HUBUNGAN INTERPERSONAL
ANNISA
IZZATUL FADLA
PURNAMASARI SIHALOHO
MEDAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan mata kuliah psikologi komunikasi mengenai Hubungan
Interpersonal tepat pada waktunya. Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada
baginda Rasulullah SAW, sang manajer sejati Islam yang selalu becahaya dalam sejarah hingga
saat ini.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Sabila Tri Ananda dan Ibu Nurbani yang telah membimbing selama ini. Tentunya makalah
ini, masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 9
2
Daftar isi
Kata pengantar………………………………………………………………………………….2
Daftar isi…………………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………6
C. Manfaat penulisan…………………………………………………………………………6
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………..32
Daftar pustaka…………………………………………………………………………………34
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membangun identitas personal yang koheren dan positif serta keyakinan akan hubungan
interpersonal dengan realitas sosial Individu yang tidak memiliki hubungan interpersonal
yang baik akan mengalami hambatan dalam proses interaksi, cendrung merasa tersaingi atau
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Lason, Csikzantmihalyi, dan Graef (Wisnuwardhani
dan Mashoedi, 2012: 1) menemukan 70% dari 179 remaja dan orang dewasa melakukan
aktivitas bersama orang lain setidaknya dua kali dalam sehari, menujukkan hubungan
interpersonal merupakan aspek yang signifikan dan penting bagi kehidupan manusia.
interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling tergantung
satu sama lain menggunakan pola interaksi yang konsisten. Pengaruh hubungan
interpersonal terhadap satu dengan yang lain dikatakan sebagai hubungan yang bersifat
timbal balik.
Aspek aspek yang dimiliki dalam hubungan interpersonal menurut Davis dan Yoder (www.
yang akan membuat hubungan interpersonal yang lebih dekat. Devito (2011: 286-290)
4
menyatakan komunikasi yang berkualitas ditandai dengan adanya : Keterbukaan, Empati,
Sikap mendukung, Sikap positif, Kesetaraan. Komunikasi merupakan elemen sangat penting
Pada aspek partisipasi menurut David (1962: 15) adalah keterlibatan emosi dan mental
seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya. Pada intinya,
partisipasi sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang dalam
dalam usaha mencapai tujuan. Hubungan interpersonal merupakan unsure yang sangat
penting bagi perkembangan psikologi individu yang sehat. Jhonson (Supraktiknya. 1995: 21)
perkembangan intelektual dan sosial individu, identitas jati diri individu terbentuk lewat
komunikasi antar individu, memahami realitas sosial dengan sekelilingnya untuk melakukan
Kesehatan mental individu sebagian ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan
Menurut Tedjasaputra (2004: 34) mengemukakan kesulitan yang sering dialami dalam
melakukan hubungan interpersonal adalah sulit menyesuaikan diri, mudah marah, cendrung
memaksakan kehendak, egois, ingin menang sendiri sehingga mudah terlibat dalam suatu
perselisihan. Kesulitan tersebut akan menjadi sebuah persoalan yang dialami individu dalam
kepribadian dan aktuliasasi diri dalam kehidupan terutama dalam meraih prestasi di lembaga
pendidikan dan bahkan dikhawatirkan dapat menimbulkan persoalan lain yang lebih
kompleks.
5
Kebutuhan terikat yang bertahan sepanjang waktu dan umum dilakukan seperti berkenalan
dan kemudian berteman. Dengan menjalin hubungan dengan orang lain, individu mencoba
untuk memahami kebutuhan satu dengan kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi
sosial yang lebih akrab kepada orang lain, dan berusaha mempertahankan interaksi agar
lebih terasa nyaman (Wisnuwardhani dan Mashoedi, 2012: 1-2). Individu tidak hanya
melakukan interaksi kepada orang terdekatnya saja tetapi dalam melakukan apa saja, maka
dapat dikatakan individu tersebut tidak hanya dapat melakukan hubungan interpersonal
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
Hubungan Interpersonal
6
BAB II
PEMBAHASAN
Interpersonal secara umum adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang
atau lebih secara tatap muka. Sedangkan hubungan Interpersonal adalah hubungan diluar
Hubungan Interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu proses dan biasanya
dimulai dengan interpersonal attraction. Baron dan Byrne (2006) menjelaskan bahwa
interpersonal attraction adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang lain. Dimana
penilaian ini dapat di ekspresikan melalui suatu dimensi, dari strong liking sampai dengan
strong dislike.
Jadi, ketika kita berkenalan dengan orang lain, kita sebenarnya melakukan penilaian
terhadap orang tersebut. Apakah orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman kita
atau orang tersebut ternyata kurang sesuai, sehingga kita lebih memilih untuk tidak
melakukan interaksi sama sekali. Konteks penilaian ini adalah melakukan hubungan
interpersonal.
1. Dedi Mulyana. Ketika berkomunikasi kita tidak hanya menyampaikan isi pesan, tetapi
juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Jadi bukan sekedar menentukan contenta
7
satu unsur dasar yang dipelajari dalam psikologi sosial dan merupakan awal dari segala
bentuk interaksi sosial. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua
orang atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi
yang konsisten.
2. Enjang. Hubungan interpersonal adalah komunikasi antar orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap peserta menangkap langsung baik secara verbal maupun secara
3. Agus Mulyono. Hubungan interpersonal adalah komunikasi yang berbentuk tatap muka,
interaksi antar individu, verbal maupun kerjasama akan timbul apabila orang menyadari
bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang
Jadi, yang dimaksud dengan Hubungan Interpesonal adalah hubungan diluar diri, yaitu
dengan lingkungan sekitar. Hubungan interpesonal bukan sekedar menyampaikan isi, tapi
menentukan kadar hubungan antar individu. Hubungan interpersonal yang baik adalah
hubungan yang didalamnya terdapat saling mempercayai, memiliki rasa simpati dan
empati yang tinggi, dapat terbuka antar individu, dan sebagainya menurut kemampuan
interpersonal.
Dalam membentuk hubungan interpersonal antara konselor dan konseli, adalah sebagai
media bimbingan dan konseling untuk membantu konseli dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal, jika diamati hubungan interpersonal memiliki beberapa
ciri-ciri, yaitu:
8
a. Arus pesan dua arah, artinya antara konselor dan konseli dalam posisi sejajar tidak ada
yang dianggap lebih menggurui, arus pesan dua arah ini secara berkelanjutan atau
kontinu.
b. Suasana informal, artinya pelaku atau konselor dan konseli dalam kondisi tidak kaku
dengan posisinya masing-masing, namun hubungan ini lebih bersifat pendekatan secara
c. Umpan balik segera, artinya pelaku dapat mengetahui umpan balik pesan yang
d. Peserta atau orang yang terlibat dalam konseling melalui hubungan interpersonal ini
berada dalam jarak dekat baik dalam arti fisik atau psikologis atau dalam satu ruang.
e. Orang yang terlibat dalam hubungan interpersonal ini mengirim dan menerima pesan
interpersonal, yaitu:
a. Dimulai dengan diri pribadi (self), artinya segala penafsiran pesan maupun penilaian
mengenai orang lain berangkat dari diri sendiri artinya eksplorasi diri konselor terhadap
konseli.
b. Bersifat transaksional atau saling mengisi atau disebut komunikasi diadik, karena
bersifat dinamis.
c. Menyangkut aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi (hubungan interpersonal).
9
d. Adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berinteraksi yang dapat berupa fisik
atau psikis.
e. Interdependensi, adalah saling bergantung satu dengan yang lainya atau saling
memberikan kepercayaan. Interdependensi terjadi ketika dua atau lebih orang saling
mempengaruhi perasaan satu sama lain, mempengaruhi pikiran dan perilaku satu sama
lain, dalam term Interdependensi berarti hasil yang diterima oleh seseorang akan
a. Mengenal secara dekat, bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal
saling mengenal secara dekat. Dikatakan mengenal secara dekat, karena tidak hanya
b. Saling memerlukan, hubungan interpersonal diwarnai oleh pola hubungan yang saling
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan
Dari beberapa pendapat para ahli diatas tentang ciri-ciri hubungan interpersonal adalah,
Dimulai dengan diri pribadi (self), Bersifat transaksional atau saling mengisi,
10
menyangkut aspek isi pesan, adanya kedekatan fisik dan antar komunikan saling
Menurut Coleman dan Hammen komunikasi Interpersonal terdiri dari empat model,
yaitu:
Model ini memanadang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Setiap
orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang dapat
interpersonal akan berjalan dengan baik tetapi jika memperoleh kerugian maka hubungan
tersebut akan terganggu. Keuntungan menurut perspektif teori ini ada enam yaitu : cinta,
uang, status, informasi, barang dan jasa. Teori dasar yang menjadi asumsi model pertukan
sosial ini adalah setiap individu akan secara sukarela mamasuki dan tetap tinggal hanya
2. Model Peranan
Model peranan melihat hubungan antar personal sebagai panggung sandiwara. Setiap
individu harus bertindak sesuai dengan perannya agar terhindar dari konfil dan hubungan
dapat berjalan dengan baik. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu
bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan,tuntutan peranan dan terhindar dari konflik
peranan. Ekspektasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan
dengan posisi tertentu dalam kelompok. Tuntutan peranan adalah desakan sosial yang
11
memaksa individu untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Dalam
hubungan interpersonal, desakan halus atau kasar dikenakan pada orang lain agar ia
melaksanakan peranannya.
3. Model Permainan
Model ini berasal dari psikiater Eric Berne yang ditulisnya dalam buku Game People
Yang mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu orang tua,
orang dewasa, dan anak. Dalam hubungan interpersonal setiap individu akan
menampilkan salah satu dari tiga kepribadian tersebut, dan orang lain akan membalasnya
dengan salah satu aspek tersebut. Misalnya anak-anak itu memiliki kepribadian manja,
tidak mengerti bertanggung jawab, dan jika permintaannya tidak dipenuhi ia akan
menangis, cuek kepada semua orang yang tidak memenuhi kemauannya. Sedangkan
orang dewasa lugas dan sadar akan tanggung jawabnya, sadar akibat dan resiko. Adapun
orangtua akan selalu memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka, lebih
sabar dan bijaksana. Hubungan interpersonal dalam masyarakat juga ditentukan dengan
kesesuaian sikap atau perilaku yang ditunjukkan oleh orang dewasa dan orang tua sesuai
kodratnya.
4. Model interaksional
interaksi serta memandagnya sebagai suatu sistem dan sifat-sifatnya. Setiap individu yang
berinteraksi pasti memiliki tujuan, harapan, kepentingan, perasaan suka atau benci yang
merupakan input. Input akan menjadi komponen penggerak yang akan memberi situasi
12
tertentu dalam proses interpersonal. Sedangkan output setelah memperoleh pengalaman,
kesenangan dan sebagainya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan
Siklus artinya proses sinambung dari satu tahap ketahap berikutnya secara berputar
sehingga setelah sampai pada tahap akhir dari siklus, dimungkinkan untuk kembali ke
tahap awal. Pada hakikatnya pola hubungan interpersonal juga merupakan sebuah siklus.
Mulai dari perkenalan menuju kebersamaan, kemudian perpisahan, kembali lagi pada
a) Tahap Perkenalan
Tahap ini ditandai adanya tindakan memulai. Biasanya dilakukan dengan hati-hati agar
terbentuk persepsi dan kesan pertama yang baik. Tahap ini merupakan langkah pertama,
fase kontak permulaan. (43) Menurut William Brooks dan Philip Emert bahwa kesan
pertama sangat menentukan, karena itu hal-hal yang pertama kelihatanmenjadi sangat
penting. Penampilan fisik, apa yang diucapkan pertama, apa yang dilakukan pertama
. b) Penjajagan (Experimenting)
Penjajagan, merupakan usaha mengenal diri orang lain. Tahap ini digunakan untuk
mencari perbedaan dan kesamaan masin-masing individu. Bila merasa ada kesamaan
pertukaran penjajakan afeksi, pada tahap ini ada kesediaan untuk antar individu
13
c) Penggiatan (Intensifying)
Penggiatan menandai awal keintiman, berbagai informasi pribadi, akrab sehingga banyak
d) Pengikatan (Bonding)
Tahap yang lebih formal terjadi bila dua orang mulai menganggap diri mereka sendiri
sebagainya.
e) Kebersamaan
Tahap ini merupakan tahap puncak hubungan interpersonal. Hakikat kebersamaan adalah
bahwa mereka saling menerima seperangkat aturan yang mengatur hidup mereka.
mereka terlalu membatasi adanya perbedaan. Kedua belah pihak saling memusatkan pada
saling menjauh.
14
4. Penghindaran (avoiding), upaya selalu menghindar dari pertemuan dan komunikasi.
5. Pemutusan (terminating), adalah tahap final dalam suatu hubungan. Semakin lama dan
Peran komunikasi pada setiap tahap dalam siklus hubungan interpersonal, yaitu:
berperan sebagai pembuka pintu (inisiator), yaitu sarana yang menegaskan insiatif untuk
mengenal satu sama lain. Pada tahap kebersamaan, peranan komunikasi adalah sebagai
perantara (mediator) agar antagonisme dapat diperkecil dan kembali lagi ke dalam
2. Tahap penjajagan: “Oh, jadi Anda senang main voli, saya juga Benarkah?”
(LANJUTAN)
15
5. Tahap Pengikatan: “ Aku ingin selalu bersamamu.”
(LANJUTAN)
Hubungan interpersonal tidak bersifat statis tetapi dinamis artinya selalu berubah. Ketika
perubahan dalam hubungan interpersonal terjadi maka diperlukan tindakan tertentu untuk
kehangatan. Hubungan interpersonal akan terjalin dengan baik jika kedua belah pihak
sepakat untuk menjalin keakraban dengan tingkat keakraban yang sama. Menurut Argyle
jika dua orang melakukan tingkat keakraban yang berbeda maka akan terjadi
ketidakseragaman dan kejanggalan. Jika pada suatu tempat A tersenyum lebih banyak
16
dari pada B, maka B akan merasa A bersifat terlalu sok akrab dan A akan merasa B
2. Kontrol merupakan tindakan yang dilakukan jika terdapat perbedaan pendapat sebelum
pengambilan keputusan siapa yang lebih dominan dalam suatu kelompok. Kesepakatan
tentang individu yang akan mengontrol individu lain agar tidak terjadi konflik dalam
hubungannya.
3. Ketepatan respon yaitu ketepatan dalam memberi tanggapan, sesuai dengan hukum
alam ketika ada aksi pasti ada reaksi. Misalnya ketika bercanda responnya harus tertawa
jika tidak tepat dalam merespon akan mengakibatkan keretakan dalam hubungan
interpersonal tersebut.
perasaannya sedang berbeda maka besar kemungkinan salah satu pihak mengakhiri
Menurut Buhrmeister, dkk Untuk mempertahankan hubungan dalam jangka waktu lama
1. Intiative merupakan usaha untuk memulai interaksi dengan orang lain atau dengan
lingkungan social yang lebih besar, dengan demikian pengertian inisiatif selalu
diarahkan baik kepada penciptaan hubungan interpersonal yang baru dengan seseorang
yang baru dan belum dikenal maupun tindakan-tindakan yang dapat membantu
17
2. Negative Assertion merupakan Kemampuan untuk mempertahankan diri dari tuduhan
yang tidak benar, atau tidak adil, kemampuan untuk mengatakan tidak terhadap
3. Disclasure merupakan pengungkapan dari dalam diri seseorang yang berupa ide-ide,
pendapat, minat, pengalaman dan perasaannya kepada orang lain. Jika seseorang
hanya menyimpan ide dan tidak membagikan kepada orang lain maka akan m mbuat
yang awalnya biasa saja menjadi akrab. Menurut Jhonshon (1981) beberapa manfaat
b) Semakin bersikap terbuka, semakin terbuka orang lain kepada kita. Dampaknya orang
c) Orang yang membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat
kompeten, terbuka, ekstrovet, fleksibel, adaptif. Sebagian dari ciri-ciri orang yang
bahagia.
d) Membuka diri berarti bersikap realistik, maka harus jujur, tulus dan autentik.
perhatian, simpati dan pengahargaan bagi orang lain. Emotional support juga
kepada orang lain yang sedang dalam kondisi tertekan dan bermasalah. Kemampuan
ini erat kaitannya efeksi dan simpati. Efek merupakan perasaan seperti sedih, gembira,
kagum dan sebagainya. Jika efek tersebut bertahan lama maka disebut emosi. Jika
18
emosi senang dan ceria berlangsung lama maka disebut manis, sebaliknya jika sedih
dengan orang lain yang terjadi saat melakukan hubungan interpersonal. Meskipun
konflik dapat merusak hubungan interpersonal, tetapi ada beberapa cara yang dapat
6. Memberi pujian atau penghargaan untuk meningkatkan perasaan senang bagi partner
interaksi.
8. Menyetujui ketika sedang melakukan interaksi, karena interaksi terjadi bukan untuk
harmonis.
10. Menyelipkan humor dalam setiap pertemuan karena hal tersebut akan membuat
pertemuan lebih menyenangkan dan akan menjadi tanda positif bagi orang lain.
interpersonal. Diantaranya ada faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah
faktor yang ada dalam diri kita, diantaranya yaitu kebutuhan untuk berinteraksi (need for
19
a. Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation).
Kita cenderung berinteraksi dengan orang lain, namun terkadang kita tidak ingin
terhadap kebutuhan ini agar di sukai, di terima oleh orang lain dan cenderung
lihat dari kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin
disampaikan.
b. Pengaruh perasaan
Humor yang menghasilkan tawa dapat membuat kita lebih mudah berinteraksi
dengan orang lain, sekalipun dengan orang yang tidak kita kenal. Sehingga kita
dapat berfikir lebih sehat dan berperilaku lebih baik. Bila orang lain berada dalam
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi suatu hubungan interpersonal yaitu antara
lain,
a. Kedekatan (proximity)
tinggal. Persahabatan cenderung lebih tumbuh yang jaraknya dekat, arti dari
kedekatan dalam hubungan interpersonal yaitu kedekatan secara fisik antara orang
20
yang tinggal dalam lingkungan yang sama. Dan pertemuan tersebut akan
diantara mereka. Hal ini disebut juga dengan more exposure effect. Adapun faktor
Sebuah penelitian mengenai daya tarik fisik menunjukkan bahwa sebagian orang
percaya laki laki dan perempuan yang menarik menampilkan ketenangan, mudah
bergaul, mandiri dan lain sebagainya. Sehingga kita lebih cenderung memilih
berinteraksi dengan orang yang menarik dibanding dengan orang yang kurang
menarik. Salah satu alasan bahwa daya tarik pisik menjadi daya tarik
interpersonal karena sebagaimana ras, dan jenis kelamin, penampilan pisik adalah
sumber informasi yang tampak dan dengan mudah cepat di dapat. Daya tarik pisik
c. Kesamaan
Kita cenderung menyukai orang yang sama dengan kita, dalam rangka sikap,
21
penting penentu daya tarik interpersonal adalah : Pertama, menurut acuan teori
konsistensi kognitif dari Heider, jika ia menyukai orang, kita ingin memiliki sikap
yang sama dengan kita. Kedua, Don Byrne orang yang mempunyai kesamaan
dengan kita cenderung menyetujui gagasan kita dan mendukung keyakinan kita
tentang kebenaran pandangan kita. Ketiga, pengetahuan adalah bahwa orang lain
adalah sama dengan kita mengantisipasi bahwa interaksi di masa datang akan
positif dan mendapat ganjaran. Ke empat, kita cenderung berinteraksi lebih akrab
Kita cenderung menyenangi orang orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi
daripada kita. Menurut teori pertukaran sosial ketika orang lain memberi ganjaran
atau konsekuensi positif pada kita, maka kita cenderung ingin bersamanya. Hal ini
sebaliknya. Suatu perkecualian yang menarik menurut aroson bahwa orang yang
menunjukkan kesalahan.
Faktor ini juga yang mempengaruhi ketertarikan kita pada orang lain adalah
bagaimana orang tersebut menyukai kita, secara umum kita juga menyukai orang
yang menyukai kita, dan tidak menyukai orang yang juga tidak menyukai kita.
Dengan kata lain memberikan kembali perasaan yang diberikan orang kepada
kita. Hubungan timbal balik merupakan sesuatu yang kompleks. Beberapa hasil
22
penelitian membuktikan bahwa orang pada umumnya menyukai seseorang yang
menyukai dirinya, bahkan ketika rasa suka itu tidak secara langsung timbal balik.
Dan ada salah satu faktor terpenting yang bisa menumbuhkan terjadinya hubungan
interpersonal yaitu faktor saling membutuhkan, hal terjadi pada individu yang saling
membutuhkan informasi, pengajaran, nasihat dan lain lain. Adapun faktor-faktor yang
a. Percaya (trust)
Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam suatu
memprediksi seseorang tidak akan mengkhianati dan dapat bekerja sama dengan
baik, maka kepercayaan itu lebih besar. Sikap percaya menunjukkan efektivitas
• Menerima
berusaha mengendalikan.
b. Empati
Berempati artinya membayangkan diri pada kejadian yang menimpa orang lain,
dengan empati kita berusaha melihat seperti orang lain melihat, dan merasakan
seperti orang lain rasakan. Dengan empati filter agar tidak mudah menyalahkan
23
orang lain. Hakikat empati adalah usaha masing-masing pihak untuk merasakan
apa yang dirasakan orang lain dan dapat memahami sikap, pendapat dan perilaku
orang lain.
c. Kejujuran
Kita menaruh kepercayaan kepada orang yang tidak menyembunyikan pikiran dan
pendapatnya, kepada orang yang terbuka atau tidak mempunyai tindakan yang
kesannya dibuat buat. Kejujuran dapat menyebabkan perilaku kita dapat di duga.
Selain itu hubungan interpersonal juga di pengaruhi beberapa faktor antara lain:
1. Komunikasi efektif
2. Ekspresi wajah
seseorang.
3. Kepribadian
24
Kepribadian akan sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin,
dan perilaku.
Sangat banyak dari hubungan kita adalah dyad—hubungan dua orang. Saat anak anak,
kontak pertama kita dengan orang lain adalah diadik. Dan dyad ini ada tidak hanya
sampai kita mencapai usia enam hingga dua belas tahun, atau tidak hanya ketika kita
mampu terlibat dalam percakapan dengan beberapa orang sekaligus pada satu waktu yang
sama. Ketika dewasa, kita adalah anggota dari sejumlah besar dyad yang berbeda, seperti
Seperti William Wilmot kupas dalam “Dyadic Communication”, setiap dyad dimana kita
1. Setiap hubungan diadik memenuhi tujuan tujuan tertentu. Fungsi yang dilayani
hubungan suami-istri dan keduanya berbeda pula dengan fungsi fungsi yang
2. Setiap dyad melibatkan berbagai sisi yang berbeda sisi yang berbeda dari
orang yang sama saat ia sebagai istri dalam hubungan suami-istri, atau sebagai
pengawas dalam hubungan kerja. Tidak ada dua dyad yang memiliki tuntuntan
25
sama persis, atau member kesempatan yang sama persis untuk kita ketika kita
berpasrtisipasi didalamnya.
3. Pada setiap dyad, berkembang pola bahasa dan pola komunikasi yang unik, yang
dibedakan satu hubungan dari yang lainnya. Bahasa slang dan”ungkapan khas”
diantara teman, ucapan kasih sayang antara sahabat karib, salam ritual dan jargon
di antara rekan kerja adalah hasil dari dinamika komunikasi terus menerus
didalam hubungan.
Hubungan dyad adalah hubungan antara dua individu. William Wilmot mengemukakan
beberapa cirri khas hubungan dyad, dimana setiap hubungan dyad memiliki tujuan
khusus, pada hubungan dyad berkembang pola komunikasi yang unik/khas yang akan
membedakan hubungan tersebut dengan hubungan dyad yang lain. Hubungan triad adalah
hubungan antar tiga orang. Hubungan triad ini memiliki cirri yang lebih kompleks,
tingkat keintiman/kedekatan antara individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil
lebih berdasarkan voting atau terbanyak. (dalam hubungan diad, keputusan diambil
melalui negosiasi).
Disamping pembahasan berdasarkan jumlah orang yang terlibat, kita juga melihatnya
untuk tujuan kordinasi tindakan, penyelesaian tugas, atau pekerjaan yang tidak bisa
ditangani sendirian. Sebuah contoh sederhana dari jenis hubungan demikian adalah satu
orang memegang papan sementara yang lain menggergaji untuk menghasilkan lembaran
26
Hubungan yang terjadi antara sopir taksi dan penumpang, atau antara pelatih dan atlet
atletik, memberikan ilustrasi lain dari dua individu yang bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas. Unit sosial yang terdiri dari rekan sejawat ditempat kerja, majikan
dan karyawan, pemimpin dan pengikut, dokter dan pasien, guru dan siswa, ahli terapi dan
pasien, adalah contoh tambahan hubungan yang berdasarkan tugas yang memiliki peran
Dalam beberapa situasi, penyelesaian tugas hanyalah kepentingan sekunder saja, atau
mungkin tidak punya arti penting apapun. Dalam keadaan demikian, orientasi atau tujuan
yang bersifat pribadi atau bersifat sosial bisa saling mendahului. Mendapatkan kenalan
baru, minum kopi bersama teman, meluangkan waktu secara berkala untuk mengobrol
bersama rekan kerja saat makan memberikan banyak manfaat sekalipun hal tersebut tidak
begitu berarti untuk penyelesaian tugas. Hubungan sosial dapat menjadi sarana hiburan,
rekreasi atau persahabatan. Hubungan itu juga dapat menjadi cara untuk meghindari
isolasi atau kesepian, peneguhan rasa harga diri, member dan menerima kasih sayang,
atau membandingkan pandangan dan pendapat kita dengan yang dimiliki orang lain.
Seseorang mungkin bersedia mengalokasikan lebih banyak atau lebih sedikit waktu,
tenanga dan komitmen untuk suatu hubungan, tergantung pada apakah mereka
melihatbya sebagai tugas murni atau berorientasi sosial. akibatnya pola komunikasi yang
berkembang akan sering bervariasi secara substansial tergantung pada bagaimana para
Lamanya waktu adalah factor lain yang memiliki pengaruh signifikan terhadap sifat
hubungan. Kebanyakan dari kita terlibat dalam hubungan jangka panjang dengan
27
beberapa anggota keluarga inti, kerabat, kawan karib, dan teman teman. Kita juga
lambaian tangan dan tegur sapa dengan orang yang telah kita kenal di lingkungan
Hubungan janga panjang adalah hubungan yang berlangsung dalam waktu lama. Pada
umumnya semakin tua hubungan, semakin banyak pula investasi yang kita tanam
didalamnya dan semakin besar pula investasi yang hendak kita lakukan untuk
melestarikannya. (misalnya berupa emosi atau perasaan, materi, waktu, komitmen dan
sebagainya). Sebuah investasi yang besar dalam hubungan jangka panjang membuat kita
bersedia untuk mempertahankannya dengan melakukan investasi yang lebih besar dari
pada membangun hubungan yang sama sekali baru. Hubungan jangka pendek hanya
memiliki sedikit sejarah. Hubungan jangka pendek adalah hubungan yang hanya
berlansung sebentar. Misalnya hubungan antara 2 orang yang saling menyapa ketika
bertemu dijalan.
Tingkat kedalaman dan keintiman dalam suatu hubungan interpersonal didasarkan pada 2
jenis hubungan, Hubungan biasa dan Hubungan akrab (intim) . hubungan biasa adalah
hubungan yang sama sekali tidak dalam atau impersonal. Sedangkan hubungan akrab
ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin
besar kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang hal hal yang sifatnya pribadi.
