Anda di halaman 1dari 34

SOCIAL PSYCHOLOGY

HUBUNGAN INTERPERSONAL

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9

 SYARIFAH NATASYAH ADELIA

 AYU AFIFAH AZZAHRA

 ANNISA

 IZZATUL FADLA

 PURNAMASARI SIHALOHO

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas makalah ini dengan mata kuliah psikologi komunikasi mengenai Hubungan

Interpersonal tepat pada waktunya. Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada

baginda Rasulullah SAW, sang manajer sejati Islam yang selalu becahaya dalam sejarah hingga

saat ini.

Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada

Ibu Sabila Tri Ananda dan Ibu Nurbani yang telah membimbing selama ini. Tentunya makalah

ini, masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 17 April 2020

Kelompok 9

2
Daftar isi

Kata pengantar………………………………………………………………………………….2

Daftar isi…………………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang…………………………………………………………………………….4

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………6

C. Manfaat penulisan…………………………………………………………………………6

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian hubungan interpersonal………………………………………………………7

2. Pengertian hubungan interpersonal menurut ahli ………………………………………..7

3. Cirri cirri hubungan interpersonal ……………………………………………………….8

4. Model hubungan interpersonal …………………………………………………………11

5. Siklus hubungan interpersonal………………………………………………………….13

6. Factor factor terjadinya hubungan interpersonal ……………………………………….16

7. Kemampuan dalam hubungan interpersonal……………………………………………19

8. Jenis jenis hubungan interpersonal ……………………………………………………..25

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………..32

Daftar pustaka…………………………………………………………………………………34

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perasaan kenyamanan seseorang dalam berbagai lingkup sosial merupakan

arti penting Hubungan Interpersonal. Berkenaan dengan arti penting Hubungan

interpersonal,dapat membantu menumbuhkan dan mengembangkan kognitif dan sosial,

membangun identitas personal yang koheren dan positif serta keyakinan akan hubungan

interpersonal dengan realitas sosial Individu yang tidak memiliki hubungan interpersonal

yang baik akan mengalami hambatan dalam proses interaksi, cendrung merasa tersaingi atau

terkucilkan dalam lingkungannya (Wijayanti, 2010:10).

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Lason, Csikzantmihalyi, dan Graef (Wisnuwardhani

dan Mashoedi, 2012: 1) menemukan 70% dari 179 remaja dan orang dewasa melakukan

aktivitas bersama orang lain setidaknya dua kali dalam sehari, menujukkan hubungan

interpersonal merupakan aspek yang signifikan dan penting bagi kehidupan manusia.

Pearson (Wisnuwardhani dan Mashoedi, 2012: 1) mengemukakan bahwa hubungan

interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling tergantung

satu sama lain menggunakan pola interaksi yang konsisten. Pengaruh hubungan

interpersonal terhadap satu dengan yang lain dikatakan sebagai hubungan yang bersifat

timbal balik.

Aspek aspek yang dimiliki dalam hubungan interpersonal menurut Davis dan Yoder (www.

Egiduistae.wordpress.com, Kusjarwati, 2001) hubungan interpersonal diperngaruhi oleh

kemampuan melakukan komunikasi yang berkualitas dan berpartisipasi dalam kehidupan

yang akan membuat hubungan interpersonal yang lebih dekat. Devito (2011: 286-290)

4
menyatakan komunikasi yang berkualitas ditandai dengan adanya : Keterbukaan, Empati,

Sikap mendukung, Sikap positif, Kesetaraan. Komunikasi merupakan elemen sangat penting

dalam hubungan interpersonal.

Pada aspek partisipasi menurut David (1962: 15) adalah keterlibatan emosi dan mental

seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya. Pada intinya,

partisipasi sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang dalam

situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok

dalam usaha mencapai tujuan. Hubungan interpersonal merupakan unsure yang sangat

penting bagi perkembangan psikologi individu yang sehat. Jhonson (Supraktiknya. 1995: 21)

mengemukakan beberapa manfaat hubungan interpersonal bagi individu : membantu

perkembangan intelektual dan sosial individu, identitas jati diri individu terbentuk lewat

komunikasi antar individu, memahami realitas sosial dengan sekelilingnya untuk melakukan

perbandingan sosial dan memperoleh pemahaman mengenai dunia di sekelilingnya.

Kesehatan mental individu sebagian ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan

interpersonal yang terjalin antara individu dengan teman terdekatnya.

Menurut Tedjasaputra (2004: 34) mengemukakan kesulitan yang sering dialami dalam

melakukan hubungan interpersonal adalah sulit menyesuaikan diri, mudah marah, cendrung

memaksakan kehendak, egois, ingin menang sendiri sehingga mudah terlibat dalam suatu

perselisihan. Kesulitan tersebut akan menjadi sebuah persoalan yang dialami individu dalam

ketidakmampuan melakukan hubungan interpersonal yang akan meghambat pembentukan

kepribadian dan aktuliasasi diri dalam kehidupan terutama dalam meraih prestasi di lembaga

pendidikan dan bahkan dikhawatirkan dapat menimbulkan persoalan lain yang lebih

kompleks.

5
Kebutuhan terikat yang bertahan sepanjang waktu dan umum dilakukan seperti berkenalan

dan kemudian berteman. Dengan menjalin hubungan dengan orang lain, individu mencoba

untuk memahami kebutuhan satu dengan kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi

sosial yang lebih akrab kepada orang lain, dan berusaha mempertahankan interaksi agar

lebih terasa nyaman (Wisnuwardhani dan Mashoedi, 2012: 1-2). Individu tidak hanya

melakukan interaksi kepada orang terdekatnya saja tetapi dalam melakukan apa saja, maka

dapat dikatakan individu tersebut tidak hanya dapat melakukan hubungan interpersonal

tetapi dapat mengembangkan hubungan interpersonalnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Hubungan interpersonal ?

2. Apakah cirri cirri Hubungan Interpersonal?

3. Bagaimana model Hubungan Interpersonal?

4. Bagaimana siklus Hubungan Interpersonal ?

5. Apakah factor factor terjadinya Hubungan Interpersonal ?

6. Bagamaimana kemampuan dalam Hubungan Interpersonal ?

7. Apakah jenis jenis Hubungan Interpersonal ?

C. Manfaat Penulisan

1. Mengetauhi pengertian & cirri Hubungan Interpersonal

2. Mengetauhi model & siklus Hubungan Interpersonal

3. Mengetauhi factor terjadinya Hubungan Interpersonal dan Kemampuan

Hubungan Interpersonal

4. Mengetauhi jenis Hubungan Interpersonal

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

Interpersonal secara umum adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang

atau lebih secara tatap muka. Sedangkan hubungan Interpersonal adalah hubungan diluar

diri atau disebut juga penyesuaian dengan orang lain.

Hubungan Interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.

Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu proses dan biasanya

dimulai dengan interpersonal attraction. Baron dan Byrne (2006) menjelaskan bahwa

interpersonal attraction adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang lain. Dimana

penilaian ini dapat di ekspresikan melalui suatu dimensi, dari strong liking sampai dengan

strong dislike.

Jadi, ketika kita berkenalan dengan orang lain, kita sebenarnya melakukan penilaian

terhadap orang tersebut. Apakah orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman kita

atau orang tersebut ternyata kurang sesuai, sehingga kita lebih memilih untuk tidak

melakukan interaksi sama sekali. Konteks penilaian ini adalah melakukan hubungan

interpersonal.

2. PENGERTIAN HUBUNGAN INTERPERSONAL MENURUT PARA AHLI

1. Dedi Mulyana. Ketika berkomunikasi kita tidak hanya menyampaikan isi pesan, tetapi

juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Jadi bukan sekedar menentukan contenta

melainkan juga relationship. Hubungan antarpribadi (Interpersonal Relation), yaitu salah

7
satu unsur dasar yang dipelajari dalam psikologi sosial dan merupakan awal dari segala

bentuk interaksi sosial. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua

orang atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi

yang konsisten.

2. Enjang. Hubungan interpersonal adalah komunikasi antar orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap peserta menangkap langsung baik secara verbal maupun secara

tatap muka, interaksi verbal.

3. Agus Mulyono. Hubungan interpersonal adalah komunikasi yang berbentuk tatap muka,

interaksi antar individu, verbal maupun kerjasama akan timbul apabila orang menyadari

bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang

bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri.

Jadi, yang dimaksud dengan Hubungan Interpesonal adalah hubungan diluar diri, yaitu

dengan lingkungan sekitar. Hubungan interpesonal bukan sekedar menyampaikan isi, tapi

menentukan kadar hubungan antar individu. Hubungan interpersonal yang baik adalah

hubungan yang didalamnya terdapat saling mempercayai, memiliki rasa simpati dan

empati yang tinggi, dapat terbuka antar individu, dan sebagainya menurut kemampuan

interpersonal.

3. CIRI CIRI HUBUNGAN INTERPERSONAL

Dalam membentuk hubungan interpersonal antara konselor dan konseli, adalah sebagai

media bimbingan dan konseling untuk membantu konseli dalam mencapai pertumbuhan

dan perkembangan yang optimal, jika diamati hubungan interpersonal memiliki beberapa

ciri-ciri, yaitu:

8
a. Arus pesan dua arah, artinya antara konselor dan konseli dalam posisi sejajar tidak ada

yang dianggap lebih menggurui, arus pesan dua arah ini secara berkelanjutan atau

kontinu.

b. Suasana informal, artinya pelaku atau konselor dan konseli dalam kondisi tidak kaku

dengan posisinya masing-masing, namun hubungan ini lebih bersifat pendekatan secara

individu yang bersifat pertemanan dan kekeluargaan.

c. Umpan balik segera, artinya pelaku dapat mengetahui umpan balik pesan yang

disampaikan dengan segera, baik secara verbal maupun nonverbal.

d. Peserta atau orang yang terlibat dalam konseling melalui hubungan interpersonal ini

berada dalam jarak dekat baik dalam arti fisik atau psikologis atau dalam satu ruang.

e. Orang yang terlibat dalam hubungan interpersonal ini mengirim dan menerima pesan

secara spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.

Sementara menurut Judy Pearson, menyebutkan karakteristik dalam hubungan

interpersonal, yaitu:

a. Dimulai dengan diri pribadi (self), artinya segala penafsiran pesan maupun penilaian

mengenai orang lain berangkat dari diri sendiri artinya eksplorasi diri konselor terhadap

konseli.

b. Bersifat transaksional atau saling mengisi atau disebut komunikasi diadik, karena

bersifat dinamis.

c. Menyangkut aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi (hubungan interpersonal).

9
d. Adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berinteraksi yang dapat berupa fisik

atau psikis.

e. Interdependensi, adalah saling bergantung satu dengan yang lainya atau saling

memberikan kepercayaan. Interdependensi terjadi ketika dua atau lebih orang saling

mempengaruhi perasaan satu sama lain, mempengaruhi pikiran dan perilaku satu sama

lain, dalam term Interdependensi berarti hasil yang diterima oleh seseorang akan

bergantung pada perilaku orang lain atau disebut dengan intervensi.

Berbeda dengan pendapat diatas. Adapun Ciri-ciri hubungan interpersonal menurut

Suwanto AW, yaitu:

a. Mengenal secara dekat, bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal

saling mengenal secara dekat. Dikatakan mengenal secara dekat, karena tidak hanya

saling mengenal identitas dasar saja, namun lebih dari itu.

b. Saling memerlukan, hubungan interpersonal diwarnai oleh pola hubungan yang saling

menguntungkan secara dua arah dan saling menguntungkan.

c. Hubungan interpersonal juga ditandai oleh pemahaman sifat-sifat pribadi diantara

kedua belah pihak.

d. Kerjasama akan timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai

kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan

dan pengendalian terhadap diri sendiri.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas tentang ciri-ciri hubungan interpersonal adalah,

Dimulai dengan diri pribadi (self), Bersifat transaksional atau saling mengisi,

10
menyangkut aspek isi pesan, adanya kedekatan fisik dan antar komunikan saling

bergantung satu dengan yang lainya

4. MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL

Menurut Coleman dan Hammen komunikasi Interpersonal terdiri dari empat model,

yaitu:

1. Model Pertukaran Sosial

Model ini memanadang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Setiap

orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang dapat

memenuhi kebutuhannya. Dalam.setiap hubungan setiap individu akan selalu menghitung

keuntungan dan kerugian. Jika mereka memperoleh keuntungan maka hubungan

interpersonal akan berjalan dengan baik tetapi jika memperoleh kerugian maka hubungan

tersebut akan terganggu. Keuntungan menurut perspektif teori ini ada enam yaitu : cinta,

uang, status, informasi, barang dan jasa. Teori dasar yang menjadi asumsi model pertukan

sosial ini adalah setiap individu akan secara sukarela mamasuki dan tetap tinggal hanya

selama hubungan tersebut cukup memuaskan.

