Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MID

MK : PENGANTAR SOSIOLOGI

“Sosiologi : Interaksi Sosial”

OLEH :

NAMA : ALTIA NINGSIH


NIM : S1A121145
KELAS :C

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

1
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah selain mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur
kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala nikmat, berkah dan rahmat serta
hidayah-Nya yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Interaksi Sosial“. Dalam penyusunan makalah
ini, semua yang penulis lakukan tidak lepas dari doa dan dukungan beberapa pihak yang
telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan makalah
ini. Akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pihak-pihak yang terkait.

2
DAFTAR ISI

Halaman
Cover ................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
C. Tujuan .............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Interaksi Sosial............................................................................... 5
B. Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial......................................................... 6
C. Kehidupan Yang Terasing................................................................................ 7
D. Bentuk- Bntuk Interaksi Sosial......................................................................... 7
E. Pandangan Para ahli tentang interaksi Sosial .................................................. 8

BAB III PENUTUP


A. kesimpulan ...................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksi ada
reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar merupakan
contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat-
syarat yaitu kontaks sosial dan komunikasi sosial. Kontaks sosial dapat berupa kontaks
primer dan kontaks sekunder, sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun
tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari oleh Faktor meniru
orang lain, setiap masyarakat, manusia selama hidup pasti mengalami perubahan- perubahan.
Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik atau kurang
mencolok,  perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas. Perubahan tersebut akan
terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada suatu waktu atau sekarang dibandingkan
kehidupan masyarakat pada masa lampau. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan zaman
yang semakin maju dan modern.  perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-
nilai sosial, norma-norma sosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat
kekuasaan dan wewenang interaksi sosial dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian interaksi sosial?
2. Bagaiamana syarat-syarat terjadinya interaksi sosial?
3. Bagaiamana maksud dari kehidupan yang terasing?
4. Bagaiamana bentuk-bentuk interaksi sosial?
5. Bagaimana pendangan para ahli tentang interaksi sosial?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian interaksi sosial
2. Untuk mengetahui bagaiamana syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
3. Untuk mengetahui bagaiamana maksud dari kehidupan yang terasing
4. Untuk mengetahui bagaiamana bentuk-bentuk interaksi sosial
5. Mendeskripsikan pandangan para ahli tentang interaksi sosial

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dimanis yang menyangkut
hubungan antara orang orang,kelompokkelompok manusia.apabila ada 2 orang bertemu,
interaksi sosial dimulai saat itu,mereka saling menegur,berjabat tangan,saling berbicara atau
bahkan mungkin berkelahi, aktivitas semacam itu merupakan bentuk bentuk interaksi sosial.
Interaksi sosial antara kelomp[okkelomok manusia terjadiantara kelompok tersebut
sebagai satu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi-pribadi anggotanya.sebagai
contoh seorang guru menghadapimurid-muridnya yang merupakan satu kelompok manusia
didalam manusia. Di dalam interaksi sosial tersebut,pada taraf pertama akan tampak bahwa
guru memcoba untuk menguasaii  kelasnya supaya interaksi social berlangsung dengan
seimbang,dimana terjadi saling pengaruh-mempengaruhi antara kedua belah pihak.
Berlangsunya suatu proses imteraksi di dasarkan pada berbagai faktor antara lain, faktor
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri
secara terpisah maupun dalam keadaaan tergabung.
Faktor sugesti apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal
dari dirinya yang kemudian di terima oleh piihak lain.jadi proses ini sebenarnya hamper sama
dengan proses imitasi akan tetapi titik tolaknya berbeda.berlangsunya sugesti dapat terjadi
karena pihak yang menerima di landa oleh emosi,hal mana menghambat daya berfikirnya
secara rasional.
Mungkin proses sugesti terjadi apabila orang yang memberikan pandangan adalah orang
yang berwibawa atau mungkin sifatnyayang otoriter.kiranya mungkin pula bahwa sugesti
terjadioleh sebab yang memberikan pandangan atau sikap merupakan bagiian tebesar dari
kelompok yang bersangkutan atau masyarakat.
Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorangmerasa tertarik
denganpihak lain.di dalamproses ini perasaanmemegan peranan yang sangat
penting,walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahamipihak lain
dan untukbekerja sama denganya.inilahperbedaan utamanya dengan identifikasi yang
didorong dengan keinginan untuk belajar dari pihak lain yang kedudukanya lebih tinggi dan

5
harus di hormati karena mempunyai kelebihan-kelebihan atau kemampuan-kemapuan
tertentu yang patut dijadikan contoh.Proses simpai akan dapat berkembang di dalam suatu
keadaan dimana factor saling mengerti terjamin.
B. Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi 2 syarat,yaitu:
a. Adanya kontak sosial
b. Adanya komunikasi
Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum (yangartinya bersama-sama) dan
tango (yang artinya menyentuh),jadi artinya secara harfiah adalah bersama-
samamenyentuh.secara fisik,kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah,sebagai
gejala sosial itu tidak perluberarti suatu hubungan badaniah,oleh karena orang dapat
mengadakan hubungan dengan pihaklain tanpa menyentuhnya,misalnya,dengan cara
berbicara denganpihak lain tersebut.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk yaitu:
a. Antara orang perorangan,misalnya apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan
keluarganya,proses demikian terjadi melalui sosialisasi,yaitu suatu proses,dimana
anggota masyaakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyakat dimana
dia menjadi anggota.
b. Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya,misalnya
apabila seseorang merasakan bahwa idalan-tindakanya berlawanan dengan orma-norma
asyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggotanya untuk menyesuaikan diri
dengan ideology dan programny
c. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainya.umpamanya,dua partai
plitik mengadakan kerjasama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga dalam
pemilihan umum.atau apabila dua buah perusahaan bangunan mengadakan suatu kontrak
untuk membuat jalan raya ,jembatan,dan seterusnya di suatu wilayah yang baru dibuka.
Suatu kontak dapat pula bersifat  primer atau sekunder.kontak primer terjadi apabila yang
mengadakan hubungan langsung betemu dan beradapan muka,misalnya apabiala orang-orang
tersebut berjabat angan,saling senyum dan seterusnya. Arti penting dari komunikasi adalah
bahwa seseorang memberikan tafsiran pada erilaku orang lain(yang berwujud
pebicaraan,gerak gerik badaniah atau sikap) perasaan-perasaan yang ingin  disampaikan  oleh

6
orang tersebut.Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.apabila seorang gadis,misalnya menerima seikat
bunga,dia akan memandang memcium bunga bunga tersebut,akan tetapi perhatian
pertamanya adalah pada`siapa yang mengirimkan bunga-bunga tersebut,dan apa yang
menyebabkan dia mengirimnya.
C. Kehidupan Yang Terasing
Kehidupan terasing dapat di sebabkan karena secara badaniah seseorang sama sekali
diasingkan dari hubungn dengan orang-orang lainnya. Padahal, seperti di ketahui
perkembangan jiwa seseorang banyak di tentukan oleh pergaulannya dengan orang-orang
lain. Banyak contoh, dimana anak-anak sejak kecil diasingkan dengan pergaulan dengan
orang-orang lain mempunyai kelakuan yang mirip dengan hewan. Mereka tak dapat berbicara
dan tak dapat berperilaku sebagai manusia biasa. Secara fisik saja mereka tampaknya sebagai
manusia, tetapi perkermbangan jiwanya jauh terbelakang. Dalam salah satu sebuah
karangannya , kingsley davis pernah menelaah perihal sesaeorang anak usia lima tahun
(namanya ana) yang  selama hamper seluruh rumah petani di pennsylyana. Anak yang
bernama anna tersdebut menunjukan sifat-sifat yang berlainan sama seakali dengan anak lain
yang seusianya dia tidak dapat berjaslan, tak dapat mendengar dengan sempurna, tak dapat
makan seperti manusia dan seterusnya.
Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salah satu indranya.
Seseorang yang sejak kecil butas dan tuli, misalnya, mengasingkan dirinya dari pengaruh-
pengaruh kehidupan yang tersalur melalui kedua indra tersebut.
D. Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi social dapat berupa kerja sama (cooperation) persaingan
(competition) dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Suatu
pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian. Mungkin penyelesaian tersebut hanya
akan dapat di terima untuk sementara waktu, proses mana dinamakan akomodasi
(acomondation), dan ini berarti bahwa kedua bela pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu
keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat interaksi social. Keempat pokok dari
interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, didalam arti bahwa
interaksi itu mulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak
menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

7
Gillin dan gillin pernah mengadakan pengolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka,
ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi social, yaitu:
1. Proses yang asosiasif (processes of association) yang terbagi kedalam empat bentuk
khusus lagi yaitu:
a. Kerja sama (cooperation)
b. Akomodasi
c. Asimilasi
d. Akulturasi
2. Proses yang diasosiatif (processes of dissociation) yang mencakup:
a. Persaingan
b. Kontravensi (contravension)
c. Pertikaian
d. Konflik (conflict)
E. Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
Para ahli memberikan pandangannya mengenai pengertian interaksi sosial. Ada 9
pengertian yang diungkapkan oleh ahli baik dari mancanegara maupun dari Indonesia.
Berikut ini penjelasannya :
1. Gilin.
Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara
individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok.
Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
2. Macionis.
Pengertian interaksi sosial menurut Macionis adalah hubungan aksi dan reaksi seseorang
dalam hubungannya dengan individu atau kelompok lain.
3. Broom dan Selznic.
Broom dan Selznic berpendapat bahwa interaksi sosial merupakan proses yang dilandasi
oleh kesadaran adanya orang lain dan seseorang tersebut memerlukan respon terhadap
tindakan orang lain.
4. Kimball Young dan Raymond W. Mack
Kimball Young dan Raymond W. Mack mengartikan pengertian interaksi sosial sebagai

8
hubungan sosial antara individu dengan perorangan atau kelompok atau hubungan
kelompok dengan kelompok secara dinamis.
5. Homans.
Pengertian interaksi sosial menurut Homans adalah proses kehidupan dimana aktivitas
yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain akan diberikan respon yag bisa berupa
ganjaran atau hukuman dari orang lain.
6. Bonner.
Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksi
dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.
7. Walgito.
Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat
memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga
berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan.
8. Soerjono Soekanto.
Soerjono Soekanto berpendapat  bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang
berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun
sistem dalam hubungan sosial.
9. Murdiyatmo dan Handayani.
Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagau hubungan
yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut
terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang
saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan
timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok. Interaksi sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetensi diri
dalam berbagai aspek kehidupan sosial di masyarakat. Semakin kita sering berinteraksi
dengan orang lain maka kompetensi kita dalam hidup di masyarakat akan meningkat.
Interaksi sosial mempunyai fungsi untuk mendorong terbangunnya sikap mental positif pada
setiap individu dalam proses-proses sosialnya.
Terdapat dua bentuk dalam interaksi sosial diantaranya adalah assosiatif dan dissosiatif,
assosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang mendorong terciptanya keteraturan sosial.
Sedangkan disssosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang mengarah pada ketidak
teraturan pola sosial. Ada empat faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yaitu, imitasi,
identifikasi, sugesti dan simpati. Dalam bimbingan dan konseling interaksi sosial
mempunyai  peran yang salah satunya adalah dapat meningkatkan kemampuan konseli untuk
hidup dalam lingkup sosial masyarakat.
B. Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka
kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak
mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar
individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan
kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI
PRESS
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI
PRESS
Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai Dr. Duddy
Mulyawan’s Site
Nurdin, Muhetal. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya: Pusat Perbukuan      Departemen
Pendidikan Nasional.
Sugiyono. 2006. Psikologi Sosial. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

11

Anda mungkin juga menyukai