Hubungan intim terikat dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh pada
28
jangka panjang. Karena hubungan intim akan cendrung dipertahankan karena investasi
yang ditanamkan individu didalamnya dalam jangka waktu yang telah banyak.
1. Hubungan Persahabatan
kedudukan dalam hubungan dengan kita, tidak saja karena kita mengenalnya
dengan baik, tetapi lebih dari itu, yaitu kita percaya, menaruh harapan kepadanya
ada satu prinsip umum yang dijaga sehingga membedakannya dengan sekedar
tidak ada yang merasa lebih tinggi dari pada yang lainnya.
setiap waktu kalau diperlukan pihak yang lain. 4. Berusaha membuat pihak yang
lain menjadi senang. 5. Membantu sesame jika dia berhalangan untuk suatu
urusan.
Kalau hubungan antara 2 orang dari jenis kelamin yang berbeda berkategori
intim dan akrab maka pasangan lekaki dengan perempuan dapat meningkat
29
Hubungan suami dengan istri ditandai dengan tanda jenis dan gaya cinta yang
akrab dan intim tersebut kemudian masih ditambah dengan suatu tanda yang
hubungan internal, maka isi dan mutu dari hubungan mereka ditandai dengan
keterbukaan yang tiada batasnya, member dan menerima seluruh hidupnya dalam
kelebihan dan kekurangannya bahkan sampai mati dibawah satu atap yang
Jenis hubungan ini adalah hubungan yang terlihat antara orangtua dengan anak
anak mereka dalam satu keluarga inti. Anak anak merupakan hasil perkawinan,
buah cinta yang mendalam dari sepasang suami istri, anak anak adalah wujud dari
anak anak yang bukan kelahirannya atau anak anak dengan orang tua yang bukan
hubungan darah yang ketat sekali dengan rasa emosional yang mendalam.
4. Hubungan persaudaraan
Jika jumlah anak dalam satu keluarga itu cukup banyak maka terjadi pula
hubungan yang disebut siblings. Hubungan ini ditandai dengan cinta diantara adik
dengan kakak maupun sebaliknya daru pasangan orang tua yang satu. Cinta yang
merasakan sesuatu kedekatan yang lain sebagai rasa kita daripadaa mereka dari
30
anak anak kerluarga lain . persaudaraan menghindari cinta karena nafsu birahi
karena mereka mempunyai hubungan persaudaraan dari ayah dan ibu yang sama.
31
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
• Hubungan Interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang
konsisten.
• Hubungan interpersonal memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu: a. Arus pesan dua arah,
artinya antara konselor dan konseli dalam posisi sejajar tidak ada yang dianggap lebih
menggurui, arus pesan dua arah ini secara berkelanjutan atau kontinu.b. Suasana
informal, artinya pelaku atau konselor dan konseli dalam kondisi tidak kaku dengan
pelaku dapat mengetahui umpan balik pesan yang disampaikan dengan segera, baik
secara verbal maupun nonverbal. Peserta atau orang yang terlibat dalam konseling
melalui hubungan interpersonal ini berada dalam jarak dekat baik dalam arti fisik atau
Interpersonal terdiri dari empat model, yaitu: 1.Model Pertukaran Sosial : Model ini
kepribadian manusia yaitu orang tua, orang dewasa, dan anak. 4. Model interaksionaL
32
:Menurut model internasional ini hubungan interpersonal merupakan suatu proses
• Faktor faktor terjadinya hubungan interpersonal terbagi menjadi 2 yaitu factor internal
fisik, c. Kesamaan.
• Jenis jenis hubungan interpersonal adalah :1. Hubungan diadik dan triadic, 2.
Hubungan sosial dan hubungan berdasarkan tugas. 3. Hubungan jangka pendek dan
33
Daftar pustaka
Tri Dayakisni dan Hudaniah. 2012. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press
Shelley E. Taylor, dk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Prenada Media Group
Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Ruben, Brent dan Lea Stewart. 2014. Komunikasi dan Prilaku Manusia. Jakarta: PT. Raja
Grafindo persada
http://digilib.uinsby.ac.id
http://eprints.walisongo.ac.id
http://repository.gunadarma.ac.id
http://www.reseacrhgate.net
34