Anda di halaman 1dari 19

Tugas Resume

Manajemen SDM

Nama : Dicky Setiawan


Nim : 203020302169
Kelas : C Manajemen

.
Tugas Meresume Bab 6 Pengintegrasian

A. Pentingnya Pengintegrasian
a. Pengertian Pengintegrasian 
integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan,
Sedangkan Integrasi di tinjau dari kamus besar bahasa indonesia artinya yaitu : Pembauran
hingga menjadi kesatuan yang utu atau bulat. Jadi Pengintegrasian adalah Pembauran antar
Perusahaan dan Karyawan demi mencapai suatu kesempurnaan organisasi yang secara utuh atau
bulat.

Penginterasian (Integrastion) ialah Fungsi oprassional Managemen personalia yang


terpenting, sulit dan kompeks untuk merealisasikan. Hal ini disebabkan karena
karyawan/Manusia bersifat Dinamis dan mempunyai pikiran,perasaan, harga diri,sifat, serta
membawah latar belakang,perilaku,keinginan, dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam
organisasi perusahaan.

Karyawan tidak dapat di perlakukan seenaknnya seperti menggunakan Faktor-Faktor


Produksi lainnya (Mesin,Modal,atau bahan baku). Karyawan juga harus diikut sertakan dalam
setiap kegiatan serta memberikan peran aktif untuk menggunakan alat-alat yang ada. Karena
tanpa peran aktif karyawan, alat-alat cangih yang dimiliki tidak ada artinya bagi perusahaan
untuk mencapi tujuannya. Tujuan perusahaan hanya dapat dicapai jika para karyawan bergairah
bekerja, mengarahkan kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan, serta berkeinginan untuk
mencapi prestasi kerja yang optimal. Jika karyawan kurang berprestasi maka sulit bagi organisasi
perusahaan dapat memperoleh hasil yang baik. Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan
kewenangannya untuk mengubah sikap dan perilaku karyawan supaya mau bekerja giat serta
berkeinginan mencapai hasil yang optimal.

b. Tujuan pengintegrasian
Pengintegrasian Adalah kegiatan menyatu padukan keinginan karyawan dan seluruh kepentingan
perusahaan, agar tercipta kerja sama yang baik antara perusahaan dan karyawan serta
menimbulkan dan memberikan memberikan rasa kepuasan dan puasan.Usahapengintegrasian
dilakukan melalui hubungan antara manusia (Human Relation), Motivasi, kepemimpinan,
kesepakatan kerja bersama (KKB), dan Collectiv Bargaining. Jadi pengintegrasian adalah hal
yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci untuk mencapai hasi yang baik bagi
perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak.
Karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan perusahaan dapat tercapai semua tujuan-
tujuannya.

Pengintegrasian (Integration) ialah fungsi operasional manajemen personalia yang terpenting,


sulit, dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebebkan karena karyawan/manusia
bersifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat, serta membawa latar
belakang, perilaku, keinginan, dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam organisasi perusahaan.
Kariyawan tidak bisa dilakukan seenaknya seperti mengunakan faktor produksi lainnya (mesin,
modal, atau bahan baku). Karyawan juga harus selalu diikutserta dalam setiap kegiatan serta
memberi peran aktif untuk menggunakan alat-alat yang ada. Karena tampa peran aktif karyawan,
alat-alat cangih yang dimiliki tidaka da artinya bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Tujuan perusahan hanya dapat dicapai jika para karyawan bergairah bekerja, mengarahkan
kemampuannta dalam menyelesaikan pekerjaan, serta berkeinginan untuk mencapai prestasi
kerja yang optimal. Jika kariyawan kurang berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan
dapat memperoleh hasil yang baik.

Untuk memperoleh sikap dan prilaku yang karyawan kepada yang diinginkan, manajer harus
mempengaruhi kebutuhan fisik dan rohaninya. Jadi, manajer harus berusaha memberi balas jasa
yang adil dan layak, serta memperlakukan karyawan dengan baik selayaknya manusia.
Masalah pengintegrasian adalah menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan
perusahaan, agar terciptanya kerjasama yangserasi serta saling menguntungkan.

