Anda di halaman 1dari 62

E-Book Socioloy X

Page 1

SOSIOLOGI DASAR 2 SMA KELAS X SEMESTER 2

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PERILAKU MENYIMPANG PENGENDALIAN SOSIAL

Tim Penyusun : Drs. Dzedzen Setiadi, M.Pd Dra. Thelly Tri Kusuma,D Ai Siti komariah, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 CIANJUR


JL. PANGERAN HIDAYATULLOH NO. 62 CIANJUR

E-Book Socioloy X

Page 2

KATA PENGANTAR
Puji Syukur mari kita sehingga kami dapat panjatkan kehadirat Allah SWT yang menyelesaikan e-book dengan judul

telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, Sosiologi Dasar 2, untuk siswa SMA kelas X Semester 2. E-book ini disusun dengan tujuan membantu siswa mendalami dan memahami mata pelajaran Sosiologi. Dalam mempelajari Sosiologi siswa dituntut untuk memperoleh pengalaman belajar, sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Peta konsep disajikan untuk memudahkan siswa mengerti materi yang kompleks secara tepat. Setelah mempelajari dan memahami uraian materi, kerjakanlah aktivitas siswa. Di situlah siswa dapat menunjukan kemampuan dengan mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan, dan mengekspresikan sikap terhadap persoalan tertentu. Rangkuman disajikan untuk mempemudah siswa untuk mengkaji ulang materi yang sudah siswa pelajari. Setiap bab juga diakhiri dengan uji kompetensi yang bertujuan menguji kepada kemampuan siswa setelah mempelajari satu bab. Diharapkan e-book ini dapat memberikan wawasan siswa tentang kajian materi Sosiologi Dasar 2 untuk siswa SMA

kelas X Semester 2. Kami menyadari dalam penyusunan e-book ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan dan kelengkapan e-book ini. Akhirnya tim penyusun berharap siswa dapat memanfaatkan buku ini, sehingga Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Sosiologi dapat tercapai. Cianjur, Desember 2011

Tim Penyusun
E-Book Socioloy X Page 3

DAFTAR ISI
KataPengantar ............................................................................ .3 Daftar Isi .......................................................................................4 Bab I Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian ..................5 A. Sosialisasi..............................................................7 1. Pengertian Sosialisasi.......................................7 2. Tahap-tahap Sosialisasi.....................................8 3. Bentuk-bentuk Sosialisasi.................................10 4. Media /Agen Sosialisasi....................................12 B. Pembentukan Kepribadian....................................15 1. Pengertian kepribadian.....................................15 2. Faktor-faktor pembentuk kepribadian..............17 SOAL UJI KOMPETENSI 1............................................................23 Bab II Perilaku Menyimpang.................................................28 A. Pengertian Perilaku Menyimpang.........................30 B. Teori-teori Perilaku Menyimpang ....................... 32. C. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang.................34 D. Sifat sifat Perilaku Menyimpang..........................36 E. Faktor faktor Penyebab Perilaku Menyimpang...37 SOAL UJI KOMPETENSI 2............................................................43 Bab III Pengendalian Sosial.....................................................47 A. Pengertian Pengendalian Sosial .............................48 B. Sifat-sifat Pengendalian Sosial ............................49 C. Cara-cara Pengendalian Sosial ............................51 D. Bentuk Pengendalian Sosial...................................52 E. Lembaga-lembagaPengendalian Sosial ................55 SOAL UJI KOMPETENSI 3............................................................57 Daftar Pustaka

E-Book Socioloy X

Page 4

BAB I
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

Standar Kompetensi
Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian

Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian 2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikapsikap anti sosial
2.3 Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari isi bab ini, diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan proses sosialisasi, 2. menjelaskan proses pembentukan kepribadian, serta 3. menjelaskan hubungan antara sosialisasi dengan pembentukan kepribadian. Kata Kunci : Sosialisasi, Media Sosialisasi, Media Sosialisasi, Kepribadian dalam Sosialisasi. (Socialization, Medium of Personality in Socialiation)
E-Book Socioloy X Page 5

Socialization, Agent of Socialiation,

MAP OF CONCEPT

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

sosialisasi

Kepribadian

Tahap-tahap Sosialisasi

Faktor-faktor Perkembangan kepribadian

Bentuk-bentuk Sosialisasi

Media Sosialisasi

E-Book Socioloy X

Page 6

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN


A. SOSIALISASI (SOCIALIZATION) 1. Pengertian Sosialisasi dan Sosialisasi adalah proses

(Definition of Sosialization)
belajar individu untuk mengenal menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berprilaku tuntutan sosiologis sesuai atau menjadi dengan perilaku manusia
Proses sosialisasi siswa-siswi smansa dalam berkarya pembuatan peta raksasa di dinding sekolah

masyarakatnya. Dengan sosialisasi, manusia sebagai makhluk yang berbudaya, yang cakap menjalankan fungsinya dengan tepat sebagai individu dan sebagai anggota kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan bisa hidup tanpa adanya sosialisasi pada diri kita. Sosialisasi merupakan dasar awalnya setiap individu untuk menjalani kehidupannya di dalam masyarakat. Seorang individu yang hidup di masyarakat yang menyimpang, kemungkinan besar dia akan berperilaku menyimpang pula. Begitupun sebaliknya, seorang individu yang hidup di tengah masyarakat santri, kemungkinan besar dia akan berkepribadian santri pula. Dengan demikian, sosialisasi adalah proses belajar seorang individu menjadi anggota masyarakat agar dapat beradaptasi di dalam kelompoknya. masyarakat dan dapat berpartisipasi Sosialisasi ialah proses di mempelajari

kebiasaan dan tata kelakuan untuk menjadi suatu bagaian dari suatu masyarakat, sebagian adalah proses mempelajari peran (Horton.1999.118). Untuk memahami lebih jauh tentang sosialisasi, coba kalian perhatikan definisi para ahli berikut :

a. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir
E-Book Socioloy X Page 7

kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

b. Bruce J. Cohen
Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian danmembangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok.

c. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. a. Soerjono Soekanto Sosialisasi ialah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku yang sesuai dengan prilaku orang-orang disekitarnya. Sosialisasi dapat disimpulkan sebagai proses belajar untuk penyesuain diri di masyarakat. Proses belajar penyesuaian diri manusia ini berlangsung dalam proses yang lama dan bertahap sejalan dengan perkembangan pergaulan hidup manusia, yaitu mulai dari tahap anak- anak, dewasa dan tua. 2. Tahap tahap Sosialisasi (Stages in The Socialization Proces) Tahapan dalam proses sosialisasi manusia : a. Tahap persiapan (Preparatory Stage) Tahap tahapan pertama ini adalah untuk merupakan kali

persiapan

pertama

mengenal lingkungan sosialnya, yaitu dimulai dengan orang-orang yang terdekat dengan dirinya seperti ibu, ayah dan keluarga. Tahap ini juga merupakan dunia persiapan untuk mengenal sosialnya, termasuk

persiapan untuk pemahaman tentang diri.

E-Book Socioloy X

Page 8

Contoh proses pembelajaran pada tahap ini adalah berbahasa atau berbicara, misalnya bayi mengenal bahasa yang disesuaikan dengan maknanya yang akan digunakan sesuai yang diajarkan oleh ibunya. Pada tahap ini manusia hanya bisa belajar meniru saja, misalnya seorang ibu mengajarkan kata mama, papa, bobo, walaupun tidak diajarkan makna kata-kata itu si bayi dapat meniru kata-kata tersebut dalam secara bertahap akan memahami makna kata-kata tersebut. b. Tahap Meniru (Play Stage) Tahap ini merupakan langkah kedua dari tahap pertama yaitu pada tahap ini anak mulai dari meniru dengan lebih baik lagi atau sempurna. Selain itu pada tahap ini anak sudah dapat memahami peranan dirinya serta apa yang diharapkan dari dirinya dan peranan yang dimiliki orang lain. Sebagai contoh, anak perempuan sering meniru pola tingkah laku ibunya seperti memasak, belanja atau berdandan. Ketika anak mulai bergaul dengan anak lainnya maka ia berperan sebagai teman sebayanya. Pada tahapan ini anak sudah dapat membedakan individu berdasarkan statusnya, seperti paman, bibi, kakek, nenek, tetangga dan guru. c. Tahap Siap Bertindak ( game stage) Pada tahapan ini, anak mulai sendiri. sehingga peranan

bersikap mandiri dan memiliki ego berdasarkan bertindak anak ini kesadaran meningkat mengambil untuk Tingkat interaksi pada tahap siap mampu

dalam masyarakat yang lebih luas. Kemampuan menyesuaikan

E-Book Socioloy X

Page 9

dan menempatkan dirinya semakin jelas, serta kemampuan. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadariadanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. d.Tahap Penerimaan Norma Kolektif ( generalized stage) Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan dengan dengan masyarakat secara luas. Manusia kata lain, rasa ia dapat hanya yang bertenggang tidak

orang-orang dewasa

berinteraksi dengannya tapi juga menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama, bahkan dengan oran lain yang tidak dikenalnya. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. Maka pada tahap ini menunjukkan bahwa seorang

anak telah mampu mengambil peran semua pihak yang terlibat dalam proses sosialisasi. Misalnya, selaku anak, dia telah mampu memahami peranan yang dijalankan orang tua. 3. Bentuk bentuk Sosialisasi Ada dua macam sosialisasi, yaitu sebagai berikut: a. Sosialisasi Primer (Primary

Socialization)
Sosialisasi sosialisasi primer yang adalah kali pertama

dijalani individu semasa kecil di lingkungan keluarga. Keluarga merupakan proses sosialisasi ini menjadi awal. Sosialisasi

pintu bagi seseorang memasuki

E-Book Socioloy X

Page 10

keanggotaan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga kita mengenal dua macam pola sosialisasi, yaitu dengan cara represif yang mengutamakan adanya ketaatan anak pada orang tua, dan cara partisipasif yang mengutamakan adanya pariipasi dari anak. 1) Sosialisasi antara lain : a) Menghukum perilaku yang keliru b) Kepatuhan anak c) Komuniasi sebagai perintah d) Komunikasi non verbal e) Sosialisasi berpusat pada orang tua f) Anak memperhatikan keinginan orang tua g) Keluarga merupakan signifikan order (dominan orang tua) h) Hukuman dan imbalan material 2) Sosialisasi partispasi (participatory socialization). Ciricirinya antar lain : a) Memberikan imbalan bagi perilaku yang baik b) Hukuman dan imbalan simbolis c) Otonomi anak d) Komunikasi verbal e) Sosialisasi berpusat pada anak f) Komunikasi sebagai interaksi g) Orang tua memperhatikan keinginan anak h) Keluarga merupakan generalied order (kerja sama kearah tujuan). b. Sosialisasi Sekunder (Secondary Socialization) Sosialisasi sekunder berikutnya individu dikenal adalah proses seterlah tahap sosialisasi baru dunia yaitu represi

(repressivesocialien).

Ciri-cirinya

primer, yang memperkenalkan kepada sektor-sektor proses objektif masyarakat. Dalam tahap ini Desosialisasi,

E-Book Socioloy X

Page 11

proses baru

pencabutan dapat

identitas melalui

dirinya

yang sosial.

lama Proses

dan ini

dilanjutkan dengan Resosialisasi, yaitu pemberian identitas yang institusi dinamakan pula sebagai proses pemasyakatan total. 4. Media / Agen Sosialisasi ( Agents of Socialization) Media sosialisasi berperan dalam pembentukan seorang massa. a. Keluarga (Family) Keluarga awal sosialisasi merupakan suatu pertama media proses yang dari individu. Media soialisasi itu kelompok bermain, sekolah, kepribadian keluarga,

meliputi

lingkungan kerja dan media

mewarnai kehidupan individu lewat nilai-nilai, norma-norma, maupun yang kebudayaan dalam bersangkutan. yang individu Sejak individu ditanamkan kelahirannya,

langsung berhadapan dengan anggota keluarganya, yaitu ayah dan ibunya. Sebuah keluarga merupakan wahana pendidikan atau guru yang pertama. Pengaruh kehidupan sebuah keluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung, sangat kuat dan bertahan lama. Gertrude Jaeger mengemukakan bahwa peran agen sosialisasi pada tahap awal (primer), terutama peran orang tua sangat penting. Pentingnya keluarga sebagai agen sosialisasi pertama terletak pada pentngnya beberapa kemampuan yang diajarkan dalam tahap ini. Seorang bayi akan belajar berkomunikasi secara verbal dan non verbal pada tahap ini. Ia belajar berkomunikasi melalui pendengaran, penglihatan, dan indera perasa. Banyak para ahli berpendapat bahwa kemampuan

E-Book Socioloy X

Page 12

kemampuan tertentu hanya dapat diajarkan dalam periode tertentu saja. Proses sosialisasi akan gagal jika proses itu terlambat dilakukan ataupun terlalu dini dilakukan.

b. Kelompok bermain ( Play Group) Dalam kelompok usia istilah bermain sosiologi, disebut kelompok teman-

juga dengan peer group. Pada anak-anak, bermain kerabat. Gambar : Peer group Pada kelompok berkembang kelompok yang lain lebih disebabkan usia remaja, bermain menjadi persahabatan luas. karena mencakup

teman tetangga, keluarga dan

Perkembangan itu antara bertambah luasnya ruang lingkup pergaulan remaja, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Kelompok persahabatan atau bermain dapat berpengaruh dalam kepribadian eorang individu e l o m p o k p e r s a h a b

E-Book Socioloy X

Page 13

c. Lingkungan Sekolah ( School Environment) Pendidikan mempersiapkan baru pada di orang seorang formal anak hari, Apabila maka terikat dan harus waktu

menguasai peranan peranan kemuadian tuanya. sekolah, formal yng resmi sekolah manakala tidak lagi tergantung seorang lingkungan
Lingkungan Sekolah dapat membentuk kepribadian siswa yang positif sebagai anggotanya

anak

memasuki

secara resmi ia menjadi anggota kelompok aturan-aturan Norma-norma misalkan

diharapkan ada norma-norma yang diikuti Cara teratur dengan sanksi tertentu. disiplin, dijalankan penuh ketepatan

masuk ekolah, waktu belajar, waktu pulang dan ketertiban berpakaian. Selain mengenalkan peraturan sekolah , anak juga dibimbing untuk mengenal aturan-aturan dalam kehidupan mayarakat. d. Lingkungan Kerja (Work Environment)
Lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi dalam kepribadian seseorang

Lingkungan besar pada

kerja

juga

mempunyai pengaruh yang pembentukan seseorang. pada kepribadian kerja umumnya

Pengaruh dari lingkungan tersebut mengendap

dalam diri seseorang dan sukar sekali untuk diubah, apabila jika yang bersangkutan cukup lama bekerja di lingkungan lingkungan tersebut. kerja Seseorang maka yang cukup lama bekerja di lingkungan kerja tertentu, kemudin pindah ke lain, dia akan mengalami

E-Book Socioloy X

Page 14

kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerjanya yang baru. e. Media Massa (Mass Media) Media massa yang terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) (radio, yang massa media berpengaruh Penayangan dianggap terhadap film-film yang suatu merupakan maupun dan alat elektronik internet) komunikasi menjangkau sebagai yang televisi, dapat

masyarakat secara luas. Media diidentifikasi sosialisasi perilaku faktor yang menonjolkan

khalayaknya. kekerasan mendorong

sebagai

perilaku agresif pada anak-anak yang melihatnya. Iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi dan bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk memenuhi dan membentuk pendapat umum.

B. PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
1. Pengertian Kepribadian

(Definition of Personality)
Beberapa definisi kepribadian menurut para ahli antara lain sebagai berikut : M.A.W.Beower Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
E-Book Socioloy X Page 15

Theodore M. Newcomb, seorang berkembangsaan Amerika (dalam Sosiologi Suatu Pengantar; Soejono Soekanto, 1990) menyatakan perilakunya. bahwa kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari Hal ini berarti kepribadian menunjuk pada organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menanggapi suatu masalah atau keadaan. Roucek dan Warren dalam buku mereka yang berjudul Sociology an Introduction, mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seorang individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem syaraf, watak seksual, proses pendewasaan individu yang bersangkutan, Adapun faktor dan kelainan-kelainan meliputi bilogis lainnya. psikologis unsur temperamen, atau

perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan dan sebagainya. Faktor sosiologi yang mendasari mempengaruhi kepribadian seorang individu dapat berupa proses sosialisasi yang ia perleh sejak kecil. Koentjoroningrat, seorang ahli Antropologi Indonesia (dalam bukunya Pengantar Antropologi 1, 1996) menyatakan kepribadian sebagai susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu. Berdasarkan pengertian dari para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Kepribadian merupakan abstraksi dari pola perilaku manusia, 2. Kepribadian merupakan ciri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu, dan

E-Book Socioloy X

Page 16

3. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan konsisten sebagai sifat yang khas apabila seseorang berhubungan dengan orang lain Pembentukan kepribadian manusia melalui proses sosialisasi meliputi: a. Internalisasi yaitu proses penanaman nilai dan norma sosial ke dalam diri seseorang yang berlangsung sejak lahir hingga meninggal. b. Enkulturasi yaitu proses pengembangan dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam dalam diri seseorang dan diimplementasikan dalam perilaku sehari - hari. c. Pendewasaan diri yaitu proses berlangsungnya internalisasi dan enkulturisasi secara terus menerus hingga membentuk suatu kepribadian. Apabila kepribadian telah terwujud secara utuh, saat itulah seseorang bisa dikatakan dewasa dan telah siap memegang peran dalam masyarakat sebagai pribadi yang utuh.