2. Model Peranan

Model peranan melihat hubungan antar personal sebagai panggung sandiwara. Setiap

individu harus bertindak sesuai dengan perannya agar terhindar dari konfil dan hubungan

dapat berjalan dengan baik. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu

bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan,tuntutan peranan dan terhindar dari konflik

peranan. Ekspektasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan

dengan posisi tertentu dalam kelompok. Tuntutan peranan adalah desakan sosial yang

11
memaksa individu untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Dalam

hubungan interpersonal, desakan halus atau kasar dikenakan pada orang lain agar ia

melaksanakan peranannya.

3. Model Permainan

Model ini berasal dari psikiater Eric Berne yang ditulisnya dalam buku Game People

Play. Dalam model ini, orang-orang berhubungan dengan bermacam-macam permainan.

Yang mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu orang tua,

orang dewasa, dan anak. Dalam hubungan interpersonal setiap individu akan

menampilkan salah satu dari tiga kepribadian tersebut, dan orang lain akan membalasnya

dengan salah satu aspek tersebut. Misalnya anak-anak itu memiliki kepribadian manja,

tidak mengerti bertanggung jawab, dan jika permintaannya tidak dipenuhi ia akan

menangis, cuek kepada semua orang yang tidak memenuhi kemauannya. Sedangkan

orang dewasa lugas dan sadar akan tanggung jawabnya, sadar akibat dan resiko. Adapun

orangtua akan selalu memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka, lebih

sabar dan bijaksana. Hubungan interpersonal dalam masyarakat juga ditentukan dengan

kesesuaian sikap atau perilaku yang ditunjukkan oleh orang dewasa dan orang tua sesuai

kodratnya.

4. Model interaksional

Menurut model internasional ini hubungan interpersonal merupakan suatu proses

interaksi serta memandagnya sebagai suatu sistem dan sifat-sifatnya. Setiap individu yang

berinteraksi pasti memiliki tujuan, harapan, kepentingan, perasaan suka atau benci yang

merupakan input. Input akan menjadi komponen penggerak yang akan memberi situasi

12
tertentu dalam proses interpersonal. Sedangkan output setelah memperoleh pengalaman,

kesenangan dan sebagainya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan

bersama dan permainan yang dilakukan.

5. SIKLUS HUBUNGAN INTERPERSONAL

Siklus artinya proses sinambung dari satu tahap ketahap berikutnya secara berputar

sehingga setelah sampai pada tahap akhir dari siklus, dimungkinkan untuk kembali ke

tahap awal. Pada hakikatnya pola hubungan interpersonal juga merupakan sebuah siklus.

Mulai dari perkenalan menuju kebersamaan, kemudian perpisahan, kembali lagi pada

tahap awal. Siklus hubungan interpersonal antara lain:

a) Tahap Perkenalan

Tahap ini ditandai adanya tindakan memulai. Biasanya dilakukan dengan hati-hati agar

terbentuk persepsi dan kesan pertama yang baik. Tahap ini merupakan langkah pertama,

fase kontak permulaan. (43) Menurut William Brooks dan Philip Emert bahwa kesan

pertama sangat menentukan, karena itu hal-hal yang pertama kelihatanmenjadi sangat

penting. Penampilan fisik, apa yang diucapkan pertama, apa yang dilakukan pertama

menjadipenentupentingterhadappembentukancitra pertama orang tersebut

. b) Penjajagan (Experimenting)

Penjajagan, merupakan usaha mengenal diri orang lain. Tahap ini digunakan untuk

mencari perbedaan dan kesamaan masin-masing individu. Bila merasa ada kesamaan

maka dilakukan proses mengungkapkan diri, mengidentifikasi status social, misalnya

sosial, ekonomi, pendidikan maupun agam, dan sebagainya.Disebut juga dengan

pertukaran penjajakan afeksi, pada tahap ini ada kesediaan untuk antar individu

membolehkan individu lain mengetahui dan memahami satu sama lain.

13
c) Penggiatan (Intensifying)

Penggiatan menandai awal keintiman, berbagai informasi pribadi, akrab sehingga banyak

perubahan ketika berinteraksi. Derajat keterbukaan lebih besar, frekuensi komunikasi

juga semakin tinggi.Disebut juga dengan pertukaran afeksi, interaksi melibatkan

beberapa aspek pribadi. Terjadi peningkatan komunikasi yang menitikberatkan pada

wilayah pribadi, bahkan ungkapan perasaan yang mendalam ditunjukkan.

d) Pengikatan (Bonding)

Tahap yang lebih formal terjadi bila dua orang mulai menganggap diri mereka sendiri

sebagai pasangan. Dapat berupa pasangan, persahabatan, suatu kelompok, dan

sebagainya.

e) Kebersamaan

Tahap ini merupakan tahap puncak hubungan interpersonal. Hakikat kebersamaan adalah

bahwa mereka saling menerima seperangkat aturan yang mengatur hidup mereka.

Perasaan saling menerima, saling menghargai, dan saling menghormati

Ada pun siklus menuju perpisahan, yaitu:

1. Pembedaan (differentiating), terjadi bila dua orang memutuskan bahwa hubungan

mereka terlalu membatasi adanya perbedaan. Kedua belah pihak saling memusatkan pada

perbedaan. Mulai menekankan individualitas. Sering terjadi perselisihan.

2. Pembatasan (circumscribing), suatu tahap yang menunjukkan bahwa pasangan mulai

mengurangi frekuensi dan keintiman komunikasi.

3. Stagnasi (stagnating) menunjukkan kemerosotan hubungan, bertahan pada posisi yang

saling menjauh.

Menuju Perpisahan (lanjutan)

14
4. Penghindaran (avoiding), upaya selalu menghindar dari pertemuan dan komunikasi.

Misalnya pasangan yang hidup serumah, tetapi hidup sendiri.

5. Pemutusan (terminating), adalah tahap final dalam suatu hubungan. Semakin lama dan

semakin penting hubungan tersebut, pemutusan hubungan terasa semakin menyakitkan.

Peran komunikasi pada setiap tahap dalam siklus hubungan interpersonal, yaitu:

1.komunikasi memainkan peran yang berbeda: Pada tahap perkenalan komunikasi

berperan sebagai pembuka pintu (inisiator), yaitu sarana yang menegaskan insiatif untuk

mengenal satu sama lain. Pada tahap kebersamaan, peranan komunikasi adalah sebagai

pemelihara (katalisator), supaya hubungan interpersonal tetap harmonis. Pada tahap

ketika hubungan interpersonal terancam putus, maka komunikasi berperan sebagai

perantara (mediator) agar antagonisme dapat diperkecil dan kembali lagi ke dalam

suasana integrasi atau kebersamaan yang harmonis.

CONTOH DIALOG PADA TAHAP- TAHAP MENUJU KEBERSAMAAN

1. Tahap memulai: “Hei, apa kabar?”

“ Baik, dan Anda? “

2. Tahap penjajagan: “Oh, jadi Anda senang main voli, saya juga Benarkah?”

“ Bagus. Dimana Anda biasanya main voli? “

3. Tahap Penggiatan: “Aku kira, aku mencintaimu. “

“ Aku juga cinta kamu.”

CONTOH DIALOG PADA TAHAP- TAHAP MENUJU KEBERSAMAAN

(LANJUTAN)

4. Tahap Pengintegrasian: “Aku merasa bagian dari dirimu. “

“Yah, kita seperti sudah bersatu. “

15
5. Tahap Pengikatan: “ Aku ingin selalu bersamamu.”

“ Mari kita menikah saja. “

CONTOH DIALONG PADA TAHAP- TAHAP MENUJU PERPISAHAN

1.Tahap Pembedaan : “Aku tidak suka menghadiri keramaian.”

“ Aku tidak memahamimu. Mungkin ini perbedaan kita”

2. Tahap Pembatasan: “ Aku tidak suka dengan kebiasaanmu ke luar kota”

3.Tahap Stagnasi: “Apa yang akan kita bicarakan?”

CONTOH DIALONG PADA TAHAP- TAHAP MENUJU PERPISAHAN

(LANJUTAN)

4. Tahap Penghindaran: “Aku sibuk, aku tidak dapat bertemu denganmu.”

5. Tahap Pemutusan: “ Kau tak perlu mencoba menghubungiku.”

6. KEMAMPUAN DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL

Hubungan interpersonal tidak bersifat statis tetapi dinamis artinya selalu berubah. Ketika

perubahan dalam hubungan interpersonal terjadi maka diperlukan tindakan tertentu untuk

mengembalikan keseimbangan, ada empat tindakan yang dapat memelihara

keseimbangan dalam hubungan interpersonal, yaitu :

1. Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan kasih sayang, kedekatan dan

kehangatan. Hubungan interpersonal akan terjalin dengan baik jika kedua belah pihak

sepakat untuk menjalin keakraban dengan tingkat keakraban yang sama. Menurut Argyle

jika dua orang melakukan tingkat keakraban yang berbeda maka akan terjadi

ketidakseragaman dan kejanggalan. Jika pada suatu tempat A tersenyum lebih banyak

16
dari pada B, maka B akan merasa A bersifat terlalu sok akrab dan A akan merasa B

bersikap acuh dan sombong.

2. Kontrol merupakan tindakan yang dilakukan jika terdapat perbedaan pendapat sebelum

pengambilan keputusan siapa yang lebih dominan dalam suatu kelompok. Kesepakatan

tentang individu yang akan mengontrol individu lain agar tidak terjadi konflik dalam

hubungannya.

3. Ketepatan respon yaitu ketepatan dalam memberi tanggapan, sesuai dengan hukum

alam ketika ada aksi pasti ada reaksi. Misalnya ketika bercanda responnya harus tertawa

jika tidak tepat dalam merespon akan mengakibatkan keretakan dalam hubungan

interpersonal tersebut.

4. Keserasian suasana emosional, misalnya ketika dua orang berkomunikasi jika

perasaannya sedang berbeda maka besar kemungkinan salah satu pihak mengakhiri

komunikasinya atau membuat suasana emosinya berubah.

Menurut Buhrmeister, dkk Untuk mempertahankan hubungan dalam jangka waktu lama

diperlukan kemampuan (kompetensi) untuk menjalin hubungan interpersonal. Terdapat

lima domain kompetensi interpersonal, yaitu:

1. Intiative merupakan usaha untuk memulai interaksi dengan orang lain atau dengan

lingkungan social yang lebih besar, dengan demikian pengertian inisiatif selalu

diarahkan baik kepada penciptaan hubungan interpersonal yang baru dengan seseorang

yang baru dan belum dikenal maupun tindakan-tindakan yang dapat membantu

mempertahankan hubungan yang telah ada.

17
2. Negative Assertion merupakan Kemampuan untuk mempertahankan diri dari tuduhan

yang tidak benar, atau tidak adil, kemampuan untuk mengatakan tidak terhadap

permintaan-permintaan yang tidak masuk akal, dan kemampuan untuk meminta

pertolongan atau bantuan saat diperlukan.

3. Disclasure merupakan pengungkapan dari dalam diri seseorang yang berupa ide-ide,

pendapat, minat, pengalaman dan perasaannya kepada orang lain. Jika seseorang

hanya menyimpan ide dan tidak membagikan kepada orang lain maka akan m mbuat

hubungan tidak akan berkembang. Self-disclosure dapat membuat suatu hubungan

yang awalnya biasa saja menjadi akrab. Menurut Jhonshon (1981) beberapa manfaat

dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan interpersonal adalah:

a) Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat.

b) Semakin bersikap terbuka, semakin terbuka orang lain kepada kita. Dampaknya orang

lain akan menyukai kita.

c) Orang yang membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat

kompeten, terbuka, ekstrovet, fleksibel, adaptif. Sebagian dari ciri-ciri orang yang

bahagia.

d) Membuka diri berarti bersikap realistik, maka harus jujur, tulus dan autentik.

4. Emotional Support merupakan ekspresi perasaan yang memperlihatkan adanya

perhatian, simpati dan pengahargaan bagi orang lain. Emotional support juga

menyangkut kemampuan untuk menenangkan dan memberikan perasaan nyaman

kepada orang lain yang sedang dalam kondisi tertekan dan bermasalah. Kemampuan

ini erat kaitannya efeksi dan simpati. Efek merupakan perasaan seperti sedih, gembira,

kagum dan sebagainya. Jika efek tersebut bertahan lama maka disebut emosi. Jika

18
emosi senang dan ceria berlangsung lama maka disebut manis, sebaliknya jika sedih

dan murung bertahan dalam waktu yang lama disebut depresi.

5. Conflict Management merupakan strategi untuk menyelesaikan suatu pertentangan

dengan orang lain yang terjadi saat melakukan hubungan interpersonal. Meskipun

konflik dapat merusak hubungan interpersonal, tetapi ada beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dalam mempertahankan hubungan

interpersonal melalui kemampuan verbal, yang meliputi:

6. Memberi pujian atau penghargaan untuk meningkatkan perasaan senang bagi partner

interaksi.

7. Berbicara hal-hal atau kejadian-kejadian yang menyenangkan untuk mempertahankan

topik pembicaraan yang menyenangkan.

8. Menyetujui ketika sedang melakukan interaksi, karena interaksi terjadi bukan untuk

menyelesaikan masalah tetapi untuk menjaga hubungan tetap berlanjut dengan

harmonis.

9. Memberikan dan menawarkan pertolongan dalam bentuk apapun. Baik secara

informasi, atau simpati.

10. Menyelipkan humor dalam setiap pertemuan karena hal tersebut akan membuat

pertemuan lebih menyenangkan dan akan menjadi tanda positif bagi orang lain.

7. FAKTOR FAKTOR TERJADINYA HUBUNGAN INTERPERSONAL

Dalam suatu hubungan tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan

interpersonal. Diantaranya ada faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah

faktor yang ada dalam diri kita, diantaranya yaitu kebutuhan untuk berinteraksi (need for

affiliation) dan pengaruh perasaan.

19
a. Kebutuhan untuk berinteraksi (need for affiliation).

Kita cenderung berinteraksi dengan orang lain, namun terkadang kita tidak ingin

berinteraksi atau ingin sendirian. Kebutuhan berinteraksi adalah suatu keadaan

dimana seseorang berusaha untuk mempertahankan suatu hubungan, bergabung

dalam kelompok dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan menunjukkan rasa

perilaku saling kerja sama dan sebagainya.

Seseorang yang memiliki kebutuhan berinteraksi berusaha mencapai kepuasan

terhadap kebutuhan ini agar di sukai, di terima oleh orang lain dan cenderung

memilih untuk bekerja sama. Keefektifan dalam hubungan interpersonal dapat di

lihat dari kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin

disampaikan.

b. Pengaruh perasaan

Humor yang menghasilkan tawa dapat membuat kita lebih mudah berinteraksi

dengan orang lain, sekalipun dengan orang yang tidak kita kenal. Sehingga kita

dapat berfikir lebih sehat dan berperilaku lebih baik. Bila orang lain berada dalam

situasi yang mencemaskan atau menakutkan, ia cenderung menginginkan

kehadiran orang lain.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi suatu hubungan interpersonal yaitu antara

lain,

a. Kedekatan (proximity)

Orang cenderung menyenangi mereka yang berdekatan, seperti kedekatan tempat

tinggal. Persahabatan cenderung lebih tumbuh yang jaraknya dekat, arti dari

kedekatan dalam hubungan interpersonal yaitu kedekatan secara fisik antara orang

20
yang tinggal dalam lingkungan yang sama. Dan pertemuan tersebut akan

menghasilkan penilaian positif satu sama lain, sehingga timbul ketertarikan

diantara mereka. Hal ini disebut juga dengan more exposure effect. Adapun faktor

yang membuat orang yang berdekatan saling menyukai yaitu:

• Kedekatan biasanya menimbulkan keakraban

• Kedekatan sering berkaitan dengan kesamaan

• Orang yang dekat secara fisik akan lebih mudah didapati

• Kedekatan berusaha mempertahankan keseimbangan antara hubungan

kesamaan dan hubungan kesatuan.

• Orang memiliki harapan untuk lebih sering berinteraksi dengan mereka

yang tinggal paling dekat dengannya.

b. Daya tarik fisik

Sebuah penelitian mengenai daya tarik fisik menunjukkan bahwa sebagian orang

percaya laki laki dan perempuan yang menarik menampilkan ketenangan, mudah

bergaul, mandiri dan lain sebagainya. Sehingga kita lebih cenderung memilih

berinteraksi dengan orang yang menarik dibanding dengan orang yang kurang

menarik. Salah satu alasan bahwa daya tarik pisik menjadi daya tarik

interpersonal karena sebagaimana ras, dan jenis kelamin, penampilan pisik adalah

sumber informasi yang tampak dan dengan mudah cepat di dapat. Daya tarik pisik

juga dapat mempengaruhi kepribadian pemiliknya.

c. Kesamaan

Kita cenderung menyukai orang yang sama dengan kita, dalam rangka sikap,

nilai, minat, latarbelakang dan kepribadian. Alasan kesamaan menjadi faktor

21
penting penentu daya tarik interpersonal adalah : Pertama, menurut acuan teori

konsistensi kognitif dari Heider, jika ia menyukai orang, kita ingin memiliki sikap

yang sama dengan kita. Kedua, Don Byrne orang yang mempunyai kesamaan

dengan kita cenderung menyetujui gagasan kita dan mendukung keyakinan kita

tentang kebenaran pandangan kita. Ketiga, pengetahuan adalah bahwa orang lain

adalah sama dengan kita mengantisipasi bahwa interaksi di masa datang akan

positif dan mendapat ganjaran. Ke empat, kita cenderung berinteraksi lebih akrab

dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita.

d. Kemampuan (competence ability)

Kita cenderung menyenangi orang orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi

daripada kita. Menurut teori pertukaran sosial ketika orang lain memberi ganjaran

atau konsekuensi positif pada kita, maka kita cenderung ingin bersamanya. Hal ini

menyebabkan orang yang memiliki kemampuan lebih disukai daripada

sebaliknya. Suatu perkecualian yang menarik menurut aroson bahwa orang yang

paling disenangi justru orang yang memiliki kemampuan tinggi tetapi

menunjukkan kesalahan.

e. Kesukaan secara timbal balik

Faktor ini juga yang mempengaruhi ketertarikan kita pada orang lain adalah

bagaimana orang tersebut menyukai kita, secara umum kita juga menyukai orang

yang menyukai kita, dan tidak menyukai orang yang juga tidak menyukai kita.

Dengan kata lain memberikan kembali perasaan yang diberikan orang kepada

kita. Hubungan timbal balik merupakan sesuatu yang kompleks. Beberapa hasil

22
penelitian membuktikan bahwa orang pada umumnya menyukai seseorang yang

menyukai dirinya, bahkan ketika rasa suka itu tidak secara langsung timbal balik.

Dan ada salah satu faktor terpenting yang bisa menumbuhkan terjadinya hubungan

interpersonal yaitu faktor saling membutuhkan, hal terjadi pada individu yang saling

membutuhkan informasi, pengajaran, nasihat dan lain lain. Adapun faktor-faktor yang

menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal yaitu:

a. Percaya (trust)

Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam suatu

hubungan, kepercayaan berdekatan dengan prediksi, artinya kita dapat

memprediksi seseorang tidak akan mengkhianati dan dapat bekerja sama dengan

baik, maka kepercayaan itu lebih besar. Sikap percaya menunjukkan efektivitas

komunikasi. Orang akan menaruh kepercayaan kepada seseorang yang di anggap

memiliki kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang tertentu. Ada

tiga faktor yang dapat menumbuhkan sikap percaya yaitu:

• Menerima

Anita tylor (1977) menguraikan tentang peranan percaya dalam

komunikasi interpersonal menjelaskan bahwa menerima adalah

kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa

berusaha mengendalikan.

b. Empati

Berempati artinya membayangkan diri pada kejadian yang menimpa orang lain,

dengan empati kita berusaha melihat seperti orang lain melihat, dan merasakan

seperti orang lain rasakan. Dengan empati filter agar tidak mudah menyalahkan

23
orang lain. Hakikat empati adalah usaha masing-masing pihak untuk merasakan

apa yang dirasakan orang lain dan dapat memahami sikap, pendapat dan perilaku

orang lain.

c. Kejujuran

Kita menaruh kepercayaan kepada orang yang tidak menyembunyikan pikiran dan

pendapatnya, kepada orang yang terbuka atau tidak mempunyai tindakan yang

kesannya dibuat buat. Kejujuran dapat menyebabkan perilaku kita dapat di duga.

Ini mendorong orang lain untuk percaya pada kita.

Selain itu hubungan interpersonal juga di pengaruhi beberapa faktor antara lain:

1. Komunikasi efektif

Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku

terbangun dalam situasi komunikasi interaktif dan menyenangkan. Efektivitas

komunikasi sangat di tentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan

keterlibatan dalam mempormulasikan ide atau gagasan Secara bersama.

2. Ekspresi wajah

Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan

penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang di lontarkan akan

menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot ungkapan kemarahan dan

sebagainya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi

interpersonal. Kepekaan menangkap emosi sangat menentukan ekspresi wajah

seseorang.

3. Kepribadian

24
Kepribadian akan sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin,

kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter

dan perilaku.

8. JENIS JENIS HUBUNGAN INTERPERSONAL

a. Hubungan Diadik dan Triadik

Sangat banyak dari hubungan kita adalah dyad—hubungan dua orang. Saat anak anak,

kontak pertama kita dengan orang lain adalah diadik. Dan dyad ini ada tidak hanya

sampai kita mencapai usia enam hingga dua belas tahun, atau tidak hanya ketika kita

mampu terlibat dalam percakapan dengan beberapa orang sekaligus pada satu waktu yang

sama. Ketika dewasa, kita adalah anggota dari sejumlah besar dyad yang berbeda, seperti

teman, sahabat, pasangan atau rekan kerja.

Seperti William Wilmot kupas dalam “Dyadic Communication”, setiap dyad dimana kita

berpartisipasi adalah unik dalam beberapa hal.

1. Setiap hubungan diadik memenuhi tujuan tujuan tertentu. Fungsi yang dilayani

oleh hubungan guru-siswa, misalnya, biasanya sangat berbeda dnegan fungsi

hubungan suami-istri dan keduanya berbeda pula dengan fungsi fungsi yang

dilayani oleh hubungan dokter-pasien atau hubungan karyawan-majikan.

2. Setiap dyad melibatkan berbagai sisi yang berbeda sisi yang berbeda dari

individu individu yang berpartisipasi didalamnya. Tuntutan sebagai mahasiswi

pada individu dalam hubungan dosen-mahasiswa, berbeda dari tuntutan terhadap

orang yang sama saat ia sebagai istri dalam hubungan suami-istri, atau sebagai

pengawas dalam hubungan kerja. Tidak ada dua dyad yang memiliki tuntuntan

25
sama persis, atau member kesempatan yang sama persis untuk kita ketika kita

berpasrtisipasi didalamnya.

3. Pada setiap dyad, berkembang pola bahasa dan pola komunikasi yang unik, yang

dibedakan satu hubungan dari yang lainnya. Bahasa slang dan”ungkapan khas”

diantara teman, ucapan kasih sayang antara sahabat karib, salam ritual dan jargon

di antara rekan kerja adalah hasil dari dinamika komunikasi terus menerus

didalam hubungan.

