TERHADAP NKRI
Disusun oleh :
FEBRIAN IVALDI P (05)
KELAS XI IPS 1
4. Ideologi Nasional
Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Meskipun terdiri dari beragam entitas atau
kelompok yang berbeda, namun Pancasila tetap berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa.
Implementasi nilai-nilai yang dimiliki Pancasila dalam kegiatan sehari-hari bisa turut membantu
dan mendorong integrasi nasional. Sehingga proses terwujudnya persatuan ini bisa segera
terealisasi.
4. CONTOH ANCAMAN TERHADAP NKRI
1. Pemberontakan Bersenjata
2. Gerakan Separatis
Termasuk GAM yang disebut di atas adalah gerakan separatis yang merongrong kewibawaan
negara. Dalam sejarah, ada banyak gerakan separatis yang pernah ditumpas oleh TNI, antara lain
DI/TII, PRRI, Permesta, Kahar Muzakar, dan G30S/PKI.
3. Sabotase
TNI juga menangani ancaman berupa sabotase yang berkaitan dengan pengamanan VVIP dan
objek nasional strategis, instalasi pemerintah, atau instalasi militer. Penanganan ancaman
sabotase ini juga dilaksanakan dengan strategi dan pola OMSP.
Kekuatan yang dikerahkan dalam operasi ini disesuaikan dengan tingkat risiko serta misi yang
dijalankan. Unsur nirmiliter diminta melaporkan secara dini kepada pihak berwenang jika
melihat indikasi yang mengarah kepada tindakan sabotase.
4. Spionase
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, spionase adalah penyelidikan secara rahasia atau
kegiatan memata-matai data kemiliteran dan data ekonomi negara lain. Aksi spionase termasuk
ancaman militer yang dapat ditangani menggunakan kekuatan dan kemampuan militer.
Strategi yang dipakai adalah pola operasi khusus untuk membongkar, melumpuhkan dan
membersihkan jaringan spionase. Unsur pertahanan nirmiliter juga berperan dalam mengawasi
kegiatan mencurigakan di lingkungannya dan melaporkannya kepada pihak berwajib.
5. Teror Bersenjata
Penanganan terhadap ancaman terorisme juga bagian dari tugas TNI, baik itu terorisme
internasional maupun dalam negeri. Hal ini telah diamanatkan oleh UU No 34 tahun 2004
tentang TNI. Tugas tersebut diutamakan dengan pendekatan preventif dan bisa dilakukan secara
represif/koersif.
Fungsi intelijen dalam mengumpulkan informasi terkait terorisme ini harus berjalan baik
sehingga aksi terorisme bisa dicegah. Dalam melaksanakan fungsi intelijen, TNI bisa saling
bertukar informasi dengan negara lain karena jaringan terorisme biasanya merupakan jaringan
internasional.