0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
91 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori perkuatan dan bagaimana manajer dapat memotivasi karyawan dengan memberikan penguatan. Teori perkuatan menyatakan bahwa perilaku masa depan seseorang dipengaruhi oleh akibat dari perilaku saat ini. Ada empat strategi penguatan yaitu penguatan positif, negatif, hukuman, dan kepunahan. Manajer perlu menentukan perilaku yang diinginkan, memberikan imbalan jika tercapai, dan hanya memberikan
Dokumen tersebut membahas tentang teori perkuatan dan bagaimana manajer dapat memotivasi karyawan dengan memberikan penguatan. Teori perkuatan menyatakan bahwa perilaku masa depan seseorang dipengaruhi oleh akibat dari perilaku saat ini. Ada empat strategi penguatan yaitu penguatan positif, negatif, hukuman, dan kepunahan. Manajer perlu menentukan perilaku yang diinginkan, memberikan imbalan jika tercapai, dan hanya memberikan
Dokumen tersebut membahas tentang teori perkuatan dan bagaimana manajer dapat memotivasi karyawan dengan memberikan penguatan. Teori perkuatan menyatakan bahwa perilaku masa depan seseorang dipengaruhi oleh akibat dari perilaku saat ini. Ada empat strategi penguatan yaitu penguatan positif, negatif, hukuman, dan kepunahan. Manajer perlu menentukan perilaku yang diinginkan, memberikan imbalan jika tercapai, dan hanya memberikan
diketahui oleh para manajer dalam organisasi atau perusahaan, yaitu : 1. Apa saja yang merangsang perilaku 2. Ke arah mana perilaku akan menuju 3. Bagaimana cara mempertahankan perilaku tersebut TEORI PERKUATAN / REINFORCEMENT THEORY Teori penguatan / Reinforcement Theory Of Motivation dikemukakan oleh B. F. Skinner (1904-1990) Teori Perkuatan menyebutkan bahwa perilaku seseorang di masa mendatang dibentuk oleh akibat dari perilakunya yang sekarang Faktor-faktor penguatan adalah setiap konsekuensi yang apabila timbul mengikuti respons, memperbesar kemungkinan bahwa tindakan itu akan diulangi Ada empat macam strategi perkuatan dasar menurut B.F. Skinner, yaitu : 1. Perkuatan Positif yaitu meningkatkan perilaku yang diharapkan dengan memberikan konsekuensi yang menyenangkan Guna memastikan bahwa pengalokasian imbalan- imbalan yang bersifat ekstrinsik dapat menimbulkan dampak-dampak perkuatan positif, maka seorang manajer perlu melakukan hal-hal tertentu (Hammer- 1977), yaitu : a. Indentifikasi secara jelas perilaku-perilaku yang diinginkan b. Persiapkan sejumlah imbalan-imbalan yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai alat pemerkuat positif bagi para karyawan c. Ciptakan perbedaan-perbedaan individual pada imbalan-imbalan tersebut yang secara aktual akan memiliki nilai positif bagi masing- masing orang d. Usahakan agar setiap orang mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan olehnya untuk mencapai imbalan-imbalan yang diinginkannya 2. Perkuatan Negatif yaitu perkuatan yang dilakukan dengan mengurangi atau menghentikan keadaan yang tidak disukai 3. Penghukuman yaitu berupa penerapan konsekuensi-konsekuensi negatif yang cenderung mengurangi kemungkinan diulanginya perilaku individu dalam kondisi yang serupa 4. Peredaan / Kepunahan yaitu tidak mengukuhkan suatu perilaku sehingga perilaku tersebut mereda atau punah sama sekali Menurut Jablonke & DeVries (1982), tentang bagaimana manajemen dapat meningkatkan motivasi tenaga kerja, yaitu : 1. Menentukan apa jawaban yang diinginkan 2. Mengkomunikasikan dengan jelas perilaku ini kepada tenaga kerja 3. Mengkomunikasikan dengan jelas ganjaran apa yang akan diterima karyawan jika jawaban yang benar terjadi 4. Memberikan ganjaran hanya jika jawaban yang benar dilaksanakan 5. Memberikan ganjaran kepada jawaban yang diinginkan, yang terdekat dengan kejadiannya Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer dalam menerapkan strategi penghukuman, yaitu : a. Walaupun sebuah perilaku dapat ditekan sebagai akibat penghukuman, ia tidak akan ditiadakan secara permanen b. Orang yang menerapkan penghukuman mungkin dianggap negatif oleh pihak lain Gaji dan Upah Sebagai Suatu Penghargaan atau Imbalan Ekstrinsik GAJI & UPAH Definisi Gaji menurut Purwono : Gaji biasanya dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, dan tata usaha pegawai kantor atau manajer lainnya dan umumnya tingkatnya lebih tinggi dari pada pembayaran kepada pekerja upahan Definisi Upah menurut UU No 13 Tahun 2003 : Hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan Jenis-Jenis Kompensasi 1. Imbalan Ekstrinsik a. Imbalan ekstrinsik yg berbentuk uang b. Imbalan ekstrinsik yg bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap 2. Imbalan Intrinsik Imbalan yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan Tujuan Kompensasi 1. Menarik pelamar kerja yang potensial 2. Mempertahankan karyawan yang baik 3. Meraih keunggulan kompetitif 4. Meningkatkan produktivitas 5. Melakukan pembayaran sesuai aturan hukum 6. Memudahkan sasaran strategis 7. Mengokohkan dan menentukan struktural Asas Kompensasi 1. Asas adil 2. Asas layak dan wajar Metode Kompensasi 3. Metode tunggal 2. Metode jamak Sistem dan Kebijakan Kompensasi 1. Sistem waktu 2. Sistem hasil 3. Sistem borongan Faktor-faktor Untuk Merancang Sistem Imbalan 1. Keadilan 2. Kemampuan organisasi 3. Mengaitkan dengan prestasi 4. Kondisi perekonomian nasional 5. Kompetitif 6. Penawaran dan permintaan tenaga kerja 7. Serikat buruh 8. Biaya hidup 9. Posisi jabatan karyawan 10. Pendidikan dan pengalaman karyawan 11. Jenis dan sifat pekerjaan