Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi Negosiasi: Interpersonal Skill

DISUSUN OLEH:

SARTIKA

50700119076

Dosen Pengampu:

Suriyani Musi, S.Sos., M.I.Kom.

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Negosiasi


Komunikasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam
kehidupan untuk mengatur atau menjalankan berbagai aktivitas ataupun
kegiatan manusia. Dengan komunikasi, semua kegiatan harus berlangsung
antara individu, kelompok, dan organisasi. Manusia adalah makhluk sosial
yang selalu hidup bersama manusia lainnya dan selalu berkomunikasi untuk
mengatur dan menata kehidupannya. Dalam diri manusia terdapat
kepribadian yang setiap individu berbeda-beda, sehingga mempelajari
manusia sangatlah penting.1
Nah pengertian komunikasi itu sendiri adalah suatu proses
penyampaian pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator yang
bermakna dan informatif serta dapat mempengaruhi penerima pesan.
Komunikasi yang efektif dapat dilihat dari elemen dan proses komunikasi,
dimana elemen pesan meliputi pengirim pesan, penerima pesan, pesan,
media, penerimaan pesan, penguraian pesan, respon, komentar atau umpan
balik dan pesan noise atau gangguan pesan. Dengan demikian, komunikator
harus mengetahui dengan siapa dia berbicara, pesan apa yang ingin
disampaikan, media apa yang digunakan, bagaimana pesan itu dapat
diterima dan dipahami, umpan balik yang diterima dari komunikator,
tanggapan dari pesan yang diberikan atau yang disampaikan.
Menurut Lasswell, komunikasi mencakup beberapa elemen penting, yaitu:
a) Komunikator adalah bagian yang mengirimkan pesan. Sumber pesan
ini bisa berupa individu, kelompok, organisasi atau bahkan negara.

1
Asri Jiwaning Tiyas. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kemampuan Bernegosiasi
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri. Jurnal Ilmu Ekonomi, (2015). h 2-5.
b) Pesan adalah apa yang disampaikan dari sumber kepada penerima.
Pesan memiliki tiga komponen, yaitu makna, simbol yang digunakan
untuk menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan
c) Saluran atau media adalah alat atau media yang digunakan oleh
sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerima.
d) Penerima pesan, sering disebut target atau audience, yaitu penerima
pesan dari komunikator
e) Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan
dari komunikator.
Dari beberapa penjelasan kita bisa memahami bahwa komunikasi
sangat penting dalam suatu hubungan, komunikasi juga harus menyampaikan
pesan dengan jelas agar penerima pesan dapat memahami isi pesan yang
disampaikan sehingga dapat menghasilkan suatu efek atau yang biasa disebut
dengan umpan balik komunikatif. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi
yang diterapkan secara efektif dalam kehidupan dapat mempengaruhi
produktivitas bisnis yang sebenarnya. Di sinilah, penting untuk kita
mempelajari teknik komunikasi, negosiasi dan komunikasi yang efektif,
terutama bagi calon pendatang baru di bisnis, di mana misalnya periklanan
adalah salah satu metode komunikasi bisnis yang digunakan untuk menarik
pelanggan. Dalam menjalankan bisnis, sangat penting untuk membangun
hubungan dengan mitra bisnis atau calon mitra bisnis agar dapat membawa
situasi psikologis dan dampak sosial yang positif.2
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian,
sedangkan negosiasi adalah kegiatan terencana tentang apa yang ingin
dicapai, bagaimana dan dengan pengorbanan. Negosiasi tidak akan terjadi
tanpa komunikasi. Proses negosiasi juga merupakan proses komunikasi

2
Faiqotul Isma Dwi Utami. Efektivitas Komunikasi Negosiasi dalam Bisnis. Jurnal Komunike,
(2017). ix(2). h 108.
yang melibatkan emosi, persepsi, dan permainan kata-kata. Negosiasi antar
perusahaan, antar kelompok, dan antar individu sering terjadi karena salah
satu pihak memiliki apa yang diinginkan pihak lain dan pihak lain bersedia
menawar untuk mendapatkannya. Dalam kerangka proses komunikasi,
negosiator berperan sebagai komunikator, orang yang memulai proses
komunikasi dalam negosiasi. 3Oleh karena itu, sebagai seorang komunikator,
seorang negosiator harus dapat memahami kliennya.
Colquitt dalam bukunya Organizational Behavior menjelaskan,
"Negosiasi adalah proses di mana dua atau lebih individu yang saling
bergantung berdiskusi dan mencoba untuk mencapai kesepakatan tentang
preferensi mereka yang berbeda).4
Agar dapat berkomunikasi lebih efektif dan mencapai tujuan dalam negosiasi,
perlu dilakukan beberapa tahapan, yaitu:
1. Pencarian fakta, penelitian/pendataan dan aktivitas terkait data
mengenai pihak lain sebelum melakukan negosiasi.
2. Perencanaan, sebelum berunding atau berbicara, rencanakan pesan
yang akan disampaikan. Berdasarkan garis besar topik yang akan
dibahas, merinci hasil yang diharapkan untuk dicapai. Berdasarkan
persepsi Anda tentang orang lain, perkirakan/ atau bayangkan
kemungkinan reaksi penerima/orang lain terhadap apa yang anda
katakan.
3. Menyampaikan, merundingkan atau menyampaikan pesan dalam
bahasa lawan/penerima. Cobalah untuk menggunakan istilah khas
yang mungkin digunakan oleh negosiator. Pilih kata-kata yang
mencerminkan gambaran nyata dan spesifik. Hindari munculnya
makna ganda pada kata-kata yang dikomunikasikan.

3
Faiqotul Isma Dwi Utami Efektivitas Komunikasi Negosiasi dalam Bisnis. Jurnal Komunike,
(2017).ix(2). h 108-109.
4
Faiqotul Isma Dwi Utami. Efektivitas Komunikasi Negosiasi dalam Bisnis. Jurnal Komunike,
(2017). ix(2). h 111.
4. Umpan Bali. Negosiator harus fasih dalam bahasa tubuh untuk
memahami bahasa tubuh pihak lain. Dengarkan baik-baik reaksi
orang lain. Perhatikan tanda-tanda perilaku mereka seperti
mengangkat bahu, menggelengkan kepala, cekikikan, anggukan
setuju. Umpan balik bisa berupa apakah makna yang
dikomunikasikan sama dengan apa yang dirasakan oleh negosiator.
5. Evaluasi, perlu dilakukan penilaian apakah tujuan
komunikasi/negosiasi telah tercapai, apakah dilakukan reorganisasi
atau menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik.5
Proses komunikasi yang terjadi dalam aktivitas negosiasi yaitu
bersifat dua arah, kedua pihak yang berkomunikasi berhak untuk berbicara
dan didengar. Pada dasarnya, negosiasi adalah poin penting untuk berhasil
dalam hidup karena dengan keterampilan negosiasi yang baik, seseorang
dapat mencapai tujuan yang diinginkannya dari pihak lain.

B. Interpersonal Skill/Kemampuan Interpersonal


Keterampilan interpersonal dapat didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mengenali dan merespons secara tepat sejumlah aspek
seperti emosi, sikap dan perilaku, motif dan keinginan terhadap orang lain.
Salah satu bentuk keterampilan interpersonal adalah komunikasi.
Hubungan antar manusia bisa melalui komunikasi. Dengan demikian,
keterampilan komunikasi interpersonal dapat menggambarkan kemampuan
individu untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Ini mungkin
menggambarkan bagaimana kita dapat memulai hubungan yang
mendukung dengan memahami dan menanggapi satu sama lain. Jika
seseorang merasa tidak kompeten, maka orang tersebut akan sulit untuk
mengkomunikasikan idenya kepada orang lain, hal ini terjadi karena takut
dikritik oleh orang lain.
5
Erman Anom. Komunikasi dalam Negosiasi Bisnis. Jurnal Komunikologi, (2004). 1(2). h 77-78.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti akan berinteraksi dengan
orang lain. Kita semua adalah makhluk yang saling bergantung dan saling
membutuhkan. Jadi kita harus hidup berdampingan dan berinteraksi dengan
manusia lainnya. Dalam rencana kehidupan, akan ada kebutuhan untuk
memahami kebutuhan orang lain, yang kemudian akan mengarah pada
komunikasi interpersonal. Dalam berkomunikasi seseorang perlu menguasai
dan memahami beberapa hal, antara lain:
1. Tentang bagaimana kita saling mengenal
2. Kemudian mengenal dan memahami orang lain
3. Bagaimana kita menampilkan diri kita
4. Bagaimana kita dapat menyatakan kebutuhan kita sendiri
5. Kapan kita memberi dan menerima umpan balik dari orang lain
6. Betapa pentingnya mendengarkan orang lain dalam percakapan
7. Pada waktu yang tepat, kita mempengaruhi orang lain
8. Cara beradaptasi secara efektif dengan lingkungan dan orang lain
9. Memainkan peran sebagai anggota tim atau kelompok kerja
10. Bagaimana memimpin percakapan negosiasi agar menghasilkan
menang-menang
11. Menangani dan menyelesaikan konflik 6
Dari daftar Kemampuan yang disebutkan di atas menunjukkan
bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri kepada orang lain dan
bagaimana orang lain melihat kita pada saat yang sama. Ketika kita memiliki
keterampilan interpersonal yang tinggi, hal pertama yang kita rasakan adalah
rasa percaya diri yang kuat, dan kemudian seseorang disukai oleh orang lain.
Dengan demikian, seseorang dapat menjalin hubungan yang baik dan
harmonis dengan orang lain.

6
Dr. Sarfilianty Anggiani, M.M., M.B.A, Keterampilan Interpersonal Pengembangan Pribadi
Berintegritas dan Kerja Sama Menyenangkan, 2021. h. 22-23
Misalnya, rekan kerja akan memiliki penilaian yang berbeda tentang
seseorang, hal tersebut relatif terhadap pasangannya atau rekan kerja lainnya,
atau atasan/bawahannya di kantor. Namun, bagaimanapun anda menilai orang
lain ataupun diri sendiri pada akhirnya semua orang berusaha untuk
memperbaiki diri karena merasa perlu untuk meningkatkan keterampilan
interpersonal mereka.
 Prinsip Komunikasi Interpersonal
Sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk berkomunikasi dengan
orang lain melalui hubungan dan interaksi. Tentu saja tujuan
komunikasi tidak hanya dalam bentuk bahasa verbal yaitu kata-kata
yang keluar dari mulut kita berupa kalimat, tetapi juga mencakup
bahasa nonverbal yaitu intonasi suara, gerak tubuh dan tubuh. sikap.
lawan bicara, ekspresi wajah dan cara dia berpakaian.
Beberapa prinsip yang harus diketahui dalam komunikasi
interpersonal yang efektif antara lain:
a) Keterbukaan Pengakuan dan penerimaan orang lain.
Menyadari kekuatan, keunikan, dan kemampuan orang lain,
seseorang dapat dengan percaya diri menerima keadaan orang
lain.
b) Empati. Merasakan apa yang orang lain rasakan, terutama
mengingat apakah dia berada di posisi orang lain atau tidak.
c) Saling mendukung. Memiliki perasaan diri yang positif,
mampu mendorong atau mendukung orang lain untuk lebih
berpartisipasi dalam komunikasi dan menciptakan situasi yang
kondusif untuk interaksi yang lebih efektif.
d) Hubungan Positif. Upaya untuk berkomunikasi atau
menanggapi pesan secara positif tanpa merasa curiga atau
memiliki prasangka negatif terhadap orang lain. Oleh karena
itu, ia memiliki kebebasan untuk menyampaikan pesannya.
e) Kesetaraan. Memiliki kedudukan yang sama antara dua pihak
dalam suatu proses komunikasi.7
 Persepsi dalam Komunikasi Interpersonal
Kami setuju bahwa penting untuk memeriksa persepsi diri
sendiri, seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya tentang
kemampuan interpersonal. Tetapi, ketika kita berhubungan dengan
orang lain, kita juga harus memperhitungkan persepsi orang lain.
Persepsi orang lain adalah bagaimana dia memandang situasi kita
berdasarkan perilaku kita atau kesan yang kita buat dalam kehidupan
kita sehari-hari. Prinsip: Semakin positif citra kita terhadap orang lain,
semakin lancar dan efektif komunikasi kita dengan orang ini.
 Cara mengatasi persepsi negatif
Cara mengatasi persepsi negatif saat berkomunikasi dengan orang lain
dengan cara sederhana berikut:
 Melihat situasi dari sudut pandang diri sendiri
 Melihat dari sudut pandang orang lain, mencoba untuk
memahami perilaku mereka
 Lihatlah mereka dari sudut pandang netral/objektif dan jangan
mencampuradukkan perasaan pribadi
Metode di atas menyarankan dan mengajak kita untuk berpikir
sebelum kita mulai menghakimi orang lain dan tidak memasukkan
perasaan kita ke dalam penilaian. Kita akan mendekati suatu masalah
dari tiga sudut pandang yang berbeda (pandangan dari diri kita
sendiri, orang lain, dan netral atau tidak bercampur). Ini juga
membuktikan bahwa empati dalam diri kita bisa ditumbuhkan,
sehingga kita bisa mengendalikan persepsi negatif. Agar kita dapat
melakukan ini secara efektif, kita harus dapat mendengar. Jadi
7
Dr. Sarfilianty Anggiani, M.M., M.B.A, Keterampilan Interpersonal Pengembangan Pribadi
Berintegritas dan Kerja Sama Menyenangkan, 2021. h. 26-27
kuncinya adalah: dengarkan untuk mengetahui dan memahami orang
lain, kita harus mendengarkan. Dan mendengarkan tidak hanya
berarti bahwa kita membuka telinga dan mendengarkan suara yang
keluar dari mulut orang lain, tetapi juga mendengarkan dengan
seksama, serius, dan menghilangkan gangguan dari pendengaran kita.
 Hubungan Negosiasi dan keterampilan interpersonal
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang langsung
pada intinya dan membangun saling pengertian dan simpati antara
komunikator dan komunikan. Untuk berkomunikasi dengan sukses,
seseorang perlu memiliki keterampilan komunikasi internal dan
interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka
antara dua orang atau lebih dimana pengirim dapat secara langsung
mengirimkan pesan dan penerima pesan juga dapat menerima dan
merespon secara langsung.
Agar komunikasi antarpribadi berjalan dengan lancar dan
mencapai hasil yang diinginkan, baik pemberi maupun penerima
pesan harus memiliki keterampilan dan kompetensi komunikasi
antarpribadi yang diperlukan, termasuk keterampilan interpersonal,
interaksi sosial, dan perilaku. Keterampilan sosial dapat membantu
negosiator mengetahui situasi dan keadaan lingkungan di sekitar
mereka. Keterampilan sosial meliputi empati, kepekaan, kesadaran
situasional saat berkomunikasi, dan pemantauan diri. Di sisi lain,
keterampilan perilaku membantu negosiator berperilaku dalam
masyarakat dan termasuk interaksi, mendengarkan, gaya sosial, dan
kecemasan komunikasi.

KESIMPULAN
Keterampilan interpersonal adalah kemampuan/keterampilan yang digunakan
seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan langsung dengan orang lain.
Keterampilan interpersonal adalah keterampilan yang harus dimiliki seseorang untuk
memulai, mengembangkan, dan memelihara hubungan tatap muka dengan orang lain
untuk interaksi yang efektif.

Berbicara pada dasarnya adalah proses komunikasi, karena melibatkan


perubahan peran dari komunikator (pembicara) ke komunikan (pendengar). Tidak
ada formula khusus untuk berbicara dan mendengarkan secara aktif, semuanya
tergantung pada partisipasi seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam
tindakannya dan pemahaman bahwa mendengarkan dapat memudahkan komunikasi
menjadi efektif. .

Mempelajari faktor-faktor konflik dengan kemampuan negosiasi sangat


penting agar kehidupan berbasis sosial kita berfungsi secara optimal dan juga
mendukung terciptanya kewarganegaraan yang sukses. Penguasa yang baik dalam
kehidupan sosial, karir dan perdagangan.

DAFTAR PUSTAKA
Jiwaning, Asri Tiyas. (2015). “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap
Kemampuan Bernegosiasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri”. Jurnal Ilmu Ekonomi.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja


Rodaskarya.

Isma, Faiqotul Dwi Utami. (2017). Efektivitas Komunikasi Negosiasi dalam Bisnis.
Jurnal Komunike, ix(2). h 108.

Anom, Erman. (2004). Komunikasi dalam Negosiasi Bisnis. Jurnal Komunikologi,


1(2). h 77-78

Anggiani, Dr. Sarfilianty M.M., M.B.A, (2021). Keterampilan Interpersonal


Pengembangan Pribadi Berintegritas dan Kerja Sama Menyenangkan, h. 26-
27

Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta:


Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai