MANAJEMEN PERUBAHAN
PENGINTEGRASIAN
DISUSUN OLEH:
DEPARTEMEN MANAJEMEN
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan YME yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengintegrasian”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Manajemen Sumber Daya Manusia, dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari petunjuk dan bimbingan serta masukan
dari semua pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andrew Satria
Lubis, selaku Dosen Matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah membantu dan
memberi pengarahan kepada kami dalam belajar dan mengerjakan tugas, dan juga semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat
waktu.
Makalah ini berusaha saya susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta
minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi pembuatan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada
umumya. Amin.
Penulis
(Kelompok 6)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Seleksi dalam rangka perekrutan SDM bagi perusahaan merupakan langkah awal dalam
menyerap SDM baru yang andal guna mengimbangi perubahan modern secara global, seperti
perubahan teknologi. Sumber daya manusia yang lolos seleksi selanjutnya akan dikembangkan
agar sesuai dan kompeten dengan deskripsi pekerjaan (job description) yang diberikan oleh
perusahaan.
Indikator penginegrasian menciptakan suatu hubangan kerja sama yang baik antara
perusahan dengan karyawan sehingga tercapinnya tujuan kebersamaan baik dari pihak Perusahan
maupun Karyawan secara Efektif dan efisien demi mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penusunan makalah ini yaitu:
1. Kepribadian
Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relative tetap dan sebagian besar dibentuk oleh
faktor keturunan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan.
Teori kepribadian:
a. Teori sifat
Sifat atau ciri merupakan bagian yang membentuk kepribadian, petunjuk jalan bagi tindakan
dan merupakan sumber keunikan individu. Kelemahan teori ini misalnya sifat pendiam,
periang, menyendiri, dan ramah-tamah belum pasti menunjukkan kepribadian individu yang
sama pada setiap situasi, karena perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungan.
b. Teori psikodinamis
Teori ini dikemukakan oleh Freud. Freud menerangkan perbedaan individu dalam
kepribadian dengan mengemukakan bahwa orang menghadapi perangsangnya yang utama
secara berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada Id (bagian ketidaksadaran) dan Superego
yang diperlunak oleh Ego. Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan waktu kecil
mempunyai pengaruh yang besar terhdap perilaku orang setelah menjadi dewasa.
c. Teori humanistis
Pendekatan humanistis terhadap pemahaman kepribadian memberi tekanan pada
perkembangan dan perwujudan diri individu. Teori ini menekankan pentingnya cara
mempersiapkan dunia mereka dan kekuatan yang mempengaruhinya.
3. Asas-Asas Motivasi
Asas-asas motifasi ini mencakup asas mengikutsertakan, komunikasi, pe ngakuan,
wewenang yang didelegasikan, dan perhatian timbal balik.
a. Asas Mengikutsertakan
Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan
memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomen dasi dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan meningkat.
b. Asas Komunikasi
Asas komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin
dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi
kerja bawahan akan meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal,
semakin besar pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut.
Jika seorang pemimpin secara nyata berikhtiar untuk senantiasa memberikan informasi
kepada bawahannya, ia akan berkata, "Saya rasa Saudara orang penting. Saya hendak
memastikan bahwa Saudara mengetahui apa yang sedang terjadi."
Dengan cara ini, bawahan akan merasa dihargai dan akan lebih giat bekerja.
c. Asas Pengakuan
Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta
wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. Bawahan akan bekerja keras dan
semakin rajin, jika mereka terus-menerus mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha-
usahanya.
d. Asas Wewenang yang Didelegasikan
Yang dimaksud asas wewenang yang didelegasikan adalah mendelegasikan sebagian
wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas dan
melaksanakan tugas-tugas atasan atau manajer. Misalnya dengan mengatakan, "Ini suatu
pekerjaan Saudara dapat mengambil keputusan sendiri bagaimana harus melakukannya." Dengan
tindakan ini manajer menyatakan secara jelas bahwa bawahan itu cakap dan penting.
e. Asas Perhatian Timbal Balik
Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemuka kan keinginan
atau harapan perusahaan di samping berusaha memenuhi kebutuhan kebutuhan yang diharapkan
bawahan dari perusahaan.
Misalnya, manajer minta supaya karyawan meningkatkan prestasi kerjanya sehingga perusahaan
memperoleh laba yang lebih banyak. Apabila laba semak in banyak, balas jasa mereka akan
dinaikkan. Jadi ada perhatian timbal balik untuk memenuhi keinginan semua pihak Dengan asas
motivasi ini diharapkan prestasi kerja karyawan akan meningkat.
Kesimpulan
Asas motivasi yang diterapkan harus dapat meningkatkan produktivitas kerja dan
memberikan kepuasan kepada karyawan. Produktivitas kerja adalah perbandingan hasil (output)
dengan masukan (input), dan produksi yang dihasilkan harus mempunyai nilai tambah.
4. Model-Model Motivasi
Model motivasi berkembang dari teori klasik (tradisional) menjadi teori mo dern, sesuai
dengan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan Perbanding. an antara dasar ke
falsafahan teori klasik (tradisional) dengan teori modem dibeda kan dalam dua hal.
Pertama: teori klasik menitikberatkan pada analisis dan penguraian (spesial isasi),
sedangkan teori modern penegasannya terletak pada keterpaduan dan peren canaan, serta
menyajikan seluruh pandangan yang dibutuhkan.
Kedua: teori klasik secara tidak langsung telah menyatakan unidimensi bahwa jika sesuatu
merupakan sebuah benda maka benda tersebut tidak dapat menjadi benda kedua, sedangkan teori
modern biasanya memanfaatkan suatu pandangan yang multidimensi. Misalnya motivasi bukan
saja untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga harus memberi kepuasan rohani.
Model-model motivasi itu ada tiga, yaitu:
model tradisional,
model hubungan manusia, dan
model sumber daya manusia.
5. Metode-Metode Motivasi
Untuk melaksanakan motivasi yang baik, manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
memiliki metode-metode untuk memotivasi pegawainya. Menurut Malayau S,P Hasibuan
(2010:100) metode-metode motivasi adalah sebagai berikut:
1. Metode langsung (direct motivation)
adalah motivasi (matrial dan non matrial) yang diberikan secara langsung kepada setiap
pegawainya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti
memberikan pujian penghargaan, bonus, piagam, dan lain sebagainya.
2. Motivasi tidak langsung (direct motivation)
adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung gairah
kerja atau kelancaran tugas, sehingga para pegawai betah dan bersemangat melakukan
pekerjaaannya. Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat kerja
pegawai, sehingga produktivitas kerja meningkat.
6. Alat-Alat Motivasi
Alat-Alat Motivasi menurut Malayu S. P. Hasibuan (2008:149), yaitu:
1. Materiil Insentif: alat motivasi yang diberikan itu berupa uang dan atau barang yang
mempunyai nilai pasar; jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya: kendaraan,
rumah dan lain-lainnya.
2. Nonmateriil Insentif:alat motivasi yang diberikan itu berupa barang/benda yang
tidak ternilai; jadi hanya memberikan kepuasan/kebanggaan rohani saja. Misalnya:
medali, piagam, bintang jasa dan lain-lainnya.
3. Kombinasi Materiil dan Non materiil Insentif: alat motivasi yang diberikan itu
berupa materiil (uang dan barang) dan non materiil (medali dan piagam), jadi
memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan/kebanggan rohani
7. Jenis-jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi dibagi menjadi dua bagian, seperti yang ditemukan oleh Malayu S.P
Hasibuan (2010:99) yaitu:
Motivasi Positif, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada
mereka yang berprestasi baik, Dengan motivasi ini semangat kerja bawahan akan
meningkat karena manusia pada umunya senang menerima yang baik-baik.
Motivasi Negatif, manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman
kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dalam memotivasi
negatif ini semangat kerja dalam jangka waktu panjang akan berakibat kurang baik.
Dalam prekteknya kedua jenis motivasi ini sering digunakan oleh manajer suatu
perusahaan. Penggunaanya harus tepat dan seimbang, supaya dapat
meningkatkansemangat kerja Pegawai.
8. Proses Motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2001:150), mengemukakan bahwa proses motivasi adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian
para karyawan dimotivasi ke arah tujuan.
2. Mengetahui Kepentingan
Hal yang penting dalam komunikasi yang baik dengan karyawan dan tidak hanya melihat
dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan.
3. Komunikasi Efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan karyawan.
Karyawan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus
dipenuhi secara intensif tersebut diperolehnya.
4. Integrasi Tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan dan tujuan kepentingan karyawannya.
Dimana tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian
komunikasi.
5. Fasilitas
Pimpinan penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi(perusahaan) dan
individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
6. Team Work
Pimpinan harus membentuk Team Work yang terkordinir baik yang bisa mencapai tujuan
perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat
banyak bagian.
9. Teori-teori Motivasi
Teori-teori motivasi menurut Malayu S. P. Hasibuan (2006:152-167) dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Teori Kepuasan (Content Theory)
Teori ini merupakan teori yang mendasarkan atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
yang menyebabkan bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan
perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan
menghentikan perilakunya. Jika kebutuhan semakin terpenuhi, maka semangat pekerjaannya
semakin baik.