c. Prinsip dan Metode Pengintegrasian


Prinsip pengintegrasian adalah menciptakan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan.
Jadi dalam prinsip ini perusahan dan karyawannya dituntut berusaha agar bagaimana kerja sama
yang baik harus benar-benar ada dalam organisasi, dan dalam prinsip ini perusahan dan
karyawannya akan saling menguntungkan.
Metode pengintegrasian
a.      Hubungan antar manusia (Human Relations)
b.      Motivasi (Motivation)
c.       Kepemimpinan (Leadership)
d.      Kesepakatan kerja bersama (KKB)
e.       Collective Bargaining
B. Hubungan Antar Manusia

a. Pengertian Hubungan Antar Manusia


Hubungan antarmanusia (Human Relation) adalah hubungan kemanusiaan yang harmonis,
tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi terpadunya
kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang cukup kukuh,
mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif untuk mencapai sasaran bersama. Manajer
dalam menciptakan hubungan antarmanusia yang harmonis memerlukan kecakapan dan
keterampilan tentang komunikasi, psikologi, sosiologi, antropologi, dan etologi, sehingga dia
memahami serta dapat mengatasi masalah-masalah dalam hubungan kemanusiaan.

Manajer hendaknya terbuka serta mendorong partisipasi dan keberanian para bawahan untuk
menyampaikan pendapat dan keluhan-keluhannya. Hal ini akan tercipta dengan
memanfaatkan komunikasi dua arah (two-way trafic), formal atau informal, vertikal ataupun
horizontal, sehingga terdapat saling pengertian dan penghayatan mengenai kebijaksanaan
yang diambil. Dengan cara ini bawahan merasa mendapat pengakuan dan perlakuan yang
baik sehingga mendorong mere a untuk berpartisipasi aktif dan menyelesaikan pekerjaannya
dengan antusias

b.    Tujuan Hubungan Antar Manusia


Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu
masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan
yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis. Dalam
penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi
dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.

Hal ini disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai
kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya
hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah,
hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia
yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan
mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengaruhi oleh pembawaan dan
lingkungan.

Tujuan HAM lainnya adalah:

1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri
manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
6. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah
sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan

C. Pengertian dan Teori-teori Motivasi

a. Pengertian Motif dan Motivasi


Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai sebab sebab yang menjadi
dorongan tindakan seseorang Dari pengertian moti tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi
sebagai sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja. Motif tidak dapat
di amati secara langsung tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah liknya, benga rangsangan
dorongan atau pembangkk tong munculnya satu tingkah laku tertentu
Sandiman (2006) mengemukakan bahwa "motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dahm subyek untuk melakukan aktivitas tenetu deni mencapai tujuan

Motif-motif daput di bedakan menjadi tiga, yaitu :


1. Motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhankebutuhan organisme demi
kelanjutan hidupnya missal lapar, haus.kebutuhan akan kegiatadan istirahat, mengambl nafas,
seksualitas.dan sebagainya.
2. Motif sosingenetis yatitu motif-motif yang berkembang berasal dari ingkungan kebudayaan
orang tersebut beradu. Jadi moti ini tidak berkembang dari sendirinya upi di pengaruhi oleh
ingkungan kebudayaan setempat. Mahya, kempin mendengarkan musik mkan pecel makan
cokelat dan lain-lain
3. Motf teologs, dalam motif ini manusia adalah sebagai mahluk yang berketuhanan sehingga ada
interaksi antara manusia dengan Tuhan Nya seperti ibadah dalam kehidupan sehari hari misalnya
keinginan untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.

Menu Menna Supriyono (2003), motivni adalah kemampain untuk berbuat sesuatu sedangkan
adalah kebutuhan keinginan dorongan
untuk berbout sesats. Bendasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa
motviasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan sesuatu karema ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat hasil
kepuasan yang diperbuatnya

b. Fungsi Motif Dan Motivasi


1. Fungsi Motif yaitu :
a Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak
b. Motif itu menentukan arah perbuatan
c. Motif itu menyeleksi parbutan kita.
2. Fungsi Motiva yaitu:
a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan
Tampa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan Motivasi dalam bul ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah
Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapal yang dinginkan. Dengan demikian,
tau dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan namusan tujuannya
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak
Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Sehingga motivan belajar berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi

c. Tujuan Motivasi
secara umum motivasi adalah untuk menggerakkan atau mengguh seseorang atau timbul
keinginan dan kemampuanya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu. Misalnya seorang guru tujuan motivasinya adalah untuk memicu atau
meningkatkan prestasi bekjarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan
dalam kurikulum sekolah. Demikian juga tujuan motivasi jika dilihat dari sudut pandang seorang
pekerja. Tujuannya motivasi itu sendiri adalah:

1. Mempertahankan kestabilan kerja.

2. Menciptakan disiplin kerja.


3. Menciptakan suasam dan hubungan kerja yang baik.
4. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
5. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jehs dan didasari oleh yang
dimotivasikan serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi Oleh karena itu setiap orang
yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar hatar belakang
kehidupan. kebutuhan dan kepribadian orang yang akan dimotivasi
D. Pemimpin dan Teori Kepemimpinan

a. Latar Belakang Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks dimana seorang
pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi, dan tugas,
atau objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju dan bersatu
Seorang pemimpin itu melakukan proses ini dengan mengaplikasikan sifat-sifat kepemimpinan
dirinya yaitu kepercayaan, nilai, etika, perwatakan, pengetahuan, dan kemahiran kemahiran yang
dimilikinya

Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga pemimpin
merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi
orang lain daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu
sendiri timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya
dalam kelompok

Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi
orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai kinerja untuk
mencapai keputusan seperti bagaimana yang diinginkannya Kepemimpinan adalah suatu
rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi pada suatu waktu tertentu.Faktor
kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam

memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada bawahannya Kepemimpinan
dalam organisasi memiliki peran yang sangat besar dalam membangun hubungan antar individu
dan pembentuk nilai organisasi yangdijadikan sebagai pondasi dasar bagi pencapaian tujuan
organisasi Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka

mau diaforahkan untuk mencapai tujuan tertentu Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan
menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang
sama dan terarah pada pencapaian tujuannya Kepemimpinan juga merupakan proses
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.

B. Teori-Teori Kepemimpinan

1. Teori Sifat

Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin Titik
tolak teori keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik
maupun psikologis Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang
bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar

2. Teori Great Man

Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir Bennis & Nanus menjelaskan
bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan Kekuasaan berada pada sejumlah
orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena
keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin "Asal Raja Menjadi Raja"
( Anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.

3. Teori Big Bang

menciptakan seseorang Suatu peristiwa besar menjadi pemimpin Mengintegrasikan antara situasi dan
pengikut Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan,
reformasi Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat
4. Tingkah Laku

Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi). cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara
memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi

5. Teori personal

situasional Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin,
sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok. Resistensi
atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnya memberlakukan asas-asas umum untuk
semua situasi. Hal ini tidak mungkin setiap organisasi hanya dipimpin dengan gaya kepemimpinan
tunggal untuk segala situasi terutama apabila organisasi terus berkembang atau jumlah anggotanya

E. Kesepakatan Kerja Bersama dan Collective Bargaining


a. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) berperan penting dalam menciptaka pengintegrasian,


membina kerja sama, dan menghindarkan terjadinya konfi dalam perusahaan. Dengan KKB ini
diharapkan permasalahan yang dihadap karyawan dengan perusahaan dapat diatasi dengan baik.
Misalnya: kenaikan gaji/upah, tunjangan hari raya, pemecatan buruh, dan lai lain.
KKB adalah adanya musyawarah dan mufakat antara pimpinan perusahaa dengan pimpinan
serikat karyawan (buruh) dalam memutuskan masalah yang menyangkut kebutuhan karyawan
dan kepentingan perusahaan. Dengan landasan musyawarah dan mufakat diharapkan tercipta
integrasi yang serasi dalam perusa haan. Karyawan menjadi parmer kerja sama yang baik bagi
perusahaan.

Problem KKB ialah seringkali pimpinan serikat karyawan, bukannya memper juangkan
kebutuhan karyawan, tetapi diperalat oleh pimpinan perusahaan untu menekan kepentingan
karyawan. Pada hakikatnya KKB lebih banyak memberikan dampak positif daripada efek negatif
dalam menciptakan integrasi di perusaha Jadi, KKB sejalan dengan hubungan idustrial Pancasila
yang menekankan pada musyawarah dan mufakat untuk menetapkan keputusan.
b. Collective Bargaining
Collective Bargaming adalah adanya perundingan antara pimpinan perusa haan dengan pimpinan
serikat buruh (karyawan) dalam menetapkan keputusan keputusan yang menyangkut kepentingan
perusahaan dan kebutuhan buruh. Hal ini dilakukan agar tercipta integrasi yang harmonis dan
usaha-usaha untuk meng hindari terjadinya konflik dalam perusahaan.

Collective bargaining didasarkan atas perundingan yang berarti adu kekuatan, siapa yang
mempunyai posisi kuat maka dialah yang banyak menentukan kepu tusan. Sedangkan KKB
didasarkan atas musyawarah dan mufakat dalam menetap kan keputusan-keputusan, bukan atas
adu kekuatan/posisi.

Collective bargaining dapat diibaratkan seperti demokrasi Barat, sedangkan KKB seperti
demokrasi Pancasila. Dalam Hubungan Industrial Pancasila diterapkan KKB dan dianjurkan agar
buruh diberi kesempatan untuk ikut memiliki perusahaan dengan membeli saham.

Anda mungkin juga menyukai