membuat kinerja kami semakin meningkat.

14
E. Kepimpinan (Pegawai)
1. Bagaimana pendapat anda tentang kepribadian atasan anda?
Menurut saya kepribadian pimpinan sangat baik karena membeda-bedakan
para pegawai dan dia ikut serta berbaur dengan pegawai yang jauh dibawahnya
karena biasanya pimpinan itu umumnya hanya berkomunikasi dengan susunan
struktur organisasi sedangkan pimpinan kami berkomunikasi dengan semua
pegawai.
2. Apakah pimpinan memberikan kesempatan menyatakan pendapat?
Tentu karena pimpinan sering mengadakan musyawarah agar pegawai
menyampaikan pendapatnya, pimpinan juga sering memberikan kesempatan bagi
pegawainya untuk menyampaikan pendapatnya melalui forum chat grub RSB
Masyita.
3. Apakah pimpinan memberikan teguran pada pegawai yang melakukan kesalahan?
Iya, agar pegawai yang melakukan kesalahan akan segera sadar dan tidak
melakukan atau mengulang kembali kesalahan yang diperbuat.
4. Bagaimana pimpinan mengatasi konflik internal pegawai?
Pemimpin langsung menindaki permasalahan dengan cara memanggil
pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan permasalahan sebelum
membesarnya permasalahan yang terjadi
5. Bagaimana bentuk penghargaan pimpinan pada pegawai yang memiliki kinerja
baik?
Selama ini pimpinan memberi penghargaan dalam bentuk apresiasi
6. Bagaimana cara pimpinan menenamkan rasa kebersamaan dengan pegawai?
Membangun hubungan kerja dengan suasana kekeluargaan, pimpinan juga
sering mengadakan reword bagi para pegawai seperti lomba-lomba yang di
adakan oleh Rumah Sakit, kemudian kita juga sering diajak refresing seperti
jalan-jalan.

15
7. Bagaimana sikap pimpinan terhadap pegawai yang ingin melanjutkan
pendidikannya?
Pimpinan sangat mendukung kami dalam hal itu, karena pimpinan
meberikan hak kami sebagai pegawai yang ingin lebih meningkatkan wawasan
dalam pendidikan.
F. Lingkungan Kerja (Pegawai)
1. Bagaimana kelengkapan fasilitas kantor anda?
Sangat lengkap sesuai yang dikatakan pimpinan kami tadi
2. Bagaimana cara pimpinan memperhatikan keterdediaan fasilitas?
Dengan cara pimpinan langsung menyediakan fasilitas apabila mendapatkan
laporan bahwa fasilitas yang kami butuhkan itu telah habis atau rusak dan
semacamnya.
3. Apakah anda merasa nyaman di kantor?
Iya tentu seperti yang saya bilang tadi.
4. Bagaimana cara pimpinan menciptakan rasa nyaman di kantor?
Memberikan kesempatan untuk para pegawai dalam menjalin komunikasi yang
baik
5. Apa saja yang dapat membuat anda merasa nyaman di kantor?
Yang pertama itu seperti tadi lingkungan kerja, komunikasi yang baik serta
fasilitas kerja yang terpenuhi.
6. Apa saja yang dapat membuat anda tidak merasa nyaman di kantor?
Mungkin hanya karena faktor waktu yang terasa lama dan ada saja rekan kerja
yang ingin menjatuhkan.

16
KESIMPULAN

Jadi Human relations adalah hubungan kemanusiaan yang lebih ditekankan kepada unsur-
unsur rohaniah yang bisa meliputi: watak, sifat, tingkah laku, pribadi, serta asperk-aspek
kejiawaan lainnya yang biasa terdapat dalam diri manusia. Hambatan yang bersifat objektif
adalah gangguan dan halangan terhadap jalannya hubungan antar manusia yang tidak disengaja
dan dibuat oleh pihak lain tetapi mungkin disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan.

Informalitas yang wajar dalam lingkungan kerja Organisasi yang baik adalah organisasi
yang dipimpin secara demokratis, administrasi dan menagement yang demokratis, sering disebut
dengan istilah open administration.

(RSB Masyita) Deskripsi RSB Masyita Rumah Sakit Bersalin Masyita merupakan rumah
sakit khusus dengan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan
pelayanan penunjang medis 24 jam. Kebijakan Umum rumah sakit adalah setiap pasien yang
datang dilayani kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa member resep yang harus
dibeli pasien, tanpa uang muka.

iii
Lampiran foto kegiatan wawancara

iii

Anda mungkin juga menyukai