Hubungan dyad adalah hubungan antara dua individu. William Wilmot mengemukakan

beberapa cirri khas hubungan dyad, dimana setiap hubungan dyad memiliki tujuan

khusus, pada hubungan dyad berkembang pola komunikasi yang unik/khas yang akan

membedakan hubungan tersebut dengan hubungan dyad yang lain. Hubungan triad adalah

hubungan antar tiga orang. Hubungan triad ini memiliki cirri yang lebih kompleks,

tingkat keintiman/kedekatan antara individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil

lebih berdasarkan voting atau terbanyak. (dalam hubungan diad, keputusan diambil

melalui negosiasi).

b. Hubungan Sosial Dan Hubungan Berdasarkan Tugas

Disamping pembahasan berdasarkan jumlah orang yang terlibat, kita juga melihatnya

berdasarkan tujuan utama pembentukan hubungan. Banyak hubungan dikembangkan

untuk tujuan kordinasi tindakan, penyelesaian tugas, atau pekerjaan yang tidak bisa

ditangani sendirian. Sebuah contoh sederhana dari jenis hubungan demikian adalah satu

orang memegang papan sementara yang lain menggergaji untuk menghasilkan lembaran

lembaran kayu dari sebatang pohon.

26
Hubungan yang terjadi antara sopir taksi dan penumpang, atau antara pelatih dan atlet

atletik, memberikan ilustrasi lain dari dua individu yang bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas. Unit sosial yang terdiri dari rekan sejawat ditempat kerja, majikan

dan karyawan, pemimpin dan pengikut, dokter dan pasien, guru dan siswa, ahli terapi dan

pasien, adalah contoh tambahan hubungan yang berdasarkan tugas yang memiliki peran

penting dalam kehidupan.

Dalam beberapa situasi, penyelesaian tugas hanyalah kepentingan sekunder saja, atau

mungkin tidak punya arti penting apapun. Dalam keadaan demikian, orientasi atau tujuan

yang bersifat pribadi atau bersifat sosial bisa saling mendahului. Mendapatkan kenalan

baru, minum kopi bersama teman, meluangkan waktu secara berkala untuk mengobrol

bersama rekan kerja saat makan memberikan banyak manfaat sekalipun hal tersebut tidak

begitu berarti untuk penyelesaian tugas. Hubungan sosial dapat menjadi sarana hiburan,

rekreasi atau persahabatan. Hubungan itu juga dapat menjadi cara untuk meghindari

isolasi atau kesepian, peneguhan rasa harga diri, member dan menerima kasih sayang,

atau membandingkan pandangan dan pendapat kita dengan yang dimiliki orang lain.

Seseorang mungkin bersedia mengalokasikan lebih banyak atau lebih sedikit waktu,

tenanga dan komitmen untuk suatu hubungan, tergantung pada apakah mereka

melihatbya sebagai tugas murni atau berorientasi sosial. akibatnya pola komunikasi yang

berkembang akan sering bervariasi secara substansial tergantung pada bagaimana para

anggota memahami tujuan mereka berpartisipasi dalam suatu hubungan.

c. Hubungan Jangka Pendek dan Hubungan Jangka Panjang

Lamanya waktu adalah factor lain yang memiliki pengaruh signifikan terhadap sifat

hubungan. Kebanyakan dari kita terlibat dalam hubungan jangka panjang dengan

27
beberapa anggota keluarga inti, kerabat, kawan karib, dan teman teman. Kita juga

berpartisipasi dalam pembentukan atau pemeliharaan sejumlah hubungan yang bersifat

sementara—bertukar senyum dan bertukar pandang sambil berjalan menyusuri lorong,

lambaian tangan dan tegur sapa dengan orang yang telah kita kenal di lingkungan

tetangga atau berbasa basi dengan petugas administrasi disebuah toko.

Hubungan janga panjang adalah hubungan yang berlangsung dalam waktu lama. Pada

umumnya semakin tua hubungan, semakin banyak pula investasi yang kita tanam

didalamnya dan semakin besar pula investasi yang hendak kita lakukan untuk

melestarikannya. (misalnya berupa emosi atau perasaan, materi, waktu, komitmen dan

sebagainya). Sebuah investasi yang besar dalam hubungan jangka panjang membuat kita

bersedia untuk mempertahankannya dengan melakukan investasi yang lebih besar dari

pada membangun hubungan yang sama sekali baru. Hubungan jangka pendek hanya

memiliki sedikit sejarah. Hubungan jangka pendek adalah hubungan yang hanya

berlansung sebentar. Misalnya hubungan antara 2 orang yang saling menyapa ketika

bertemu dijalan.

d. Hubungan Kedalaman dan Keintiman

Tingkat kedalaman dan keintiman dalam suatu hubungan interpersonal didasarkan pada 2

jenis hubungan, Hubungan biasa dan Hubungan akrab (intim) . hubungan biasa adalah

hubungan yang sama sekali tidak dalam atau impersonal. Sedangkan hubungan akrab

ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin

besar kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang hal hal yang sifatnya pribadi.

Hubungan intim terikat dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh pada

28
jangka panjang. Karena hubungan intim akan cendrung dipertahankan karena investasi

yang ditanamkan individu didalamnya dalam jangka waktu yang telah banyak.

Berdasarkan tingkat keintiman hubungan interpersonal adalah sebagai berikut :

1. Hubungan Persahabatan

Setelah berkenalan dengan seseorang mungkin hubungan itu dapat dilanjutkan

menjadi sebuah persahabatan. Seorang sahabat sebenarnya mempunyai

kedudukan dalam hubungan dengan kita, tidak saja karena kita mengenalnya

dengan baik, tetapi lebih dari itu, yaitu kita percaya, menaruh harapan kepadanya

sebagai seorang yang mempunyai perhatian terhadap kita. Dalam persahabatan

ada satu prinsip umum yang dijaga sehingga membedakannya dengan sekedar

kenalan biasa yaitu keseimbangan, kesejajaran, kedudukan. Kedua belah pihak

tidak ada yang merasa lebih tinggi dari pada yang lainnya.

Argyle dan Henderson (1984) menujukkan ada beberapa peranan suatu

persahabatan, yaitu: 1. Membagi pengalaman supaya dapat mengalami sukses dan

puas dengan sesame. 2. Menujukkan dukungan dan emosi. 3. Sukarela membantu

setiap waktu kalau diperlukan pihak yang lain. 4. Berusaha membuat pihak yang

lain menjadi senang. 5. Membantu sesame jika dia berhalangan untuk suatu

urusan.

2. Hubungan suami dengan istri

Kalau hubungan antara 2 orang dari jenis kelamin yang berbeda berkategori

intim dan akrab maka pasangan lekaki dengan perempuan dapat meningkat

menjadi suami dan istri.

29
Hubungan suami dengan istri ditandai dengan tanda jenis dan gaya cinta yang

akrab dan intim tersebut kemudian masih ditambah dengan suatu tanda yang

maha penting ialah wujud keintiman relasi dalam pelembagaan seksual

(hubungan seksual) diantara mereka untuk membentuk keturunan. Dilihat dari

hubungan internal, maka isi dan mutu dari hubungan mereka ditandai dengan

keterbukaan yang tiada batasnya, member dan menerima seluruh hidupnya dalam

kelebihan dan kekurangannya bahkan sampai mati dibawah satu atap yang

melindungi mereka dari teriknya matahari dan turunnya hujan.

3. Hubungan orang tua dengan anak anak

Jenis hubungan ini adalah hubungan yang terlihat antara orangtua dengan anak

anak mereka dalam satu keluarga inti. Anak anak merupakan hasil perkawinan,

buah cinta yang mendalam dari sepasang suami istri, anak anak adalah wujud dari

kesatuan mereka. Maka hubungan di antara mereka tentu membedakannya dengan

anak anak yang bukan kelahirannya atau anak anak dengan orang tua yang bukan

melahirkan mereka. Hubungan jenis ini memang ditandai dengan prinsip

hubungan darah yang ketat sekali dengan rasa emosional yang mendalam.

4. Hubungan persaudaraan

Jika jumlah anak dalam satu keluarga itu cukup banyak maka terjadi pula

hubungan yang disebut siblings. Hubungan ini ditandai dengan cinta diantara adik

dengan kakak maupun sebaliknya daru pasangan orang tua yang satu. Cinta yang

menandai hubungan mereka meskipun sangat emosional namun mereka

merasakan sesuatu kedekatan yang lain sebagai rasa kita daripadaa mereka dari

30
anak anak kerluarga lain . persaudaraan menghindari cinta karena nafsu birahi

karena mereka mempunyai hubungan persaudaraan dari ayah dan ibu yang sama.

31
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

• Hubungan Interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang

konsisten.

• Hubungan interpersonal memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu: a. Arus pesan dua arah,

artinya antara konselor dan konseli dalam posisi sejajar tidak ada yang dianggap lebih

menggurui, arus pesan dua arah ini secara berkelanjutan atau kontinu.b. Suasana

informal, artinya pelaku atau konselor dan konseli dalam kondisi tidak kaku dengan

posisinya masing-masing, namun hubungan ini lebih bersifat pendekatan secara

individu yang bersifat pertemanan dan kekeluargaan.Umpan balik segera, artinya

pelaku dapat mengetahui umpan balik pesan yang disampaikan dengan segera, baik

secara verbal maupun nonverbal. Peserta atau orang yang terlibat dalam konseling

melalui hubungan interpersonal ini berada dalam jarak dekat baik dalam arti fisik atau

psikologis atau dalam satu ruang

• Model hubungan interpersonal. Menurut Coleman dan Hammen komunikasi

Interpersonal terdiri dari empat model, yaitu: 1.Model Pertukaran Sosial : Model ini

memanadang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. 2.Model

Peranan : Model peranan melihat hubungan antar personal sebagai panggung

sandiwara. 3. Model Permainan : Dalam model ini, orang-orang berhubungan dengan

bermacam-macam permainan. Yang mendasari permainan ini adalah tiga bagian

kepribadian manusia yaitu orang tua, orang dewasa, dan anak. 4. Model interaksionaL

32
:Menurut model internasional ini hubungan interpersonal merupakan suatu proses

interaksi serta memandagnya sebagai suatu sistem dan sifat-sifatnya.

• Siklus hubungan interpersonal : a) Tahap Perkenalan, . b) Penjajagan (Experimenting)

c) Penggiatan (Intensifying), d) Pengikatan (Bonding), e) Kebersamaan

• Faktor faktor terjadinya hubungan interpersonal terbagi menjadi 2 yaitu factor internal

dan eksternal. Factor internal terjadinya hubungan interpersonal adalah : Kebutuhan

untuk berinteraksi (need for affiliation). b. Pengaruh perasaan. Factor ekternal

terjadinya hubungan interpersonal adalah : a. Kedekatan (proximity), b. Daya tarik

fisik, c. Kesamaan.

• Kemampuan dalam hubungan interpersonal adalah 1. Keakraban, 2. Kontrol, 3.

Ketepatan respon, 4. Keserasian suasana emosional.

• Jenis jenis hubungan interpersonal adalah :1. Hubungan diadik dan triadic, 2.

Hubungan sosial dan hubungan berdasarkan tugas. 3. Hubungan jangka pendek dan

hubungan jangka panjang, 4. Hubungan kedalaman dan keintiman.

33
Daftar pustaka

Suranto Aw. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tri Dayakisni dan Hudaniah. 2012. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press

Jalaluddin Rakhmat. 1991. Psikologi Komunikasi. Bandung:Remaja Rosdakarya

Shelley E. Taylor, dk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Prenada Media Group

Iriantara, Yosal. 2007. Komunikasi Antar pribadi. Jakarta : Universitas Terbuka

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Ruben, Brent dan Lea Stewart. 2014. Komunikasi dan Prilaku Manusia. Jakarta: PT. Raja

Grafindo persada

http://digilib.uinsby.ac.id

http://eprints.walisongo.ac.id

http://repository.gunadarma.ac.id

http://www.reseacrhgate.net

34

Anda mungkin juga menyukai