Anda di halaman 1dari 7

ISSN:26145154

Volume4No.1Februari2020

PERANAN KEGIATAN HUMAN RELATIONS ( HUBUNGAN KERJA


KEMANUSIAAN) DALAM PERUSAHAAN
Rafuddin Silaban
Dosen LLDIKTI Wilayah I dpk Politeknik Mandiri Bina Prestasi Medan

ABSTRACT

Hubungan Kerja Kemanusiaan (Human Relations) adalah merupakan ilmu dimana pelaksanaannya
berkaitan dengan unsur pemimpin dengan para bawahan yang menyangkut aspek aspek kejiwan.
Hubungan Kerja Kemanusiaan (Human Relations) dalam pelaksanaannya menyangkut interaksi
antara atasan dengan bawahan dalam suatu situasi kerja, sehingga sasarannya tercipta suasana kerja
yang menyenangkan sehingga terdapat kepuasan kerja dengan senang hati antara pemimpin dan
bawahan. Kegiatan hubungan Kerja Keanusaiaan (Human Relations) dalam pelaksanaannya dekat
hubungannya dengan salah satu sila dari “Pancasila”, yaitu Kemanusiaan Yang adil dan Beradab.
Hubungan Kerja Kemanusiaan (Human Relations) merupakan keseluruhan hubungan baik yang
dilakukan secara formal maupun informal dalam suatu organisasi/perusahaan sehingga tercipta suatu
team work yang intim dan harmonis guna mencapai tujuan bersama dengan rasa puas dan senang hati.

Kata kunci: Hubungan Keja Kemanusiaan, atasan bawahan, organisasi,perusahaan.

A.PENDAHULUAN. jujur, mempunyai semangat juang yang tinggi


Manusia sebagai makhluk termulia di dan jiwa pengabdian terhadap Negara.
muka Bumi, semakinn lama semakin cerdas, Ungkapan di atas berlaku juga bagi
namun masalah manusia selalu menjadi masalah pegawai negeri sipil atau Aparatur Sipil Negara
yang pelik dalam dunia karena ruang ataupun juga bagi pegawai perusahaan swasta
lingkkupnya yang luas serta banyak seginya. dengan ungkapan yang lain: “Not the table, but
Hal ini tidak mengherankan karena pada the men behind the table” artinya bukanlah
hakekatnya bahwa masalah dunia adalah meja, melainkan manusia yang duduk di
masalah manusia. Tanpa manusia kiranya tidak belakang meja itulah yang menentukan.
ada masalah dalam dunia ini atau dengan Walaupun suatu organisasi/perusahaan
perkataan lain andai kata tidak ada manusia, mempunyai meja yang bagus dengan gedung
maka dunia kita ini tidak se baik sekarang dan yang megah, semua itu tidak mempunyai arti
tidak se ruwet sekarang. apa-apa jika manusia yang duduk di belakang
Walaupun kita telah berada pada abad meja itu tidak mempunyai semangat kerja yang
tehnologi modern dimana pekerjaan manusia tinggi, tidak mempunyai kejujuran, tidak
sudah sangat dipermudah bahkan sudah ada yang memiliki rasa pengabdian yang tinggi, maka
diganti dengan mesin, akan tetapi unsur manusia sudah pasti bahwa organisasi /perusahaan
tetap menjadi unsur yang paling penting serta tersebut tidak akan mencapai tujuannya dengan
paling menentukan dalam oganisasi/perusahaan. baik. Sebaliknya walaupun hanya mempunyai
Berdasarkan pendapat di atas, maka di meja dan gedung yang sederhana, akan tetapi
tengah masyarakat tersebar ungkapan yang mempunyi pegawai yang memiliki semangat
berbunyi: “Not the gun but the men behind kerja yang tinggi, jujur dan bertanggung jawab,
the gun”, yang berarti bukanlah senjata yang setia terhadap pemimpin dan pekerjaannya serta
penting melainkan manusia yang menggunakan memliki rasa pengabdian yang tinggi, maka
senjata atau berada di belakang senjata itu. pelaksanaan tugas akan tercapai dengan baik
Senjata modern tidak mempunyai arti apa-apa sehingga tujuan organisasi/perusahaan akan
jika manusia yang menggunakan senjata itu tidak tercapai dengan efisien dan efektif.
mempunyai kejujuran, semangat berjuang dan Kemampuan intelektual manusia
jiwa yang tinggi dan pengabdian terhadap semakin meningkat menyebabkan manusia
bangsa dan Negara. dijuluki dengan berbagai sebutan seperti:
Sebaliknya senjata yang sederhana akan “homozapiens”, homopolitikus dan disebut pula
besar manfaatanya apabila manusia yang bahwa manusia adalah homo administrative dan
dipercayakan untuk menggunakan senjata itu: organization men. Itulah sebabnya jika

Jurnal Ilmiah Skylandsea 43


ISSN:26145154
Volume4No.1Februari2020

seseorang berbicara tentang administrasi dan tanggung jawab pemimpin dapat direalisasi ke
managemen, maka fokus analisanya harus arah tercapainya tujuan bersama.
bertitik tolak dari manusia dan berorientsi pada
manusia, karena seluruh proses administrasi dan B. LANDASAN TEORITIS
manajemen dimulai oleh manusia dan diakhiri 1. Pengertian Human Relations.
oleh manusia. Tidak mudah untuk mendapatkan sebuah
Seperti diketahui bahwa unsur manusia perkataan dalam bahasa Indonesi yang benar-
adalah merupakan unsur yang terpenting dalam benar tepat sebagai terjemahan dari dari istilah
setiap oganisasi/perusahaan, karena manusia “human relations”. Ada yang menerjemahkan
adalah sebagai unsur penggerak utama semua menjadi “hubungan manusia”, “hubungan antar
kegiatan, pada manusialah tergantung apakah manusia”. Dalam tulisan ini penulis
roda organisasi/perusahaan akan berputar dengan menggunakan istilah “hubungan kerja
lancar atau tidak. kemanusaiaan”, dengan alasan bahwa
Oleh karena itu sudah sewajarnya jika implementasi human relations lebih banyak
pehatian dipusatkan pada unsur manusia dengan dijumpai dalam situasi kerja.
segala kebutuhannya baik material maupun Di Negara maju human relations
spritualnya sedemikian rupa sehingga mereka semakin mendapat perhatian para manajer dalam
merasa bahwa kemajuan organisasi/perusahaan organisasi/perusahaan, karena semakin dirasakan
tempat mereka bekerja berarti pula kemajuan pentingnya dalam angka memecahkan masalah
mereka berserta keluarganya. yang menyangkut unsur manusia dalam
Memperhatikan masalah manusia adalah manajemen.
merupakan sasaran utama Human Relations Benturan-benturan psikologis dan
(Hubungan Kerja Kemanusiaan). Setiap konflik antara kepentingan pribadi dengan
pemimpin harus sadar bahwa bawahan adalah kepentingan organisasi/perusahaan sering terjadi
manusia yang mempunyai akal, keinginan, bukan saja antara manajer dengan karyawan,
hasrat, cita-cita, harga diri. Untuk itu para yang benar-benar mengganggu jalannya roda
bawahan dalam melaksanakan tugasnya harus oganisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya.
diperlakukan dengan sebaik-baiknya secara Hunan Relations juga dirasakan
manusiawi, perasaanya dihomati , haknya diakui pentingnya oleh para manajer untuk
dan pendapatnya dihargai. menghilangkan”luka-luka” akibat salah
Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen komunikasi (miss communications) dan salah
sering berlangsung dengan tidak baik, bukan interpretasi (mis interpretation) yang terjadi
karena pemimpin tidak mempunyai kecakapan antara manajer dengan kayawan.
teknis dan operasional untuk mengelola Pada umumnya human relations dapat
organisasi/perusahaan, melainkan karena dibahas dalam arti luas dan dalam arti sempit.
pemimpin tidak atau kurang memiliki keahlian Pada prinsipnya tulisan ini fokus pembahasan
untuk menggerakkan orang lain. adalah human relations dalam arti sempit, namun
Sering sekali pemimpin dalam ada baiknya penulis akan mengemukakan
menggerakkan bawahan selalu berorientaasi pengertian human relations dalam arti luas.
pada tugas (work oriented) dengan mengabaikan Human relations dalam arti luas adalah
aspek aspek kemanusiaan terutama di komunikasi persuasif yang dilakukan oleh
perusahaan swasta yang menggunakan tenaga seseorang kepada orang lain secara tatap muka
keja dalam jumlah yang banyak dengan balas dalam segala situasi dan dalam semua bidang
jasa yang sangat rendah. kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan
Memperhatikan masalah manusia adalah dan keppuasan hati pada kedua belah
merupakan sasaran utama Human Relations pihak(Onong U.Effendy:Human Relations dan
(Hubungan keja Kemanusiaa) dalam setiap Public Relations dalam Manajemen , 2007,48-
organisasi /perusahaan yang perlu mendapat 49)
perhatian, terutama pemimpin yang memiliki Jadi human relations dalam arti luas
tugas dan tanggung jawab yang besar, sudah dilakukan dimana saja; di rumah, di jalan, di
sewajarnya menaruh perhatian terhada manusia pasar, di toko, di kampus, dalam bis di kereta api
yang menjadi bawahannya agar mereka mau dan sebagainya.
dan bersedia menyumbangkan tenaga, pikiran,
dengan hati puas dan senang sehingga tugas dan

Jurnal Ilmiah Skylandsea 44


ISSN:26145154
Volume4No.1Februari2020

Berrikut ini penulis akan organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta


mengemukakan pengertian human relations suatu team work yang intim dan harmonis
dalam arti sempit. dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
Human relations dalam arti sempit adalah ditentukan .(Sondang P.Siagian, Filsafat
komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Administrasi,2008:92)
seseorang kepada orang lain secara tatap muka Pengertian di atas memberikan arti yang
dalam situasi kerja (work situation) dengan lebih luas tentang human relations yaitu
tujuan untuk menggugah kegairahan dan menyangkut hubungan formal dan informal
kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama dalam organisasi. Secara jelas disebutkan
yang produktif dengan perasaan bahagia dan perlunyaa hubungann baik diciptakan dan dibina
puas hati (Onong U.Effendy:2009 :50) sedemikian rupa sehingga tercipta suatu team
Dengan kegiatan human relations para work yang intim dan harmonis.
pemimpin organisasi //perusahaan berusaha Hubungan baik berarti bahwa antara
memecahkan masalah-masalah dalam situasi pemimpin dan bawahan harus terjalin suatu
kerja dan masalah-masalah yang menimpaa para hubungan yang intim, akrab, saling mengerti ,
karyawan secara individual, sehingga dengan harga menghargai , dan hormat menghormati.
demikian mereka dapat digeakkan dan Formal, dalam hal ini berarti hubungan
digairahkan kearah yang lebih produktif. yang bersifat struktural dan fungsional dalam
Jadi human relations dalam suatu organisasi, sedang informal adalah semua
organisasi/perusahaan adalah komunikasi hubungan yang terjadi di luar situasi kerja.
persuasif antara orang-orang yang berada Pembinaan, hal ini maksudnya agar
dalam struktur formal untuk mencapai suatu hubungan baik dapat berlangsung terus menerus,
tujuan. Antara manajer dengan direktur, kepala semua rintangan yang menghambat
bagian atau pemimpin lembaga lainnya dengan berlangsungnya hubungan baik, harus
bawahannya, karena itu human relations dalam dihilangkan, terutama bagi pemimpin
organisasi kekaryaan sering disebut dengan merupakan kewajiban untuk membia dan
“organization human relations”. memelihara hubungan tersebut.
Titik sentral human relations adalah Dapatlah disimpulkan bahwa Human
manusia, dalam oganisasi/perusahaan titik relations (Hubungan kerja Kekmanusiaan ialah
sentral pelaksanaan human relations adalah keseluruhan hubungan baik yang dilakukan
karyawan, tuntutan kegiatan human relations secara formal maupun informal dalam suatu
adalah memperhatikan dan memperlakukan organisasi, sehingga tercipta suatu team work
manusia dari segala aspek kejiwaannya, dengan yang intim, akrab dan harmonis guna mencapai
perkataan lain bahwa dalam setiap hubungan tujuan bersama yaitu kepuasan jasmaniah dan
kerja yang terjadi maka hubungan tersebut harus rohaniah.
senantiasa didasarkan pada aspek-aspek manusia 2.Tujuan kegiatan human Relations
dengan segala seginya. Sebagai pemimpin wajib memperoleh
Untuk mempraktekkan human relations, hasil-hasil tertentu, ini berarti pula bahwa
seorang pemimpin perlu mempelajari sifat tabiat pemimpn wajib menyelenggarakan pekerjaan
manusia yang menjadi bawahannya, para dalam jumlah yang cukup banyak dengan
pemimpin perlu memahami mengapa para kualitas yang baik pula. Pekerjaan harus
karyawan berbeda satu sama lain dalam sifat dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan
dan tingkah lakunya. sesuai rencana. Pemimpin yang bertanggung
Manusia berbeda antara yang satu jawab harus menjaga jangan sampai terjadi
dengan yang lainnya, berbeda dalam sifat sifat gangguan terhadap pelaksanaan pekerjaan
rohaniah, untuk itu para pemimpin harus terutama dari pekerja itu sendiri.
memahami perbedaan tersebut sehingga perlu Dalam menyelesaikan pekerjaan sering
pelakuan yang berbeda terhadap setiap individu timbul masalah sehingga proses penyelesaian
sesuai dengan sifat dan karakternya masing- menjadi terhambat.
masing. Telah dkatakan bahwa Filsafat Administrasi
dan Manajemen modern sekarang ini
Definisi yang lain mengatakan sebagai berikut: didasarkan atas dan berorientasi pada
Human relations adalah keseluruhan manusia sebagai unsur yang terpenting.
hubungan baik formal maupun yang informal Karena itulah dikatakan bahwa filsafat
yang perlu diciptakan dan dibina dalam suatu Administrasi dan Manajemen sekarang

Jurnal Ilmiah Skylandsea 45


ISSN:26145154
Volume4No.1Februari2020

adalah suatu filsafat yang people penerangan lampu yang cukup, alat-alat yang
oriented.(Sondang P.Siagian.2008 :91) lengkap, ventilasi udara yang cukup
Sebagaimana dikatakan bahwa human memberikan udara segar dan, (d) perlakuan
elation adalah merupakan inti dari pa yang adil.
kepemimpinan, seorang pemimpin untuk zaman 3. Informalitas yang wajar dalam hubungan
moderen ini harus merubah pola kerja. Organisasi yang baik adalah yang
kepemimpinannya dari “work oriented” dipimpin secara demokratis yang disebut
(orientasi tugas) menjadi “people oriented” dengan istilah “open administration and
(orientasi manusia). Pandangan yang manajemen”, “perminsive administration and
bernggapan bahwa manusia dapat bekerja seperti manajemen”. Sifat keterbukaan organisasi
mesin tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang demokratis dimanifestasikan dalam
tehnologi sekarang ini yang ikut mempengaruhi hubungan informal, artinya semakin baik
pola pikir manusia. Manusia adalah tetap administrasi dan manajemen dalam suatu
manusia yang mempunyai cita-cita, harapan orgnisasi hubungan kerjapun semakin
ingin dihargai dan dihormati, adalah tetap informal, tanpa melupakan segi formal dalam
manusia dengan kemampuan yang terbatas. hubungan kerja, artinya ada keseimbangan
dengan human relations dapat diusahakan untuk antara informal dengan fomal dalam setiap
menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi hubungan kerja.
serta mengembangkan sifat konstruktif sifat 4. Manusia bawahan bukan mesin. Berbeda dari
tabiat manusia. uang, mesin, metode, material dan alat-alat
Berdasakan urain di atas, penulis produksi yang lain, manusia ingin
menyimpulkan bahwa tujuan kegiatan human diperlakukan secara terhormat, kepribadian
relations adalah: diakui, keinginannya diperhatikan
1. Memelihara hubungan baik antara atasan dan kebutuhannya dipuaskan dan kemampuannya
bawahan baik secara formal maupun informal dikembangkan secara teratur.
guna tercapainya suatu team work yang intim 5. Kembangkan kemampuan bawahan sampai
dan harmonis. tingkat yang maksimal. Kepada setiap orang
2. Menghilangkan rintangan-rintangan dalam organisasi/perusahaan harus diberikan
komunikasi. kesempaatan yang seluas luasnya untuk
3. Mencegah salah pengertian. mengembangkan kapasitas mentalnya melalui
4. Mengembangkan sifat konstruktif sifat tabiat pendidikan , latihan, baik yang bersifat
manusia. latihan jabatan atau on the job training
5. Meningkatkan semangat kerja bawahan. maupun yang bersifat off the job training dan
6. Membina kejasama cara-cara pengembangan lainnya tour of duty,
tour of area. Untuk menerapkan prinsip ini
3.Prinsip-Prinsip Humman Relations dengan sebaik-baiknya adalah tugas
Prinsip atau azas adalah meupakan suatu pemimpin untuk mengetahui bakat dan
kriteria tertentu dalam melaksanakan suatu keahlian bawahan.
kegiatan. Sering juga disebut pola dasar 6. Pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan.
pelaksanaan. Semua kegiatan yang akan Sesorang yang sungguh-sungguh mau
dillaksanakan bertitik tolak pada prinsip-prinsip bekerja, akan tidak menyenangi pekerjaan
yang sudah ditetapkan. yang bersifat rutin, karena membosankan,
Sebagaimana halnya dengan human sebaiknya pekerjaan yang interesant dan
relations sebagai suatu kegiatan, juga penuh tantangan akan meningkatkan
mempunyai prinsip-prinsip yang oleh Sondang kegairahan bekerjanya, memperluas
P.Siagian disebut sebagai “the ten imajinasinya dan mempehebat daya kreasi
commamanment of human relations” yaitu: dan inisiatifnya.
1. Harus ada sinkronisasi antara tujuan 7. Pengakuann dan penghargaan atas
organisasi dengan tujuan tujuan individu di pelaksanaan pekerjaan yang baik
dalam oganisasi tersebut. (extraordinary performance). Pemimpin
2. Suasana kerja yang menyenangkan, meliputi harus cepat mengakui dan menghargai
(a) pekerjaan yang menarik penuh tantangan pelaksaanaan tugas dengan baik oleh seorang
dan tidak rutin, (b) hubungan kerja yang bawahan. Bentuk pengakuan dan
intim, (c) lingkungan kerja yang penghargaan, berupa kenaikan pangkat luar
membangkitkan kegairahan bekerja seperti

Jurnal Ilmiah Skylandsea 46


ISSN:26145154
Volume4No.1Februari2020

biasa, kenaikan gaji luar biasa, hadiah uang kegiatan yang telah ditetapkan, hal ini
dan surat penghargaan. merupakan hal yang tidak perlu diragukan, sebab
8. Alat pelengkapan yang cukup. Sering tanpa adanya kepentingan bersama maka orang
keterlambatan terjadi dalam pelaksanaan atau individu akan selalu mengutamakan
tugas disebabkan oleh tidak tersedianya alat kepentingannya sendiri. Dengan adanya
pelengkapan dengan cukup untuk kepentingan bersama maka tindakan individu
pelaksanaan tugas. Oleh karena itu akan lebih mudah diarahkan. Jadi Dalam
manajemen harus mengusahakan tersedianya pelaksanaan human relations (hubungan kerja
alat yang diperlukan dalam proses kemanusiaan) pemimpin akan lebih mudah
penyelesaian pekerjaan. membina hubungan baik dengan bawahan atas
9. The right men on the right place. Setiap dasar kepentingan bersama.
orang harus ditempatkan sesuai keahlian dan Ad.2. Individual differences (perbedaan-
kecakapannya. Untuk ini sangat penting bagi pebedaan individu). Sudah menjadi kodrat
seorang pemimpin untuk mengetahui bahwa manusia berbeda antara yang satu
keahlian , bakat dan kemampuan bawahannya dengan yang lain dalam cara mereka berbuat,
serta batas-batas kemampuannya. Dalam berpkir dan berperasaan. Dalam kegiatan
organisasi dikenal apa yang disebut human relations pemimpin harus dapat
“occupational in competence”. Artinya ada mengetahui dan memahami perbedaan-
batas-batas maksimal untuk dicapai seseorang perbedaan tersebut. Seperti diketahui bahwa
dlam karinya, ada yang sangat baik sebagai eksistensi manusia dinyatakan dalam dua sifat
kepala bagian misalnya tetapi tidak mampu yaitu sebagai manusia individu dan sebagai
menjadi kepala biro, ia akan mencapai manusia kelompok. Dalam falsafah human
occupational incompetence itu, jika ia relations sebagai sasarannya adalah menelaah
didudukkan sebagai kepala biro ia akan masalah-masalah individu dalam kehidupan
kehilangan kegairahan bekerja karna ia akan berkelompok atau dengan perkataan lain bahwa
selalu “frustrated” tidak merasa pasti akan sasaran human relations adalah mengnalisa
tindakan dan kepuasannya yang berakibat persoalan individu dalam situasi kerja. Jadi
tidak beres dalam pelaksanaan tugas. dengan mengetahui perbedaan-perbedaan tadi
10. Balas jasa yang setimpal dengan jasa yang ppemimpin akan lebih mudah mnghadapi para
diberikan. Kepada setiap orang dalam bawahan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi harus diberkan upah dan gaji organisasi/perusahaan.
yang setimpal dengan jasa yang dibeikan Ad.3.Human dignity (harga diri). Setiap
sekaligus dapat menjamin tingkat hidup manusia yang nomalsudah pasti mempunyai
yang layak baginya dan keluarganya. harga diri, yang dinyatakan dalam caa berbuat
Prinsip ini sulit diterapkan pada Negara- dan beperasaan. Tiap individu menginginkan
negara sedang berkembang, karena adanya agar dia diterima dalam setiap bentuk
lingkaran setan berupa pendapatan pergaulann hidup, pendapatnya dihargai, hak-
perkapita nasional yang rendah serta haknya diakui. Harga dii adalah merupakan etik
manajerial dan technological skil yang moral bagi human elations. Sebagai expresi
sangat kurang, meskipun demikian human dignity dapt diketahui bahwa setiap
pemimpin harus berusaha untuk sedapat manusia tidak ingin dicela , dimaki, dihina
mungkin menerapkan prinsip ini dibaengi dihadapan teman-temannya. Sebaliknya setiap
oleh prinsip “equal pay for equal work” dan manusia suka akan pujian (Abraham Lincoln):
“a fair pay for a fair day’s of work” hal ini dinyatakan dengan “bagus…….”
Selain prinsip prinsip human relations Excellent (bagus sekali), ungkapan tersebut
yang dikemukakan di atas, perlu juga didasakan dapat menjadi dorongan bagi seseoang pegawai
pada falsafah human relation yang oleh Keith untuk bekerja lebih giat. Sifat azasi yang dimiliki
Davis mengatakan sebagai berikut: oleh setiap manusia adalah hasrat atau
1.Mutual intrest (kepentingan bersama) keinginan yang kuat sekali untuk dihargai
2.Differences of individual (pebedaan-perbedaan (William James).
individu)
3.Human dignity.(harga diri).
Ad1. Mutual interest (kepentingan bersama),
adanya kepentingan bersama adalah merupakan
suatu fakto pendorong terlaksananya kegiatan

Jurnal Ilmiah Skylandsea 47


ISSN:26145154
Volume4No.1Februari2020

PEMBAHASAN dan harga diri sudah pasti mengalami berbagai


1.Peranan Human Relations dalam macam masalah dalam kehidupannya. Dalam
Perusahaan perusahaan terhimpun individu-individu dimana
Bagi perusahaan yang telah satu sama lain berbeda-beda terutama dalam
melaksanakan prinsip-prinsip human relations berbuat, berpikir dan berperasaan. Ada yang
secara terus menerus, maka dapat dikatakan introvert, extrovert dan ambivert, sudah pasti
bahwa suasana keja akan semakin baik. Dengan bahwa masalahnya juga berbeda-beda serta
jelas dapat dikatakan bahwa diterapkannya pemecahan masalahnya tidak sama pula.
human relations dalam perusahaan akan Tetapi apabila pemimpin mempunyai
membawa suatu perubahan baru yang pengetahuan yang cukup dan pengalaman dalam
dinikmaati bersama oleh semua anggota yang bidang hubungan kerja kemanusiaan akan lebih
ada dalam perusahaan. Kegiatan human mudah memecahkan masalah-masalah yang
relations membawa angin segar dalam suasana menimpa para karyawan, tanpa mengulur waktu
kerja yang dapat mempengaruhi semangat kerja dalam proses pemecahannya sehingga kondisi
para karyawan menjadi produktif. kerja bawahan dapat dikembalikan seperti
Dengan kegiatan human relations akan semula.
terdapat akan tercipta hubungan kerja yang Memang para ahli human relations
intim, akrab dan harmonis, semangat kerja sependapat bahwa bagaimanapun kegiatan
bawahan dapat ditingkatkan dengan kegiatan human relations tidak pernah berhasil dengan
human relations juga dapat memupuk kesadaran memuaskan, hal ini memang merupakan suatu
dan mentalitas karyawan dari yang malas kenyataan, tetapi pemimpin harus menyadari
menjadi rajin, yang jenuh menjadi penuh bahwa masalah human relations adalah masalah
semangat, bawahan yang kurang loyal terhadap manusia yang selamanya pelik di dunia karena
atasan dan pekerjaannya akan berubah menjadi ruang lingkupnya yang luas dan banyak seginya.
bawahan yang penuh kesetian baik terhadap Dengan kegiatan human relations pada setiap
atasan dan semangat kerja yang tinggi dalam perusahaan baik pemerintah maupun swasta
melaksanakan tugas. sedikit banyak mampu mengurangi ketegangan-
Human relations dapat diibaratkan ketegangan dalam hubungan kerja dengan
bagaikan seorang dokter yang melakukan penyelesaian masalah secara manusiawi.
diagnosa terhadap paraa pasien dengan penuh
keramahan dan kecermatan, apaabila diagnosa 2.Peranan Pemimpin dalam Pelaksanaan
berjalan lancar, maka akan dapat ditemukan dan Human Relations
ditentukan penyakit yang sedang dialami pasien, Siapakah yang disebut pemimpin?
dengan diagnosa akan dapat dilaksanakan Pemimpin atau manajer ialah orang yang
pengobatan yang sesuai. mencapai hasil tertentu melalui dan bersama
Demikian halnya dengan human dengan oang-orang lain. Atau dengan kata lain,
relations yang berusaha mengetahui masalah manajer ialah orang yang mempunyai keahlian
masalah yang dialami para karyawan sekaligus untuk menggerakkan orang lain untuk
berusaha untuk mengatasinya. Jika seseorang melakukkan pekerjaan tertentu untuk
karyawan mengalami gangguan kejiwaan di menghasilkan suatu tujuan
tempat kerja, sangat mengharapkan adanya tertentu.M.Manullang, Dasar-Dasar Manajemen,
suatu kekuatan yang mampu meringankan beban 1976:6)
pikirannya, karena apabila keadaanya terus Berdasarkan pengertian di atas terdapat
menerus demikian maka sudah pasti tidak dua kelompok orang yaitu yang dipimpin dan
produktif, perasaanya tidak senang dan yang memimpin. Pemimpin berhadapan dengan
pikirannya selalu dihantui perasaan tidak senang. manusia-manusia dengan segala sifat, tingkah
Tetapi dengan kegiatan human relations laku dan berbagai macam kebutuhan. Penelitian
(Hubungan kerja Kemanusiaan masalah masalah telah menunjukkan bahwa sukses tidaknya
yang timbul dalam perusahaan yang bekaitan seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas
dengan masalah kemanusiaan akan dapat kepemimpianya tidak terutama ditentukan oleh
dihilangkan dengan terlebih dahulu mengadakan tingkat keterampilan teknis (technical skill) yang
diagnosa, kemudian menentukan masalahnya dimilikinya, akan tetapi lebih banyak ditentukan
dan pemecahannya. oleh keahlian menggerakkan orang nlain untuk
Manusia sebagai makhluk termulia di bekerja dengan baik(managerial skills).
muka bumi, yang mempunyai pikiran, perasaan

Jurnal Ilmiah Skylandsea 48


ISSN:26145154
Volume4No.1Februari2020

Kunci aktivitas human relations adalah Untuk meningkatkan semangat kerja


motivasi, memotivasi para bawahan untuk para karyawan, maka paa pemimpin harus
bekerja giat berdasarkan pemenuhan kebutuhann berusaha memperhatikan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari dalam batas-batas tertentu sesuai menimal karyawan sesuai dengan masa kerja
dengan kemampuan organisasi/perusahaan untuk dan jabatan dalam perusahaan/organisasi.
memberi balas jasa yang setimpal kepada para Setiap orang suka akan pujian, oleh
bawahan sesuai dengan posisi atau jabatan karena itu berilah pujian kepada bawahan yang
karyawan. menunjukkan sikap koperatif dan hasil kerja
Bahwa untuk memuaskan hati seluruh dengan baik.
karyawan adalah tidak mudah, lingkungan dan Suasana kerja yang menyenangkan
suasana yang bisa membantu seluruh karyawan dalam setiap usaha kerjsama adalah merupakan
memperoleh kebagaiaan, akan dapat diciptakan faktor yang sangat penting guna meningkatkan
dan diadakan. Dalam hal ini seorang pemimpin semangat dan kegairahan bekerja, maka perlu
harus berpikir secara situasional dalam rangka diciptakan sedemkian rupa untuk menekan
mencapai tujuan. Sesorang memasuki suatu kejenuhan para pekerja.
organisasi/perusahaan karena ia berpikir akan Memberikan perintah atau pesan dalam
dapat membantunya dalam mencapai tujuannya. setiap proses pekerjaan, dahulukan dengan kata
Pemimpin perusahaan dapat mengkoodinasikan “tolong……” atau “harap…….” dan ucapkann
aktivitas para karyawan dan menyatukan hasrat- terimakasih
hasrat mereka untuk bekerja bersama-sama
mencapai tujuan.
Dalam melaksanakan human relations DAFTAR PUSTAKA
pemimpin perusahaan melakukan komunikasi
kepada karyawan secara manusiawi (human Abdurrachman, Oemi, Dasar-Dasar Public
communications) untuk menggiatkan mereka Relation, Alumni Bandung,, 2005
bekerja bersama-sama. Berkaitan dengan Black James Menzies/M.Manullang. Bagaimana
pelaksanaan human relations seorang pemimpin mengembangkan Bawahan Saudara,
harus mampu bergaul, menyesuaikan diri, Ghalia Indonesia, 2005.
menguasai diri, berwibawa, loyalitas, berlaku Effendy Onong U. Human Relations dan Public
adil, bersedia berkorban tegas, dapat merasakan Relations dalam Manajemen, Mandar
kesukaran orang lain, terampil dalam tindakan, Maju, Bandung, 2009.
cepat tanggap, rendah hati, memiliki rasa humor, Letainer, Alfed R, Teknik Memimpin Pegawai
ramah tamah, dan dapat menghargai orang lain. dan Pekerja: Terjemahan: Imam
Berdasarkan uraian di atas dapatlah Soejono, Aksara Baru, Jakarta 2008.
disimpulkan bahwa dalam suatu perusahaan Manullang,M, Dasar-Dasar Manajemen, Cetaka
pemimpin memegang peran yang sangat penting Ke lima Monora Medaan,1976
dalam usaha membina dan memelihara Moekijat, Motivasi dan Pengembangan
hubungan yang baik antara sesama atasan Manajemen, Alumni Bandung, 2008.
maupun dengan bawahan. Morrison James H. Segi Manusia dalam
Manajemen . Terjemahan M.Manullang
PENUTUP , Aksara Baru, Jakarta, 1974.
Human relations (hubungan kerja Siagian, S.P. Filsafat Administrasi, Gunung
kemanusiaan) ialah keseluruhan hubungan, baik Agung Jakarta, 2008
yang dilakukan secara formal maupun informal Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi Manajemen,
dalam suaatu organisasi/perusahaan sehingga Ghalia Indonesia, 2009
tercipta suatu team work yang intim dan
harmonis guna mencapai tujuan bersama dengan
rasa puas dan senang hati.
Kegiatan human relations adalah
merupakan inti dari pada kepemimpinan.
Dengan kegiatan human relations dapat
diusahakan untuk menghilangkan rintangan-
rintangan komunikasi, mencegah salah
pengertian dan mengembangkan sifat konstruktif
sifat tabiat manusia.

Jurnal Ilmiah Skylandsea 49

Anda mungkin juga menyukai