PENDAHULUAN
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang terikat dalam satu ikatan hierarki dimana selalu terdapat
hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan
pembagian tugas, cara kerja, hubungan antara pekerjaan yang satu dengan
pekerjaan yang lain dan pribadi satu dengan pribadi lain yang terletak di
2008:6).
1
Menurut handoko (1991:280) bahwa interaksi yang harmonis antara pimpinan
memotivasi para karyawan agar giat bekerja, yang tidak perlu di laksanakan manajer
sendiri.
sebelumnya. Dari pengertian tersebut jelas terlihat bahwa tercapai organisasi yang
baik tidak dapat dilepaskan dari aktivitas orang-orang yang menjadi anggotanya.
Mereka dapat bekerja dengan baik apabila memiliki kinerja yang tinggi sehingga
dapat melakukan suatu pekerjaan dengan hasil pekerjaan yang maksimal. Kinerja
pegawai yang tinggi sangatlah diperlukan dalam suatu organisasi untuk mencapai
2
tujuan yang diharapkan. Dengan kinerja yang tinggi, pegawai akan berusaha sebaik
akan dipengaruhi oleh komunikasi. Seperti yang dikatakan Hovland dalam Effendy
bahwa “Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain” Hal yang paling
penting yang dapat mempengaruhi terbentuknya kinerja yang baik adalah hubungan
Tanpa adanya jalinan komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi maka besar
kemungkinan semua kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi tersebut tidak akan
berkomunikasi yang baik akan sangat membantu segala kegiatan yang ada didalam
harus mampu mendiagnosis situasi saat sekarang dan apa yang diharapkan pada masa
yang akan datang, mampu menyesuaikan perilakunya dengan lingkungan, serta dapat
menyampaikan pesan-pesan agar dapat dipahami orang lain dengan baik dan
3
dimiliki oleh seorang pimpinan karena berkaitan dengan tugasnya untuk
komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka
dalam situasi kerja dan dalam organisasi atau dalam suatu kegiatan dengan tujuan
produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati. Salah satu asumsi yang perlu
ditempuh adalah dengan membentuk Sumber Daya Manusia yang mampu bekerja
terbaru (Human Relations yang baik) dari berbagai pihak. Human Relations
merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya
manusiawi dan menciptakan suatu komunikasi yang penuh dengan keakraban dengan
didahului oleh pertukaran informasi tentang identitas maupun masalah pribadi yang
manusia meliputi sikap dan pribadinya, tingkah laku, sifat maupun wataknya untuk
kehidupan bahkan merupakan syarat utama dalam berinteraksi yang dapat membantu
dalam proses komunikasi yang efektif dan menjadi panduan dalam manajemen
4
kehidupan sehari-hari. Jika dalam sebuah organisasi tidak memiliki manajemen yang
baik dalam pengelolaan dan pengembangan karir maka akan muncul ketidakpuasan
dari pegawai terhadap kinerja pimpinan dan produktivitas organisasi akan berjalan
lambat karena pegawai merasa kesempatan untuk mendapatkan jenjang karir didalam
organisasi. Maksud dari teori ini pada peranan komunikasi dalam meningkatkan
langsung pegawai tersebut dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik. Tetapi kadang kala, ada faktor tertentu yang dapat mempengaruhi komunikasi
itu berjalan kurang baik. Salah satunya faktor psikologis dari pegawai tersebut, jika
pegawai.
bawahannya meliputi penyampaian pesan, informasi dan tugas melalui media tertentu
merupakan sebuah arus pesan yang mengalir dari pimpinan kepada bawahannya.
5
Menurut Sutarto ( dalam Tohardi, 2022:300), ukuran keberhasilan dari pemberian
didukung adanya kerja sama harmonis antara pimpinan pegawai maka yang dijadikan
5. Kerja sama
antar pegawai yang belum optimal dipengaruhi oleh komunikasi yaitu komunikasi
dalam setiap interaksi yang dilakukan antara pimpinan dan bawahan. Oleh karena itu
Tengah Utara Kecamatan Noemuti. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik
Kecamatan Noemuti.
Timor Tengah Utara. Berdasarkan hasil observasi awal yang di lihat peneliti dikantor
6
camat Noemuti diketahui bahwa permasalahan yang sering terjadi adalah rendahnya
pemutusan hubungan kerja antara pemimpin dengan bawahanya yang dapat timbul
karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang
dimana terlihat dari pelayanan yang kurang baik, dan terjadinya konflik antar
gagal memberikan masukan dengan cara yang benar, atau adanya kesalahpahaman
sesuai dengan jabatan bawahanya,karena bawahanya yang kurang ramah dan tidak
waktu,efektif dan efesiensi dalam melaksanakan tugas serta minimnya sarana dan
bentuk pelayanan belum baik dan tidak sesuai dengan undang-undang 25 Tahun 2009
7
adalah untuk mendeskripsikan peranan komunikasi pemimpin dalam meningkatkan
kinerja pegawai.
1. Rendahnya kinerja pegawai dimana terlihat dari pelayanan yang kurang baik
2. Adanya konflik antara pimpinan dan bawahanya yang berakibat pada buruknya
Kinerja
Kecamatan Noemuti?
8
1.5 Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
a. Kegunaan Teoritis
ilmu pengetahuan.
b. Kegunaan Praktis
kerja karyawan.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Komunikasi
kata latin communis yang berarti membuat sama,dari pengertian tersebut dapat
bertujuan untuk membuat sama persepsi atau arti antara komunikator dan
dengan media tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia berbentuk dari hasil integrasi
dengan yang lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.
10
2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi
2. Pesan (message)
dan lainnya.
11
2.2 Komunikasi Pemimpin
semua orang didalam tim, maupun menggerakan orang lain hingga bisa
mengembangkan.
memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu
12
dalam pengertiannya peneliti menyimpulkan komunikasi yang diartikan oleh
dengan orang lain dan juga bertujuan mengubah prilaku orang yang menerima
dua saluran yaitu primer dan sekunder, komunikasi primer adalah proses
13
lain dengan tujuan tertentu. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila
ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.
memamahami satu dengan yang lainnya. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan
individu masyarakat.
14
4. Fungsi integrative berhubungan dengan penyediaan saluran atau
berikut:
a. Komunikasi sosial
b. Komunikasi ekspresif
c. Komunikasi ritual
15
dimana dia terlibat didalamnya.hal terpenting dari aspek psikologis dalam
komunikasi adalah asumsi bawa diri pribadi individu terletak dalam diri individu
aspek psikologis mencakup pengamatan pada dua dimensi yaitu internal dan
komunikasi antar pribadi adalah pesan dan isyarat perilaku verbal untuk dapat
jika sebelumnya Kita telah memahami makna atau pengertian dari komunikasi
sebagai pegunaan bahasa atau pikiran yang terjadi didalam diri komunikator
16
Komunikasi interpersonal yang efektif adalah penting bagi anggota organisasi
1. Openess (Keterbukaan)
terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Hal ini tidak berarti
secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis
Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan.
dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang
anda lontarkan adalah memang milik kita, kita bertanggung jawab atasnya.
Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan
17
2. Empathy (Empati)
kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain
pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu melalui kacamata
orang lain itu. Bersimpati dipihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau
merasa ikut sedih. Berbeda dengan empati adalah merasakan sesuatu seperti
orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan
2. Equality ( Kesetaraan)
lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih besar dari pada
yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala
efektif bila suasananya setara. Artinya harus ada pengakuan secara diam-diam
bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga dan bahwa masing-
18
hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, ketidakpuasaan, ketidak
perbedaan yang pasti ada dari pada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan
pihak lain.
saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar
pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesame dalam
kedua belah pihak harus ada komunikasi dua arah untuk itu diperlukan adanya
kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi
maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Salah satu bentuk
positif. Agar hubungan ini berhasil, harus ada kepercayaan dan keterbukaan
19
antara atasan dengan bawahan (Muhammad, 2001). Dari pemaparan di atas,
pengertian yaitu informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada
mereka yang berotoritas lebih rendah (Pace & Faules, 2000). Komunikasi ke
bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para
20
1.Jenis informasi yang dikomunikasikan ke bawah
Menurut Katz dan Kahn dalam Purwanto (2003), komunikasi dari atas ke
tujuannya.
21
Pelaksanaan kerja kepada para karyawan Informasi mengenai
(Muhammad, 2004)
kebijaksanaan.
apa yang telah dikerjakannya apapun bentuknya hasil itulah yang bisa
22
antar anggota organisasi seperti yang disampaikan pendapat (Robbins, 1996)
itu kinerja Karyawan menurut Lijan Poltak Sinambela (2011) bahwa kemampuan
fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk meyelesaikan tugas dan pekerjaan,
seautu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan
1. Melakukan,
23
hasil kerja dapat optimal, dan kinerja individu sebagai kemampuan individu
Kinerja merupakan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang
peristiwa seketika tetapi memerlukan suatu perencanaa dan tindakan yang tertata
dengan baik untuk kurun waktu tertentu (Engkoswara dalam Sinambela : 2012)
Menurut Robbins (2003) bahwa kinerja pegawai adalah sebagai fungsi dari
24
b. Pengembangan pelatihan Pelatihan mengacu pada upaya yang
ditetapkan.
kinerja karyawan
25
f. Membangun motivasi karyawan Memotivasi manusia agar dapat
terpusat, karena halo effect. Tipe subyektif lebih tepat dan bermanfaat
seseorang.
26
2.7 Penelitian Terdahulu
berbagai hal yang berkaitan dengan komunikasi dan kinerja pada berbagai obyek
27
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
28
4 Umi Wita Zahriyah, Pengaruh Budaya Organisasi Budaya organisasi Memasukan
dkk terhadap Kinerja Karyawan berpengaruh variabel budaya
Jurnal Administrasi pada PT PLN (persero) secara positif dan organisasi
bisnis Distribusi Jawa Timur Area signifikan sebagai variabel
Volume 2 No 1 Malang Jurnal Administrasi terhadap kinerja independen dan
Februari 2015 Bisnis Volume 2 No 1 karyawa kinerja
Feberuari 2015 karyawan
variabel
dependen
ilmiah Widya dan dapat menemukan hasil positif terhadap kinerja karyawan.
pegawai.
29
d. Penelitian keempat dilakukan oleh Umi Wita Zahriyah masalahnya adalah
kinerja karyawan.
e. Menurut penelitian saya masalah yang terjadi pada tabel 2.1 diatas dapat
dan masalah yang saya temukan pada penelitian saya yang berjudul Peranan
dijadikan landasan dalam melakukan menulis karya tulis ilmiah. Dalam Kerangka
berpikir dapat disusun kerangka pemikiran sebagai dasar yang digunakan oleh
peneliti dalam menyusun proposal ini yaitu Peranan Komunikasi Pemimpin Dalam
penelitian ini berdasarkan pada hasil teoritis seperti yang telah diuraikan diatas.
30
Fungsi Komunikasi
Gambar 2.1
Pemimpin. Menurut Lee
Komunikasi Thayer (1965) Peningkatan
pemimpin Skema Kerangka Pikir
1. Information Kinerja pegawai
2. Regulatif
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis,
kualitatif.
Penelitian ini bersifat mendeskripsikan fenomena apa adanya yang terjadi secara
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun dari
perilaku orang-orang yang dapat diamati. Dengan demikian tujuan penelitian ini
32
Komunikasi Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Kecamatan
Noemuti.
Menurut Moleong (2014) fokus penelitian merupakan inti yang di dapatkan dari
pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperoleh dari studi kepustakaan
ilmiah. Fokus dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengkaji tentang Peranan
Noemuti dengan menggunakan teori Lee Thayer (1965) yang mengedepankan empat
aspek yaitu:
1. Information.
2. Regulatif
suatu organisasi.
33
3. Persuasif
4. Intergrative
3.3.1 Informan
merupakan orang yang benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Informan
1. camat Noemuti
2. Sekertaris
3. Kasubag umum
4. Kasubag keuangan
5. Toko Masyarakat
34
3.3.2 Dokumen
Dokumen berkaitan dengan catatan atau arsip yang berkaitan dengan topik
gambar foto atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang
diteliti, dan hal ini sebagai bukti pendukung penulis dalam melakukan penelitian di
Kecamatan Noemuti.
Adapun teknik yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Observasi
peneliti harus mencatat peristiwa dalam situasi yang diteliti. Observasi yang
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada informasi dengan cara tanya jawab atau dengan
melakukan percakapan langsung dan mendalam untuk memperoleh data yang lengkap
35
percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu
3. Dokumentasi
catatan-catatan dari peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi tersebut bisa dalam
bentuk tulisan, gambar, maupun karya-karya dari seseorang. Kemudian hasil dari
penelitian melalui observasi atau wawancara akan lebih lengkap di dukung oleh
Perolehan data penelitian yang luas serta mendalam, maka upaya yang dilakukan
bersifat terbuka dan terstruktur, studi dokumen yang menjadi bukti penelitian dengan
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif naratif, teknis ini menurut
Miles dan Huberman (2001) diterapkan dengan reduksi data, penyajian data dan
36
Komunikasi Pemimpin Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Kecamatan
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
a. Pengumpulan data
b. Reduksi data
dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan
diverifikasikan Milles dan Huberman, 2007. Produk dari reduksi data adalah
berupa ringkasan dari catatan lapangan, baik dari catatan awal, perluasan,
maupun penambahan.
c. Penyajian data
37
penarikan simpulan serta memberikan tindakan (Milles dan Huberman,2007).
Menurut Sutopo (dalam Harsono, 2008) menyatakan bahwa sajian data berupa
d. Verifikasi/penarikan kesimpulan
38
Gambar 3.1
39
DAFTAR PUSTAKA
Rivai, 2005. Peformance Appraisal: Sistem yang tepat untuk Menilai Kinerja
Bandung:Alumni, 1981.
40
Supratiknya, A. Tinjauan Psikologis Komunikasi antar pribadi. Cet.14;
09.30 WITA
WITA
41