Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pada era reformasi membawa banyak perubahan dihampir segala bidang di Republik

Indonesia.Dalam Kelangsungan hidup bangsa dan Negara merupakan suatu tanggung jawab ( hak dan kewajiban ) setiap warga negara dan bangsa, tidak ada suatu bangsa yang akan damai dan tentram apabila tidak setiap unsur bangsanya turut membelanya, dan tidak akan mungkin kita akan meminta bangsa lain membela bangsa dan negara kita tanpa pamrih. Oleh karena itu kesadaran dan partisipasi dalam cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA. Model Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam.Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI seperti pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuann NKRI. Pembuatan makalah ini juga ditujukan agar kita mengetahuinya bentuk ATHG khususnya yang tergolong dalam Trigatra.

1.2

Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari ATHG dan ketahanan Nasional? 2. Ancaman apa saja yang ada dalam ATHG ? 3. Apa saja penyusun TRIGATRA yang menyebabkan ATHG?

1.3

Tujuan Makalah 1. Mengetahui pengertian ATHG dan ketahanan Nasional 2. Mengetahui Ancaman yang ada dalam ATHG 3. Mengetahui penyusun TRIGATRA yang menyebabkan ATHG

1.4

Kegunaan Makalah Apabila ditinjau, maka makalah ini memiliki kegunaan baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis. Secara teoritis makalah ini memiliki kegunaan sebagai salah satu sumber dasar pengetahuan mengenai ATHG dalam segala bentuk. Sedangkan secara praktis makalah ini memiliki kegunaan baik bagi pembaca maupun penulis.

BAB II PEMBAHASAN

Hakekat ATHG Terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia Ancaman, yang dimaksud disini adalahhal atau usaha yang bersifat mengubah atau mermbak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptal, criminal dan politis.Tantangan Hal atau usaha yang mengubah kemampuan. Biasanya ini terjadi karena suatu kondisi yang memaksa sehingga menyebabkan seseorang atau kelomppok orang merasa harus berbuat sesuatu untuk menghadapi keadaan yang dikarenakannya. Hambatan, adalah usaha dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.Gangguan, adalah hal atau usaha yang berasal dari luar,bersifat dan bertujuan melemahkan dan atau menghalangi secara tidak konsepsional Ancaman Dari Luar Dengan berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990an, maka ketegangan regional di dunia umumnya, dan di kawasan Asia Tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang. Meskipun masih terdapat potensi konflik khususnya di wilayah Laut Cina Selatan, misalnya sengketa Kepulauan Spratly yang melibatkan beberapa negara di kawasan ini, masalah Timor Timur yang menyebabkan ketegangan antara Indonesia dan Australia, dan sengketa Pulau Sipadan/Ligitan antara Indonesia dan Malaysia, namun diperkirakan semua pihak yang terkait tidak akan menyelesaikan masalah tersebut melalui kekerasan bersenjata. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam jangka waktu pendek ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif kecil. Potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya bangsa. Potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk penjarahan sumber daya alam Indonesia melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada

gilirannya dapat merusak lingkungan atau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara legal maupun yang dilakukan melalui kolusi dengan pejabatpemerintah terkait sehingga meyebabkan kerugian bagi negara. Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan Nasional melalui berbagai cara, antara lain: 1. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruhpengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia. 2. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa. 3. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan/undang-undang). 4. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan PancaSila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara. 5. Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun kemungkinannya relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur kekuatan TNI, tentu saja dapat menggunakan unsur Rakyat Terlatih (Ratih) sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta. Dengan doktrin Ketahanan Nasional itu, diharapkan bangsa Indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atau tindakan untuk menghadapinya. Ancaman Dari Dalam

Meskipun tokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara Republik Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:

1. disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat. 2. keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa. 3. upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia. 4. potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA. 5. makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional. Di masa transisi ke arah demokratisasi sesuai dengan tuntutan reformasi saat ini, potensi konflik antar kelompok/golongan dalam masyarakat sangatlah besar. Perbedaan pendapat yang justru adalah esensi dari demokrasi malah merupakan potensi konflik yang serius apabila salah satu pihak berkeras dalam mempertahankan pendiriannya sementara pihak yang lain berkeras memaksakan kehendaknya. Dalam hal ini, sebenarnya cara yang terbaik untuk mengatasi perbedaan pendapat adalah musyawarah untuk mufakat. Terlepas dari berbagai faktor psikologis dan politis yang memicu terjadinya insiden tersebut, kenyataannya adalah seandainya semua pihak menyadari pentingnya kepatuhan terhadap hukum, tentunya insiden itu tidak akan terjadi. Keragu-raguan aparat penegak hukum (kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan) dalam menangani berbagai tindak pidana korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara juga potensial untuk menyulut huru-hara akibat kekecewaan masyarakat. Tidak adanya kesadaran hukum, di samping aspek sosial-psikologis yang perlu diteliti lebih lanjut dan dicarikan penyelesaiannya, juga menyebabkan sering timbulnya tawuran antar warga atau tawuran antar pelajar yang pada gilirannya menimbulkan keresahan masyarakat dan menyebabkan instabilitas keamanan lingkungan. Maka, sosialisasi berbagai peraturan dan perundang-undangan serta penegakan hukum yang tegas, adil dan tanpa pandang bulu adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi potensi konflik ini. Potensi ancaman dari dalam negeri ini perlu mendapat perhatian yang serius mengingat instabilitas internal seringkali mengundang campur tangan pihak asing, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk kepentingan mereka.

Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi segenap aspek khidupan yang berintergrasi berisi keuletan dan ketangguhan dalam

mengembangkan kekuatan nasionalnya dalam mengatasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) baik yang berasal dari luar maupun dalam yang secara langsung maupun tak langsung untuk menjamin identitas, intergritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasionalnya. Jadi hakekat ketahanan nasional yaitu keuletan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Pada dasarnya ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional yang meliputi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berdasarkan falsafah negara, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode Astagatra. Aspek kehidupan dalam sistem kehidupan nasional pada dasarnya dapat digambarkan kedalam delapan aspek (Astagatra) yaitu: geografi, kependudukan, SDA (merupakan aspek alamiah yang bersifat statis), ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam (merupakan aspek sosial yang bersifat dinamis) Aspek-aspek Ketahanan Nasional Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi tata kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis di dalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan sehinga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan sangat sulit dipantau. Tata kehidupan nasional pada dasarnya meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagatra) yang merupakan aspek dinamis. Karenanya konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan nasional yaitu: a. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis yang meliputi aspek geografi, kependudukan dan SDA

b. Aspek yang berkaitan dengan sosial atau masyarakat bersifat dinamis yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan aspek pertahanan dan keamanan. 7. Tinjauan Ketahanan Nasional dari Aspek Trigatra Aspek-aspek Trigatra yang terdiri dari aspek geografi, kependudukan dan SDA. Adapun tinjauan dari ketiga aspek ini yaitu: a. Geografi. Lokasi dan posisi geografis suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik ke dalam dan bentuknya ke luar. Bentuk ke dalam menampakkan corak, isi, dan tata susunan wilayah negara. Sedangkan bentuk ke luar menentukan situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan linkungannya. Bentuk negara baik ke dalam maupun ke luar dalam pengertian geografis selain bermakna sebagai wadah dan ruang hidup bagi bangsa yang mendiaminya, sekaligus mempengaruhi wujud ini dan kehidupan bangsa, namun sebaliknya kehidupan bangsa dapat mempengaruhi lingkungannya. b. Penduduk Penduduk adalah orang atau manusia yang mendiami atau bertmpat tinggal di suatu tempat atau wilayah. Analisa kependudukan berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, politik maupun pertahanan keamanan, sebagai akibat dari adanya perubahan jumlah, komposisi, persebaran maupun kualitas penduduk. c. Keadaan alam dan sumber kekayaan alam (SDA) Kekayaan alam suatu negara meliputi segala sumber dan potensi alam yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi laut dan perairan dan di dalam bumi. Oleh karena itu, setiap negara berhak untuk memanfaatkan kekayaan alamnya berdasarkan asas maksimal, lestari dan berdaya asing.

GATRA KEADAAN ALAM DAN SUMBER DAYA ALAM

Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain 1. Secara astronomis Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh karena itu Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan. 2. Secara geologis Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan. 3. Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya nabati, hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta tambang minyak bumi.

Persebaran Sumber Daya Alam Hayati teridiri dari sumber daya alam hewani dan nabati yang tersebar didarat dan laut selain hutan yang luas, Indonesia memiliki perkebunan dan pertanian tersebar hampir di seluruh Indonesia. Jumlah dan kualitas sumber daya alam sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia selain itu kualitasnya pun sangat bagus sehingga dapat diekspor di berbagai negara sehingga dapat memenuhi devisa negara. Jenis sumber daya alam yang diekspor seperti minyak bumi, gas alam dan bahan tambang lainnya serta hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata selain itu hasil industri juga dapat diekspor keluar negeri.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat

memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang. Tenaga ahli memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi yang canggih. Tenaga ahli yang bermutu akan menghasilkan bibit yang bermutu dan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan menghasilkan industri yang berkualitas.Teknologi yang digunakan beserta alat-alatnya yang berkembang dengan pesat dapat mempercepat dan mempermudah produktivitas alat-alat yang digunakan tenaga ahli Indonesia masih kurang canggih seperti di negara-negara maju tetapi tenaga ahli Indonesia masih bisa menghasilkan sumber daya alam yangmemuaskan.

Pencemaran Terjadi karena ulah manusia sendiri yang menyebabkan berubahnya keadaan alam karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur baru sehingga menyebabkan berbagai jenis pencemaran seperti : Pencemaran udara : hasil limbah industri, limbah pertambangan, asap rokok, asap kendaraan bermotor karena mengeluarkan karbon monoksida, karbon dioksida, belerang dioksida yang menyebabkan udara tercemar dan susah bernafas. Pencemaran suara-suara dapat ditimbulkan dari bisingnya suara mobil, kereta api, pesawat udara dan jet. Pencemaran air dari pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut. Pencemaran tanah.Pencemaran dapat dicegah dengan tidak membuang limbah sembarangan seperti pabrik-pabrik yang selalu membuang limbah, mengurangi kendaraan berasap dan mengurangi kebisingan yang ada dan banyak lagi yang lain. Mengatasi pencemaran Dengan mengadakan penghijauan dan reboisasi, usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah dan udara. Dengan membuat sengkedan pada lahan yang miring untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah yang berbukit-bukit dan miring. Pengembangan daerah aliran sungai merupakan daerah peta terhadap kerusakan dan pencemaran karena sering terjadi pengikisan lapisan tanah oleh aliran sungai.

Pengelolaan air limbah - dengan pengaturan lokasi industri agar jauh dari pemukiman penduduk - mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor - industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali pencemaran air. Penertiban pembuangan sampah dengan cara sebagai berikut : 1. dibakar 2. untuk makan ternak 3. untuk biogas 4. untuk bahan pupuk Dengan mengadakan daur ulang terhadap bahan-bahan bekas dan sampah organik. Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, mukamaupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.

ATHG Yang Dihadapi Kekayaan alam yang kita milik dibutuhkan baik oleh bangsa seendiri maupun oleh bangsa-bansa lain. Sebaliknya kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa-bangsa lain, dibutuhkan bukan oleh mereka sendiri tapi juga oleh kita. Sejarah nasional kita menunjukkan bahwa bangsa- bangsa lain ini berusaha untuk memperoleh kekayaan alam kita itu baik dengan cara damai maupun dengan kekerasan senjata. Yang mendorong petualangan orang-orang Eropa Barat ke Indonesia dalam abad ke 15 dan 16 adalah untuk mendapatkan rempah-rempah yang diperlikannya untuk menghadapi hawa dingin. Yang mendorong serangan jepan ke Indonesia dalam tahun 1942 adalah untuk menguasai sumbe-sumber minyak bumi, karet alam dan timah, yang diperlukannya untuk industrinya, yang berkembang pesat sejak abad ke 19. Dewasa ini sumber kekayaan alam kita yang diincar baik secara legal maupun secara illegal adalh kekayaan laut, antara lain di perairan Maluku.Selain dari ancaman luar tersebut, juga bisa terjadi ancaman karena kelalain bangsa sendiri. Kebakaran hutan yang luas di Kalimantan Timur, Riau, serta Sumatera Selatan telah merugikan Negara serta generasi yang akan dating. Penebangan hutan secara sembarangan telah menimbulkan erosi lahan pertanian subur di pegunungan.

Pengusaha-pengusaha perkayuan yang tidak menanam kembali (replanting) telah menyebabkan rusaknya kelestarian sumber alam yang tidak ternilai harganya ini. Indonesia adalah salah satu daerah tropis yang mempunyai peranan dlam system cuca dunia dewasa ini, dengan hutan tropis yang masih ada. (Bahar,Saafroedin dkk.1991) Berikut ini adalah beberapa jenis sumber daya alam yang terancam di Indonesia disertai penyebabnya : 1. Sumber Daya Alam Kehutanan Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting, dalam menunjang perekonomian nasional serta juga merupakan daya dukung lingkungab terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Indonesia merupakan Negara dengan luas hutan terbesar di Negara ASEAN lainnya. Namun bersama Philipina Indonesia memiliki tigkat deforestasi yang tertinggi. Laju deforestasi pada periode 1985-19997 adalah 1,67 juta hektar pertahun meningkat menjadi 21 hektar pertahun pada periode 1997-2001. Salah satu akibatnya adlah satwa Indonesia yang terancam punah tertinggi dibandindkan dengan Negara ASEAN lainnya.D ata penyelewang hutan di Indonesia sangat tinggi.Hal ini terlihat pada kasus tebang berlebih (over cutting), pembalakan liar (illegal logging), penyalundupan kayu ke luar negeri dan tindakan illegal logging banyak terjadi. Diperkirakan kegiatan tersebut menyebabkan hilangnya hutn mencapai 1,2 juta hektar pertahun. 2. Sumber daya kelautan Sumber daya kelautan adalah sumber daya yang berisi potensi kelautan yang salah satunya berupa jalur transportasi laut, jasa angkutan laut, dan perikanan yang dapat member nilai tambah bagi devisa Negara. Sumber daya kelautan ini merupakan salah satu sumber yang member konstribusi sebesar 20% dari PDB nasional 2002. Sebagaimana diketahui pemberi konstribusi terbesar

adalh sector migas, diikuti oleh industry maritime, perikanan, jasa angkutan laut, wisata bahari, bangunan laut dan lain-lainya. Namun sumber daya laut masih belum banyak yang tergarap, akan tetapi karena orientasi lebih bayak pada sector daratan, maka laut masih belum optimal di ambil hasilnyya. Masalah yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan Sumber daya laut adalah pencurian ikan dan penangkapan ikan yang merusak. Pencurian ikan (illegal fishing) oleh kapal-kapal domestic maupun asing diperairan

ZEE,menyebabkan hilangnya sumber daya ikan sekitar 1-1,5 juta ton per

tahun dengan nilai kerugian sekitar US$ 2 miliar. Sementara itu penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing) melalui penggunaan bahan peledak dan racun (potassium) masih banyak terjadi yang dipicu permintaan ikan diluar negeri dengan harga yang sangat tinggi. Dampak langsungya adalah rusaknya terumbu karang yang merupakan habitat ikan yang sangat penting. Penyebab terjadinya dua hal diatas adalah lemahnya pengendalian dan pengawasan dan kurangnya penegakan hokum di laut. Disamping jumlah dan kapasitas petugas pengawas, system pengawaasan, partisipasi masyarakat dan koordinasi antar instansi yang terkait yang masih lemah 3. Sumber Daya Migas Sumber daya migas adalah sumber daya yang meliputi sumber daya minyak, gas dan tambang yang ada di bumi Indonesia. SDM ini memberikan konstribusi pada penerimaan Negara yang sangat besar. Data mengenai penerimaan Negara dari Migas ini adalah pada tahun 1996, 43% dari APBN dan tahun 2003, menurun menjadi 22,9%. Cadangan minyak bumi dewasa ini adalah sekitar 5,8 miliar barrel dengan tingkat produksi 500 juta barrel per tahun. Apabila cadangan baru tidak ditemukan dan tingkat pengurasan (recovery rate) tidak bertambah, maka 11 tahun lagi cadangan minyak bumi Indonesia akan habis. Cadangan gas bumi, terbukti tahun 2002, sebesar 90 TCF ( Triliun Cubic Feet) baru dimanfaatkan setiap tahun 2,9 TCF saja. Pertambangan mineral, seperti timah,nikel bauksit,tembaga,perak,emas, dan batubara tetap memberikan konstribusi walaupun menurun.Penerimaan Negara dari sector ini pada tahun 2001 sebesar Rp. 2,3 triliun,tahun 2002, menjadi Rp. 1,4 triliun dan tahun 2003, Rp. 1,5 triliun. Penyebab menurunnya penerimaan Negara dari sector pertambangan ini antara lain rendahnya daya saing Indonesia dalam hal supply dan adanya peraturan dalam otonomi daeran yang menghambat iklim investasi, seperti restribusi, pembagian saham, serta birokrasi perijinan yang panjang dan lama

Pembinaan Gatra Sesuai dengan ketentuan pasal 33 UUD 1945, Bumi dan kekayaannya alam yang terkandung di dalamnnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat. Dalam hubungan ini telah diadakn beerbagai peraturan, baik umtuk pengusahaan simber daya alam maupun untuk kelestarian lingkungan. Bangsa-bangsa lain

yang membutuhkan sumber daya alam kita, dapat menanamkan modalnya di Indonesia dengan pembagia keuntungan. Hal ini berlaku untuk minyak bumi dan as bumi. Pengaturan yang hamper serupa juga diberlakukan terhadap kayu, hasil laut serta barang tambang lainnya, sperti nikel, tembaga, alumunium. Dalam perjanjian penanaman modal ini kita harus jail agar jangan sapai dirugikan, jika mungkin agar kita lebih diuntungkan, baik dalam hasil maupun dalam alih tehnologi. Terhadap pencuri0pencuri kekayaan laut kita dilakukan perburuan, serta penanngkapn dan peradilan. Terhadap kelalain masyarakat kita sendiri dilakukan upaya yang tidak putus-putusnya, agar timbul kesadaran akan pentingnya memelihara sumber daya alam itu. Untuk itu antara lain diadakan hadiahhadiah seperti Kalpataru Bagi mereka yang berkiprah untuk

kelestarian lingkungan disekitarnya, ABRI bahkan menyelenggarakan kegiatan untuk kelestarian hutan, bekerja sama dengan department kehutanan. Potensi sumber daya alam baik hayati maupun non-hayati ini jika dikelola secara sinergi (terpadu), proporsional, terencana dan terkendali akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Daerah secara signifikan dan diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap keberhasilan Pembangunan Daerah. Keberhasilan Pembangunan Daerah termasuk kontribusi SDA dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, terutama dalam memberikan kesejahteraan dan keamanan rakyat sehingga mampu memelihara Ketahanan Daerah yang merupakan tumpuan kekuatan dalam memelihara mantapnya integritas NKRI. Perlu melaksanakan penguatan kelembagaan koordinasi yang kompeten, lebih operasional dan lebih berorientasi pada pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan dengan cara membangun kemitraan dan kerjasama seluruh komponen pengelola sumber kekayaan alam di Indonesia melalui penataan kembali lembaga koordinasi lembaga non formal dan independen. Selain itu, diperlukan konsepsi kebijakan tingkat nasional yang akan menjadi acuan bagi masing-masing sektor dalam melaksanakan konsep pembangunan berkelanjutan dengan cara mengikutsertakan seluruh komponen pembangunan seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, sektor pembangunan, dan Stakehoder sebagai pelaku pengelolaan sumber kekayaan alam, melalui penataan kembali forum-forum masyarakat Indonesia. Peningkatan sinergi antar Pemerintah Pusat dan Daerah yang berbasis kesetaraan membawa konsekuensi penting yaitu Daerah dituntut kemampuannya untuk mengidentifikasi potensi dan nilai ekonomi sumber daya alam, dan Daerah juga dituntut secara cepat mengikuti prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Hal ini akan membangkitkan partisipasi mayarakat di daerah yang secara langsung akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kepercayaan masyarakat merupakan pengungkit dalam membangkitkan partisipasi yang lazimnya direalisasikan dalam bentuk dukungan atau support terhadap kegiatan Pembangunan Nasional. Dengan bertumpu pada partisipasi masyarakat ini maka upaya untuk membangun kewaspadaan nasional akan meningkat terutama dalam menangkal segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG)

DAFTAR PUSTAKA . Bahar, Saafroedin,dkk. 1991. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Tahap Lanjutan. :Penerbit Intermedia: Jakarta Parmono, H.R,dkk.2002.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Paradigma:Yogyakarta http://tegoehthunat.blogspot.com/2010/05/geopolitik-indonesia-wawasannusantara.html http://www.bakorkamla.go.id/images/doc/isbn9786028741002.pdf

Anda mungkin juga menyukai