Teori-teori kepuasan ini antara lain:
a. Teori Motivasi Klasik
F.W.Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau teori motivasi kebutuhan tunggal.
Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhan
fisik, berbentuk uang atau barang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah
orang akan bekerja giat bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai kaitan
dengan tugas-tugasnya.
b. Teori Maslow
Hirarki kebutuhan Maslow mengikuti teori jamak yaitu seseorang berperilaku atau bekerja,
karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow
berpendapat, kebutuhan yang diinginkan manusia berjenjang. Maslow mengemukakan lima
tingkat kebutuhan, sebagai berikut:
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan,
perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.
Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari
ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam
melaksanakan pekerjaan.
Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan teman, interaksi, dicintai, dan mencintai, serta
diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan
diri dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang
sangat memuaskan atau luar biasa.
c. Teori Hezberg
Menurut Hezberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu:
Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan (maintenance factors).
Faktor kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena
kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Faktor-faktor
pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, supervisi,macam-macam
tunjangan.
Faktor pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan
ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan yang apabila terdapat
dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat
menghasilkan prestasi yang baik.
d. Teori X dan Teori Y Mc. Gregor
Menurut teori X untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan yang
ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mau bekerja sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang
diterapkan cenderung motivasi negatif yakni dengan menerapkan hukuman yang tegas.
Sedangkan menurut teori Y, untuk memotivasi karyawan dilakukan dengan cara peningkatan
partisipasi, kerjasama, dan keterikatan pada keputusan.
e. Teori Mc Clelland
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana
energi dilepaskan dan digunakan tergantung kekuatan, dorongan, motivasi seseorang dan
situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan kerena
didorong oleh:
1) Kebutuhan motif dan kekuatan dasar yang terlibat
2) Harapan keberhasilannya
3) Nilai insentif yang terlekat pada tujuan
2. Teori Proses
Teori proses mengenai motivasi berusaha menjawab bagaimana menguatkan, mengarahkan,
memelihara dan menghentikan perilaku individu. Teori yang tergolong ke dalam teori proses,
diantaranya:
a. Teori Harapan (Expectancy)
Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep
penting, yaitu:
1) Harapan (expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.
2) Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu yang mempunyai nilai atau martabat tertentu
(daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu tertentu.
3) Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil dari tingkat pertama akan
dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
b. Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Penilaian dan
pengakuan mengenai perilaku bawahan harus dilakukan secara objektif.
c. Teori Pengukuhan
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian
kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan.
Organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan
untuk mencapai sasaran yang maksimal. Kepemimpinan adalah benda dari pemimpin (leader).
Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan
(personality authority). Falsafah kepemimpinannya bahwa pemimpin adalah untuk bawahan dan
milik bawahan.
Hal ini semua akan diperoieh karena kecakapan, kemampuan, dan perilakunya.
Head adalah seorang pemimpin yang dalam melaksanakan kepemimpinanya hanya atas
kekuasaan (power) yang dimilikinya. Falsafah kepemimpinan bawahan adalah untuk pemimpin.
Pemimpin menganggap dirinya paling berkuasa, paling cakap, sedangkan bawahan dianggap
hanya pelaksana keputusannya saja. Pelaksanaan kepemimpinannya dengan memberikan
perintah-perintah, ancaman hukuman, dan pengawasan yang ketat.
Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku agar mau bekerja sama
dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Aspek kepemimpinan Pancasila adalah sikap konsisten dan konsekuen dalam menghayati dan
mengamalkan Pancasila.( Semangat kekeluargaan merupakan unsur penting dari kepemimpinan
Pancasila.Seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong,menuntun, dan
membimbing asuhannya.
Asas utama Kepemimpinan Pancasila adalah sebagai berikut.
1.Ing Ngarsa Sung Tuladha, artinya seorang pemimpin haruslah mampu lewat sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
2. Ing Madya Mangun Karsa, artinya seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibim-bingnya.
3. Tut Wuri Handayani, artinya seorang pemimpin harus mampu mendorongorang-orang yang
diasuhnya berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab
Kalau kita perhatikan dan sebagai bahan perbandingan,maka cara,gaya Style Kepemimpinan
Yang dikemukakan oleh para penulis manajemen disajikan tidak persis sama.
Gaya Kepemimpinan menurut pendapat penulis,yaitu:
1)Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang,sebagian besar mutlak tetap
berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang.
Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan
tidak diikutsertakan untuk memberikan saran atau ide,dan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan.
2) Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara
persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para
bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.
3) Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada
bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapatmengambil keputusan dan
kcbijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pcmimpin tidak
peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaann nya, sepenuhnya
diserahkan kepada bawahan. Pada prinsipnya pemimpin bersikap, menyerahkan, dan mengatakan
kepada bawahan.