Abstracts
Human relationships is the translation of human relations. There are also those who
translate into "human relations" or also translated "human relations", which really
is not that one because that relate to each other is human. Only, here the nature of
the relationship is not as fellow human beings communicate with ordinary people,
not just the delivery of a message by one person to another, but the relationship
between people who communicate which contains elements of profound psychological.
It is said that the human connection is a communication because of its orientation on
the behavior (action oriented), it contains activities to change attitudes, opinions, or
behavior. Barriers between people in general have two properties, namely objective
and subjective. Barriers that are objective are a nuisance and an obstacle on the
course of human relationships unintentional and made by other parties but may be
caused by unfortunate circumstances. Barriers that are subjective is deliberately
created by someone else that is a nuisance, opposition to a communication effort.
Pendahuluan
Unsur terpenting dalam komunikasi dalam perusahaan tersebut untuk memenuhi
adalah komunikasi yang terjadi dua arah (two kepentingan mereka sendiri. Para karyawan
way communication) melalui kesamaan menginginkan informasi mengenai kebijakan
dalam mendengarkan pesan yang baru, kemajuan lembaga atau perusahaan
disampaikan dan kepekaan dalam ataupun perubahan operasional yang
menginterpretasikan setiap kecenderungan mempengaruhi pekerjaan mereka.
kegagalan dalam berkomunikasi, Menurut Hasibuan Human relation
mengevaluasi serta mempertimbangkan (hubungan antar manusia) merupakan syarat
kemungkinan-kemungkinan yang bisa utama untuk keberhasilan suatu komunikasi
berubah sifat, pendekatan dalam setiap baik komunikasi antar perorangan maupun
kebijakasnaan yang dilakukan. Dalam komunikasi dalam instansi atau perusahaan.1
perusahaan melalui komunikasikaryawan Penguasaan dalam menciptakan human
ataupun staf dan pimpinan ingin mengetahui relation karyawan dalam perusahaan atau
apa dan siapa yang sedang atau akan dilakuan instansi akan sangat membantu seorang
satu sama lain adalah manusia. orang lain dalam segala situasi dan dalam
Hanya saja, disini sifat hubungan semua bidang kehidupan. Jadi, hubungan
manusiawi dilakukan dimana saja; bisa
sesama manusianya tidak seperti orang
dilakukan di rumah, di jalan, di dalam
berkomunikasi biasa, bukan hanya
kendaraan umum ( misal bis, kereta api ) dan
merupakan penyampaian suatu pesan oleh
sebagainya.
seseorang kepada orang lain, tetapi hubungan
antara orang-orang yang berkomunikasi
2. Hubungan manusiawi dalam arti sempit
dimana mengandung unsur-unsur kejiwaan
Hubungan manusiawi dalam arti
yang amat mendalam. Dikatakan bahwa
sempit adalah juga interaksi antara seseorang
hubungan manusiawi itu merupakan suatu
dengan orang lain. Akan tetapi interaksi di
komunikasi karena sifatnya yang orientasi
sini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam
pada perilaku (action oriented), hal ini
organisasi kerja ( work organization ).
36
Rini Fitria
Human Relation
37
Syi’ar Vol. 13 No. 2 Agustus 2013
menyembuhkan orang yang menderita frustasi. frustasi dengan tindakan kekerasan. Di sinilah
Frustasi timbul pada diri seseorang akibat pentingnya peran hubungan manusiawi.
suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan Dimana dia harus membawa penderita dari
olehnya. Dalam kehidupan sehari-hari siapa situasi masalah (problem situasion) kepada
pun akan menjumpai masalah, ada yang perilaku penyelesaian masalah6.
mudah dipecahkan, ada juga yang sukar Dalam kegiatan hubungan manusiawi
dipecahkan. Akan tetapi masalah yang ini ada teknik yang bisa digunakan untuk
bagaimanapun akan diusahakan supaya membantu mereka yang sedang menderita
hilang. Orang tidak akan membiarkan dirinya frustasi yakni dengan apa yang disebut
dipusingkan oleh masalah. Dan masalah orang konseling (counseling). Yang bertindak
yang satu tidak sama dengan masalah orang sebagai konselor (counselor) bisa dilakukan
lain. oleh pemimpin perusahaan, kepala humas,
Misalnya sakit, tidak lulus ujian, atau kepala-kepala lainnya ( kepala bagian,
lamaran kerja tidak diterima, mobil rusak atau seksi, dan lain-lain ).
kecelakaan, suami atau istri menyeleweng, Tujuan konseling adalah membantu
anak morfinis, tidak mampu menyelesaikan konseli (counselee ), yakni karyawan yang
tugas atau pekerjaan, permohonan atas menghadapi masalah atau yang menderita
sesuatu hal yang tidak diterima, dan lain-lain frustasi, untuk memecahkan masalahnya
semua itu bisa menyebabkan seseorang sendiri atau mengusahakan terciptanya
frustasi. suasana yang menimbulkan keberanian untuk
Orang yang menderita frustasi dapat memecahkan masalahnya.
dilihat dari tingkah lakunya; ada yang Dalam kegiatan hubungan manusiawi
merenung dengan wajah murung, lunglai tak ini terdapat dua jenis konseling, bergantung
berdaya, putus asa, mengasingkan diri, pada pendekatan ( approach ) yang
mencari dalih untuk menutupi dilakukan. Kedua jenis konseling tersebut
kemampuannya, mencari kompensasi, ialah directive counseling, yakni konseling
berfantasi diri, atau bertingkah laku kekanak- yang langsung terarah dan non directive
kanakan. Apabila frustasi itu diderita oleh counseling yakni konseling yang tidak
karyawan, apabila dalam jumlah yang banyak langsung terarah. Selain dengan konseling,
maka akan mengganggu jalannya kegiatan ada beberapa teknik dalam hubungan antar
perusahaan dimana akan menjadi rintangan manusia antara lain :
bagi tujuan yang hendak dicapai oleh 1. Tindakan sosial
perusahaan. Tidaklah bijaksana jika seorang Tindakan sosial menurut Max Weber
pemimpin menangani karyawannya yang adalah tindakan seorang individu yang dapat
38
Rini Fitria
Human Relation
39
Syi’ar Vol. 13 No. 2 Agustus 2013
40
Rini Fitria
Human Relation
41
Syi’ar Vol. 13 No. 2 Agustus 2013
tergabung dalam ukuran kinerja secara memberikan informasi bagi pihak manajemen
umum. Menurut Hasibuan faktor-faktor yang untuk menentukan kebijakan sumberdaya
mempengaruhi kinerja adalah sebagai manusia tentang apa yang terbaik untuk
13
berikut : diberikan kepada para karyawan dalam
a. Faktor individual organisasi14
Faktor individual ini terdiri dari Terdapat penilaian kinerja untuk
kemampuan dan keahlian, latar belakang, mengevaluasi seberapa baik karyawan
demografi dan motivasi kerja serta disiplin melakukan pekerjaan mereka jika
kerja. dibandingkan dengan seperangkat standar
b. Faktor psikologis dan kemudian mengkomunikasikan informasi
Faktor psikologis ini terdiri dari: tersebut kepada karyawan. Penilaian
Persepsi, attitude, personality, dan terhadap kinerja berkaitan dengan
pembelajaran. penghargaan. Karyawan yang kinerjanya
c. Faktor organisasi baik hendaknya diberikan penghargaan
Faktor organisasi ini terdiri dari: sehingga kinerjanya tersebut dapat
sistem atau bentuk organisasi sumber daya, dipertahankan di kemudian hari.
kepemimpinan, lingkungan kerja, budaya Dari berbagai penjelasan diatas
kerja, budaya organisasi, penghargaan, mengenai kinerja terdapat beberapa
struktur, diklat dan job design. kesimpulan mengenai pengertian kinerja, yaitu
Mengevaluasi kinerja karyawan antara lain:
dalam dua kategori : Pertama pada karyawan 1. Kinerja merupakan seperangkat hasil
teknik, yang mencakup kompetensi teknis, yang dicapai dan merujuk pada
kesanggupan mencukupi kebutuhan sendiri, tindakan pencapaian serta pelaksanaan
hubungan dengan orang lain, kompetensi sesuatu pekerjaan yang diminta.
komunikasi, inisiatif, kompetensi administrasi, 2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan
keseluruhan hasil kinerja karyawan teknik. total dari kerja yang ada pada diri
Kedua evaluasi terhadap manajerial, pekerja.
yang mencakup kreatifitas, kontribusi yang 3. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan.
diberikan, usaha kelompok kerja, 4. Kinerja merupakan suatu fungsi dari
keseluruhan hasil kerja. Sedangkan mengukur motivasi dan kemampuan. Untuk
kinerja dengan indikator seperti : kualitas menyelesaikan tugas atau pekerjaan,
pekerjaan, kuantitas pekerjaan, kompensasi, seseorang harus memiliki derajat
kehadiran, konservasi. Maka dengan kesediaan dan tingkat kemampuan
menget ahui kinerja karyawan dapat tertentu. Kesediaan dan keterampilan
42
Rini Fitria
Human Relation
43
Syi’ar Vol. 13 No. 2 Agustus 2013
5
menguntungkan. Hambatan yang bersifat MalayuHasibuan, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003, hal.
subjektif adalah yang sengaja dibuat oleh orang 138.
6
Ibid, hal 137.
lain sehingga merupakan gangguan, 7
Ibid, hal 137.
8
penent angan terhadap suatu usaha Rivai, Vethzal, Performance Appraisal,
Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2004, hal.14.
komunikasi. 9
Stephen Robbins, Organizational
Behaviour: Concepts, Controversies, Aplications.
Endnote 7th Edition: Prentice Hall International, Inc.67.
10
1
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber John Soeprihanto, Penilaian Kinerja
Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003, dan Pengembangan Karyawan. Cetakan Kelima.
hal.137. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001, hal.90.
11
Hasibuan, Malayu, Manajemen Sumber
2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, 139.
12
Filsafat Komunikasi. Jakarta: Erlangga, 20003, hal. Vethzal Rifai, Performance Appraisal,
76. Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2004, hal.14.
13
3
Op. Cit, hal 37. Op.Cit, hal 140.
14
4
Jalaluddin Rakhmad, Psikologi Hasibuan, Malayu, Manajemen Sumber
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003, hal.
hal.46. 137.
44