Anda di halaman 1dari 23

Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

Ancaman di Bidang Ideologi

Salah satu ancaman terhadap ideologi Pancasila yang dianut bangsa Indonesia adalah
liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan
liberal yang menekankan aspek kebebasan individu.

Liberalisme menjadi salah satu akibat era globalisasi. Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan
kemakmuran. Sehingga memengaruhi bangsa Indonesia menerapkan paham liberalisme.

Pada dasarnya, globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Akan tetapi, pengaruh yang
diambil justru yang bernilai negatif, seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas, dan lain-
lain.

Apabila tidak diatasi, hal tersebut akan mengikis nilai moral dan kepribadian bangsa yang
sesuai dengan nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri.

Ancaman dari luar negeri dilakukan melalui tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, dan blokade politik merupakan bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik
yang dilakukan pihak tertentu untuk menekan suatu negara.

Ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan
massa untuk membungkam pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain adalah menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

Selain itu, ada ancaman separatisme yang dapat dilakukan dengan pola perjuangan politik
tanpa senjata untuk menarik simpati masyarakat internasional. Separatisme sulit dihadapi
dengan menggunakan kekuatan militer.

Ancaman di Bidang Ekonomi

Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Saat ini, tidak ada lagi negara yang
mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain.

Dalam globalisasi ekonomi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.

Di satu pihak, globalisasi ekonomi membuka peluang produk dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif. Sebaliknya, globalisasi ekonomi juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke pasar domestik yang mematikan produksi barang lokal.
Pengaruh negatif globalisasi dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan Indonesia di bidang
ekonomi.

Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya yang berasal dari dalam
adalah separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Hal ini
biasanya dipicu oleh isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.

Sedangkan, ancaman di bidang sosial budaya dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif
globalisasi, yaitu:

 Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengonsumsi produk luar negeri.
 Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi. Hal ini membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan
pribadinya meski melanggar norma yang berlaku di masyarakat.
 Munculnya sikap individualisme yang selalu mementingkan diri sendiri dan memandang orang
lain tidak bermakna. Sikap ini bisa menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain.
 Munculnya gejala westernisasi di mana masyarakat berorientasi pada budaya barat tanpa
diseleksi terlebih dahulu. Salah satunya menggunakan model pakaian terbuka yang tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
 Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
 Lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Semua negara pasti memiliki berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
dalam mewujudkan atau mempertahankan integrasi nasional. Keberagaman indonesia dari
suku, agama, ras, dan budaya merupakan keberagaman yang bisa menjadi potensi konflik
yang menimbulkan disintegrasi nasional. Berdasarkan pernyataan di atas, bentuk ancaman
yang bisa mengakibatkan hilangnya kegiatan gotong royong dan disintegrasi nasional di
indonesia adalah konflik suku, agama, ras, antargolongan atau SARA.

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer.

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi
dan dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa.

Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata,


sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan perang saudara.
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Pengertian Integrasi Nasional
Mengutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan yang ditulis oleh Damri dan Fauzi Eka
Putra, integrasi nasional dapat didefinisikan sebagai sikap mental bangsa untuk memajukan
diri ke dalam kerangka kehidupan nasional secara luas dan menyeluruh. Integrasi nasional
juga dapat dipahami sebagai proses menyesuaikan dan mempersatukan bangsa Indonesia
yang beragam, sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional. Posisi strategis
tersebut tentunya menguntungkan Indonesia di beberapa bidang. Namun, di sisi lain juga
menimbulkan berbagai ancaman terhadap integrasi nasional. Berikut ancaman-ancaman
terhadap integrasi nasional di bidang militer maupun non-militer.
Ancaman Militer
Ancaman militer merupakan ancaman menggunakan kekuatan bersenjata dan bersifat
terorganisasi. Munculnya ancaman militer berisiko membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan sebuah bangsa maupun negara.
Merujuk pada buku Putih Pertahanan Indonesia 2008 yang disusun oleh Kementerian
Pertahanan, disebutkan bahwa ancaman militer adalah ancaman menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi. Hal tersebut dinilai membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan negara.
Bentuk-bentuk ancaman militer bisa timbul dari luar maupun dalam negeri. Umumnya,
ancaman militer mencakup bidang pertahanan dan keamanan di suatu negara. Adapun
ancaman di bidang pertahanan nasional dapat berupa agresi militer, pelanggaran kedaulatan
wilayah, terorisme, pemberontakan bersenjata, dan spionase.
Ancaman Non-MiliterPsar
Potret kemiskinan di Indonesia yang merupakan salah satu contoh ancaman integrasi di
bidang sosial. Foto: Aditia Noviansyah/Kumparan

Berbeda halnya dengan ancaman militer yang merusak pertahanan dan keamanan negara,
ancaman non-militer tak memakai senjata untuk mengancam integrasi nasional. Meski
demikian, ancaman non-militer perlu diwaspadai oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Jika
dibiarkan begitu saja, dapat mengancam kedaulatan dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman non-militer seiring waktu dapat berubah menjadi ancaman militer, bila tingkat
ancaman tersebut berkembang hingga kedaulatan negara terancam. Oleh karena itu, ancaman
non-militer tak dapat dianggap remeh. Sebab, jenis ancaman ini sama kuatnya dengan
ancaman militer.
Bentuk-bentuk ancaman non-militer dapat ditemukan di berbagai bidang, di antaranya:
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang politik
Terdapat berbagai hal yang membahayakan persatuan Indonesia dengan mengatasnamakan
politik. Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri.
Menyadur dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Yusnawan Lubis dan
Mohammad Sodeli, ancaman di bidang politik dari luar dilakukan suatu negara dengan
melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Misalnya, intimidasi, provokasi, dan blokade
politik.
Sementara itu, ancaman politik dari dalam negeri, misalnya, politik uang untuk meraih posisi
yang diinginkan atau untuk menyelesaikan suatu perkara, dan isu suku, agama, ras, dan antar-
golongan (SARA) yang menyebabkan permusuhan antar-kelompok masyarakat.
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi
Adanya globalisasi di bidang perekonomian, menjadikan berbagai kegiatan ekonomi di
seluruh dunia makin terintegrasi tanpa terhalang batas-batas negara. Sisi positifnya adalah
Indonesia memiliki kesempatan untuk memasarkan produk dalam negeri ke pasar
internasional.
Akan tetapi, pada waktu yang sama, bisa jadi produk-produk dari luar negeri justru
membanjiri Indonesia dan membuat pengusaha lokal kalah bersaing. Selain itu, penanaman
modal oleh pihak-pihak asing juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengontrol suatu
negara.
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya juga berasal dari dalam dan luar
negeri. Ancaman dari dalam negeri disebabkan oleh kemiskinan dan ketidakadilan. Hal inilah
yang menjadi pangkal permasalahan seperti separatisme, terorisme, dan berbagai
permasalahan lainnya.
Sementara itu, ancaman dari luar berkaitan dengan peran media massa yang menunjukkan
gaya hidup kebarat-baratan. Hal itu kemudian dicontoh oleh sebagian orang, yang kita kenal
sebagai fenomena westernisasi. Padahal gaya hidup kebarat-baratan tersebut mungkin saja
tidak cocok dengan identitas bangsa.
Ancaman integrasi nasional di bidang ideologi
Mengutip buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA
Kelas XI yang ditulis oleh Tim Ganesha Operation, ancaman integrasi nasional di bidang
ideologi merupakan bentuk ancaman yang memengaruhi pemikiran atau pandangan
masyarakat terhadap ideologi bangsa, dalam hal ini Pancasila.
Dengan adanya berbagai ancaman dari dalam dan luar negeri, nilai-nilai Pancasila sebagai
falsafah negara bisa terkikis, bahkan tergantikan. Berikut adalah beberapa contoh
ancamannya:
Ancaman dari luar negeri

 Kebudayaan dan paham baru dari luar negeri yang menjamur di Indonesia
 Campur tangan politik pihak-pihak asing di dalam negeri
Ancaman dari dalam negeri

 Munculnya paham-paham radikal dan ekstrem.


 Gerakan separatisme.
 Sikap apatis terhadap proses pemerintahan.
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan kontinental di
utara, dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur. Posisi silang Indonesia
tersebut berpotensi menjadi ancaman sekaligus pendukung bagi integrasi nasional bangsa
Indonesia. Posisi silang pertahanan dan keamanan Indonesia memberi dampak positif atau
sebagai pendukung integrasi nasional karena, dapat memajukan bangsa Indonesia. Bahkan,
mampu memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat dinomorduakan
perannya. Terutama, peran dalam menunjang kemanjuan serta terciptanya kedamaian dunia.
Namun, posisi ini juga dapat membuat integrasi bangsa Indonesia terancam. Sehingga,
seluruh masyarakat Indonesia wajib untuk berjaga-jaga terhadap potensi tersebut.

Apa Saja Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia?

1. Ancaman militer

Merujuk pada materi terhadap ancaman nasional, ancaman militer berkaitan dengan ancaman


di bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer merupakan bentuk ancaman dengan
menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisir. Bentuk ancaman ini diniai mempunyai
kemampuan yang berbahaya bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
bangsa. Ancaman militer meliputi, agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata,
sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara. Menurut jurnal
online kuliah kewarganegaraan unud.ac.id, Integrasi Nasional ancaman militer dibedakan
menjadi dua hal, yaitu ancaman militer dalam negri, dan ancaman militer dalam negri.

a. Ancaman militer dalam negeri

- Disintegrasi bangsa, yaitu melalui berbagai gerakan separatis yang didasarkan pada
sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan
pemerintahan pusat.
- Adanya keresahan sosial yang diakibatkan oleh kebiajakan ekonomi, serta pelanggaran Hak
Asasi Manusia (HAM). Keresahan ini, berpotensi membuat kerusuhan masal pada skala yang
besar.
- Adanya upaya perubahan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya, dan tidak sesuai
dengan kebiasaan dari masyarakat Indonesia.

- Makar atau pengkhianatan pemerintahan yang resmi, dan konstitusional.

b. Ancaman militer luar negeri


- Pelanggaran terkait batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
- Adanya pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
- Aksi teror dari terorisme internasional.
Dilansir dari modul Pendidikan Kewarganegaraan ums.ac.id, berikut ini contoh ancaman
terhadap Negara yang termasuk ancaman militer:

- Sabotase
- Spionase
- Aksi teror bersenjata
- Pelanggaran Wilayah
- Agresi
Agresi merupakan ancaman militer dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Aksi tersebut
dilakukan oleh suatu negara terhadap negara sasarannya.

Tujuannya adalah, membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah di negara tersebut.


Kemudian, membahayakan keselamatan segenap bangsa yang ada di negara sasaran.

Agresi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

- Invasi
Invasi merupakan serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata dari negara lain untuk
menyerang wilayah NKRI.

- Bombardemen
Bombardemen merupakan suatu penggunaan senjata lainnya. Aksi militer ini dilakukan oleh
angkatan bersenjata dari negara lain terhadap NKRI.

- Blokade
Blokade merupakan kegiatan penghambatan yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai.
Tidak hanya itu, blokade juga dapat dilakukan di udara NKRI, dan dilakukan oleh angkatan
bersenjata negara lain.

- Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan merupakan suatu proses yang menentang terhadap suatu kekuasaan yang sah.

- Perang Saudara
Perang saudara terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata di dalam satu wilayah yang
sama. Contoh dari perang saudara, di antaranya: perang saudara di Suriah.

Maka dari itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah komponen utama yang dipersiapkan
untuk menghadapi ancaman militer. Hal yang dilakukan adalah tugas Operasi Militer Perang
(OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

2. Ancaman Nonmiliter

Pancasila merupakan ideologi yang dianut oleh Indonesia. Salah satu ancaman nonmiliter
yang sering terjadi ialah serangan berupa ideologi.

Salah satu bentuknya adalah doktrin untuk mengganti ideologi dasar dengan ideologi lainnya.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa ancaman nonmiliter dampaknya lebih besar daripada
ancaman militer.

a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berpotensi mengancam integrasi nasional,


meski memang ada juga manfaatnya. Akan tetapi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat memunculkan kejahatan siber, kejahatan perbankan, dan penipuan.

b. Ancaman berdimensi keselamatan umum yaitu ancaman nonmiliter yang dapat terjadi
karena bencana alam. Ancaman tersebut meliputi, gempa bumi, letusan gunung, dan tusnami.
Sementara itu, ancaman dari manusia dapat meliputi penggunaan obat-obatan terlarang,
seperti narkoba, dan bahan kimia lainnya. Tidak hanya itu, ancaman berdimensi keselamatan
umum juga meliputi pembuangan limbah industri, kebakaran, dan kecelakaan transportasi.

c. Ancaman berdimensi ideologi. Hal ini terjadi pada Uni Soviet yang mengalami perubahan
dari ideologi komunis menjadi liberal.

d. Ancaman berdimensi sosial budaya yaitu ancaman yang meliputi kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal. Konflik
vertikal tersebut dapat terjadi di antara pemerintah pusat dan daerah. Tidak hanya konflik
vertikal, tapi juga dan koflik horizontal.

Konflik horizontal menyangkut suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

e. Ancaman berdimensi ekonomi yaitu, ancaman yang merupakan salah satu penentu posisi
tawar setiap negara dalam pergaulan internasional.
Ancaman berdimensi ekonomi terbagi menjadi internal dan eksternal. Ancaman dari internal
dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi
yang tidak jelas. Sementara ancaman dari eksternal dapat berbentuk kinerja ekonomi yang
buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan mengahdapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan
terhadap pihak asing.

f. Ancaman berdimensi politik


Politik merupakan instumen utama untuk menggerakan perang. Sehingga, dapat dikatakan
bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintah, bahkan dapat
menghancurkan suatu negara.
Masyarakat internasional cenderung mengintervensi suatu negara melalui politik seperti
HAM, demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih .
Selain beberapa contoh ancaman militer dan nonmiliter tersebut terdapat pula contoh
ancaman, dan gangguan terhadap pertahanan NKRI di masa yang akan datang, yaitu:
- Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas Negara.
- Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI.
- Konflik horizontal antarsuku, agama, SARA.
- Kejahatan lintas Negara, misalnya penyelundupan barang, Perdagangan manusia, narkoba
dan sebaginya.
- Tindakan yang merusak lingkungan hidup, seperti pemakaran hutan, pembuangan limbah
industri ke sungai, dan lain sebagainya.
- Aksi ujuk rasa atau demonstrasi yang anarkis, arogan, dan radikal atau amuk massa.
- Wabah penyakit menular yang cepat dan meluas.

Menurut laman Media Informasi Kementerian Pertahanan, ancaman yang paling mungkin


terjadi adalah ancaman dari luar negeri yang sifatnya nonmiliter.

Ancaman tersebut dapat mengancam kedaultan negara, dan keutuhan wilayah negara
kesatuan Republik Indonesia.

Ancaman dari luar negeri bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan memanipulasi
kondisi dalam negeri, dan keterbatasan aparatur pemerintah.
Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ideologi,
Politik dan Ekonomi
Indonesia dikenal sebagai negara multikultural yang di dalamnya terdiri dari berbagai jenis suku,
bangsa, maupun agama. Kemajemukan yang ada di Indonesia secara jelas tertulis dalam semboyan
Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Menurut data dari BPS, terdapat 1.331 kategori suku bangsa di Indonesia berdasarkan sensus
penduduk tahun 2010. Akan tetapi, keberagaman ini dapat menjadi malapetaka apabila tidak dijaga
kesatuan dan persatuannya.
Seiring perkembangan waktu muncul istilah integrasi nasional sebagai salah satu bentuk menjaga
kemajemukan di tanah air. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi adalah pembauran atau
penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

Sedangkan nasional dapat diartikan sebagai hal yang bersifat kebangsaan. Oleh karena itu, integrasi
nasional dapat diartikan sebagai suatu proses penyatuan aspek-aspek sosial budaya untuk
mewujudkan keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu
bangsa.
Mewujudkan integrasi nasional bukan seolah membalikkan telapak tangan, terdapat berbagai
ancaman yang akan dihadapi oleh suatu bangsa. Adapun ancaman-ancaman terhadap integrasi
nasional, yakni sebagai berikut.

Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ideologi


Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, para tokoh-tokoh bangsa
melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melaksanakan rapat untuk
menentukan dasar (ideologi) negara. Rapat yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945
memutuskan bahwa Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
Walaupun ideologi atau dasar negara telah ditetapkan, tidak serta merta membuat keutuhan bangsa
aman. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya ancaman masuknya ideologi lainnya. Rosalinah
dalam Modul Pembelajaran PPKn Kelas XI (2020: 8), menyebutkan bahwa ancaman integrasi yang
pertama yaitu adanya pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 oleh Musso.

Selain itu, ancaman berikutnya datang dari Jawa Barat, ketika Kartosuwiryo tahun 1949 mencoba
untuk membentuk Negara Islam Indonesia. Upaya ini dilakukannya melalui Gerakan DI/TII bersama
Kahar Muzakkar di Sulawesi. Namun, upaya tersebut dapat digagalkan.

Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik


Mengutip dari Yusnawan Lubis dan Muhammad Sodeli dalam buku Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas XI (2017: 150), Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri
maupun dalam negeri.

Ancaman dari luar dapat dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik berupa
intimidasi, provokasi, atau blokade politik. Ancaman yang bersifat non-militer ini dimaksudkan agar
sebuah negara dapat tertekan akibat tindakan tersebut.

Sementara itu, ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk
pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Selain itu, ancaman separatisme
merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dari dalam negeri.

Separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola
perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional.

Hal ini yang patut diwaspadai oleh seluruh komponen bangsa, karena ancaman dari bidang politik
dapat dikatakan sebagai suatu musuh yang nyata bagi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.

Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ekonomi


Saat ini, dunia perekonomian telah memasuki fase baru dimana semua negara dapat terlibat untuk
berinteraksi dalam bidang ekonomi. Fase ini dapat disebut sebagai globalisasi perekonomian.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan ketika negara-
negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan
batas teritorial negara.

Globalisasi perekonomian, dapat dilihat dari dua sisi yakni sebagai ancaman maupun peluang. Dalam
perjalanannya, apabila bangsa Indonesia tetap berpedoman terhadap konsep ekonomi kerakyatan,
maka globalisasi perekonomian akan menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian rakyat.
Akan tetapi, jika Indonesia terlena maka ancaman terhadap integrasi nasional akan datang.

Adapun ancaman-ancaman integrasi nasional di bidang ekonomi, yaitu:

o Inflansi;

o Pengangguran;

o Infrastruktur, sarana dan prasarana yang tidak memadai;

o Kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat;

o Ketergantungan terhadap produk asing;

o Daya saing yang rendah;

o Kinerja ekonomi yang buruk.


Ancaman Integrasi Nasional yang Bahayakan
Keutuhan Negara
Indonesia berada pada posisi silang, yakni terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia,
serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal tersebut erat kaitannya dengan
perekonomian dalam perdagangan internasional dan menjadikan Indonesia sebagai negara
agraris yang unggul. Selain itu, keanekaragaman suku, agama, dan budaya yang dimiliki
Indonesia juga perlu diantisipasi karena sewaktu-waktu dapat menjadi ancaman terhadap
integrasi nasional.
Menurut UU No. 23 Tahun 2019, ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan keselamatan segenap bangsa. Dengan kata lain, ancaman integrasi nasional adalah segala
bentuk usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang ditujukan
untuk memecah belah persatuan dan kesatuan dalam suatu negara.

1. Perkembangan persenjataan militer dapat menjadi ancaman


terhadap integrasi nasional s

Melansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X, ancaman integrasi


nasional dapat berupa ancaman di bidang militer. Ancaman militer dinilai memiliki
kemampuan membahayakan bagi kedaulatan negara maupun keselamatan segenap bangsa.
Pasalnya, perkembangan persenjataan militer yang terus ditingkatkan di setiap negara dapat
menjadi ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir.
Tujuan dari kekuatan bersenjata ini misalnya ditujukan untuk melakukan agresi/invasi,
pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata,
serta ancaman keamanan laut dan udara. Contoh dari invasi yaitu kembalinya Belanda yang
ingin menjajah Indonesia pada Agresi Militer I dan II. Sementara, aksi teror bersenjata
contohnya peristiwa Bom Bali I dan II, Bom Thamrin, dan Teror Bom Makassar.
Wilayah Indonesia yang sangat luas berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah yang terbukti
dari beberapa pulau di Indonesia yang dicaplok oleh negara lain. Indonesia juga mengalami
sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII,
PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, dan G-30-S/PKI. Selain itu, ancaman
keamanan laut dan udara contohnya penyelundupan narkoba atau senjata, bahan peledak yang
dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian
kekayaan di laut, dan pencemaran lingkungan.

2. Globalisasi termasuk ancaman non-militer yang dinilai


membahayakan negara
Ancaman integrasi nasional juga berupa ancaman di bidang non-militer yang mampu
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini pada hakikatnya menggunakan faktor-faktor non-
militer yang tidak bersifat fisik dan bentuknya pun tidak terlihat.
Salah satu ancaman non-militer adalah dampak negatif globalisasi. Pola hidup konsumtif,
individualistis, gaya hidup kebarat-baratan, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan
tidak mencintai budaya sendiri merupakan beberapa contoh dari dampak negatif globalisasi.
Jika lambat laun Indonesia kehilangan batas pergaulan antarbangsa, baik disadari ataupun
tidak, dampak negatif ini kemudian menjadi ancaman bagi negara.
3. Berbagai ancaman di Indonesia juga dapat dilihat dari bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM 
Selain datang dari ancaman militer dan non-militer, berbagai ancaman bagi Indonesia juga
terlihat dari beberapa aspek penting, seperti IPOLEKSOSBUDHANKAM atau kepanjangan
dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

 Ancaman di bidang ideologi


Melansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X, Indonesia menolak
paham komunis dan zionis, tetapi tidak terbebas begitu saja dari pengaruh paham lain,
misalnya liberalisme. Kehidupan liberal menekankan pada aspek kebebasan individual dan
mampu meyakinkan masyarakat ke arah kemajuan dan kemakmuran. Hal tersebut jika tidak
segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia, bahkan dapat
mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut.

