MAKALAH
PENGARUH INTERAKSI REMAJA DENGAN TEMAN
SEKELASNYA TERHADAP PERKEMBANGAN POLA PIKIR
DAN EMOSIONALNYA
Guru Pembimbing:
Ahmad Rifani, S.Pd., Gr.
DISUSUN OLEH:
XI MIPA 3 KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi Interaksi.......................................................................................3
2.2 Pengaruh Interaksi Remaja pada Teman Kelasnya...................................4
2.3 Faktor-faktor Pendorong Remaja Dalam Berinteraksi dengan Teman
Kelasnya...............................................................................................................7
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterbatasan Remaja dalam
Berinteraksi dengan Teman Kelasnya................................................................10
3.1 Simpulan..................................................................................................14
3.1 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh apa yang terjadi jika remaja beinteraksi
dengan baik dengan teman sekelasnya.
2. Untuk mengetahui pengaruh apa yang terjadi jika remaja tidak beinteraksi
dengan baik dengan teman sekelasnya.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat remaja dapat berinteraksi
dengan teman sekelasnya
4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menghambat interaksi remaja
dengan teman sekelasnya.
BAB II
PEMBAHASAN
penting. Dari interaksi tersebut didapat banyak pengaruh penting yang berdampak
pada perkembangan pola pikir dan emosionalnya.
1. Keluarga
Ada sejumlah faktor dari dalam keluarga yang sangat dibutuhkan oleh
anak dalam proses perkembangan sosialnya, yaitu kebutuhan akan rasa aman,
dihargai, disanyang, diterima dan kebebasan untuk menyatakan diri. Rasa aman
meliputi perasaan aman secara material dan secara mental. Peraasaan aman secara
material berarti pemenuhan oleh orang tua tentang pakaian, makanan, mainan dan
sarana lain yang diperlukan sejauh tidak berlebihan dan tidak berada di luar
kemampuan orang tua. Sedangkan perasan aman secara mental berearti
pemenuhan oleh prang tua berupa perlindungan emosional, menjauhkan
ketegangan, membantu dalam menyelesaikan masalah yang sering dihadapi, dan
memberikan bantuan untuk kestabilan emosionalnya.
yang ada dalam keluarga itu. Apabila hubungan antaranggota keluarga tersebut
berjalan harmonis dan intensif maka kedepannya hubungan sosial remaja yang
ada dalam angota keluarga tersebut akan berlangsung dengan baik.
2. Sekolah
3. Simpati
4. Motivasi
5. Empati
xiii
6. Sugesti
7. Imitasi
Imitasi merupakan dorongan untuk meniru hal-hal yang ada di dalam diri orang
lain. Imitasi dapat dikarenakan adanya perhatian dan minat atas sikap seseorang
dalam mengagumi orang lainnya. Misalnya saja meniru model pakaian artis idola.
8.Identitas
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan Sekolah
Para guru dan teman-teman sekelas membentuk suatu sistem yang kemudian
menjadi semacam lingkungan norma baru. Di sekolah seharusnya banyak
dilakukan kegiatan kelompok untuk mengembangkan tingkah laku sosial seperti
kerja sama, saling membantu, saling menghormati dan menghargai misalnya
kelompok belajar, kelompok pengembangan bakat khusus seperti kelompok
menyanyi, menari, olahraga dan ketrampilan-ketrampilan khusus lainnya. Selama
tidak ada pertentangan, maka selama itu pula anak tidak akan mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan dirinya. Namun, jika salah satu kelompok lebih
kuat daripada lainnya, maka anak akan menyesuaikan dirinya dengan kelompok di
mana dirinya dapat diterima dengan baik.
Ada empat tahap proses pengembangan hubungan sosial yang harus dilalui
oleh anak, yaitu:
3. Lingkungan Masyarakat
Masa remaja adalah masa untuk menentukan identitas dan arah kehidupan
yang jelas dan kokoh sehingga seringkalipenuh keseulitan. Namun demikian,
masa yang sulit ini akan menjadi bertambah sulit oleh adanya kontradiksi-
kontradiksi dalam masyarakat. Kurangnya keteladanan sebgai faktor yang
mempengaruh perkembangan hubungan sosial remaja itu diperkuat oleh pendapat
Soejipto Wirosardjono (1991) yang mengatakan bahwa: “bentuk-bentuk perilaku
sosial itu merupakan hasili tiruan dan adaptasi dari pengaruh kenyataan sosial
yang ada. Kebudayaan kita menyimpan potensi meligitimasi anggota masyarakat
umtuk menampilkan perilaku sosial yang kurang baik dengan berbagai dalih, yang
syah maupun yang tak terelakkan”. Dengan demikian, iklim kehidupan masyarkat
memberikan sumbangan penting bagi variasi perkembangan hubungan sosial
remaja.
xvii
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan
masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan perannya secara aktif.
Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak-pihak yang
terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.
Dalam ruang lingkup remaja, interaksi juga berhubungan dengan timbal balik
terhadap teman sebayanya. Interaksi pada teman sebayanya juga dianggap
penting. Dari interaksi tersebut didapat banyak pengaruh penting yang berdampak
pada perkembangan pola pikir dan emosionalnya.
Untuk menghasilkan interaksi yang baik bagi remaja dan teman sekelasnya harus
dilakukan komunikasi efektif antara kedua belah pihak komunikasi agar mencapai
suatu pemahaman yang sama dan dapat mengerti apa yang disampaikan dari
masing-masing partisipan komunikasi dalam interaksi.
Interaksi membawa pengaruh bagi remaja. Inrekasi yang berjalan dengan baik
juga akan meberikan timbal balik yang baik bagi remaja itu sendiri, sedangkan
jika tidak dilakukannya interaksi atau ketidaklancarannya dalam berinterkasi
dapat memberikan pengaruh-pengaruh lain juga bagi seorang remaja.
3.2 Saran
Interaksi dengan komunikasi langsung secara verbal bagi remaja dan
teman sekelasnya memiliki pengaruh yang berperan penting dalam cara berpikir
serta kepekaan emosional seorang remaja. Karena itu, Interaksi yang baik dapat
dilakukan agar dapat memberikan manfaat yang lebih bagi sesama remaja lewat
pertukaran informasi yang dilakukannya. Meskipun sebagian remaja ada yang
enggan untuk melakukannya ataupun melakukan interaksi dengan tidak baik,
remaja juga perlu memerhatikan faktor apa saja yang membuat interaksi menjadi
hubungan timbal balik yang mermbawa manfaat lebih serta menjadi suatu
interaksi yang didalamnya terdapat komunikasi secara efektif.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/santisartika0711/6123912e06310e0b12647762/
pentingnya-interaksi-sosial-terhadap-perkembangan-sosial-remaja