Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MINI RISET HUBUNGAN INTERPERSONAL

DOSEN
Saepudin, M. Soc. Sc

DISUSUN OLEH :
1.Aditya Wardana (41182037210074)
2.Syamsul Rizal (41182037210072)

UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
BAB II 4
KAJIAN TEORI 4
A. TEORI MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL 4
B. TAHAP HUBUNGAN INTERPERSONAL 5
BAB III 6
METODE PENELITIAN 6
BAB IV 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
BAB V 9
KESIMPULAN 9
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan Kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Psikologi
Komunikasi. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan materi maupun pikirannya.
Makalah yang berjudul “Mini Riset Hubungan Interpersonal” ini kami susun untuk memenuhi tugas
Ujian Tengah Semester (UTS). Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada penyempurnaan makalah
ini sangat kami harap dari pembaca, Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan dan
pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami juga
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling
tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang kosisten. Sebagai makhluk sosial tentu
manusia akan selalu berkomunikasi dan membutuhkan satu sama lain. Ketika kita akan menjalin
hubungan interpersonal, terdapat suatu proses yang biasanya dimulai dengan interpersonal attraction.
Banyak faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal seperti kebutuhan saling memiliki (need to
belong), pengaruh perasaan, kedekatan, daya Tarik fisik, dan faktor interaksi. Ketika berkomunikasi, kita
bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Tidak
hanya menentukan content melainkan relationship juga.
Bahasan tentang bagaimana proses dan perkembangan kedekatan dalam suatu hubungan ini
dibahas Altman dan Taylor (1973). Teori ini menjelaskan proses terjadinya pembangunan hubungan
interpersonal secara bertahap dalam pertukaran sosial. Altman dan taylor mengibaratkan manusia seperti
bawang merah. Maksudnya adalah manusia memiliki beberapa lapisan kepribadian. Jika kita mengupas
kulit terluar maka kita akan menemukan lapisan kulit yang lainnya. Begitu pula manusia.lapisan kulit
terluar dari kepribadian manusia adalah apa-apa yang terbuka bagi publik. Apa yang bias akita perlihatkan
kepada orang lain secara umum, tidak ditutup-tutupi. Dalam hal ini, manusia harus memiliki beragam
strategi atau tahapan-tahapan tertentu untuk mencapai kedekatan dalam hubungan interpersonal
sebagaimana perbedaan tehnik dalam mengupas bawang .
RUMUSAN MASALAH
1. Apa Saja Teori Model Hubungan Interpersonal?
2. Bagaimana dan apa saja tahap Hubungan Interpersonal?
3. Pola hubungan seperti apa yang biasa dipakai?
TUJUAN
1. Mengenal Teori Hubungan Interpersonal.
2. Memahami Tahap Hubungan Interpersonal.
3. Mengetahui Pola Hubungan Interpersonal Narasumber Terkait.
BAB II

KAJIAN TEORI
A. TEORI MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL

1.) Model Pertukaran Sosial


Teori ini menyataan bahwa suatu hubungan sosial memiliki unsur imbalan atau transaksional
dimana menguntungkan kedua belah pihak. Orang berhubungan dengan orang lain karena
mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibaut dan Kelley menyimpulkan “asumsi
dasar yang mendasari seluruh analisis adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan
tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi
ganjaran dan biaya.”
2.) Model Peranan
Teori ini menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara.ekspetasi peranan
mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok.
3.) Model Permainan
Model permainan menggambarkan bagaimana interaksi antara dua pihak atau lebih akakn
menghasilkan suatu keputusan dimana keputusan salah satu pihak akan mempengaruhi pihak lainnya.
Ada pula permainan yang sifatnya destruktif. Keputusan mungkin dibuat hanya untuk
menguntungkan satu pihak saja.
4.) Teori Model Interaksional
Model ini menganggap hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki
sifat-sifat struktural, integrative dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang
saling tergantung dan bertindak bersama sebagai sebuah kesatuan. Misalnya perilaku seseorang
kepada seseorang yang lain akan berubah setelah masuk sistem atau kepentingan.
B. TAHAP HUBUNGAN INTERPERSONAL

Tahap-tahap dalam menjalin hubungan interpersonal yang bisa terjadi, yaitu :


1.) Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap perkenalan. Proses perkenalan terkait identitas ditandai dengan usaha
kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha
menggali secepatnya identitas, sikap, dan nilai pihak yang lain. Mempelajari tentang yang dalam
prosesnya dimulai dari mengumpulkan data sosial seperti informasi sosial, penampilan fisik, perilaku
disebut Inferensi Sosial. Biasanya membahas dari tahap publik-kelompok-intrapersonal-privasi.
2.) Tahap Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan
memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan Tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan
keseimbangan. Empat faktor faktor dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu :
● Keakraban
● Kontrol
● Respon yang tepat
● Nada emosional

3.) Pemutusan Hubungan


Menurut R.D nye dalam bukunya yang berjudul conflict Among Humans, setidaknya ada lima
sumber konflik pemutus hubungan :
● Kompetisi, terlalu menunjukan kelebihan.
● Dominasi, berusaha mengendalikan pihak lain.
● Kegagalan, masing-masing berusaha menyalahkan yang lain.
● Provokasi, terus-menerus melakukan sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
● Perbedaan nilai, keadaan pihak tidak sepakat tentang nilai yang dianut.
BAB III
METODE PENELITIAN
- Objek Penelitian

Pada penulisan ini yang menjadi objek penelitian sekligus narasumber adalah beberapa teman
dekat penulis. Penulis berusaha mengulik fenomena hubungan interpersonal yang terjadi pada mereka.
Berikut biografi beberapa narasumber :
Narasumber 1
Nama lengkap : Amalia Nurhasanah
Tgl lahir : 27 Juli 2003
Zodiak : Leo
Anak ke : Tunggal
Hobi : Baca buku, nonton drama
Introvert/ekstrovert : ambivert
Narasumber 2
Nama lengkap : Rohman
Tgl lahir : 20 Juli 2000
Zodiak : leo
Hobi : main bola
Anak ke : 2
Introvert/ekstrovert : ekstrovert
Narasumber 3
Nama lengkap : Tarisa
Tgl lahir : 1 desember 2003
Zodiak : sagitarius
Hobi : nyanyi
Anak ke : 5
Introvert/ekstrovert : introvert

- Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mini riset ini adalah wawancara semi terstruktur.
Wawancara dilakukan secara online melalui chat WhatsApp.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.) NARASUMBER 1
Amalia yang akrab dipanggil Lia bercerita tentang proses hubungan interpersonal dengan mantan nya
(sebut saja AR) mulai dari perkenalan , peneguhan hubungan, hingga pemutusan hubungan akibat konflik.
Lia dan AR keduanya merupakan pelajar kelas 11 di SMK yang sama, namun berbeda jurusan,Lia jurusan
Administrasi perkantoran sedangkan AR jurusan TKR. Awalnya Lia dan AR sudah mengetahui nama satu
sama lain karena mereka sering berpapasan saat pulang sekolah. proses perkenalan mereka bermula saat
AR mengirim chat melalui Facebook Massanger. Pada tahap ini AR menanyakan hal-hal umum seperti
organisasi dan ekskul sekolah, hobi ,dan ajakan bertukar follow di Instagram. Keduanya pun mulai sering
melakukan pertukaran informasi tentang diri masing-masing sehingga rasa dekat antara mereka terjalin.
Setelah kepercayaan mulai terbangun, mereka mulai sering melakukan telpon, videocall, bahkan bertemu.
Dalam pertemuan ini, AR sering mengantar jemput Lia ke sekolah dan memberikan makanan ke
rumahnya. Perubahan sikap ini adalah buah hasil dari banyaknya informasi dan keintiman mereka satu
sama lain meningkat. Bukan lagi sekedar orang asing yang sekedar mengetahui identitas. Karena
keduanya merasa cocok, mereka pun berpacaran sebagai bentuk peneguhan hubungan dan membuat level
keakraban antara Lia dan AR meningkat. Di momen ini, pembahasan bersifat pribadi. Hubungan mereka
berakhir akibat beberapa konflik salah satunya adalah AR melakukan kebohongan yang terus berulang
dan menyakiti perasaan Lia. Fenomena ini sejalan dengan sumber pemutus hubungan yakni provokasi.

B.) NARASUMBER 2
Berikut adalah cerita dari narasumber 2 ketika ditanya terkait proses perkenalan, PDKT, hingga pacaran :
Awal-awal saya follow instagram nya, terus saya replay story Instagram nya lalu dia pun
merespon, karena dia temen SMP saya awal - awal saya tanya kabar dan tanya kegiatan nya sekarang
kerja, kuliah atau apa agar memiliki topik pembicaraan dan untuk pindah ke WA saya mengeluarkan jurus
- jurus gombal saya, gombal pertama gagal, saya tidak patah semangat dan terus membuat obrolan
menarik biar di kasih nomor WA nya, setelah 2 hari dm an akhirnya usaha saya ga sia - sia, saya pun di
kasih nomor WA nya, pertama kali saya WA dia tu dengan kata - kata "assalamu'alaikum paket" Dia pun
langsung tau kalo itu saya, pembahasan di WA pun masih sama ga jauh beda sama di dm, dia tu balesnya
lama makanya awal - awal saya tidak terlalu berharap lebih sama dia, setelah dua hari saya chattan di WA
dia pun bilang kalau bsk dia ada acara wisuda di sekolahannya, waktu itu dia bilang kalo orang tuanya
gabisa dateng ke acara wisuda dia dan dia pun sedih, nah ini kesempatan saya untuk ketemu dia, saya pun
memberanikan diri bilang "kalo gua yang dateng gimana?" Malam itu chat saya di read doang sama dia,
dan saya mikir dah lah berarti saya ga boleh dateng ke acara wisuda dia, pagi - pagi saya bangun cek HP
ternyata dia bales "boleh dateng aja" Dengan senangnya saya waktu itu, saya pun langsung siap - siap
untuk datang ke acara wisudanya dan ketemu dia, saya pun berangkat di anter teman saya tidak lupa saya
mampir ke toko bunga, pas sampai di sekolahannya saya pun merasa deg - deg an mau ketemu dia,
setelah selesai acara saya pun menghampiri dia dan foto bersama, seiring berjalannya waktu saya terus
chattan sama dia dan saya mengajak dia untuk keluar cari makan, dia pun mau pada akhirnya saya
langsung menjemput dia ke rumahnya dan kami pun ke suatu tempat makan, awal - awal ngobrol masih
jaim - jaim an satu sama lain, singkat cerita saya dan dia udh menjalani 3 bulan pdkt, saya pun mulai ada
rasa ke dia dan waktu itu saya cerita ke teman saya kalau saya suka sama cewe lalu saya meminta
pendapat, kata teman saya "udah ungkapin aja kalo ada rasa lebih takut nanti di ambil orang". Waktu itu
malam minggu saya ajak dia keluar lagi dan saya memberanikan diri untuk mengungkapkan semua isi
hati saya dengan penuh rasa takut, lalu dia pun menjawab " Nanti ya jawabnya jangan sekarang " Saya
tambah kepikiran dong, dan pas sampai di rumah dia pun jawab perasaan yang saya ungkapin tadi dia
bilang "iya gua juga sama ada rasa sama lu" Betapa bahagianya saya malam itu, "berarti kita pacaran
dong?" Kata saya dia pun jawab "iya pacaran" Hati saya pun sangat berbunga". Dan sekarang saya sudah
menjalin hubungan dengan dia 1 tahun lebih.

C.) NARASUMBER 3
Narasumber 3 bercerita tentang pola pendekatan yang ia alami sebelum ia berpacaran :
“Halo gaes disini aku mau menceritakan awal mula deket sama seseorang yang sampai hari ini
dia jadi pacar aku, jadi pada tanggal 17 april 2022 aku bikin story instagram , terus tiba-tiba dia
reply pake stiker gt dan muji gitu dia muji aku.”
Berdasarkan cerita nya proses perkenalan mereka melalui sosial media Instagram.bermula dari reply story
Instagram. Dan berkomunikasi dengan baik satu sama lain agar terbentuk persepsi dan kesan pertama
yang baik pula.
“Aku pun berterimakasih ,terus dia bales tpi aku ga bales ahaha udh kita chatan cuman sampe
situ aja, terus pada tanggal 29 april 2022, aku like ig story dia yg isinya jedag-jedug CapCut gitu
ahaha gapapa si keren aja gitu, terus dia ngedm kata nya kaget di like sm aku . dari situ mulai
deh dia nunjukin banget kalo suka nya sampe ambil foto aku tanpa izin pokoknya dia ngelakuin
hal-hal yang bikin aku baper.”
Hubungan ini berada dalam tahap Penggiatan (intensifying), menandai awal keintiman, berbagi informasi
pribadi, status kenalan menjadi teman akrab sehingga banyak perubahan cara berkomunikai. Derajat
keterbukaan menjadi lebih besar.
“Pada tanggal 15 mei, aku first date sama dia. Deg-degan sihh takut ga sesuai ekpetasi tapi
orangnya asik jugaa gitu, aku kira aku gabakal di chat lagi tapi dia masih ngajakin aku main terus
udah deh kita deket yang udah tiap minggu main gitu,udh banyak lika-liku pas deket pernah lost
contact juga tapi ga lama. Berantem,aku yg sibuk cari tau tentang dia dan minta diyakinin kalo
dia ga sama kaya cowo yg pernah nyakitin aku.”
“Uh panjang deh dan paada akhirnya pada tgl 6 agustus 2022 dia tembak aku dia kasih aku bucket
uang dan dia ngomong langsung di depan muka aku dan memang sebelumnya dia udah bikin hati
aku percaya gitu sama dia, ditambah kita pdkt-nya lumayan lama. Udh deh aku terima ahaha.
Sepanjang jalan muka merah karna nahan malu ahaha sampe gapercaya bisa kenal sama dia
padahal ga satu SD ga satu SMP ga satu SMK rumah juga jauh tp masi sama si daerahnya cuma
kenal dari medsos tapi kita bisa jadian ahaha ,dan dia sampe sekarang masi jadi pacar aku,
semoga seterusnyaaa amiin udah gaes sampe situ aja.”
Tahap ini disebut Pengintegrasian (integrating), terjadi bila dua orang menganggap diri mereka sendiri
sebagai sebuah pasangan.
BAB V
KESIMPULAN

Pada setiap tahap dalam siklus hubungan interpersonal, komunikasi memainkan peran yang
berbeda Pada tahap perkenalan komunikasi berperan sebagai pembuka pintu (inisiator), yaitu sarana
yang menegaskan isiatif untuk mengenal satu sama lain. Pada tahap kebersamaan, peranan
komunikasi adalah sebagai pemelihara (katalisator), supaya hubungan interpersonal tetap harmonis.
Pada tahap ketika hubungan interpersonal terancan putus, maka komunikasi berperan sebagai
perantara (mediator) agar antagonisme dapat diperkecil dan kembali lagi ke dalam suasana integrasi
atau kebersamaan yang harmonis.

Anda mungkin juga menyukai