Anda di halaman 1dari 13

TOPIK 3

PENYAJIAN DATA

A. Prinsip dan tujuan penyajian data


Prinsip dasar penyajian data adalah bagaimana data dapat komunikatif dan lengkap
dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membaca
dan mudah memahami.
1. Tujuan penyajian data
a. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang
merupakan hasil penelitian atau observasi,
b. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
c. Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
d. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat,
dan akurat
2. Bentuk penyajian data
Secara umum sajian data dapat dibagi menjadi tiga bentuk yaitu:
1. Tulisan
Hampir semua bentuk laporan dari pengumpulan data diberikan secara tertulis,
mulai dari bagaiman proses pengambilan sampel, pelaksanaaan pengumpulan
data sampai analisis yang berupa informasi dari pengumpulan data tersebut.
2. Tabel (tabular)
Penyajian dta dalam bentuk tabel adalah penyejian dengan memakai kolom dan
baris. Bermacam-macam bentuk tabel:
a. Master tabel (tabel induk)
b. Taxt tabel (tabel rincian) merupakan urian dari data yang diambil dari tebel
induk. Contohnya distribusi frekensi, distribusi relatif, distribusi kumulatif
dan tabel silang
Dalam penyajian sebuah tebel , hal yang perlu diingat agar sjaian menjadi
baik:
a. Judul tabel
Judul tabe harus singkat, jelas dan engkap. Hendaknya dapat menjawab
apa yang disajikan, dimana kejadiannya dan kapan terjadinya.
b. Nomer tabel
c. Keteranga-keterangan
d. Sumber
Terkadang disuatu laporan kita juga mengutif tabel dari laporan oaring
lain, untuk itu kita harus mencantumkan sumber mana tebel itu dikutip.
Contoh: distribusi Frekuensi data diskrit (varian bulat)

Tebel 3.1 sebaran usia menurut pendidikan diwilayah kerja puskesmas


pamulang tahun 2017
Pendidikan Jumlah Frek relatif Frek
(nominal) kumulatif

PT 120 7,275 % 7,27%

SMA 225 13,64 % 20,91%

SMP 375 22,73 % 43,64%

SD 360 21,82 % 65,45%

Tidak tamat SD 570 34,55 % 100%

Total 1650

Contoh frekensi data kontinu


Tabel 3.2 sebaran pasien rawat inap menurut umur diwilayah kerja
pukesmas pamulang tahun 2017
Umur Jumlah Frek relatif Frek Kumulatif

19-22 5 4,46 4,46

23-26 41 36,61 41,07

27-30 28 25, 00 66,07

31-34 20 17,86 83,93

35-38 6 5,36 89,29

39-42 4 3.57 92,86


43-46 6 5,36 98,21

47-50 2 1,76 100

Total 112

Sumber: laporan tahunan Puskesmas pamulang 2017

Contoh tabulasi silang


Jenis kelamin Kebiasaan merokok

Tidak pernah Dulu pernah Sekarang


perokok

Laki-laki 160 220 320

Permpuan 575 275 50

Jumlah 735 495 370

3. Gambar/grafik (diagram)
Sebagaimana tabel, didalam menyajikan grafik kita juga harus memperhatikan
hal-hal:
a. Judul yang singkat, jelas dan lengkap
b. Dalam menggambar kita memperlukan 2 sumbu sebagai ordinat atau absis
c. Nomer gambar
d. Footnote
e. Sumber
Jenis-jenis grafik:
a. Histogram
Histogram adalah grafik yang diguanakan untuk menyajikan data
kontinu (pecahan)
Gambar
b. Frekunesi polygon
Penuajian frekeunsi polygon digunakan untuk data kontinu seperti
histogram. Membuat grafik frekeunsi polygon adalah dengan
menghubungan dari suatu balok-balok histogram. Keuntungan frekuensi
polygon adalah kita dapat melakukan perbandingan penyebaran
beberapa masalah yang digambar didalam satu gambar.
Contohnya:

c. Diagram garis
Diagram garis dihubakan untuk menggambarkan data diskrit atau data
dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke
waktu dari satu tempat ke tempat lain.
d. Diagram batang
Diagram batang digunakan untk menyajikan data diskrit atau data
dengan skala nominal maupun ordinal. Beda balok-balok diagram
batang dengan balok-balok histogram adalah pada histogram balok-
baloknya menyambung sebab histogram adalah menggambarkan data
kontinu. Gambar balok dapat vertical (berdiri) atau horizontal.

e. Diagram pinca (diagram lingkar=pie diagram)


Diagram lingkar digunnakan untuk menyajikan data diskrit atau data
dengan skala nominal dan ordinal atau disebut juga data kategori. Luas
satu lingkaran adalah 360 derajat
f. Diagram tebar
Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan
hubungan dua macam variabel data kontinu yang diperkirakan ada
hubungan sumbu Y menggambarkan variabel dependen sedangkan
sumbu X menggambarkan variabel independen.

g. Pictogram
Pictogram adalah diagram yang digambar sesuai dengan objeknya,
misalnya ingin menunjukkan jumlah penduduk dengan menggambar
orang ,menggambarkan penyakit jangung dengan symbol jantung,
misalnya setiap penggambaran satu orang menunjukkan jumlah 10 juta
, 1 jantung menunjukkan 10 penderita jantung.

h. Mapgram
Digunakan map atau peta dari satu daerah, perasalahan yang akan
diagambarkan langsung di peta tersebut. Contohnya ingin
menggambarkan prevalensi kajadian DBD, prevalensi yang tinggi
diagmbarkan lebih gelap dari prevelensi yang sedang.
i. Steam and leaf plot
Penayajian data dalam bentuk distribusi, akan menghilangkan nilai
aslinya data-data tersebut. Untuk menghilangkan kelemahan ini suatu
penyajian disebut stem n leaves (batang dan daun)
Batang Daun Frek

10 9 1

20 0,0,0, 1,1, 2,2, 3 8

30 0,1,2,2,3,4, 5,6,7,8 10

40 0,0,1,1,2,2 6

j. Pareto chart
Pareto tidak lain dari diagram batang yang disusun dengan susunan
tinggi rendahnya batang sehingga dengan mudah diinterpretasi.
B. Kuantiitatif dan Kualitatif
Metode penelitian ada dua yaitu kuantitatif dan kualitatif. Metode
penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang melibatkan pengambilan
data secara statistik sehingga dapat dilakukan perhitungan dan intrepretasi yang
dapat disajikan dalam bentuk grafik, diagram, tabel dan pengujian hipotesis.
Sedangkan untuk penelitian kualitatif merupakan penelitian social yang
menggunakan informasi-informasi terkait dalam mengintrepertasikan hasil.
Yang termsuk dalam data kuantitatif yaitu data dengan skala interval dan skala
rasio sedangkan yang termasuk data kualitatif yaitu data dnegan skala nominal
dan ordinal.
NOIR--------------------------------------Numerik& Ordinal (Kualitatif)
NOIR--------------------------------------Interval & Rasio (kuantitaif)

C. Distribusi Frekeunsi
Tebel frekunsi, Distribusi frekuensi dan distribusi normal
Sebelum data dijasikan data yang sudah terkumpul dari lapangan sebelum
disajikan harus diolah dan dianalisis serta dilakukan interprtasi
1. Distribusi frekuensi
Untuk dapat menganalisis data, data perlu disusun secara sistemetik, jika data
yang kita punya terdiri dari observasi yang banyak maka untuk
memudahkannya maka data disusun dalam distribusi frekuensi atau tebel
frekensi
Distribusi frekeuensi adalah susunan data angka menurut besarnya (kuantitas)
yang biasa disebut distribusi kuantitatif atau menurut kategorinya (kualitas)
yang disebut distribusi kualitatif
2. Tahapan penyusuanan distibusi data kuantitatif:
a. Carialah nilai maksimum dan minimum (selisih nilai maksimum dan
minimum disebut range= R
b. Tentukan jumlah kelas adan interval kelas
Jumlah kelas (rumus Strugess)

Keterangan
M= jumlah kelas
N= jumlah data (observasi )
Interval Kelas:
R

c. Hitung banyak observasi yang termasuk dalam kelas, disebut frekuensi


Contoh: buatlah distribusi frekuensi dengan rumus Sturgess dari data
berikut:

27 27 24 28 27 29 26 28 26 24 37 42 29 27 25 32

25 38 23 25 25 30 31 33 24 32 32 32 24 25 30 34

26 25 25 25 26 49 28 43 28 32 27 40 39 30 25 27

32 26 35 24 27 28 25 33 31 33 24 22 44 34 28 20

28 30 24 29 25 29 23 35 33 48 39 24 27 24 34 20

46 29 25 24 44 37 25 43 23 31 24 32 35 29 23 19

33 33 25 33 25 29 24 27 45 24 23 27 36 25 26 20

Penyelisaian
Nilai terkecil : 19 nilai terbesar : 49
Range: 49-19= 30
N=112
Jumlah kelas (M) = 1+ 3,3 log N
= 1+ 3,3 log 112
= 1+ 3,3 x 2,05
= 1+ 6,675
= 7,765 dibulatkan menjadi 8
Intervel kelas = 30/8 = 3,75 dibulatkan menjadi 4
Jadi distrinusi frekuensinya:
Nilai Frekeunsi

19-22 5

23-26 41

27-30 28

31-34 20

35-38 6

39-42 4

43-46 6

47-50 2

total 112

Istilah dalam distribusi frekuensi


1. Sebaran Frekuensi
Sekelompok data yang dikelompokkan dalam kelas, jumlah pengamatan yang
masuk disetiap kelas disebut sebaran frekuensi
2. Limit kelas atau selang kelas
Limit kelas atas dan limit kelas bawah yaaitu nilai-nilai terkecil dan tersebar
dalam setiap nilai dalam kelas
3. Batas kelas
Batas kelas atas dan kelas bawah yaitu limit atas kelas suatu kelas ditambah
limit bawah dari kelas sesuadahnya, dibagi 2 atau sebalikknya
4. Freekensi kelas
Banyaknya pengamatan yang masuk kedalam suatu kelas
5. Titik tengah kelas
6. Lebar kelas
Selisish antara batas kelas atas dan batas kelas bawah yang bersangkutan
7. Wilayah data
Pengamatan terbesar hingga pengamatan terkecil
8. Frekuansi relative
Frekeunsi kelas dibagi frekensi total, tabelnya disebut sebaran frekuensi relative
(sebaran presentase)
9. Frekuensi kumulatif
Sebaran frekuensi kumulatif (dalam jumlah) frekeunsi kumulatif presentase
(dalam 100%)

PRAKTIKUM

Lebar kelas =0,5

Nilai Frekeunsi Batas kelas Titik Frek Frk kumulatif


Tengah relative
19-22 5 18,5-22,5 20,5 0,045 4,5

23-26 41 22,5-26,5 24,5 0,366 41,1

27-30 28 26,5-30,5 28,5 0,250 66,1

31-34 20 30,5-34,5 32,5 0,179 83,9

35-38 6 35,5-38,5 36,5 0,054 89,3


39-42 4 38,5-42,5 40,5 0,036 92,9

43-46 6 42,5-46,5 44,5 0,054 98,2

47-50 2 46,5-50,5 48,5 0,018 100

Jumlah 112 1.000

SOAL LATIHAN

1. Buatlah distribusi frekeunsi dengan rumus stugess dari data berikut:

41 50 52 50 49 58 55 46 51 40 55 53 40 44 49 55

52 51 47 40 48 42 50 44 45 58 44 51 49 44 45 42

53 42 49 54 49 50 45 50 47 42 40 43 52 40 50 52

45 42 44 50 43 43 56 49 54 54 51 40 55 68 58 50

44 54 50 40 60 53 56 50 48 45 49 51 52 58 52 43

53 53 47 49 58 62 67

2. Hitunglah (pertemuan selanjutnya)


a. Rata-rata hitung atau mean
b. Rata-rata tebgah-median
c. Rata-rata terbanyak atau modus
d. Decile 7 dan 9
e. Percenti…..

Anda mungkin juga menyukai