Manajemen SDM
.
Tugas Meresume Bab 6 Pengintegrasian
A. Pentingnya Pengintegrasian
a. Pengertian Pengintegrasian
integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan,
Sedangkan Integrasi di tinjau dari kamus besar bahasa indonesia artinya yaitu : Pembauran
hingga menjadi kesatuan yang utu atau bulat. Jadi Pengintegrasian adalah Pembauran antar
Perusahaan dan Karyawan demi mencapai suatu kesempurnaan organisasi yang secara utuh atau
bulat.
b. Tujuan pengintegrasian
Pengintegrasian Adalah kegiatan menyatu padukan keinginan karyawan dan seluruh kepentingan
perusahaan, agar tercipta kerja sama yang baik antara perusahaan dan karyawan serta
menimbulkan dan memberikan memberikan rasa kepuasan dan puasan.Usahapengintegrasian
dilakukan melalui hubungan antara manusia (Human Relation), Motivasi, kepemimpinan,
kesepakatan kerja bersama (KKB), dan Collectiv Bargaining. Jadi pengintegrasian adalah hal
yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci untuk mencapai hasi yang baik bagi
perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak.
Karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan perusahaan dapat tercapai semua tujuan-
tujuannya.
Untuk memperoleh sikap dan prilaku yang karyawan kepada yang diinginkan, manajer harus
mempengaruhi kebutuhan fisik dan rohaninya. Jadi, manajer harus berusaha memberi balas jasa
yang adil dan layak, serta memperlakukan karyawan dengan baik selayaknya manusia.
Masalah pengintegrasian adalah menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan
perusahaan, agar terciptanya kerjasama yangserasi serta saling menguntungkan.
Manajer hendaknya terbuka serta mendorong partisipasi dan keberanian para bawahan untuk
menyampaikan pendapat dan keluhan-keluhannya. Hal ini akan tercipta dengan
memanfaatkan komunikasi dua arah (two-way trafic), formal atau informal, vertikal ataupun
horizontal, sehingga terdapat saling pengertian dan penghayatan mengenai kebijaksanaan
yang diambil. Dengan cara ini bawahan merasa mendapat pengakuan dan perlakuan yang
baik sehingga mendorong mere a untuk berpartisipasi aktif dan menyelesaikan pekerjaannya
dengan antusias
Hal ini disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai
kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya
hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah,
hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia
yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan
mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengaruhi oleh pembawaan dan
lingkungan.
1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri
manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
6. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah
sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan
Menu Menna Supriyono (2003), motivni adalah kemampain untuk berbuat sesuatu sedangkan
adalah kebutuhan keinginan dorongan
untuk berbout sesats. Bendasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa
motviasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan sesuatu karema ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat hasil
kepuasan yang diperbuatnya
c. Tujuan Motivasi
secara umum motivasi adalah untuk menggerakkan atau mengguh seseorang atau timbul
keinginan dan kemampuanya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu. Misalnya seorang guru tujuan motivasinya adalah untuk memicu atau
meningkatkan prestasi bekjarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan
dalam kurikulum sekolah. Demikian juga tujuan motivasi jika dilihat dari sudut pandang seorang
pekerja. Tujuannya motivasi itu sendiri adalah:
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks dimana seorang
pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi, dan tugas,
atau objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju dan bersatu
Seorang pemimpin itu melakukan proses ini dengan mengaplikasikan sifat-sifat kepemimpinan
dirinya yaitu kepercayaan, nilai, etika, perwatakan, pengetahuan, dan kemahiran kemahiran yang
dimilikinya
Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga pemimpin
merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi
orang lain daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu
sendiri timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya
dalam kelompok
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi
orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai kinerja untuk
mencapai keputusan seperti bagaimana yang diinginkannya Kepemimpinan adalah suatu
rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi pada suatu waktu tertentu.Faktor
kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam
memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada bawahannya Kepemimpinan
dalam organisasi memiliki peran yang sangat besar dalam membangun hubungan antar individu
dan pembentuk nilai organisasi yangdijadikan sebagai pondasi dasar bagi pencapaian tujuan
organisasi Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka
mau diaforahkan untuk mencapai tujuan tertentu Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan
menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang
sama dan terarah pada pencapaian tujuannya Kepemimpinan juga merupakan proses
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.
B. Teori-Teori Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin Titik
tolak teori keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik
maupun psikologis Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang
bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir Bennis & Nanus menjelaskan
bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan Kekuasaan berada pada sejumlah
orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena
keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin "Asal Raja Menjadi Raja"
( Anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.
menciptakan seseorang Suatu peristiwa besar menjadi pemimpin Mengintegrasikan antara situasi dan
pengikut Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan,
reformasi Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat
4. Tingkah Laku
Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi). cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara
memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi
5. Teori personal
situasional Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin,
sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok. Resistensi
atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnya memberlakukan asas-asas umum untuk
semua situasi. Hal ini tidak mungkin setiap organisasi hanya dipimpin dengan gaya kepemimpinan
tunggal untuk segala situasi terutama apabila organisasi terus berkembang atau jumlah anggotanya
Problem KKB ialah seringkali pimpinan serikat karyawan, bukannya memper juangkan
kebutuhan karyawan, tetapi diperalat oleh pimpinan perusahaan untu menekan kepentingan
karyawan. Pada hakikatnya KKB lebih banyak memberikan dampak positif daripada efek negatif
dalam menciptakan integrasi di perusaha Jadi, KKB sejalan dengan hubungan idustrial Pancasila
yang menekankan pada musyawarah dan mufakat untuk menetapkan keputusan.
b. Collective Bargaining
Collective Bargaming adalah adanya perundingan antara pimpinan perusa haan dengan pimpinan
serikat buruh (karyawan) dalam menetapkan keputusan keputusan yang menyangkut kepentingan
perusahaan dan kebutuhan buruh. Hal ini dilakukan agar tercipta integrasi yang harmonis dan
usaha-usaha untuk meng hindari terjadinya konflik dalam perusahaan.
Collective bargaining didasarkan atas perundingan yang berarti adu kekuatan, siapa yang
mempunyai posisi kuat maka dialah yang banyak menentukan kepu tusan. Sedangkan KKB
didasarkan atas musyawarah dan mufakat dalam menetap kan keputusan-keputusan, bukan atas
adu kekuatan/posisi.
Collective bargaining dapat diibaratkan seperti demokrasi Barat, sedangkan KKB seperti
demokrasi Pancasila. Dalam Hubungan Industrial Pancasila diterapkan KKB dan dianjurkan agar
buruh diberi kesempatan untuk ikut memiliki perusahaan dengan membeli saham.