Anda di halaman 1dari 5

Nama : Erin Febriani

Nim : 171011201021
Mata Kuliah : Akuntansi Sosial
Dosen : Irham Fachreza Anas, SEI, ME, CIBP
Ruang : RS402

Jawaban
1. Apa yang anda ketahui tentang Kebijakan Sosial dan Lingkungan ?
Kebijakan Sosial dan Lingkungan merupakan bentuk dari kebijakan publik, yang
merupakan ketetapan pemerintah. Yang bertujuan untuk merespon isu-isu bersifat publik.
Yaitu dengan mengatasi masalah sosial atau memenuhi kebutuhan dari masyarakat banyak.
Sedangkan Kebijakan Lingkungan yaitu kebijakan yang menguraikan maksud serta arahan
bagaimana perusahaan akan berhubungan dengan efeknya pada lingkungan dalam secara
keseluruhan.

2. Berikan 5 contoh implementasi akuntansi sosial lingkungan di Indonesia ! dan


jelaskan keterkaitannya ?
Contoh implementasi akuntansi sosial lingkungan pada perusahaan di Indonesia :
 Penerapan Akuntansi Sosial Pada Perusahaan PT. Cakra Mandiri Pratama
Indonesia Divisi Manufaktur Turen – Malang
Menunjukkan bahwa perusahaan telah melaksansakan aktivitas sosial yang
merupakan sebuah pertanggungjawaban sosial perusahaan. Aktivitas tersebut
terbagi dalam empat kelompok, diantaranya: karyawan, konsumen, masyarakat,
dan lingkungan. Akan tetapi perusahaan belum mengungkapkan
pertanggungjawaban sosial secara terpisah dengan laporan keuangan utama
(konvensional). Akibatnya, pengguna informasi laporan keuangan yang
membutuhkan informasi mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan tidak
memperolehnya. Menurut peneliti, dari lima model laporan pertanggungjawaban
sosial yang sesuai dengan perusahaan adalah Outlay Cost Approach dan Cost
Benefit Approach. Karena dapat dengan jelas diketahui aktivitas dan biaya sosial
yang telah dilaksanakan perusahaan.
 Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada PT. Swastisiddhi Amarga
PT. Swastisiddhi Amarga merupakan salah satu contoh perusahaan yang
menerapkan akuntansi lingkungan. Hal ini dikarenakan perusahaan PT.
Swastisiddhi Amarga bergerak di bidang industry minyak kelapa sawit dimana
proses produksinya menimbulkan limbah cair dan limbah padat yang dapat
merugikan lingkungan sekitar. Untuk mengolah limbah cair dan padat dalam
memproduksi minyak kepala sawit, perusahaan diwajibkan memiliki insenerator
dan kolam limbah guna menampung limbah cair yang merupakan dasar bagi
perusahaan kelapa sawit.
 Penerapan Akuntansi Lingkungan Di Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro
Rumah sakit yang merupakan organisasi yang harus dapat memberikan jaminan
kesehatan kepada masyarakat, sudah sepantasnya mengendalikan limbahnya yang
justru akan berdampak pada penyebaran wabah penyakit. Menciptakan lingkungan
yang sehat seharusnya menjadi salah satu misi organisasi yang bergerak di bidang
kesehatan. Sehingga penerapan akuntansi dan manajemen lingkungan menjadi
tuntutan penting yang harus dilakukan. Tindakan Rumah sakit sebagai upaya
pelestarian lingkungan rumah sakit agar lebih baik, sehat dan nyaman, dapat
dilakukan melalui penyediaan ruang terbuka hijau dan menjadikan rumah sakit area
bebas rokok. Hal ini dapat tercipta melalui manajemen yang berwawasan
lingkungan.
 Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Tuban
Program CSR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Tuban dilaksanakan oleh Biro
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Perusahaan juga telah melaksanakan program social untuk masyarakat sekitar
perusahaan, yaitu pendidikan, infrastruktur, serta program pengembangan
masyarakat berbasis kelestarian lingkungan dana peningkatan taraf di sekitar
perusahaan. Dan Perusahaan terus berupaya untuk menjadi perusahaan semen yang
ramah lingkungan.
 Penerapan Akuntansi Lingkungan Pada PT. Indo Citra Jaya Samudra
Jembrana
PT Indocitra Jaya Samudra sudah melakukan tahapan perlakuan akuntansi untuk
biaya pengolahan limbah, telah mengakui biaya pengolahan limbah, pengukuran
biaya lingkungan (dalam hal pengolahan limbah) yang dilakukan menggunakan
satuan rupiah.

3. Apa yang anda ketahui tentang Akuntansi Sosial dan Lingkungan ?


Akuntansi sosial (dikenal juga sebagai akuntansi sosial dan lingkungan, pelaporan sosial
perusahaan, pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan, pelaporan non-keuangan,
atau akuntansi keberlanjutan) adalah proses mengkomunikasikan dampak sosial dan
lingkungan dari tindakan ekonomi organisasi untuk kepentingan kelompok tertentu dalam
masyarakat dan untuk masyarakat luas.
Akuntansi social dan lingkungan menjadi perhatian perusahaan karena perusahaan
berusaha memenuhi harapan pihak-pihak terkait dalam upaya mendapatkan legitimasi.
Selain itu, akuntansi social dan lingkungan juga dapat diterapkan dalam bidang akuntansi
manajemen dan auditing.

4. Analisis Kasus Ini dengan metode 5W dan 1 H (What, Why, Who, When, Where + How) :
Kasus Pencemaran Lingkungan oleh PT. GC
 What ( Peristiwa apa yang terjadi )
PT. GC melakukan pencemaran limbah atau zat dari aktivitas pertambangan intan
terhadap sungai.
 Why ( Mengapa peristiwa ini terjadi )
PT. GC tidak bisa mengelola limbah cair pertambangan dengan baik, sehingga
mencemari beberapa aliran sungai.
 Where ( Dimana peristiwa ini terjadi )
Peristiwa pencemaran lingkungan ini terjadi di Kota Banjarbaru, Provinsi
Kalimantan Selatan.
 When ( Kapan Peristiwa ini terjadi )
Peristiwa pencemaran lingkungan ini terjadi pada September 2008.
 Who ( Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut )
Dalam peristiwa pencemaran limbah pertambangan intan tersebut yaitu PT. GC
yang merupakan sebuah perusahaan tambang patungan antara PT ANTAM 20 %
dan Perusahaan asing BDI Mining Corp 80 %.
 How ( Bagaimana peristiwa ini terjadi )
Peristiwa ini terjadi karena perusahaan tersebut telah melakukan kejahatan
lingkungan, yaitu sengaja melakukan pembuangan limbah atau zat ke aliran sungai
yang mengakibatkan tingkat keasaman air sungai (ph) mencapai 2,97, , sedangkan
Peraturan Gubernur (Pergub) Kalsel mencantumkan ph normal senilai 6 hingga 9.
Selain itu, PT GC juga membuang limbah timbal mencapai 0,84, padahal sesuai
Pergub Kalsel hanya dibolehkan 0,1. “Ini tentu saja bertentangan dengan UU
Lingkungan Hidup No 23 Tahun 1997 Bab VI tentang Persyaratan
PenataanLingkungan Hidup Pasal 20 ayat 1.

5. Analisis Kasus Ini dengan metode 5W dan 1 H (What, Why, Who, When, Where + How) :
Limbah Minyak Cemari Perairan Kepulauan Seribu
 What ( Peristiwa apa yang terjadi )
Perusahaan minyak China National Offshore Oil Company (CNOOC) melakukan
pencemaran limbah yang mengandung kadar minyak pada sekita pulau Pabelokan
di Kepulauan Seribu.
 Why ( Mengapa peristiwa ini terjadi )
Perusahaan minyak China National Offshore Oil Company (CNOOC) tidak bisa
mengelola limbah hasil pengeboran minyak dengan baik, sehingga mencemari
sekitar perairan Kepulauan Seribu.
 Where ( Dimana peristiwa ini terjadi )
Peristiwa pencemaran lingkungan ini terjadi di Jakarta, Pulau Pabelokan di
Kepulauan Seribu.
 When ( Kapan Peristiwa ini terjadi )
Peristiwa pencemaran lingkungan ini terjadi pada tanggal, 29 Desember 2003.
 Who ( Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut )
Dalam peristiwa pencemaran limbah pengeboran minyak yang terlibat yaitu
Perusahaan minyak China National Offshore Oil Company (CNOOC).
 How ( Bagaimana peristiwa ini terjadi )
Peristiwa ini terjadi karena ditemukannya gumpalan-gumpalan minyak mentah
berwarna hitam pekat yang ditemukan oleh tim Environmental Preservation (EP),
Gumpalan-gumpalan ini adalah produk limbah dari kegiatan pengeboran minyak
pada perusahaan (CNOOC).
Asumsi ganti rugi pencemaran lingkungan
Dari informasi yang didapat bahwa CNOOC telah mengeluarkan uang ganti rugi
juta rupiah kepada pemda Kepulauan Seribu. Masyarakat setempat yang berprofesi
sebagai nelayan, mendapat uang ganti rugi 35.000 rupiah per kepala keluarga setiap
harinya dari CNOOC. Selain itu pihak CNOOC langsung melakukan penyemprotan
(pembersihan) di kawasan yang tercemar (Pulau Pabelokan). Indikasi inilah yang
membuat tim Environmental Preservation (EP) curiga dan membawa dugaan
bahwa CNOOC lah yang bertanggung jawab pada kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai