Anda di halaman 1dari 12

Potensi Ancaman Bagi Ketahanan Nasional di Era Global

Oleh: Laksana Fajar Gumilang


Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Jember
Email: elefge20@gmail.com

Abstrak :

Globalisasi harus disikapi dengan bijak. Pada era Globalisasi, kemajuan


teknologi, ekonomi bahkan politik di Indonesia merupakan sebuah potensi
sekaligus tantangan. Dikatakan sebuah potensi, karena kemajuan yang dimiliki
tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar. Keanekaragaman
Indonesia selalu di arahkan pada persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,
tetap saja bangsa Indonesia selalu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan baik dalam negri maupun luar negeri. Ancaman juga dapat
mengganggu stabilitas nasional serta menghambat pembangunan nasional, tetapi
lambat laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa.

Kata Kunci : Globalisasi, Ancaman, Nasional, Hambatan.

Pendahuluan

Globalisasi berasal dari kata “global” yang artinya adalah universal.


Menurut Achmad Suparman, globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa di batasi oleh
wilayah.
Globalisasi ialah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan ketertarikan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di
seluruh dunia. Keterkaitan ini muncul melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang terjalin sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh
bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa
lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar,
tetapi juga dari dalam.Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang
bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia
memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan
dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi
dlam menciptakan suasana damai.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, bangsa Indonesia
menghadapi berbagai bentuk gangguan keamanan. Disamping gangguan keamanan
dalam bentuk kejahatan yang bersifat konvensional (ordinary crimes) dan yang
menyangkut kekayaan negara, seperti keuangan negara (korupsi), kekayaan hasil
laut (illegal fishing) dan hasil hutan (illegal loging), kita harus menghadapi
kejahatan lintas negara (transnational crimes). Bangsa kita juga mengalami
keamanan yang cukup mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara, dalam bentuk peledakan bom (terror), kerusuhan massa, konflik sosial
dan gerakan separatis/pemberontakan bersenjata (gangguan berimplikasi
kontijensi). Gangguan yang termasuk kelompok kejahatan lintas negara yang
menonjol adalah terorisme/pemboman.
Dan di era globalisasi ini, kualitas ancaman semakin meluas dan
melampui wilayah internal negara.Ancaman pertahanan keamanan bersifat
eksternal terkait dengan kejahatan internasional, berupa terorisme, imigran gelap,
bahaya narkotika, pencurian kekayaan alam, bajak laut perusakan lingkungan,
agresi maupun pelanggaran wilayah. Hubungan ketergantungan dalam sistem
global menimbulkan erosi kedaulatan negara. Pemanfaatan teknologi dan informasi
memungkinkan potensi ancaman semakin menyebar.
Berbicara mengenai konsep ketahanan nasional, kita sering
mempertanyakan apakah konsep tersebut masih cukup relevan untuk diangkat pada
era reformasi ini.Pertanyaan mengenai relevansi konsep ketahanan nasional itu
muncul karena pada masa lalu pada konsep itu dinilai hanya merupakan jargon
politis yang dipakai sebagai alasan pembenaran tindakan pemerintah yang represif
dalam mengontrol masyarakat, yang dijabarkan dengan kalimat “demi keamanan
dan stabilitas nasional.” Namun, kita melihat bahwa euphoria reformasi ternyata
memicu semangat kebebasan berekspresi yang berlebihan sehingga kontrol
terhadap masyarakat itu sendiri menjadi bias. Maka, harus diakui bahwa konsep
ketahanan nasional masih diperlukan dalam era reformasi ini.

Potensi ancaman NKRI


A. Ancaman dari dalam negeri
Potensi yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain :
a. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan
sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah
terhadap kebijakan pemerintah pusat.
b. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan
pelanggaran Hak Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat
menyebabkan huru hara/kerusuhan massa.
c. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang
ekstrim atau tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa
Indonesia.
d. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik perbedaan pendapat
dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA.
e. Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.

Di masa transisi ke arah demokrasi sesuai tuntutan reformasi,


potensi konflik antar kelompok/golongan dalam masyarakat sangatlah
besar. Perbedaan pendapat justru adalah esensi dari demokrasi akan
menjadi potensi konflik yang serius apabila salah satu pihak berkeras
dalam mempertahankan pendapat atau pendiriannya, sementara pihak
yang lain berkeras memaksakan kehendaknya. Contoh kasus FPI
dengan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan (AKKB). Namun cara yang sesungguhnya merupakan
ciri khas budaya bangsa Indonesia itu tampaknya sudah dianggap kuno.
Masalahnya, cara pengambilan keputusan melalui pengambilan suara
terbanyakpun (yang dianggap sebagai cara yang paling demokratis
dalam menyelesaikan perbedaan pendapat) seringkali menimbulkan
rasa tidak puas bagi pihak yang ”kalah”, sehingga mereka memilih cara
pengerahan massa atau melakukan tindak kekerasan untuk
memaksakan kehendaknya
.
B. Ancaman dari luar negeri.
Dengan berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990an, maka
ketegangan regional di dunia umumnya, dan di kawasan Asia Tenggara
khususnya dapat dikatakan berkurang. Meskipun masih terdapat
potensi konflik perbatasan khususnya di wilayah Laut Cina Selatan,
misalnya sengketa kepulauan Spratly yang melibatkan beberapa negara di
kawasan tersebut, namun diperkirakan semua pihak terkait tidak akan
menyelesaikan masalah tersebut melalui kekerasan bersenjata. Dapat
dikatakan bahwa ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif kecil.
Potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk upaya
menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi,
propaganda, peredaran narkoba, film-film porno atau berbagai kegiatan
kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama generasi
muda, dan merusak budaya bangsa. Potensi ancaman lainnya adalah dalam
bentuk ”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya
alam yang tidak terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal
loging, illegal fishing, dsb.

Penanggulangan ancaman bangsa


Keinginan masyarakat untuk membangun rasa persatuan dan kesatuan
merupakan bagian dari budaya bangsa melalui kegotong royongannya tetap ada
,namun disisi lain para pemimpin dan elit politik lebih disibukkan dengan urusan
politik dan kekuasaan. Rasa persatuan dan kesatuan tidak akan bisa dilaksanakan
apabila rasa solidaritas sebagai bangsa tak dapat ditumbuh kembangkan, karena
solidaritas bertumpu atas dasar kepentingan bersama dalam sejarah perjuangan
masa lalu telah dibuktikan untuk bebas dari penjajah dan membangun bangsa tanpa
paksaan muncul kesediaan rela berkorban demi masa depan bangsa. Solidaritas
mencakup upaya-upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan rasa
kebersamaan, toleransi, empati, saling menghormati, mau mengakui kesalahan
serta bersedia mengorbankan kepentingan pribadi, kelompok dan golongsn demi
kepentingan NKRI.
Apabila hal ini dapat dihayati dan diamalkan oleh setiap warga negara maka
akan terbangun rasa cinta tanah air, oleh karena itu perlu mendefinisikan kembali
masa depan kebangsaan dan demokrasi Indonesia yang menghargai keberagaman
dalam berbagai perbedaan sekaligus menumbuh kembangkan rasa persatuan dan
kesatuan dalam bingkai NKRI.
Rasa persatuan dan kesatuan tidak akan bisa dilaksanakan apabila rasa
solidaritas sebagai bangsa tak dapat ditumbuh kembangkan, karena solidaritas
bertumpu atas dasar kepentingan bersama dalam sejarah perjuangan masa lalu telah
dibuktikan untuk bebas dari penjajah dan membangun bangsa tanpa paksaan
muncul kesediaan rela berkorban demi masa depan bangsa. Solidaritas mencakup
upaya-upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan rasakebersamaan,
toleransi, empati, saling menghormati, mau mengakui kesalahan serta bersedia
mengorbankan kepentingan pribadi, kelompok dan golongsn demi kepentingan
NKRI. Apabila hal ini dapat dihayati dan diamalkan oleh setiap warga negara maka
akan terbangun rasa cinta tanah air, oleh karena itu perlu mendefinisikan kembali
masa depan kebangsaan dan demokrasi Indonesia yang menghargai keberagaman
dalam berbagai perbedaan sekaligus menumbuh kembangkan rasa persatuan dan
kesatuan dalam bingkai NKRI. Mencermati masalah keamanan dibeberapa daerah
yang cukup serius dan segera harus diselesaikan melalui langkah-langkah yang
komprehensif. Guna mendorong kembalinya semangatnya persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah yang telah dimiliki dan guna mencegah disintegrasi bangsa tidak
ada alternatif lain mengembalikan kondisi aman yang didambakan oleh seluruh
masyarakat dan bangsa Indonesia. Stabilitas keamanan di daerah konflik yang
cenderung mengarah kepada disintegrasi bangsa harus terus diciptakan dengan
pendekatan komprehensif baik dari aspek ekonomi, sosial budaya, politik maupun
dari pendekatan hukum dengan dibantu aparat hukum yang terus melakukan
tindakan konkrit dan koordinatif serta tetap mengedepankan semangat kebersamaan
dalam menciptakan keutuhan bangsa dan negara.

Konsepsi Ketahanan Nasional


Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan yang
selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD ’45 dan Wawasan
Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan
sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan
dan keamanan.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan,
baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi
dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan
nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
a. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan,
kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan.Negara
dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi
oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional
serta dengan peran internasionalnya.
d. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik
unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual,
kriminal dan politis.
f. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang
bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.

Fungsi dan Kedudukan ketahanan Nasional


Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kedudukan
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
b. Fungsi
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap,
pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –
regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini
perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan
adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu,
tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan
nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman
nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang
dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

Pengaruh ketahanan nasional pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan
1. Pengaruh Ketahanan nasional pada aspek politik.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan
yang datang dari dalam maupun luar.
Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik
bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.
a. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan
kekuasaan yang bersifat absolut.
• Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar.
• Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi
yang hidup dalam masyarakat.
• Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional.
b. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan
persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara
berkembang serta antara negara berkembang dengan negara
maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional.
• Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui
promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain
sebagainya.
• Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya
dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional
dapat diatasi sedari dini.
• Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri
maju untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan
internasional.
• Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan
pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon
diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab
tantangan tugas yang mereka hadapi.
• Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan
nasional, seperti melindungi hak warga negara Republijk
Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan.

2. Pengaruh Ketahanan nasional pada aspek ekonomi


Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang
sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang
berdaya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan
merata.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan
memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
a. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan
kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh
wilayah Indonesia.
b. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism,
etatisme dan monopolistis.
c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta
jasa.
d. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta
masyarakat secara aktif.
e. Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa
memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.

3. Pengaruh Ketahanan nasional pada aspek sosial budaya


Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial
budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Masyarakat yang rukun bersatu,
cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera. Masyarakat tersebut
haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap budaya asing yang tidak
sesuai kebudayaan nasional.
Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial
budaya Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan
pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila.

4. Pengaruh ketahanan nasional pertahanan keamanan.


Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan
kondisi daya tangkal yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh
rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabillitas pertahanan dan
keamanan negara.
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga
negara Indonesia perlu :
a. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non
fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan
mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
tantangan.
b. Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek
ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir
pengaruh buruk pada aspek-aspek tersebut.
Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa,
sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir
pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional Indonesia akan terwujud

Kesimpulan
Globalisasi merupakan jalan pertukaran budaya dan hubungan sosial
ekonomi tanpa memandang status sosial, maupun perkembangan yang terdapat
di dalamnya. Menurut asalnya, kata globalisasi diambil dari kata global, yang
maknanya adalah universal atau umum.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan
ancaman baik yang datang dari dalam diri maupun dari luar.
Dampak globalisasi terhadap ketahanan nasional ada dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positif seperti kemajuan IPTEK, terbukanya pasar
internasional, dll. Sedangkan dampak negatif seperti ideology bangsa, aspek
ekonomi, dll. Beberapa aspek untuk mengedepankan ketahanan nasional meliputi
berpedoman pada wawasan nasional, kemampuan dan kekuatan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, dan kemampuan dan kekuatan untuk
mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saran
Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan sangat mungkin
terpengaruh oleh adanya arus globalisasi, sebagai warga negara kita perlu menerima
semua informasi dari segala aspek kehidupan dan dapat menyaring semua itu
apakah termasuk ke dalam jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Sudah tentu
kita selaku warga negara sangat peduli dan langsung berkepentingan terhadap
perkembangan yang terjadi dalam negara kita. Kepedulian itu terutama berkenan
dengan cita-cita reformasi sebagai hal yang telah tumbuh dalam masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

[1]Ketahanan nasional di kutip dari:


http://lutfiahsjexo.blogspot.com/2017/06/makalah-ketahanan-nasional.html

[2] Potensi dan ancaman di NKRI di kutip dari:


http://wahabsiregar.blogspot.com/2013/09/makalah-pkn-potensi-dan-ancaman.html

[3]Ketahanan nasional di kutip dari :


http://muzdalifabiki.blogspot.com/2013/10/makalah-ketahanan-nasional.html

[4]Globalisasi menurut ahli di kutip dari:


https://www.scribd.com/doc/78357992/Definisi-Globalisasi-Menurut-25-Ahli

[5] Globalisasi dikutip dari :


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/pengertian-globalisasi/

Anda mungkin juga menyukai