Anda di halaman 1dari 22

KEKERASAN DALAM MASYARAKAT

Disampaikan Oleh :
Ns. Sri Supami, Skep.SPd.MKes
A. Pengertian
Kekerasan atau Violence pengucapan bahasa
Inggris: berasal dari (bahasa Latin: violentus yang
berasal dari kata vī atau vīs berarti kekuasaan atau
berkuasa) adalah dalam prinsip dasar dalam
hukum publik yang merupakan sebuah ekspresi
baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara
verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi
dan penyerangan pada kebebasan atau martabat
seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan
atau sekelompok orang (Kaplan 2005)
Kekerasan yang dilakukan oleh negara atau
kelompok, oleh Max Weber didefinisikan sebagai
"monopoli, legitimasi untuk melakukan kekerasan
secara sah" yakni dengan alasan untuk
melaksanakan putusan pengadilan, menjaga
ketertiban umum atau dalam keadaan perang yang
dapat berubah menjadi semacam perbuatan
terorisme yang dilakukan oleh negara atau
kelompok yang dapat menjadi salah satu bentuk
kekerasan ekstrim
Kekerasan dapat berupa pelanggaran (penyiksaan,
pemerkosaan, pemukulan, dll.) yang menyebabkan
penderitaan hingga batas tertentu - kepada binatang
dan harta-benda.
Kekerasan pada dasarnya tergolong ke dalam dua
bentuk :
1. kekerasan sembarang, yang tidak terencanakan
2. kekerasan yang terkoordinasi, yang dilakukan oleh
kelompok-kelompok baik yang diberi hak maupun
tidak —seperti yang terjadi dalam perang (yakni
kekerasan antar-masyarakat) dan terorisme.
B. Pemicu Kekerasan Terjadi Dalam Masyarakat
1. Fenomena kekerasan dalam masyarakat
a. Fenomena bukan hanya merupakanimbas
dari kemìskinan dan kebodohan, karena
terbukti bahwa tindak kekerasan juga
terjadì dalam masyarakat maju dan kaya.
Buktinya, data statistik tindak kekerasan di
AS sangat tinggi.
b. DR Allan Goguen-Ball, seorang psikiater
Swiss berpendapat bahwa remaja dan
pemuda Swiss berusaha mencari perhatian
masyarakat dengan melakukan kekerasan.
c. Para psikolog berpendapat bahwa salah satu
faktor munculnya kekerasan dalam masyarakat
adalah pengaruh media massa. Dewasa ini, media
audio,visual, dan cetak, menyusupkan berbagai
macam tindak kekerasan dalam sajian mereka

d. Para psikolog juga berpendapat bahwa


penggunaan narkoba, pil koplo, dan alkohol juga
merupakan faktor munculnya kekerasan. Faktor
lain yang tak kalah pentingnya adalah
kemiskinan dan kesenjangan sosial.
2. Kemiskinan pemicu kekerasan di masyarakat
a. Pelaku kekerasannya pun sangat beragam dan
berasal dari berbagai latar belakang.
Mulai dari masyarakat awam hingga kaum
terdidik yang semestinya menjadi contoh
masyarakat.
b. Penyebab aksi kekerasan muncul, bisa
karena masalah politis hingga akibat impitan
ekonomi. Namun, impitan ekonomilah yang
sering menjadi alasan yang selalu menyertai
terjadinya kekerasan di masyarakat, termasuk
kasus pembunuhan anak oleh ibu
kandungnya sendiri.
3. Kultur kekerasan di masyarakat mendasari
tindak kriminal

Tindak kriminal tidak bisa dilepaskan dari kultur


kekerasan di masyarakat. Perampokan adalah
kejahatan dengan kekerasan yang terbentuk
karena kultur yang menjadi bagian dinamika
kehidupan di Indonesia.

kekerasan dapat berlaku dalam segala sisi,


misalnya demo dengan kekerasan dan
perkelahian antar suku bangsa. Saat ini pola
kejahatan dibangun secara terorganisasi.
Kesempatan melakukan kejahatan semakin
besar ketika sasaran terbuka dan penegakan
hukum lemah.
4. Kesewenangan penguasa munculkan kekerasan
masyarakat

Pejabat dan aparat negara sering memanipulasi


hukum untuk kepentingan pribadi mereka. Tak
jarang tindakan ini juga diikuti dengan intimidasi
dan kekerasan terhadap kelas bawah.
Jika kesewenangan penguasa tersebut terus
dilakukan, rakyat kelas bawah yang terjepit
dengan buruknya kondisi ekonomi akan
menggunakan aksi perlawanan dalam bentuk
kekerasan guna mempertahankan hak miliknya.
C. Budaya Kekerasan dan Akumulasi
Kebencian Masyarakat
Kekerasan telah membudaya di kalangan
masyarakat dan mewarnai kehidupan
masyarakat Indonesia, mulai dari kasus :
- Tawuran,
- Pembunuhan,
- Pengrusakan
- Penyerangan
- Pemerkosaan dll.
Bukan menjadi hal yang tabu dan aneh lagi,
terjadinya mutilasi, pembunuhan dan tindak
kekerasan sudah menjadi familiar, terjadi terus
menerus, terbiasa dan kemudian membudaya.
Hingga kita sendiri tidak menyadari bahwa
kekerasan tersebut telah membudaya,
menjadikan pola pikir kita terjajah bahwa
kekerasan, agresifitas dan anarkisme adalah hal
yang lumrah dan wajar.
Dewasa ini, kekerasan telah menjadi warna
kehidupan masyarakat :
1. Perkelahian
2. Tawuran
3. Kejahatan
4. Kriminalitas dll
Sebab kesemuanya telah menjadi konsumsi
informasi yang tak asing bagi kita. Kekerasan
seakan sudah membudaya, erat dan dekat
dengan kehidupan kita sehari-hari. Sehingga tak
dapat dipungkiri bahwa terkadang kekerasan
dianggap sebagai solusi sebuah masalah.
1. Kekerasan dan Fenomenanya
Kekerasan adalah tindakan anarkis (keras)
yang cenderung brutal dan merusak serta
bentuk dari tingkah laku agresif yang
berlebihan.
2. Kekerasan di dalam masalah sosial bisa
dikategorikan sebagai perilaku menyimpang
yang jauh dari pranata sosial
3. Jika yang menjadi kajian ilmu Psikologi adalah
psikis masyarakat, maka konflik kekerasan di
Indonesia terjadi disebabkan adanya
ketidakberesan di dalam jiwa/psikis/mental
masyarakat itu sendiri.
Motif Kekerasan dan Dampaknya bagi
Kehidupan Bermasyarakat
1. Kekerasan dan kejahatan adalah sebuah
dampak atau akibat semata, yang perlu
digarisbawahi adalah latar belakang, apa
yang berada di balik terjadinya konflik dan
kekerasan tersebut. Kekerasan bisa saja
terjadi disebabkan keadaan masyarakat
yang berada di titik jenuh atas
pemerintahan yang berjalan saat ini.
2. Kekerasan dan kebrutalan saat ini telah
menjadi isyarat untuk berkomunikasi, kondisi
ini ditunjang ketidakjelasan arah Negara,
aparat Negara yang korup, figur publik sering
berbohong, sedangkan penguasa lebih
mengagungkan citra.
Selain itu, kemiskinan adalah alasan yang
paling kerap benar dan mendasar yang
melatarbelakangi terjadinya kekerasan di
Indonesia itu sendiri.
Bahkan disebutkan bahwa budaya kemiskinan
tersebutlah yang secara perlahan membentuk
budaya kekerasan.
Penyebab kekerasan atau agresifitas yang terjasi di
masyarakat antara lain :
1. Sosial; frustasi, terhambatnya atau
tercegahnya upaya untuk mencapai tujuan.
2. Situasi ; ketidaknyaman keadaan di masyarakat,
seperti daerah yang kumuh, panas, gersang dan
serba kekurangan serta keadaan dimana
pemerintah kurang memberikan respon yang
baik terhadap aspirasi rakyat.
Terjadinya kekerasan, menurut Prof Franz Magnis
Suseno adalah akibat pengaruh globalisasi dan
modernisasi serta akumulasi kebencian dalam diri
masyarakat.
3. Rendahnya kesadaran diri dan kesadaran kolektif serta
dehumanisasi (tidak memanusiakan manusia) dalam
setiap diri masyarakat serta pemerintah sendiri.
4. Sumber daya ; manusia dimanapun ia berada memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, jika sumber
daya yang ada memadai, maka ia akan merasa tercukupi,
namun jika tidak maka ia akan mencari dan
mengambilnya dengan paksa, sehingga terjadilah
kekerasan tersebut.
5. Media massa ; dalan hal ini televisi, radio ataupun koran.
Penelitian menunjukkan bahwa tayangan kekerasan yang
terjadi di masyarakat (anak-anak dsb) khususnya melalui
televisi memberikan inspirasi/contoh bagi masyarakat
lainnya.
6. Kebudayaan ; adanya tindak kekerasan yang
kerap terjadi menjadi tak lagi aneh dan telah
familiar di telinga dan kehidupan, sehingga jika
terjadi maka telah dianggap biasa sebab telah
membudaya.
7. Kekerasan individu dan kelompok yang terjadi
di masyarakat merupakan imbas dari ekspresi
kultural yang tersumbat.
Masyarakat yang sudah menjadikan kekerasan
sebagai budaya akan menjadikan hidupnya sesuai
dengan orientasi kebendaan (materi) maka nilai
moral yang baik akan ditinggalkan.
Upaya Penanganan dan Tindakan Solutif Terkait
Kekerasan. Hal yang dapat dilakukan untuk
menangani tindak kekerasan antara lain adalah :
1. Menjadi kewajiban pemerintah untuk
menyelesaikan segala permasalahan yang
menjadi faktor utama penyebab kemarahan dan
kekerasan yang dilakukan masyarakat.
2. Kemiskinan harus diatasi semaksimal mungkin,
dan ketidakmerataan ekonomi harus segera
dirombak Pemerintah dan seluruh elemen
masyarakat hendaknya bergabung dalam upaya
mengentaskan kemiskinan yang menjadi sebab
membudayanya kekerasan.
3. Pemberian respon positif dari pemerintah
terhadap aspirasi masyarakat serta tidak
menyumbat bahkan memberikan ruang ekspresi
kultural bagi masyarakat
4. Pengamatan tingkah laku yang baik. Jika sebab
dari kekerasan adalah adegan kekerasan dan
agresifitas yang ditayangkan lewat media, maka
yang menjadi tugas media dan tugas kita bersama
adalah mempertontonkan teladan-teladan yang
baik.
5. Penyaluran ketegangan emosional masyarakat
atau katarsis dalam bahasa psikologi, artinya kita
harus saling mendukung dan mencari
melepaskan ketegangan emosional masyarakat.
6. Pemberian pengetahuan (kognitif) kepada
masyarakat terkait permasalahan yang terjadi
serta sikap menghadapinya.
7. Menjadi tugas ilmuan, cendekiawan dan para
ulama untuk kembali menanamkan nilai-nilai
moral dan agama yang baik pada masyarakat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai