Disusun oleh :
Putu Santi Yogi Wandari
DS0122018
Dosen Pengampu :
Dra. Ketut Yasini, M.Si
Om Swastyastu Puji syukur kita panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas karuniaNya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Adapun judul dari makalah ini ialah “Sosialisasi Sepanjang Hidup”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Prodi PAH
non. reguler. Didalam makalah ini memuat tentang gambaran jelas tentang apa itu sosialisasi,
bagaimana proses terjadinya sosialisasi dan apa fungsi serta tujuan sosialisasi itu dilakukan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna, namun pokok-pokok isi
bahasannya cukup memadai untuk dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Akhirnya
dengan kerendahan hati yang setulus-tulusnya kami mohon kritik dan saran demi kesempurnaan
penyusunan makalah berikutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu memiliki kecenderungan untuk
hidup bersama dalam suatu bentuk pergaulan hidup yang disebut masyarakat. Setiap manusia
yang hidup dalam lingkup masyarakat akan dituntut untuk mampu menyesuaikan diri melalui
suatu proses. Proses penyesuaian diri ini sering disebut dengan sosialisasi.
Sosialisasi adalah sebuah proses belajar seumur hidup di mana seorang individu mempelajari
kebiasaan dan kultur masyarakat yang meliputi cara hidup, nilai- nilai, dan norma-norma
sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima dan berpartisipasi aktif di
dalamnya.
Sosialisasi adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang individu untuk
bertindak dan memiliki tingkah laku yang sesuai dan diakui dalam masyarakat. Sosialisasi
dapat dikatakan sebagai pendidikan sepanjang hayat melalui penerimaan dan pemahaman atas
perannya di dalam suatu kelompok.
Melalui proses sosialisasi, individu mempelajari apa yang dianggap baik dan buruk,
bagaimana bersikap dan berperilaku dalam situasi tertentu, dan apa yang diharapkan dalam
hubungan sosial dan interaksi sosial.
1.3 TUJUAN
a. Untuk memahami Apa itu sosialisasi.
b. Dapat menjelaskan fungsi dan tujuan sosialisasi.
c. Agar dapat menyebutkan apa saja media sosialisasi itu.
1
BAB II
ISI
Alasan sosialisasi berlangsung seumur hidup karena manusia adalah makhluk sosial
yang senantiasa belajar tanpa henti. Manusia adalah makhluk yang perlu berinteraksi dan
berkomunikasi sepanjang hidupnya. Jika tidak bersosialisasi, manusia tak akan mampu
memenuhi kebutuhannya. Sosialisasi adalah proses belajar individu. Proses ini bisa
diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal, baik secara sengaja maupun tidak.
Dalam kehidupan sehari-hari, pengalaman yang diperoleh manusia, sejatinya merupakan
proses sosialisasi. Misalnya seseorang mengalami kegagalan ketika akan melamar
pekerjaan. Kegagalan itu merupakan proses belajar yang didapat dari pengalaman
hidupnya.
Contoh lainnya, seseorang mempelajari bahasa, baik dari film yang ditontonnya maupun
pendidikan formal. Dengan demikian, alasan mengapa sosialisasi berlangsung seumur
hidup karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu butuh berinteraksi dan
berkomunikasi dengan sesamanya. Proses sosialisasi juga berlangsung seumur hidup
karena manusia pasti terus belajar dari pengalaman maupun pengetahuan yang didapatnya.
2
Sosialisasi adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang individu untuk
bertindak dan memiliki tingkah laku yang sesuai dan diakui dalam masyarakat. Sosialisasi
dapat dikatakan sebagai pendidikan sepanjang hayat melalui penerimaan dan pemahaman
atas perannya di dalam suatu kelompok. Dalam proses sosialisasi setiap orang dapat
menyesuaikan diri dengan kebiasaan, sikap, norma, nilai, ide atau gagasan dari orang lain,
hingga seseorang dapat mempercayai dan mengakui bahwa dalam bermasyarakat pasti
akan selalu ada perbedaan.
Menurut Mead (dalam Horton & Hunt, 1999: 109) menyatakan bahwa sosialisasi
dapat dibedakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Tahap persiapan (preparatory stage) : Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan
b. Tahap meniru (play stage) : Tahap ini ditandai seorang anak menirukan peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa.
c. Tahap siap bertindak (game stage) : Pada tahap peniruan yang dilakukan mulai berkurang
dan digantikan oleh peran yang secara langusng dimainkan sendiri dengan penuh
kesabaran
d. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage) : Pada tahap ini seseorang telah
dianggap dewasa dan telah menjadi warga masyarakat sepenuhnya.
Proses terjadinya sosialisasi telah terjadi sejak kita dilahirkan, hakikatnya manusia
seelalu membutuhkan orang lain untuk keberlangsungan hidupnya. Lalu saat seseorang mulai
tumbuh pada masa kanak-kanak, mereka mulai bersosialisasi dengan teman sebaya dan orang-
orang dilingkungan sekitarnya. Dilanjutkan dengan masa sekolah atau menempuh pedidikan,
kemudian masa dewasa yang mengharuskan mereka untuk bersosialisasi dilingkungan kerja
dan masyarakat. Hingga akhir hayat pun kita tetap membutuhkan orang lain disekitar kita
untuk melakukan pemakaman.
Seperti itulah proses sosialisasi yang kita lakukan sepanjang hidup kita, hendaknya kita
mengikuti aturan dan norma yang berlaku agar tercapainya keteraturan sosial dalam
masyarakat. Keteraturan sosial dalam masyarakat membantu membentuk hubungan sosial
yang harmonis antar individu dan kelompok. Hal ini memungkinkan mereka untuk bekerja
sama dan berinteraksi satu sama lain dengan baik, sehingga membantu menciptakan
lingkungan yang aman dan damai.
3
2.2 FUNGSI DAN TUJUAN SOSIALISASI
a. Fungsi Sosialisasi
Setelah kita mengetahui apa itu sosialisasi, dan tahapan sosialisasi. Sekarang kita akan
membahas beberapa fungsi sosialisasi, yaitu :
b. Tujuan Sosialisasi
Tujuan sosialisasi bagi individu-individu yang membaur menjadi masyarakat sangat penting
untuk dicapai, karena:
1. Pentingnya setiap anggota masyarakat untuk mengetahui dan menjalankan nilai dan norma
yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat.
4
2. Supaya setiap individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas
diri yang tepat.
3. Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik
lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.
4. Supaya setiap individu dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan
benar, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.
5. Guna melatih keterampilan serta pengetahuan setiap individu untuk melangsungkan hidup
bermasyarakat.
6. Supaya di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat.
Tanpa proses sosialisasi, mereka tidak akan memiliki pemahaman yang baik tentang
bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, yang dapat menyebabkan
masalah dalam hubungan sosial dan interpersonal. Mereka juga tidak akan memiliki
keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk mengatasi situasi sosial dan
emosional yang sulit.
1. Keluarga.
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Dalam keluarga, orang tua
akan memberikan pola asuh dan interaksi dengan cara memberikan perhatian untuk
mendidik anak supaya memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan
disiplin.
2. Kelompok bermain.
Pada masa kanak-kanak kelompok bermain belum nampak berpengaruh, namun setelah
dewasa kelompok bermain tersebut dapat berkembang menjadi kelompok persahabatan
yang lebih luas. Dari persahabatan akan melibatkan hubungan yang relatif akrab satu sama
lain, karena sering bertemu, adanya kesamaan minat dan perhatian meskipun bukan
hubungan darah.
5
3. Sekolah.
Sekolah menjadi lembaga yang penting dan bertanggung jawab menyampaikan ilmu
pengetahuan dan tertib kehidupan. Sekolah menjadi jenjang peralihan antara keluarga dan
masyarakat. Dalam sekolah juga memperkenalkan aturan baru yang kemungkinan dapat
bertentangan dengan aturan yang dipelajari selama sosialisasi di rumah.
4. Lingkungan kerja.
Pengaruh lingkungan kerja pada umumnya mengendap dalam diri seorang dan sukar
untuk diubah, apalagi ketika seorang individu lama bekerja di lingkungan tersebut. Jika
nantinya orang tersebut pindah pekerjaan maka akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru.
5. Media sosial.
Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang dapat berpengaruh terhadap
perilaku khalayaknya. Sisi positif media massa dapat berpengaruh untuk merangsang
kontraksi, merangsang eksperimen, dan pertumbuhan mental serta sosial.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sosialisasi adalah sebuah proses belajar seumur hidup di mana seorang individu
mempelajari kebiasaan dan kultur masyarakat yang meliputi cara hidup, nilai- nilai, dan
norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima dan berpartisipasi
aktif di dalamnya.
Dalam kehidupan manusia, sosialisasi adalah proses yang terus berlangsung sejak
dilahirkan hingga akhirnya meninggal. Sosialisasi adalah proses belajar, di mana seseorang
mempelajari banyak hal dalam kehidupannya. Pembelajaran itu bisa mencakup kebiasaan,
pola, dan keterampilan sosial, seperti bahasa, berpakaian, berkomunikasi, makan, dan
sebagainya. Sosialisasi adalah proses belajar peran, status, serta nilai yang dibutuhkan untuk
berpartisipasi dalam lembaga sosial.
Sosialisasi adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang individu untuk
bertindak dan memiliki tingkah laku yang sesuai dan diakui dalam masyarakat. Sosialisasi
dapat dikatakan sebagai pendidikan sepanjang hayat melalui penerimaan dan pemahaman atas
perannya di dalam suatu kelompok.
Alasan sosialisasi berlangsung seumur hidup karena manusia adalah makhluk sosial yang
senantiasa belajar tanpa henti. Manusia adalah makhluk yang perlu berinteraksi dan berkomun
ikasi sepanjang hidupnya. Jika tidak bersosialisasi, manusia tak akan mampu memenuhi
kebutuhannya. Sosialisasi adalah proses belajar individu. Proses ini bisa diperoleh melalui
pendidikan formal maupun informal, baik secara sengaja maupun tidak. Dalam kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari, pengalaman yang diperoleh manusia, sejatinya merupakan
proses sosialisasi. Misalnya seseorang mengalami kegagalan ketika akan melamar pekerjaan.
Tanpa proses sosialisasi, mereka tidak akan memiliki pemahaman yang baik tentang
bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, yang dapat menyebabkan
7
masalah dalam hubungan sosial dan interpersonal. Mereka juga tidak akan memiliki
keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk mengatasi situasi sosial dan
emosional yang sulit.
3.2 SARAN
Dalam proses sosialisasi terutama dikalangan anak-anak dan remaja yang dalam masa
pembentukan kepribadian dan meniru hal-hal disekitarnya, perlu pengawasan lebih dari orang
dewasa disekitarnya agar tidak terjerumus pada ha-hal negatif yang akan mereka sesali dimasa
depan.
Dari hal ini kita sebagai seorang individu yang akan selalu bersosialisasi untuk lebih
memperhatikan kualitas diri dan mempelajari kebiasaan dan kultur masyarakat yang meliputi
cara hidup, nilai- nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat
diterima dan berpartisipasi aktif di dalamnya. Sehingga terwujudnya keteraturan sosial
didalam masyarakat.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/17/093000869/mengapa-sosialisasi-
berlangsung-seumur-hidup-?page=all
https://www.pijarbelajar.id/blog/apa-itu-sosialisasi
https://www.merdeka.com/sumut/tujuan-sosialisasi-jenis-pengertian-menurut-para-ahli-dan-
medianya-kln.html