2. FAKTOR FAKTOR DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

(The Building Factors of Personality)


Faktor-faktor dalam perkembangan kepribadian seseorang (dalam Sosiologi, Horton dan Chester L. Hunt, 1999) adalah sebagai berikut : a. Warisan Biologis Semua dan manusia sehat yang normal tertentu, mempunyai

persamaan

biologis

seperti mempunyai dua tangan, panca indra, kelenjar seks, dan otak yang rumit. Persamaan
Orang kembar juga memunyai karakteristik fisik yang sama

E-Book Socioloy X

Page 17

biologis ini membantu dalam kepribadian

menjelaskan beberapa persamaan perilaku semua orang. Setiap

dan

warisan biologis seseorang juga bersifat unik, yang berarti bahwa tidak seorang pun (kecuali anak kembar ) yang mempunyai karakteristik fisik yang sama. b. Faktor lingkungan Fisik Faktor seorang daerah lingkungan individu. yang subur fisik akan

mempengaruhi masyarakat pedesaan dan sabar. Sebaliknya yang

kepribadian Misalnya, tinggal di daerah memiliki tandus

seperti

cenderung di daerah

kepribadian yang ramah, tenang, tinggal enderung rakus, tamak, dan egois karena lingkungan fisik yang keras. c. Faktor Kelompok Sebuah kelompok dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya, baik kepribadian misalnya sepermainan perkembangan ini yang sifatnya kelompok dalam positif maupun yang negatif, sepermainan. Peran kelompok
Kelompok amat berpengaruh dalam kepribadian, Bergaul dengan orang yang baik dan positif

kepribadian

seorang anak akan semakin berkurang dengan semakin terpencarnya mereka setelah menamatkan SMA atau SMK.

E-Book Socioloy X

Page 18

d. Faktor Kebudayaan Khusus Setiap pengaruh dianut. masyarakat masyarakat daerah memiliki yang karakteristik yang khas karena kebudayaan kota industri Misalnya, kepribadian berbeda berbeda

dengan masyarakat desa atau kepribadinyanya dengan masyarakat tradisional. Begitu juga jika menyangkut kepribadian suku bangsa, ras dan kelas sosial tertentu akan berbeda satu sama lain. e. Faktor Pengalaman yang Unik Kepribadian seseorang akan dipengaruhi oleh sejumlah pengalaman yang dilalui dalam hidupnya. Pengalaman yang dilalui individu tidak sama dengan individu lainnya. oleh karena itu, pengalaman yang unik akan membentuk kepribadian seseorang yang berbeda dengan individu lainnya.
Kelas sosial seseorang menentukan kepribadian

E-Book Socioloy X

Page 19

Adapun unsur-unsur dalam kepribadian seseorang terdapat pada bagan berikut ini :
Dorongan : Kehendak dan Bakat nafsu Perangai

Kepribadian
Naluri (insting) Emosi

Intelegensi 3. Hubungan antara kepribadian, Sosialisasi, dan Kebudayaan

GENERASI BARU

KEPRIBADIAN

SOSIALISASI

KEBUDAYAAN

GENERASI BARU DENGAN KEPRIBADIAN BARU

Dapat disimpulkan dari bagan di atas bahwa masyarakat yang membentuk kehidupan bersama telah menghasilkan seperangkat kebudayaan yang terdiri
E-Book Socioloy X Page 20

dari 7 unsur yaitu, bahasa, reliqi, kesenian, sistem ilmu pengethuan, sistem teknologi, sistem mta pencaharian, dan sistem organisasi sosial. Kebudayaan tersebut akan mempengaruhi kepribadian individu, terutama individu baru seara akumulatif dan komperensif sehingga dalam proses pendewasaannya karakter generasi baru tersebut dibentuk langsung oleh budaya masyarakat. sebaliknya, kebudayaan dipengaruhi oleh masyarakat melalui sosialisasi. Tabel. 1 Kolerasi antara Kebudayaan dan Kepribadian masyarakat pedesaan Kebudayaan Masyarakat Pedesaan 1. Budaya gotong royong masih kental Kepribadian Masyarakat Pedesaan Soliaritas sosial tinggi Rela berkorban dan peka terhadap masalah-masalah sosial di lingkunganya Mempunyai sifat partikularisme atau kebersamaan Berkepribadian polos dan jujur Bersifat religius magis Taat terhadap norma Tidak tepat waktu Sabar Bekerja secara lamban

2. Kehidupannya masih tradisonal

3. Kurang menghargai waktu

Tabel. 2 Kolerasi antara Kebudayaan dan Kepribadian Masyarakat Perkotaan Kebudayaan Masyarakat Perkotaan Kepribadian Masyarakat Perkotaan 1. Penghargaan harkat martabat Menghargai waktu atau berbuat seseorang didasarkan pada tepat waktu prestasi kerja dan pemilikan Kurang menghargai kerja sama harta benda (egois) Giat menuntut kemajuan untuk masa depan 2. Strata sosial yang ada Bersifat egosentris didasarkan pada pemilikan Bersifat materialistis harta benda Orientasi hidup tertuju pada masa yang akan datang 3. Kompetensi hidup sangat ketat Solidaritas terbatas Egois atau individualis Cenderung berani melanggar norma Tabel di atas merupakan contoh konkret bahwa kepribadian individu dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh unsur budaya tertentu yang ada pada masyarakat tersebut.

E-Book Socioloy X

Page 21

Pelajaran pertama terbaik yang bisa diajarkan orang tua kepada anak-anak mereka adalah iman dan ketabahan (Smiley Blanton)

E-Book Socioloy X

Page 22

UJI KOMPETENSI 1 BAB 1 SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Proes belajar individu untuk mengenal dan menghayati normanorma serta nilai - nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap-sikap disebut ..... a. Asimilasi b. Akulturasi c. Internalisai 2. Sosialisasi a. Primer b. Sekunder c. Tertier 3. Tahap prepatory stage terjadi pada masa..... a. Kanak-kanak b. Remaja c. Dewasa 4. Kelompok bermain dikenal dengan istilah.... a. Discussion group b. Peer gruop c. Geng 5. Agen sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang individu adalah......... a. keluarga b. teman bermain c. sekolah
Page 23

untuk berperilaku sesuai tuntutan masyarakat d. enkulturasi e. sosialisasi

yang

merupakan

tahapan d. massa e. umum

lanjutan

setelah

sosialisasi pertama disebut sosialisasi....

d. tua e. lanjut

d. slank e. klik

d. media cetak e. media elektronik

E-Book Socioloy X

6. Sosialisasi sekunder terjadi melalui agen-agen berikut, yaitu :.... a. Keluarga, masyarakat, dan sekolah b. Temen bermain, sekolah, dan media massa c. Sekolah, media massa, dan keluarga d. Ayah, ibu dan anggota kerabat e. Tetangga, masyarakat, dan keluarga 7. Salah satu kategori sosialisai refresif, yaitu.................. a. Otonomi anak b. Kepatuhan anak c. Komunikasi verbal d. Hukuman dan imbalan simbolis e. Komunikasi dengan interaksi 8. Tahap di masa seorang anak telah memahami peranan orang lain yang lebih luas dan melalui interaki pula ia mampu memilih peranan yang ia kehendaki disebut.... a. Play stage b. Game stage c. Generalized stage 9. Berikut ini yang bukan adalah..... a. Solidaritas sosial terbatas b. Polos dan jujur c. Bersifat egosentris d. Bersifat materialistik e. Giat menuntut kemajuan untuk masa depan 10. Ciri-ciri watak yang konsisten dan memberikan seorang Ciri kepribadian masyarakat kota d. Masa akil baliq e. Masa kanak-kanak

individu suatu identitas yang khas bagi dirinya disebut.... a. Perepsi b. Kepribadian d. konseses e. konsepsi

E-Book Socioloy X

Page 24

c. Pandangan hidup 11. The one that is not included in socialization media is... a. Family b. Peer c. School d. Mass Media e. Battlefield 12. a. b. c. d. e. Salah satu ciri-ciri sosialiasi participatory adalah.... Hukuman dan imbalan material Komunikasi verbal Kepatuhan anak Keluarga merupakan significan order Komunikasi non verbal di bawah ini, yang tidak identik dengan

13. Pernyataan

kepribadian masyarakat pedesaan adalah..... a. Bersifat religius-magis b. Mempunyai sifat partikularisme c. Peka terhadap maslah sosial d. Bersifat egosentris e. Taat terhadap norma 14. Tahap di masa seorang anak telah memahami peranan

orang lain yang lebih luas dan melalui interaki pula ia mampu memilih peranan yang ia kehendaki disebut.... a. Play stage b. Masa akil baliq c. Game stage d. Masa kanak-kanak e. Generalized stage 15. Sosialisasi a. Formal b. Informal c. Material
E-Book Socioloy X Page 25

melalui

lembaga-lembaga

yang

berwenang

merupakan tipe sosialisasi............. d. immaterial e. primer

16. Masuknya informasi melalui film dan uku-buku bacaan mempengaruhi sikap remaja. Hal ni merupakan penanaman nilai pada media sosialisasi...... a. Keluarga b. Media pendidikan c. Media massa d. Teman bergaul e. teman sebaya 17. Berikut ini merupakan unsur-unsur yang kepribadian diri seorang individu, kecuali..... a. Bakat b. intelegensi c. Perangai d. Naluri e. Lingkungan 18. Di bawah ini merupakan faktor perkembangan kepribadian, kecuali..... a. Faktor warisan biologis b. Faktor lingkungan kelompok c. Faktor lingkungan alam d. Faktor psikologis e. Faktor pengalaman yang unik 19. yang ada dalam

mempengaruhi

Hubungan antara kepribadian dan sosialisas adalah...... a. Sosialisasi adalah satu-satunya pembentuk kepribadian b. Kepribadian adalah satu-satunya faktor sosialisasi c. Kepribadian terbentuk, hidup dan berubah sejalan dengan proses sosialisasi d. Kepribadian hanya dapat berkembang dengan proses sosialisasi e. Kepribadian sangat efektif dalam proses sosialisasi

E-Book Socioloy X

Page 26

20. Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang. Pengertian tersebut dikemukakan oleh...... a. Karl Marx b. Max Weber c. M.A.W.Beower d. Emile Durkheim e. Koentjroningrat

Manusia lebih senang hancur dengan sanjungan daripada selamat melalui kritikan (Norman Vincent Peale)

E-Book Socioloy X

Page 27

BAB II PERILAKU MENYIMPANG DEVIANT BEHAVIOUR

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat Mendeskripsikan perilaku menyimpang Mendeskripsikan proses pembentukan perilaku menyimpang Mendeskripsikan pembentukan perilaku menyimpang sebagai hasil subkebudayaan menyimpang

Konformitas, Perilaku menyimpang, Perilaku menyimpang positif, Perilaku menyimpang negative, Kejahatan, Penyimpangan seksual, Kriminalitas. Obat terlarang, Perkelahian Pelajar

E-Book Socioloy X

Page 28

Peta Konsep

Pengertian Perilaku Menyimpang

Teori-teori Penyimpangan Sosial

Perilaku Menyimpang

Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial

Faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang

Proses pembentukan perilaku menyimpang sebagai akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna dan subkebudayaan menyimpang

Sifat-sifat perilaku menyimpang

E-Book Socioloy X

Page 29

A.

PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG ( Deviant Behaviour) Pada dasarnya perilaku manusia memiliki dua sisi, yaitu sisi positif (konformitas) dan sisi negatif (penyimpangan). Konformitas adalah bentuk interaksi seseorang yang berusaha bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Setiap anggota masyarakat yang baru disosialisasikan agar berperilaku sesuai harapan masyarakat. Penyimpangan merupakan kebalikan dari konformitas. Perilaku

menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan normanorma dan nilai-nilai yang dianut masyarakat atau kelompok.

Penyimpangan terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang tidak mematuhi norma dan nilai di masyarakat yang disebut deviasi (deviation). Pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut deviant. Berikut ini pengertian perilaku menyimpang menurut pandangan beberapa ahli : a. James Vander Zenden Menyebutkan bahwa penyimpangan adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. b. Robert M.Z. Lawang Mengungkapkan penyimpangan adalah semua tindakan yang

menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu. c. Bruce J. Cohen
Mengatakan bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

d. Paul B. Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

E-Book Socioloy X

Page 30

e. Lewis Coser Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. Dengan demikian sebagai penyimpangan sutau adalah setiap terhadap perilaku yang

dinyatakan

pelanggaran

norma-norma

kelompok atau masyarakat. Penyimpangan memilki ciri mengganggu stabilitas masyarakat. f. Bruce J. Cohen menjelaskan terjadinya penyimpangan sosial diakibatkan oleh

beberapa faktor yaitu; a. Adanya perubahan norma-norma dari suatu periode ke periode waktu lain. b. Tidak ada norma atau aturan yang bersifat mutlak yang bisa digunakan untuk menentukan benar tidaknya kelakuan seseorang. Norma sesuai dengan masyarakat dan kebudayaan masyarakat yang berbeda satu sama lain. c. Individu-individu yang tidak mematuhi norma disebabkan karena mengamati orang-orang lain yang tidak mematuhi atau karena mereka tidak dididik untuk mematuhinya. d. Adanya individu-individu yang belum mendalami norma dan belum manyadari kenapa norma-norma itu harus dipatuhi. Hal ini

disebabkan karena proses sosialisasi yang belum sempurna dalam dirinya. e. Adanya individu-individu yang kurang yakin akan kebenaran atau kebaikan norma, atau dihadapkan dengan situasi di mana terdapat f. norma-norma yang tidak sesuai. Terjadi konflik peran dalam seorang individu karena ia

menjalankanbeberapa peran yang menghendaki corak perilaku yang berbeda.

MENTANG-MENTANG DIKATAKAN SEMUA ORANG TIDAK LUPUT DARI KESALAHAN, BANYAK ORANG TERGODA UNTUK SENGAJA MELAKUKAN KESALAHAN KARENA DIDORONG OLEH NAFSU DAN KEINGINAN.
E-Book Socioloy X

( JOHN LOCK )

Page 31

Apakah kalian pernah melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma ?

B. TEORI-TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL Perilaku menyimpang telah terjadi sejak lama dan telah menjadi perhatian yang sangat luas dari para ahli. Karena itu, cukup banyak pula teori tentang perilaku menyimpang yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan seperti berikut ini. a. Teori Differential Association (pergaulan yang berbeda)

dikemukakan oleh Edwin H.Sutherland. ia berpendapat bahwa penyimpangan bersumber dari pergaulan berbeda.

Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Contohnya, proses mengisap ganja dan proses perilaku homoseksual.

b. Teori

Labelling (cap) dikemukakan oleh Edwin M. Lemert.

Seseorang yang baru melakukan penyimpangan pada tahap pertama (primer), oleh masyarakat sudah diberi cap sebagai penyimpang, maka orang tersebut terdorong untuk melakukan penyimpangan tahap lanjut (sekunder) dengan alasan kepalang tanggung. Contohnya: seorang siswa yang pernah sekali menyontek pada saat ulangan, tetapi kemudian oleh temantemannya dijuluki tukang nyontek, maka ia akan terdorong untuk terus melakukannya.
E-Book Socioloy X Page 32

c. Teori Fungsi Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim bahwa kesadaran moral dari semua masyarakat adalah karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.

Jadi,kejahatan akan selalu ada karena orang selalu ada yang berwatak jahat. Bahkan, ia berpendapat bahwa kejahatan itu perlu agar moralitas dan hukum dapat berkembang dengan norma.

d. Teori Merton Teori ini dikemukakan oleh Robert K. Merton. Yaitu perilaku menyimpang merupakan bentuk dari adaptasi terhadap situasi tertentu. Merton mengidentifikasi lima cara adaptasi, diantaranya adalah : 1. Konformitas, yaitu perilaku

mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat untuk

mencapai tujuan tersebut.

2. Inovasi, yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan tetapi oleh

masyarakat, cara yang

memakai oleh

dilarang

masyarakat.

3. Ritualisme, yang telah

yaitu

perilaku

meninggalkan

tujuan budaya, tetapi masih tetap berpegang pada caracara yang telah digariskan oleh masyarakat. Ritual masih tetapi

(upacara) diselenggarakan, maknanya telah hilang.

E-Book Socioloy X

Page 33

4. Retretism (pengasingan diri), perilaku yang meninggalkan, baik tujuan maupun cara pencapaiannya.

5. Rebellion

(pemberontakan),

penarikan diri dari tujuan dan cara-cara dengan yang upaya tujuan disertai untuk dan

melembagakan cara baru.

C. Bentuk-bentuk

Perilaku

Menyimpang

(Deviance

Classification)
a. Penyimpangan Primer (Primary Deviation) Penyimpangan yang dilakukan primer adalah penyimpangan hanya bersifat

seseorang,

temporer atau sementara dan tidak berulangulang. Orang yang melakukan penyimpangan ini masih dapat tidak diterima secara oleh sosial pola karena perilaku

hidupnya

didominasi

menyimpang itu. Ciri-ciri penyimpangan primer antara lain : 1. Bersifat sementara, 2. Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang, dan 3. Masyarakat masih mentolerir / menerima.

Contoh penyimpangan primer,


E-Book Socioloy X Page 34

Contohnya:

mecontek

waktu

ulangan

itu

sudah

menjadi

penyimpangan.

DISKUSI : Mengembangkan kecakapan sosial Diskusikan dengan teman sebangku kalian tentang usahausaha yang dapat dilakukan untuk menyadarkan atau mengingatkan teman-teman agar tidak terjerumus dalam nilai-nilai yang menyimpang dari kebudayaan kita ! b. Penyimpangan (Secondary perilaku nyata Sekunder yaitu yang terjadi

Deviation),

menyimpang acapkali

dan

sehingga akibatnya pun cukup parah serta mengganggu orang lain. Contohnya, seorang peminum yang sering mabuk-

mabukan dan memeras orang lain.Penyimpangan demikian bisa dilakukan secara individu maupun kelompok. Masyarakat
E-Book Socioloy X Page 35

pada umumnya tidak bisa menerima dan tidak menginginkan orang-orang semacam ini berada dalam lingkungannya.

D. Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang Penyimpangan sebenarnya tidak selalu berarti negatif,

melaikan ada yang positif. Dengan demikian, penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

penyimpangan positif dan penyimpangan negatif. 1. Penyimpanga yang bersifat positif Penyimpangan yang bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif. Penyimpangan demikian umumnya dapat diterima masyarakat karena

sesuai dengan perubahan zaman. Contohnya, emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan banyak wanita karier. 2. Penyimpangan yang bersifat negatif Dalam penyimpangan bersifat negatif, pelaku bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan

berakibat buruk serta mengganggu sistem sosial. Tindakan dan pelakunya akan dicela dan tidak diterima oleh

masyarakat. Bobot penyimpangan dapat diukur menurut norma yang dilanggar.

E-Book Socioloy X

Page 36

Contoh : a. Seseorang yang terbukti melakukan pembunuhan

setelah diproses melalui pengadilan dapat diancam hukuman minimal sepuluh tahun penjara. b. Seseorang yang terbukti melakukan perkosaan dan pembunuhan yang direncanakan dapat dijatuhi hukuman seumur hidup. c. Seorang koruptor selain harus mengembalikan

kekayaan yang dimilikinya kepada negara, juga tetap dikenakan hukuman penjara. E. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Jika dicari ataupun ditelaah faktor penyebab timbulnya perilaku menyimpang, para ahli mempunyai dugaan ataupun keyakinan yang berbeda-beda. Hal tersebut karena masingmasing ahli memiliki titik tolak pendekatan atau teori yang berbeda. Namun ada beberapa faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang antara lain sebagai berikut. a. Sikap Mental yang Tidak Sehat Perilaku menyimpang dapat pula disebabkan karena sikap mental yang tidak sehat. Sikap itu ditunjukkan dengan tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya, bahkan merasa senang. Misalnya ia tidak merasa kasihan dan menyesali perbuatannya walaupun ia menganiaya atau membunuh orang lain. Contoh lain adalah pelacur yang merasa dirinya sebagai pelacur itu tidak merasa malu bahkan merasa senang.

E-Book Socioloy X

Page 37

b. Keinginan untuk Dipuji atau Gaya-gayaan Perilaku penyimpangan kadang-kadang juga dilakukan sekedar untuk gaya-gayaan atau keinginan dipuji. Hal ini terutama pada remaja. Misalnya menyalahgunakan

narkotika dan mabuk-mabukan, berkelahi, dan sebagainya, dilakukan agar ia dianggap hebat, jagoan, atau sebutan lain. c. Ketidakharmonisan Dalam Keluarga Tidak adanya keharmonisan dalam keluarga dapat menjadi penyebab terjadinya perilaku menyimpang. Contohnya, kalangan remaja yang menggunakan obat-obatan terlarang karena faktor broken home. d. Pengaruh lingkungan dan Media massa Seseorang dapat melakukan penyimpangan karena

terpengaruh oleh lingkungan teman sepergaulannya. Jika teman-temannya suka mabuk-mabukan, mengisap

narkotika, berkelahi , dan sebagainya, maka ia dapat ikutikutan sebagai tanda rasa setia kawan. Seseorang juga dapat terpengaruh melakukan penyimpangan jika ia

melihat orang-orang di lingkungan masyarakatnya banyak melakukan penyimpangan (misalnya di daerah slum atau kumuh). Ia dapat meniru perbuatan orang dewasa yang melakukan penyimpangan itu. Media massa seperti TV, film, majalah dan lain-lain, juga banyak memberikan pengaruh negatif, khususnya terhadap para remaja.

Misalnya remaja yang melihat film-film keras sering juga

E-Book Socioloy X

Page 38

film porno dapat mempengaruhi perilaku menyimpang seksual pada remaja, pemuda maupun orang dewasa. e. Dorongan Kebutuhan Ekonomi Seseorang yang terdesak kebutuhan ekonominya jika tidak memiliki iman yang kuat atau tidak dapat

mengendalikan diri serta tidak mau kerja keras dapat terdorong untuk mencuri, menodong, merampok, menjadi pelacur, berjudi, korupsi, dan sebagainya. f. Pelampiasan Rasa Kecewa Seseorang yang mengalami rasa kecewa atau kepahitan hidup apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal yang positif, ia dapat melakukan perilaku menyimpang sebagai usaha pelarian atau pelampiasaan terhadap rasa

kecewanya atau kesulitannya itu. Misalnya seorang yang kecewa ditinggal pacar atau suami dapat menjadi pelacur. Orang-orang yang menyalahgunakan narkotika, obat-

obatan terlarang, meminum minuman yang memabukkan, bunuh diri, dan sebagainya yang banyak disebabkan oleh keinginan kesulitan. DISKUSI : Mengembangkan kecakapan sosial Jika kalian sedang mengendarai kendaraan bermotor maka kalian harus menggunakan helm sebagai pelindung kepala. Suatu saat di jalan kalian berjumpa dengan teman yang ingin menumpang. Saat itu kalian tidak membawa helm yang lain. Sementara itu, di lain pihak kita diwajibkan untuk saling menolong. Bagaimana tindakan yang akan kalian lakukan ? untuk menghilangkan rasa kecewa karena

E-Book Socioloy X

Page 39

F.

Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang 1. Penyimpangan Sebagai Hasil Sosialisasi yang Tidak Sempurna Menurut teori sosialisasi, perilaku manusia baik yang menyimpang maupun yang tidak, dikendalikan oleh nilai dan norma yang dihayati. akan Jika tidak

sempurna

proses

sosialisasi,

menghasilkan

perilaku yang menyimpang. Proses sosialisasi yang tidak sempurna timbul karena nilai-nilai atau normanorma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosialisasi, sehingga seseorang tidak

memperhitungkan resiko yang akan terjadi. Hal itu dalam masyarakat disebut penyimpangan. Contoh anak sulung perempuan dapat berperilaku seperti pria sebagai akibat sosialisasi yang tidak sempurna di lingkungan keluarganya. Hal itu terjadi karena ia harus bertindak sebagai pengganti ayah yang telah meninggal. Perilaku menyimpang yang lebih parah juga dapat timbul sebagai akibat tidak sempurnanya proses sosialisasi dalam keluarga. Menurut pendapat Edwin H. Sutherland, anak-anak yang melakukan kejahatan cenderung berasal dari keluarga yang retak, yaitu orang tuanya bercerai, salah satu atau kedua orang tuanya meninggal, tekanan ekonomi, dan orang tua yang otoriter. Dengan demikian dapat disimpulkan

E-Book Socioloy X

Page 40

bahwa

penyimpangan

disebabkan

oleh

lemahnya

pengendalian diri, baik dari dalam maupun dari luar. 2. Penyimpangan sebagai Hasil Sosialisasi dari Nilai-nilai Subkebudayaan Menyimpang Menurut Edwin H. Sutherland perilaku menyimpang bersumber pada pergaulan yang berbeda. Pergaulan dengan teman tidak semuanya positif. Hasil pergaulan yang negatif dapat menimbulkan perilaku

menyimpang. Menurut Shaw dan McKay, daerah-daerah yang tidak teratur dan tidak ada organisasi yang baik akan cenderung melahirkan daerah kejahatan. Di daerahdaerah yang demikian, perilaku menyimpang

(kejahatan) dianggap sebagai suatu yang wajar yang sudah tertanam dalam kepribadian masyarakat itu. Dengan demikian proses proses sosialisasi tersebut dari

merupakan

pembentukan

nilai-nilai

subkebudayaan menyimpang. Contoh : Di daerah pelacuran atau lingkungan perampok yang

mempunyai nilai dan norma sosial menyimpang dari kebudayaan masyarakat setempat. Nilai dan norma

sosial itu, sudah dihayati oleh anggota kelompok sebagai proses sosialisasi yang wajar.

E-Book Socioloy X

Page 41

Mereka yang menekan kebebasan selalu berdalih demi hokum dan ketertiban ( John Lindsay )

ANALISIS SOSIOLOGI : Menumbuhkan semangat inovatif


Di televisi akhir-akhir ini marak acara yang mengupas tentang perilaku kejahatan dalam masyarakat. Stasiun-stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan acara menyeramkan tersebut. Kita akan terhentak, kaget, dan takut jika melihat acara tersebut. Bahkan, lebih seramnya lagi, acara itu dilengkapi dengan penayangan kronologi kejadian hingga masyarakat betul-betul tahu cara kejahatan itu dilakukan. Apakah penayangan acara semacam itu akan membuat masyarakat waspada, tidak melakukan perbuatan kriminal, atau bahkan menjadi semacam alat pembelajaran bagi masyarakat dalam tindak kriminal. Dapatkah kalian rasakan dampak dari tayangan acara-acara tersebut, seperti turunnya tindak kriminal atau meningkatnya tindak kriminal. Analisislah permasalahan tersebut dengan kelompokmu! Jika perlu tunjukkan bukti yang memperkuat alasanmu? Bagaimana bentuk penyelesaiannya?

E-Book Socioloy X

Page 42

SOAL UJI KOMPETENSI 2 BAB II PERILAKU MENYIMPANG


A. Pilihlah jawaban yang paling benar !
1). Perilaku menyimpang merupakan perbuatan yang..... A. Melanggar keinginan kita B. Memperhatikan dorongan hati C. Melanggar nilai dan norma D. Melanggar perilaku orang lain E. Menodai catatan pribadi Sikap masyarakat terhadap perilaku menyimpang pada umumnya adalah....... A. Apatis terhadap si pelaku B. Membiarkan si korban C. membencinya D. bersikap biasa dan wajar-wajar saja E. mengadili sendiri Penyimpangan sosial pada masyarakat tradisional jarang terjadi karena....... A. Tidak ada kaidah-kaidah formal dan informal B. Sangat banyak ancaman terhadap pengendalian formal C. Norma dan nilai belum berkembang secara kompleks D. Sistem pengendalian sosial yang sangat ketat E. Tidak adanya sistem pengendalian yang formal Berikut ini yang dimaksud perilaku menyimpang menurut pendapat James Vander Zarden adalah....... A. Segala sesuatu yang tercela dan di luar batas toleransi B. Perbuatan yang mengakibatkan kerusakan fisik masyarakat C. Perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat D. Perbuatan yang menyebabkan perubahan-perubahan E. Perbuatan yang membuat masyarakat bingung dan ragu Perhatikan pernyataan berikut! 1. Orang yang membohongi orang lain akan menerima akibatnya 2. Seorang pemabuk hidup di tengah ma- syarakat yang anti minuman keras 3. Seorang penjudi ditangkap oleh polisi 4. Menjalankan kendaraan melebihi batas kecepatan maksimum Dari pernyataan tersebut yang termasuk penyimpangan sekunder adalah nomor.... A. B. C. D. 1 1 2 2 dan dan dan dan 2 3 3 4

2).

3).

4).

5).

E-Book Socioloy X

Page 43

6).

3 dan 4 Korupsi dan Kolusi merupakan contoh dari perilaku menyimpang yang terjadi sebagai akibat ...... A. Sosialisasi hukum yang tidak sempurna B. Sosialisasi subkebudayaan menyimpang C. Perubahan pola hidup masyarakat modern D. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi E. Perubahan sosial yang terlalu cepat Penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang sehingga penyimpangan diperoleh dari proses alih budaya, pengertian ini dikemukakan oleh.... A. Edwin M. Lemerd B. Robert K. Merton C. Edwin H. Sutherland D. Emile Durkheim E. Sheldon Berikut merupakan contoh-contoh perilaku yang termasuk penyimpangan positif, kecuali...... A. Sopir taksi perempuan B. Seorang wanita bekerja di lapangan pertambangan C. Ibu saya seorang penjual sayur D. Ayah teman saya seorang perias pengantin E. Seorang ibu yang menjadi kernet bis kota Contoh rebellion menurut Soerjono Soekanto adalah ...... A. Menyontek pada waktu ulangan B. Mabuk-mabukan C. Membicarakan keburukan orang lain D. Membuat keributan E. Mengeritik teman yang sedang berbicara

7).

8).

9).

10). Perilaku menyimpang disebut juga..... A. konformitas B. devian C. kompromi D. toleransi E. nonkonformitas 11). Berikut ini bukan merupakan penyebab penyimpangan sosial, yaitu ..... A. Dorongan ekonomi B. Adanya ikatan social yang sama C. Proses belajar yang menyimpang D. Broken home E. Proses 12). Penyalahgunaan narkotika dapat mengakibatkan hal-hal berikut ini, kecuali.... A. Kerusakan organ tubuh B. Tindakan kriminal C. Kerusakan susunan syaraf D. Berfikir rasional E. Mengisolasi diri dari pergaulan masyarakat

E-Book Socioloy X

Page 44

13). Perilaku menyimpang yang dilakukan kelompok adalah penyimpangan yang lebih kompleks. Hal ini disebabkan..... A. Kelompok memiliki kepribadian beraneka ragam B. Kelompok memiliki nilai, norma, sikap, dan tradisi sendiri C. Kekuatan fisiknya lebih besar daripada individu D. Kelompok terbentuk secara terencana dan bertahan lama E. Pada kelompok jumlah individunya lebih banyak 14). Seseorang yang bekerja bukan untuk memperoleh kekayaan melainkan hanya sekedar untuk memperoleh rasa aman semata, merupakan contoh dari.... A. konformitas B. retratisme C. pemberontakan D. ritualisme E. inovasi 15). Konflik kelas sosial pada teori konflik terjadi karena..... A. Kepekaan seseorang terhadap kadar penerimaan orang lain B. Penyimpangan dilakukan secara terus menerus C. Kebanyakan orang menyesuaikan diri dengan yang dominan D. Suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk kepentingannya E. Dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus 16). Penyimpangan primer ditandai oleh suatu perbuatan yang bersifat.... A. Pribadi B. temporer C. berulang-ulang D. kelompok E. paksaan 17). Salah satu contoh penyimpangan sosial yang dapat merusak dan memperlemah persatuan dan kesatuan pelajar adalah... A. Penyalahgunaan narkoba B. Perkelahian pelajar C. Perilaku seksual di luar nikah D. homoseksual E. membunuh 18). Bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultural dan berfungsi sebagai suara hati disebut...... A. ego B. suara hati C. id D. intuisi E. superego

melindungi

E-Book Socioloy X

Page 45

19). Seorang suami yang terpaksa mencuri karena melihat anak dan istrinya kelaparan, ini merupakan contoh dari bentuk perilaku menyimpang....... A. sekunder B. situasional C. sistematik D. kelompok E. antisosial 20). Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional (kesepakatan umum ) yang disertai dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru, disebut...... A. rebellion B. antisosial C. deviation D. sikap mental yang tidak sehat E. keinginan untuk dipuji

II. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teori Labelling dan Teori Fungsi. Dan berikan masing-masing contohnya! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Anomie. Menurut pendapat anda! 3. Sebutkan enam ciri perilaku menyimpang menurut Paul B. Horton! 4. Jelaskan bagaimana cara mengatasi tawuran antarpelajar. Menurut pendapat anda! 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Antisosial Grudge !

E-Book Socioloy X

Page 46

BAB III PENGENDALIAN SOSIAL (Social Control)

TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mempelajari materi tersebut, diharapkan : Siswa dapat menjelaskan pengendalian sosial Siswa dapat menjelaskan cara pengendalian sosial Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pengendalian sosial Siswa dapat Bentuk-bentuk pengendalian sosisl Siswa dapat menjelaskan lembaga-lembaga pengendalian sosial

PETA KONSEP

PENGENDALIAN SOSIAL

SIFAT DAN CARA PENGENDALIAN SOSIAL E-Book Socioloy X

BENTUK-BENTUK PENGENDALIAN SOSIAL

LEMBAGA-LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL Page 47

Masyarakat merupakan organisasi sosial yang membentuk suatu konsensus keteraturan (kesepakatan) sosial. yang dibangun sosial demi terciptanya dan Keteraturan dapat tercapai

terpelihara apabila proses sosialisasi berhasil membentuk perilaku sosial yang terencana. Demi mencapai tujuan tersebut, maka semua masyarakat harus dapat mensosilisasikan warganya agar bersikap dan berprilaku kondusif sesuai dengan norma yang telah disepakati dalam masyarakat tersebut. Artinya, sosialisasi sangat dibutuhkan dengan adanya jaminan dari suatu gangguan, hambatan atau penyimpangan sosial dapat diatasi, sekaligus sedapat mungkin adanya pencegahan agar tdak terjadi hal ini dibutuhkan adanya pengendalian sosial. 1. Pengertian Pengendalian Sosial Pengendalian sosial (social control ) adalah pengawasan dari suatu kelompok terhadap kelompok lain yang dimaksudkan untuk mengarahkan peran-peran individu atau kelompok sebagai bagian dari masyarakat agar tercipta situasi kemasyarakatan sesuai dengan yang diharapkan. Definisi menurut para ahli : Soerjono Soekanto Pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Peter L. Berger Pengedalian Sosial adalah berbagai cara yang digunakan

masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang. Bruce J. Cohen Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang

digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras


E-Book Socioloy X Page 48

dengan kehendak-kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu. Joseph S. Roucek Pengendalian sosial adalah segala proses baik direncanakan maupun memaksa tidak, yang bersifat mendidik, agar mengajak, mematuhi bahkan kaidahwarga-warga masyarakat

kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku. Uraian definisi tersebut membawa kita pada kesimpulan bahwa suatu pengendalian sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Suatu cara atau metode atau teknik tertentu terhadap masyarakat b. Bertujuan mencapai keseraian yang antara stabilitas di dalam dengan suatu perubahan-perubahan masyarakat. c. Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau oleh suatu kelompok terhadap individu. d. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak. Pengendalian sosial merupakan pengawasan terhadap kegiatan atau perilaku anggota-anggota masyarakat (kelompok) agar tidak menyimpang dari norma dan nilai sosial yang berlaku. Pengertian Pengendilan sosial mencakup egala proses yang direncanakan atau tidak, bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga masyarakat untuk mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial merupakan suatu cara untuk mengorganisasikan perilaku sosial dan kebudayaan. Sejak lahir sampai meninggal, manusia senantiasa berada dalam pengendalian sosial. 2. Sifat sifat Pengendalian Sosial Pengendalian sosial merupakan bentuk pengawasan terhadap masyarakat agar tercipta keteraturan sosial. Pengendalian sosial memiliki sifat-sifat tersendiri sesuai dengan kondisi, ada
Page 49

terus terjadi

E-Book Socioloy X

beberapa sifat pengendaluan sosial dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu berdasarkan waktu pelaksanaan dan dilihat dari caranya. Mari kita bedakan dari kedua kategori terebut : 1. Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya waktu pelaksanaannya, pengendalian sosial

Berdasarkan

dapat dibedakan menjadi tiga, berikut ini : a. Pengendalian Sosial Preventif; yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak berwajib sebelum penyimpangan sosial terjadi agar suatu tindak pelanggaran dapat diredam atau dicegah. Pengendalian yang bersifat
Sumber : karnomahara

preventif umumnya dilakukan Contohnya dinas-dinas kegiatan terkait penyuluhan tentang

dengan cara melalui bimbingan, pengarahan dan ajakan. yang dilakukan oleh bahaya yang ditimbulkan

sebagai akibat dari pemakaian narkoba. b. Pengendalian Sosial Represif yaitu suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak berwajib pada saat penyimpangan sosial terjadi agar penyimpangan yang sedang terjadi dapat dihentikan. guru memberi kepada Contohnya hukuman yang siswa

terlambat dan tidak tertib di sekolah. Hukuman ini dimaksudkan tindakan agar penyimpangan
Sumber : www. Geogle. Co.ide

siswa tidak berulang lagi.

E-Book Socioloy X

Page 50

c. Pengendalian Sosial kuratif

Sumber : www.geogle .co.ide

Yaitu

tindakan

ini

diambil

setelah ini kepada

terjadinya ditujukan para

tindak untuk pelaku

penyimpangan memberikan

sosial.

Tindakan

penyadaran

penyimpangan agar dapat menyadari kesalahannya dan mau serta mampu memperbaiki kehidupannya, sehingga di kemudian rehabilitasi hari tidak lagi mengulangi kesalahannya. agar para Contohnya memasukkan para pencandu narkoba ke tempat untuk mendapatkan pembinaan pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya kembali.

3. Cara Pengendalian Sosial a. Pengendalian Sosial Persuasif; yaitu tindakan pencegahan yang dilakukan dengan cara pendekatan secara berupa kepada
Sumber :www.geogle.co.ide

damai ajakan

tanpa atau

paksaan. penyuluhan

Bentuk pengendalian ini, misalnya masyarakat untuk tidak yang seorang

melakukan menyimpang.

hal-hal Contohnya

guru BP menasehati dan menghimbau kepada siswa untuk tidak merokok.


E-Book Socioloy X Page 51

b. Pengendalian Sosial Coersif yaitu tindakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara pemaksaan. Dalam hal ini, bentuk pemaksaan diwujudkan dengan pemberian sanksi atau hukuman terhadap siapa saja yang melakukan pelanggaran sesuai dengan kadar penyimpangannya. Contohnya penertiban PKL secara paksa yang dilakukan oleh petugas Satpol PP. 4. Bentuk Pengendalian Sosial Dalam penerapannya, pengendalian sosial mempunyai

beberapa bentuk, seperti gosip, teguran, hukuman atau sanksi, serta pendidikan dan agama. Berikut ini uraian singkat mengenai bentuk-bentuk

pengendalian sosial tersebut : 1. Gosip / desas-desus Gosip juga adalah kabar kabar yang atau tidak desasdi

berlandaskan fakta. Gosip disebut burung gosip dapat desus. terbuka secara
Sumber : www.geogle.co.ide

Suatu tidak

tersebar

masyarakat jika pernyataan secara dilontarkan belum langsung atau

menemukan bukti-bukti yang sah. gosip merupakan kritik tertutup yang

Pada

umumnya,

ditujukan pada seseorang atau lembaga yang melakukan penyimpangan sosial. Dalam hal ini, orang atau lembaga yang terkena gosip akan berusaha memperbaiki tingkah lakunya, jika tidak, maka orang atau lembaga tersebut akan dicemooh, dikucilkan, dan merasa terisolir dalam kehidupan bermasyarakatnya.

E-Book Socioloy X

Page 52

2. Teguran Teguran merupakan satu bentuk pengendalian sosial. Teguran bisa berupa peringatan, baik secara langsug maupun tidak langsung.

3. Cemoohan/Ejekan Tindakan kata-kata membicarakan kiasan, seseorang perumpamaaan,

Sumber : www.geogle.co.ide

dengan atau

menggunakan yang

kata-kata

berlebihan, serta bermankna negatif. 5. Intimidasi Salah satu bentuk pengendalian dengan sosial lainnya adalah intimidasi dilakuan cara menekan,

memaksa,mengancam atau menakut nakuti. 6. Fraundulens Fraundulens adalah pengendalian sosial dengan dengan jalan meminta bantuan kepada pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah. 7. Ostrasisme Ostrasisme dapat diartikan sebagai pengucilan. Misalnya, ada seorang anggota kelompok masyarakat masyarakat, walaupun dalam dia tetapi diperbolehkan bekerja sama

tidak dapat berkomunikasi. Tujuan ostratisme atau pengucilan ini agar anggota masyarakat yang bersangkutan atau masyarakat lainnya tidak melakukan pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku.

E-Book Socioloy X

Page 53

8. Hukum Setiap masyarakat telah sistem

mengembangkan

penghargaan dan hukuman (sanksi) agar merangsang para anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang berlaku . Sanksi positif dihubungkan dengan
Sumber : www.gwogle.co.ide

penghargaan-penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang dapat menyesuaikan yang diri. Sanksi negatif berupa apabila hukuman-hukuman mungkin diterapkan

seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri. 9. Agama Setiap pemeluk agama yang taat akan mengakui kebenaran ajaran agamanya dan menjadikan ajaran agamanya dalam sebagai pedoman laku. Jika bertingkah

melanggar ajaran agamanya, ia akan merasa berdosa, tersingkir, dan akan berusaha bertobat. Agama juga merupakan sarana pengendalian sosial yang efektif. 10. Pendidikan Jika pengendalian sosial melalui pendidikan efektif, hanya pengendalian Pendidikan dilakukan maka sebagai adalah sosial secara lain yang bentuk-bentuk yang pendukungnya. proses
Sumber : www.geogle.co.ide

diawali sejak lahir, berlangsung sepanjang hidup, dan m,erupakan


Sumber : www.geogle. Co.ide Page 54

E-Book Socioloy X

cara pengendalian osial yang efektif.

5.Lembaga-lembaga Pengendalian Sosial a. Lembaga Kepolisian Lembaga merupakan lembaga sejak semua penyimpangan kepolisian salah formal awal satu yang

dibentuk bentuk terhadap


Sumber : www.geogle. Co.ide

dalam rangka mengawasi

hukum yang berlaku.

b. Lembaga Kejaksaan Lembaga yang pihak yang pelanggaran lembaga lanjut bentuk kejaksaan lembaga pada bertugas umum, yang kejaksaan sebagai yaitu merupakan lembaga formal penuntun

mengajukan melakukan
Sumber : www.geogle. Co.ide

tuntutan terhadap mereka

hukum berdasarkan tertib hukum yang berlaku. Pekerjaan dasarnya merupakan untuk tindak dan dituntut dari kepolisian dalam yang menangkap

menyelidik

pelaku-pelaku

pelanggaran

pelanggarannya

rangka

menciptakan

keadilan masyarakat. c. Lembaga Pengadilan Lembaga hakikatnya lemabga


E-Book Socioloy X

pengadilan juga pengendalian

pada sosial
Page 55

merupakan

yang bertugas untuk memeriksa kembali hasil penyelidikan dari kepolisian serta menindaklanjuti tuntutan dari kejaksaan terhadap suatu kasus pelanggaran. Lembaga pengadilan sesungguhnya merupakan lembaga pengayom sekaligus lembaga untuk memperleh rasa keadilan di dalam masyarakat. b. Lembaga Adat Pada masyarakat tradisional lembaga adat ini merupakan lembaga sosial yang pengendalian vital dalam dan kelakukan

mempengaruhi mengatur tata

warga masyarakat seharihari. Lembaga adat terdiri dari orang tokoh-tokoh tua, serta adat, pemuka
Sumber : www. Geogle. Co.ide

masyarakat.

E-Book Socioloy X

Page 56

UJI KOMPETENSI 3 BAB III PENGENDALIAN SOSIAL

I.

Pilihlah jawaban dibawah ini ! 1. Upaya yang dilakukan kelompok atau masyarakat untuk membuat anggtanya mematuhi norma-norma yang berlaky dalam masyarakatdisebut.... a. Sosialisasi b. Hukam sosial c. Pengendalian sosial d. Perilaku menyimpang e. Kepribadian 2. Pengendalian yang dilkukan melalui pendekatan dan sosialisasi proses..... a. Represif b. Persuasif c. koersif d. Prefentif e. Gabungan 3. Persaingan a. Asosiatif b. Asimilasi c. Regresi d. Komparatif e. Kompetisi yang sehat diantara pelajar untuk karena kepribadian dikembangkan dari

memperoleh prestasi yang tinggi sifatnya...

4. Yang tidak adalah.....

termasuk

tujuan

pengendalian

sosial

E-Book Socioloy X

Page 57

a. Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku, baik dengan kesadaran sendiri maupun karena paksaan. b. Agar dapat mewujudkan keserasian dalam masyarakat c. Agar mewujudkan kentraman dalam masyarakat d. Bagi orang yang melakukan penyimpangan diusahakan agar kembali mematuhi norma-norma yang berlaku e. Agar masyarakat patuh kepada pemerintahan 5. Pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran disebut.... a. Persuasif b. Preventif c. Koersif d. Refresif e. Gabungan 6. Salah satu cara pengendalian sosial yaitu dengan menyebarkan berita secara cepat dan tidak berdasarkan kenyataan disebut.... a. Gosip b. Cemoohan c. Ostrasisme d. Teguran e. Pendidikan 7. Guna mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan obatobat terlarang, maka sekolah mulai mengadakan penyuluhan atau seminar kepada siswa-siswi SMAN 1 Cianjur. Hal di atas merupakan Sifat pengendalian sosial.... a. Antisipatif b. Koersif c. Persuasif d. Preventif e. Refresif

E-Book Socioloy X

Page 58

8. Wujud pelaksaan sanksi yang merupakan pengendalian sosial adalah..... a. Konvensi dan adat istiadat b. Nilai dan norma sosial c. Hukum pidana dan perdata d. Nilai dan hukum e. Peraturan perundang-undangan

sarana

9. Seorang guru menasehati muridnya yang bolos sekolah. Tindakan guru ini termasuk pengendalian sosial yang.... a. Persuasif b. Refresif c. Preventif d. Koersif e. Antisipatif 10. Jika masyarakat melakukan pengusiran terhadap perilaku warganya yang melakukan tindakan menyimpang, proses pengendalian sosialnya termasuk.... a. Intimidasi b. Koersif c. Preventif d. Persuasif e. Represif 11. Lembaga yang berwenang memberikan snaksi yang tegas dan mengikat dalam pengendalian sosial adalah...... a. Pengadilan b. Adat c. Tokoh masyarakat d. Hukum e. Rumah sakit 12. Ibu berjanji akan memberikan Andi uang saku tambahan jika ia tidak pulang terlambat selama sebulan. Contoh tersebut merupakan suatu upaya pengendalian sosial.... a. Repsesif b. Formal c. Imbalan dan hukuman
E-Book Socioloy X Page 59

d. Persuasif e. koersif 13. Contoh pengendalian sosial yang efektif pada masyarakat dewasa ini yang berkaitan dengan fungsi tokoh masyarakat adalah.... a. Kesederhanaan b. Kejujuran c. Keteladanan d. Sanksi yang tegas e. Peningkatan kesejahteraan 14. Berikut ini lembaga formal sekaligus lembaga informal yang mengendalikan perilaku menyimpang adalah... a. Keluarga b. Ulama c. Kekayaan d. Kedudukan e. Preman yang berkuasa 15. Sekolah dapat menjadi pengendalian sosial dengan cara..... a. Memberi kebebasan kepada siswa-siswinya dalam berperilaku b. Mendidik, menasehati, dan menegur jika siswanya melakukan kesalahan c. Memberikan tambahan jam pelajaran sampai siswanya jenuh d. Mengintimidasi agar siswanya semakin patuh e. Mengembalikan siswanya secara paksa kepada orang tuanya 16. a. b. c. d. e. Pengendalian sosial berkaitan erat dengan.... Nilai dan hukuman Nilai dan norma Nilai dan hadiah Nilai dan perjuangan Nilai dan harga

17. Memukul adik agar jera menggangu orang lain pada waktu belajar merupakan pengendalian sosial yang.... a. Persuasif
E-Book Socioloy X Page 60

b. c. d. e.

Represif Koersif Antipatif Preventif

18. Yang termasuk pengendalian sosial koersif adalah..... a. Polisi mengingatkan para pemakai jalam raya b. Guru menegur siswa yang tidak menegajakan tugas c. Penerapan denda bagi sopir yang menurunkan penumpang di sembarang tempat d. Menempatkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran e. Menskor siswa yang tidak memakai seragam resmi 19. Jika masyarakat melakukan pengusiran terhadap perilaku warganya yang melakukan tindakan menyimpang, proses pengendalian sosialnya termasuk.... a. Intimidasi b. Koersif c. Persuasif d. Represif e. Preventif 20. Dalam masyarakat pedesaan lembaga pengendalian sosial yang berperan besar dalam menciptakan konsif yang kondusif adalah.... a. Polisi b. Tokoh masyarakat c. Pengadilan d. Kejaksaan e. Pejabat pemerintahan

II.

Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Jelaskan masing-masing sifat pengendalian sosial Preventif dan Refresif ? 2. Apa peranan lembaga lembaga di dalam pengendalian sosial? 3. Jelaskan Proses atau cara pengendalian sosial ?

E-Book Socioloy X

Page 61

DAFTAR PUSTAKA Bunyamin, M dan Yadi, R.(.......). Buku Penuntun Belajar Sosiologi 1. Bandung. Genecca Exact Kun, M dan Jujun, S, (2006.). Sosiologi SMA dan MA Kelas X. Esis. PT Gelora Aksara Pratama. PT grafindo M.Taupan, (......). Sosiologi KTSP Bilingual SMA/MA Kelas X. Peneribt Yrama Widya Muin. I (2006). Sosiologi SMA/MA Jilid 1 Kelas X. Penerbit Erlangga Murdiyatmoko, J dan Handayani, C (2010). Advanled Learning Sociology 1 for Grade X SMA. Nurseno. (2009). Theory Application of Sociology1 for Grade X of SMA. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Siti, W. Dkk. (.......). Soiolofi 1. Penerbit Bumi Aksara Tim Sosiologi. (2006). Sosioloi 1 SMA Kelas x. Penerbit Yudistira. Anggota IKAPI.

E-Book Socioloy X

Page 62

Anda mungkin juga menyukai