Anda di halaman 1dari 6

ANCAMAN GLOBALISASI TERHADAP KEDAULATAN NKRI

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi saat ini adalah salah satu proses yang tidak dapat kita tolak. Seiring dengan
perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka Indonesia harus
mengikuti proses globalisasi yang terjadi. Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa
mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari perkembangan dan perubahan-perubahan yang
ada. Era globalisasi telah menempatkan bangsa dan negara Indonesia pada posisi yang dilematis. Di
satu sisi proses globalisasi tersebut telah memberikan kesempatan dan tantangan bagi bangsa dan
Negara Indonesia untuk dapat hidup bergaul dengan masyarakat internasional lebih baik lagi. Dalam
hal ini proses tersebut telah merangsang upaya peningkatan daya saing dan kompetisi bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di berbagai aktivitas kehidupan. Di sisi lain, proses globalisasi
tersebut telah memberikan tekanan dan beban yang sangat berat bagi bangsa dan Negara Indonesia
untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan masyarakat internasional baru seperti
dalam masalah penegakan HAM, lingkungan hidup dan lain-lainnya dikarenakan adanya campur
tangan asing.

Banyaknya konflik yang muncul salah satunya merupakan indikasi terganggunya ketahanan Nasional
misalnya saja munculnya gerakan-gerakan separatis di pelosok tanah air. Hal-hal inilah yang
kemudian dapat menghambat Bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
Ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia Saat Ini -Ancaman adalah setiap
usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
terhadap bangsa dan nega atas ancaman militer dan ancaman non militer.

1. Pengertian Globalisasi
Istilah globalisasi berhubungan dengan peningkatan saling keterkaitan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer,
dan bentuk interaksi-interaksi lain. Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata
global, yang maknanya ialah universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,
atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang
melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa,
sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin
tidak berdaya karena tidak mampu bersaing, dengan kata lain, negara yang kaya akan semakin
kaya dan negara-negara yang kecil akan semakin bergantung padanya. Pengaruh globalisasi
baik positif maupun negatif dapat menjadi bahan masukan dalam diri kita masing-masing.
Beberapa orang menyatakan bahwa globalisasi merupakan mitos atau paling banter hanya di
anggap sebagai suatu kelanjutan dari trend yang telah lama mapan. Tapi di sisi lain, banyak
yang mengatakan bahwa globalisasi tidak hanya real, tetapi juga sudah sangat maju
perkembangannya. Seperti yang diutarakan oleh Keniche Ohmae,Kita sekarang hidup dala
dunia tanpa batas, dimana negara-bangsa telah menjadi rekaan dan dimana para politikus
telah kehilangan semua kekuatan efektif mereka, ( menurut Harper Collins dalam Anthony
Giddens,1995 ). Dari beberapa sumber, pengertian globalisasi diantaranya yaitu, Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.( sumber :
id.wikipedia.org.diakses tanggal 19 Januari 2013 )Pengertian globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan sehingga memunculkan pandangan yang berbeda-beda, kecuali sekedar
definisi kerja, sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya, dan dari beberapa
sumber dan pendapat di atas maka pengertian globalisasi dapat disimpulkan yaitu globalisasi
merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan
sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit
untuk diseleksi atau dikontrol.
2. Pengertian ancaman terhadap NKRI
Ancaman militer adalah ancarnan yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat
berbentuk agresi, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata,
pemberontakan, dan perang saudara. Sedangkan ancaman non militer atau nin-niliter
memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat sik serta
bentuknya tidak terlihat sepeni ancaman militer. Ancaman nonmiliter berbentuk ancaman
terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, penahanan dan keamanan.
3. Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman dari Dalam Negeri
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya yang
berbeda-beda. Keanekaragarnan itu seharusnya dapat menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat
untuk menangkal semua gangguan atau ancaman yang ingin memecah belah persatuan
bangsa. Namun adakalanya perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konik yang
dapat menyebabkan perpecahan, sehingga menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Ancaman merupakan usaha-usaha yang membahayakan kedaulatan negara, keselamatan
bangsa dan negara. Potensi ancaman yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain :
a) Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen
kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan
pemerintah pusat. Gerakan sparatis ini terjadi di beberapa daerah antara lain di
Papua, Maluku, Aceh, Poso. Separatismc atau keinginan memisahkan diri dari
negara kesatuan Republik Indonesia jika tidak diketahui akar permasalahannya dan
ditanggani secepatnya akan membuat keutuhan negara Republik Indonesia terancam
b) Keresahan sosial akibat kesenjangan ekonomi dan ketimpangan kebijakan ekonomi
serta pelanggaran Hak Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru
hara/kerusuhan massa.
c) Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau tidak
sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
d) Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
e) Munculnya pemikiran memperluas daerah otonomi khusus tanpa alasan yang jelas,
hingga persoalan-persoalan yang muncul di wilayah perbatasan dengan negara lain
f) Pemaksaan kehendak golongan tertentu berusaha memaksakan kepentingannya
secara tidak konstitusional, terutama ketika sistem sosial politik tidak berhasil
menampung aspirasi yang berkembang dalam masyarakat.
g) Potensi konik antar kelompok/golongan baik perbedaan pendapat dalam masalah
politik, konplik akibat pilkada maupun akibat masalah SARA.
h) Melakukan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme sangat merugikan ncgara dan bangsa
karena akan mengancam dan menghambat pembangunan nasional
i) Kesenjangan ekonomi, pemerataan pendapatan yang tidak adil antarkelompok dan
antardaerah.
j) Penyalahgunaan narkoba, pornogra dan forno aksi, pergaulan bebas, tawuran, dan
lain-lain.
Selain ancarnan yang telah disebutkan di atas, ada juga ancaman yang lainnya yaitu
cara pengambilan keputusan melalui pengambilan suara terbanyak pun yang
dianggap sebagai cara yang paling demokratis dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat seringkali menimbulkan rasa tidak puas bagi pihak yang kalah, sehingga
mereka memilih cara pengerahan massa atau melakukan tindak kekerasan untuk
memaksakan kehendaknya.

Ancaman dari Luar Negeri.


Ancaman dari luar negeri pada saat ini yang paling perlu diwaspadai adalah ancaman
nonmiliter. Dengan berakhirnya perang dingin maka ancaman militer semakin tidak menjadi
perhatian. Namun tidak berarti ancaman militer tidak terjadi, seperti pelanggaran wilayah
oleh pesawat atau kapal perang negara lain. Potensi ancaman dari luar lebih berbentuk
ancaman nonmiliter yaitu ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Ancaman terhadap ideologi merupakan ancaman terhadap dasar negara dan ideologi
Pancasila. Masuknya ideologi lain seperti liberalisme, komunisme, dan beberapa dekade
terakhir muncul ideologi yang berbasis agama semakin mudah diterima oleh masyarakat
Indonesia di era globalisasi ini. Nilai-nilai ideologi luar yang berbeda, bahkan terkadang
bertentangan dengan Pancasila. Apabila kita tidak mampu menyaring nilai-nilai tersebut,
maka dapat mengaburkan nilai-nilai Pancasila. Contoh: sikap individualis yang merupakan
perwujudan liberalisme, menjadi ciri masyarakat perkotaan saat ini.
4. Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya globalisasi, yaitu:
1) Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam
teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.
2) Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK.
3) Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan berusaha dari
bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.
4) Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusai serta kewajiban manusia di
dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran
bersama dalam alam demokrasi. (H.A.R. Tilaar, 1997).

5. Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia saat ini
menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi
justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan
diamalkan. Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati
fenomenanya antara lain :

Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup
bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.

Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat
ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistic.

Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan,
sehingga hukum sulit ditegakkan.

Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung
bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya
cenderung anarkhis.

Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar
menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada
birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.

6. 1) Dampak positif

a. Globalisasi ekonomi

Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan


devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi
bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

b. Globalisasi sosial budaya

Dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

c. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap


dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
d. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang
memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.

e. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih


profesional, transparan, dan akuntabel.

f. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga
keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.

g. Adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang pertahanan


keamanan baik kerja sama bilateral , regional maupun internasional.

2) Dampak negatif globalisasi

a. Ideologi bangsa

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa


kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari
ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang

b. Aspek ekonomi

Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap
bangsa Indonesia.

c. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara


semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan
polisi.

d. Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara
global. Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak
dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas
nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

e. kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok penjahat


internasional untuk beroprasi di berbagai negara untuk mempermudah mencapai tujuannya.

7. Sesungguhnya nilai-nilai nasionalisme (faham tentang kebangsaan) itu bersumber dari sosio-
kultural bangsa dan bumi Indonesia. Sekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia luar
dalam era globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah.
1) Esensi pertama, secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki nilai-
nilai mendasar dan sebagai way of life bangsa Indonesia, serta sebagai dasar
Negara Republik Indonesia akan tetap dapat dipertahankan. Sekalipun saat ini
mengalami pasang surut dan mungkin sedikit memudar sifatnya tentu
sementara.
2) Esensi kedua adalah UUD 45 sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia, akan tetap menjadi kaidah utama. Kita sadari dan di implementasi-kan
bahwa untuk menata negara dan masyarakat diperlukan berbagai undang-undang
dan peraturan yang tentunya harus bersumber pada Undang-Undang Dasar ini.
3) Esensi ketiga adalah Rasa cinta tanah air dan rela berkorban. Sebagai bangsa yang
merdeka karena perjuangan melawan penjajah dan telah mengorbankan jiwa raga
beribu-ribu pahlawan bangsa, maka rasa kebangsaan kita harus dilandasi oleh
tekad dan semangat terus berupaya mencintai tanah air Indonesia dengan segala
isi yang terkandung didalamnya sepanjang masa
4) Esensi keempat adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa didalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini yang sekarang terkoyak-koyak dan nyaris
menghadapi disintegrasi
5) Esensi kelima tentang wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional hendaknya terus dapat melekat pada hati dan
dihayati sepenuhnya oleh warga Negara Indonesia, sehingga tertanam pola pikir,
pola sikap dan pola tindak yang sarwa Nusantara, merangkul semua kepentingan
dan mengarahkan pada cita-cita dan tujuan pembangunan Nasional.
6) Dan yang terakhir, Esensi keenam adalah disiplin nasional. Bangsa yang ingin maju
dan mandiri harus memiliki disiplin nasional yang tinggi.

8. Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap


nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai


produk dalam negeri.

2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti


sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial


budaya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai