Anda di halaman 1dari 4

Anindya ray niken I.

XII MIPA 4

POTENSI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA SAAT INI , DAN PEMERINTAH DALAM MENGANTISIPASI
ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA TERSEBUT

Ancaman Disintegrasi Bangsa yang Terjadi di Indonesia

Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sekaligus memiliki jumlah penduduk
terbanyak ke 4 di dunia yang terdiri dari berbagai macam suku yang memiliki kepentingan tersendiri.
Kepentingan ini bisa saja menimbulkan gesekan-gesekan di lapisan masyarakat yang bisa menimbulkan
suatu keadaan dimana tidak adanya sebuah kesatuan dan menghilangnya keutuhan yang bisa menjadi
alasan terjadinya perpecahan. Inilah yang disebut dengan ancaman disintegrasi bangsa.

Sebagai negara yang memiliki berbagai macam keragaman, mulai dari agama hingga suku, Indonesia
menjadi sedikit rentan dengan sebuah disintegrasi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi
ancaman disintegrasi bangsa Indonesia, yaitu:

Konflik Kenegaraan atau Sistem Pemerintahan

Salah satu contoh konflik yang bisa menjadi ancaman disintegrasi bangsa adalah munculnya PRRI dan
PERMESTA. PRRI merupakan sebuah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia.
Sedangkan PERMESTA singkatan dari Perjuangan Rakyat Semesta.

Faktor Penyebab Disintegrasi Bangsa

Dalam kacamata sosial, keberagaman etnis yang ada dalam sebuah wilayah dapat memicu disintegrasi
sosial yang mengarah pada konflik. Dikutip dari Buku Integrasi dan Disintegrasi dalam Perspektif Budaya
oleh Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, Konflik terdiri dari dua fase, yaitu fase
disorganisasi dan fase disintegrasi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial menuju disintegrasi maupun integrasi.
Seperti tujuan dari kelompok, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi. Sementara itu, gejala
disintegrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai berikut:

1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah
disepakati.
2. Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi untuk membantu anggota masyarakat dalam
mencapai tujuan baik individu maupun kelompok.

3. Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok saling bertentangan satu sama
lain.

4. Sanksi yang diterapkan sebelumnya sudah lemah bahkan tidak dilaksankan dengan konsekuen.

5. Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai kelompok.

Sementara itu, Dahlan Hi Hasan dalam artikelnya yang berjudul Distingerasi sebagaimana diterbitkan
dalam Jurnal ACADEMICA menjelaskan, ada tiga kemungkinan penyebab terjadinya disintegrasi bangsa
yaitu sebab internal, kultural, dan struktural. Berikut penjelasannya:

1. Internal

Sebab internal ini berasal diri sendiri, yakni menyangkut pada kualitas pribadi manusia. Hal ini seringkali
terjadi akibat pemahaman dan intepretasi yang kurang tepat terhadap sistem nilai budaya.

Kemudian muncul perilaku fatalistik, intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga
penggunaan bahasa yang tidak proposional.

2. Kultural

Sebab kultural menyangkut tentang pandangan nilai dan sikap mental serta perilaku masyarakat.
Pandangan ini muncul dari sistem nilai budaya yang menghargai cara hidup yang menghindari
kesenangan duniawi dan keharmonisan.

Kelompok ini memiliki kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat dan
berujung pada kesengsaraan orang banyak. Mereka juga tidak saling mengenal dan menghargai
kebudayaan kelompok etnis hingga tidak menerima nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Struktural

Sebab struktural terjadi akibat adanya struktur kekuasaan yang memberikan ruang bagi lahirnya
disintegrasi bangsa. Contohnya rendahnya legitimasi pemerintahan, kekacauan ekonomi, tingginya
represi, banyaknya pelanggaran HAM, hingga ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah

Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa

1. Memberikan pemahaman tentang patriotisme


Upaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus memiliki jiwa
patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara jauh lebih
berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun juga kelompok. Rasa
cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang harus ditanamkan oleh setiap individu.

Mereka harus sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia harus tetap menjadi
negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai “NKRI harga mati”. Lalu bagaimana jika ada
keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang dilakukan adalah dengan berdiskusi melalui lembaga-
lembaga yang memang bertugas sebagai pihak penengah untuk penyelesaian permasalahan tersebut.
Dengan begitu, sikap maupun tindakan yang dilakukan berdasarkan argumentasi dan bukan sentimen.
Hal ini akan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang dapat merugikan semua pihak.

2. Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalisme

Primodalisme merupakan sebuah pandangan atau sikap yang memegang kuat mengenai hal-hal yang
sudah dibawa sejak kecil. Hal-hal tersebut bisa berhubungan dengan tradisi, kepercayaan, adat-istiadat,
dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai meninggalkan primodalisme sempit yang bisa
mempengaruhi stabilitas berbangsa dan bernegera.

Selain itu, tindakan-tindakan lainnya yang berhubungan atau berpotensi menimbulkan KKN atau
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa memicu munculnya rasa
ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian masyarakat berpotensi melakukan perlawan yang
akhirnya mengakibatkan disintegrasi bangsa.

3. Rakyat harus punya sikap selektif

Tidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang saat ini sudah berusaha untuk memecah belah
bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan dengan membawa isu-isu yang
sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah semakin maju dimana
berita akan sangat mudah menyebar melalui media sosial.

Oleh karena itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif di dalam membaca dan memilih
berita yang muncul atau sedang viral. Tidak semua berita yang viral tersebut terbukti benar alias fakta.
Masyarakat harus pandai mengecek kebeneran dari berita atau isu-isu yang dimunculkan oleh berbagai
akun di media sosial. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah termakan isu tersebut.

4. Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat

Upaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan
masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-lembaga yang sebelumnya
dinilai masyarakat memiliki kredibilitas dan netralitas. Lalu bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus
benar-benar mampu membangun kepercayaan mereka dengan penjelasan dan berbagai bukti yang
dilakukan.

5. Melawan berbagai gerakan separatis

Pemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang dapat mengganggu
stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat di dalam
mengakses berita tersebut. Pemerintah harus menjelaskan secara jelas mengenai gerakan yang mereka
lawan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa dicegah.

Anda mungkin juga menyukai