Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Fernando Alonso S (11)
2. Hilman Chosirin (13)
3. Kasana Sri Bayu (15)
4. Nada Dwiyasyah (17)
5. Nazwa Allegra N (21)
6. Nikkita Dewi Ayu A (23)
XI IPS 2
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penelitian yang berjudul
“Maraknya Tindak Kekerasan Jalanan di Cirebon” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Sri Wahyuni pada mata pelajaran Sosiologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Maraknya Tindak Kekerasan Jalanan
di Cirebon bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Wahyuni, selaku guru
Sosiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 10 Penyelesaian
Jumlah Berita
No. Variabel RC Metropolis Total %
1. Proses Hukum 7 2 9 90
2. Tidak diketahui 1 0 1 10
Jumlah 8 2 10 100
Kekerasan
Lain 80%
Tidak diketahui
30%
Perempuan Laki-laki
10% 60%
30-50 tahun
30%
Perempuan Laki-laki
10% 60%
Gambar 4 Jenis kelamin korban tindak kekerasan.
e. Usia Korban
Usia korban merupakan variable yang menunjukkan usia
korban saat mengalami kekerasan.
Gambar 5 menunjukkan bahwa usia korban kekerasan paling
banyak adalah mereka yang tidak diketahui usianya sebesar 50%,
urutan kedua dengan tingkat usia 13-20 tahun sebesar 40%, dan usia
yang paling sedikit korban berada di usia 50 tahun keatas yaitu
hanya 10%.
Tidak 13-20
diketahui tahun
50% 40%
Di atas 50
tahun
10%
Gambar 5 Usia korban tindak kekerasan.
f. Penyebab Kekerasan
Penyebab terjadinya kekerasan merupakan variable yang
dimunculkan dalam surat kabar sebagai faktor yang menjadi sebab
terjadinya kekerasan.
Gambar 6 menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya
kekerasan yang paling besar adalah kriminal sebesar 70% . Di bawah
itu adalah salah paham, asmara, dan lainnya dengan masing-masing
sebesar 10%.
Lainnya
Asmara 10%
10%
Salah
Paham
10%
Kriminal
70%
Gambar 6 Penyebab terjadinya kekerasan.
g. Tempat Kejadian
Tempat kejadian merupakan variable yang menunjukkan
wilayah dimana tindak kekerasan itu terjadi.
Gambar 7 menunjukkan, tempat terjadinya kekerasan
paling banyak di jalan raya sebesar 70%. Kekerasan di jalan raya
ini berupa pembegalan, tawuran, dan tindak kekersan lainnya.
Urutan selanjutnya adalah tempat-tempat lain sebesar 20%. Dalam
kategori ini, kekerasan dapat terjadi di tempat tersembunyi (rumah
kosong), tempat hiburan, dan lain-lain. Kekerasan juga terjadi di
rumah sebesar 10%. Wujud dari kekerasan ini berupa pembunuhan.
Lainnya Rumah
20% 10%
Jalan Raya
70%
Gambar 7 Lokasi terjadinya tindak kekerasan.
h. Waktu Kejadian
Waktu kejadian adalah variable yang dimuat dalam surat
kabar yang menunjukkan kapan peristiwa kekerasan itu terjadi.
Gambar 10 menunjukkan, keterangan waktu yang tidak
diketahui adalah presentase tertinggi. Tidak diketahui waktunya
memberi arti bahwa kejadian tindak kekerasan tidak diberikan
waktu kejadian secara spesifik, misalnya hanya disebutkan harinya.
Bisa juga hanhya ditemukan korban sebagai akibat dari tindak
kekerasan. Dan disusul pagi hari dan malam hari sebesar 20%.
Tidak Pagi
diketahui 20%
50%
Sore
10%
Malam
20%
Adik/kakak
10%
Teman
20%
Tidak
diketahui
70%
Tidak
diketahui
Hukum
http://repository.uin-suska.ac.id/6591/3/BAB%20II.pdf
http://repository.unissula.ac.id/6682/3/BAB%20I.pdf
Triyono, Slamet dan Hermanto. 2017. Sosiologi untuk SMA/MA