 Ancaman di bidang politik


Di bidang politik, ancaman dapat bersumber dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri
dilakukan oleh suatu negara yang melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Misalnya
intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman politik yang sering
kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Sedangkan ancaman politik
yang bersumber dari dalam negeri contohnya pengerahan massa untuk menumbangkan
pemerintahan yang berkuasa atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah.

 Ancaman di bidang ekonomi


Pengaruh globalisasi menyebabkan perekonomian suatu negara tidak dapat berdiri sendiri
sebab mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal,
barang, dan jasa. Meskipun Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor produk dalam
negeri ke pasar internasional, tetapi peluang produk global yang masuk ke dalam pasar
domestik dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi negara.

 Ancaman di bidang sosial budaya


Ancaman di bidang sosial budaya ditimbulkan oleh faktor internal terkait isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang kemudian dapat menimbulkan
premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, hingga bencana akibat perbuatan manusia.
Sementara itu, faktor eksternal dipicu oleh dampak dari globalisasi, di antaranya gaya hidup
konsumtif dan mengonsumsi produk luar negeri, hedonisme, sikap individualisme yang
menyebabkan memudarnya semangat gotong royong dan solidaritas, serta lunturnya nilai
keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

 Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan


Proses penegakan pertahanan dan keamanan tidak semudah seperti pembicaraan yang bersifat
teoritis. Pasalnya, masih terdapat masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu
wilayah. Oleh sebab itu, penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus terus
ditingkatkan. Sehingga, bangsa Indonesia harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di
bidang pertahanan dan keamanan, baik secara militer maupun non-militer. 

4. Peran serta masyarakat yang perlu dilakukan guna menyukseskan


integrasi nasional. (unsplash.com/Artem Beliaikin)
Menurut KBBI, integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat,
sementara nasional bersifat kebangsaan yang berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri serta
meliputi suatu bangsa. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa integrasi
nasional merupakan usaha untuk mempersatukan perbedaan pada suatu negara guna
menciptakan keharmonisan secara nasional. Tidak hanya mengandalkan pemerintah,
kesadaran berbangsa dan bernegara juga harus tertanam dalam setiap lapisan masyarakat
demi terwujudnya integrasi nasional. Berikut peran serta masyarakat yang perlu dilakukan
untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional, di antaranya:

 Tidak membeda-bedakan keberagaman, misalnya pada suku, budaya, daerah, dan sebagainya
untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai;
 Menjalankan ibadah sesuai keyakinan yang dianut sebagai pengamalan nilai ketuhanan Yang
Maha Esa;
 Menciptakan keamanan negara dengan cara mempertahankan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta atau Sishankamrata;
 Bergotong royong untuk meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
 Melestarikan budaya untuk mencegah punahnya kebudayaan yang telah diwariskan oleh
nenek moyang;
 Selektif terhadap budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia agar
terhindar dari dampak negatif globalisasi;
 Bersedia menjaga keutuhan NKRI sehingga sistem pertahanan dan keamanan semakin kukuh
dan stabil;
 Menjalin hubungan baik dengan sesama masyarakat Indonesia maupun internasional guna
menghindari kericuhan yang mampu mengancam keamanan negara.
Ancaman integrasi nasional dapat berupa ancaman militer, non-militer, ataupun berbagai
bidang yang mengancam persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, kesadaran akan tanggung
jawab pemerintah dan peran masyarakat dalam mewujudkan integrasi nasional sangat
dibutuhkan untuk mengatasi ancaman yang dapat memecah belah keutuhan negara.
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia di
Berbagai Bidang
Integrasi nasional merupakan proses menyesuaikan dan mempersatukan bangsa Indonesia
yang beragam sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional. Mempertahankan
integrasi nasional Indonesia adalah tindakan yang harus dilakukan setiap waktu.

Apalagi negara Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dengan masyarakat yang memiliki
karakteristiknya masing-masing. Selain itu, secara geografis, Indonesia merupakan negara
kepulauan yang diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua
samudera, yakni Samudera Hindia dan Pasifik.

Posisi strategis ini menguntungkan Indonesia, tetapi juga menyimpan tantangan terhadap
integrasi nasional. 

Ancaman di Bidang Ideologi

Dengan adanya berbagai ancaman dari dalam dan luar negeri, nilai-nilai Pancasila sebagai
falsafah negara bisa terkikis, bahkan tergantikan. Berikut adalah beberapa contoh
ancamannya:

Ancaman dari luar negeri:

 Kebudayaan dan paham baru dari luar negeri yang menjamur di Indonesia
 Campur tangan politik pihak-pihak asing di dalam negeri

Ancaman dari dalam negeri:

 Munculnya paham-paham radikal dan ekstrim


 Gerakan separatisme
 Sikap apatis terhadap proses pemerintahan

Ancaman di Bidang Politik

Terdapat berbagai hal yang membahayakan persatuan Indonesia dengan mengatasnamakan


politik. Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri ataupun luar negeri.

Ancaman dari luar negeri misalnya tekanan politik suatu negara terhadap negara lainnya serta
pembentukan suatu kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah di suatu
negara.

Sedangkan ancaman dari dalam negeri misalnya politik uang untuk meraih posisi yang
diinginkan atau untuk menyelesaikan suatu perkara, serta isu SARA (suku, agama, ras, dan
antar golongan) yang menyebabkan permusuhan.

Ancaman di Bidang Ekonomi

Dengan adanya globalisasi perekonomian, proses kegiatan ekonomi di seluruh dunia makin


terintegrasi tanpa terhalang batas-batas negara. Sisi positifnya adalah Indonesia memiliki
kesempatan untuk memasarkan produk dalam negeri ke pasar internasional.
Pada saat yang sama, bisa jadi produk-produk dari luar negeri justru membanjiri Indonesia
dan membuat pengusaha lokal kalah bersaing. Selain itu, penanaman modal oleh pihak-pihak
asing juga bisa saja digunakan untuk mengontrol suatu negara.

Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman terhadap integrasi nasional dalam bidang sosial budaya berasal dari dalam dan luar
negeri. Ancaman dari dalam negeri disebabkan oleh kemiskinan dan ketidakadilan. Hal inilah
yang menjadi pangkal permasalahan seperti separatisme, terorisme, dan bencana.

Sedangkan ancaman dari luar ada kaitannya dengan peran media massa yang menunjukkan
gaya hidup luar negeri yang kemudian dicontoh oleh sebagian orang. Padahal gaya hidup
tersebut mungkin tidak cocok dengan identitas bangsa.

Contohnya adalah gaya hidup konsumtif dan ingin menggunakan barang-barang dari luar
negeri, serta sikap individualisme yang memudarkan semangat gotong royong dan solidaritas
sosial.

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman di bidang pertahanan nasional dapat berupa agresi militer, pelanggaran kedaulatan
wilayah, terorisme, pemberontakan bersenjata, dan spionase.

Beberapa contoh gangguan terhadap keamanan wilayah adalah perompakan, penyelundupan


senjata, serta pencemaran dan pencurian kekayaan laut.

Sedangkan beberapa contoh pemberontakan bersenjata yang mengancam keutuhan Negara


Kesatuan Republik Indonesia diantaranya pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia (DI/TII), Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Permesta, dan
Pemberontakan PKI Madiun.
Macam-Macam Bentuk Ancaman terhadap Integrasi Nasional di
Bidang Pertahanan dan Keamanan

Bola.com, Jakarta - Integrasi nasional adalah penyatuan suatu bangsa sehingga menjadi


satu kesatuan yang utuh. Berintegrasi nasional sama dengan menyatukan bangsa dengan
kesederhanaan.
Menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran sampai
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Adapun kata 'nasional' berarti bangsa.
Integrasi nasional sangat diperlukan bagi Indonesia agar tercipta keselarasan di tengah-tengah
keadaan masyarakat yang berbeda-beda. Selain itu, integrasi nasional diperlukan demi
keutuhan negara dari berbagai ancaman.
Ancaman terhadap integrasi nasional tersebut datang dari berbagai sektor. Satu di antaranya
ancaman terhadap integrasi nasional di bidang pertahanan dan keamanan.
Adapun bentuk ancaman terhadap integrasi nasional di bidang pertahanan dan keamanan
pada umumnya berupa ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman dengan
menggunakan kekuatan bersenjata.
Ancaman tersebut dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Berikut ini rangkuman tentang macam-macam ancaman terhadap integrasi nasional di
bidang pertahanan dan keamanan, seperti dilansir
dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Kamis (18/11/2021).
Bentuk Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
1. Agresi dan Invasi
Suatu negara yang melakukan agresi terhadap negara lain adalah ancaman bagi kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia.
Invasi merupakan bentuk agresi berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer
bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah Indonesia.
2. Pelanggaran wilayah
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan
pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara, dan daratan) Indonesia oleh negara lain.
Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi
terjadinya pelanggaran wilayah.
Bentuk Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
3. Pemberontakan bersenjata
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk
ancaman militer yang dapat merusak kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan.
4. Sabotase dan spionase
Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap
aksi sabotase sehingga harus dilindungi oleh segenap bangsa.
Kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia
pertahanan suatu negara dari negara lain.
Bentuk Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
5. Aksi terror
Aksi terror merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa
dengan cara menebarkan rasa ketakutan yang berlebih hingga menimbulkan korban tanpa
mengenal rasa perikemanusiaan.
6. Ancaman keamanan laut dan udara
Kondisi geografis Indonesia meliputi wilayah perairan dan udara yang bisa dilalui
transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara.
Hal tersebut tentu akan berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan
laut dan udara.
7. Konflik komunal
Konflik komunal adalah gangguan keamanan dalam negeri yang terjadi antarkelompok
masyarakat itu sendiri.
Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) pada hakikatnya adalah bentuk segala
upaya untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara.
Jadi, seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta
seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan mneyeluruh.
Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak segera diatasi bangsa Indonesia. Maka
itu, harus diterapkan startegi yang tepat untuk mengatasinya.
Dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer. Hal tersebut tercantum dalam
UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) sampai (5).
Tantangan dan Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, secara sederhana memadukan masyarakat-
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Jadi, integrasi nasional perlu untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni “…melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”
Ancaman teradap persatuan dan kesatuan bangsa atau integrasi nasional, jelas merupakan
ancaman terhadap cita-cita bangsa Indonesia khususnya untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia.
Tak hanya melalui fisik, ancaman separatisme dengan tujuan disintegrasi bangsa juga
menggunakan media sosial. Bertujuan sebagai propaganda untuk memisahkan diri dari NKRI
juga marak dilakukan.
Aksi separatisme saat ini tidak hanya berupa pemberontakan bersenjata, tetapi sudah
berkembang melalui kampanye internasional dengan memanfaatkan media sosial di dunia
maya.
Tantangan yang dihadapi kedepan akan sangat kompleks, salah satunya adalah semakin
masifnya penggunaan media sosial. Media sosial menjadi medan pertempuran baru oleh
sekelompok masyarakat untuk mencapai tujuannya.
Penyebaran informasi dan berita-berita bohong melalui media sosial dapat menyebabkan
perpecahan yang membahayakan persatuan dan kesatuan, ke-Bhineka Tunggal Ika-an dan
munculnya radikalisme.

Faktor Penyebab Ancaman dan Tantangan Integrasi Nasional


Faktor penyebab ancaman sekaligus menjadi tantangan integrasi nasional diantaranya adalah:
Kurangnya kesadaran penghargaan terhadap kemajemukan masyarakat Indonesia
Menghargai keberagaman suku bangsa merupakan upaya untuk menjaga persatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang
memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan
bahasa lokal 300 macam.
Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga
dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat
Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam integrasi
bangsa.
Kurangnya toleransi
Toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan atas berbagai perilaku, budaya,
agama, dan ras yang ada di dunia ini. Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk
dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia.
Toleransi tumbuh dengan kesadaran bahwa keanekaragaman suku, agama, ras dan bahasa
terjadi karena sejarah dengan semua faktor yang mempengaruhinya, juga dengan kondisi
ruang dan waktunya yang berbeda termasuk prasangka, keinginan dan kepentingannya.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan
dari luar
Dinamika perubahan fenomena global, regional, nasional yang sedemikian cepat dan dinamis
telah menghadirkan berbagai ancaman kontemporer yang bersifat asimetris, proxy dan hibrid
(campuran) serta IT yang lebih sulit untuk diantisipasi.
Ancaman tersebut muncul sebagai akibat dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi Informasi di era Revolusi Industri 4.0.
Indonesia, khususnya di daerah Natuna Kepulauan Riau tepatnya Laut Cina Selatan
berpotensi menjadi tempat konflik baru. Berada di sisi utara pulau Kalimantan, Laut Cina
Selatan menjadi jaringan konflik klaim wilayah kompleks yang saling tumpang tindih antara
Tiongkok, Taiwan, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Brunei.
Potensi konflik, ancaman dan ganguan dari luar negeri ini perlu diwaspadai oleh Indonesia.
Ketimpangan sosial dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan
Ketimpangan sosial adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketidakseimbang di masyarakat
yang mengakibatkan perbedaan yang mencolok terutama berkaitan dengan perbedaan
penghasilan yang sangat tinggi antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah.
Menurut penjelasan di edukasi.kemdikbud.go.id, ketimpangan sosial dapat diartikan oleh
masyarakat sebagai bentuk ketidakadilan dalam status dan kedudukan di masyarakat.
Sehingga ketimpangan kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan gejala yang timbul di
masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan status sosial di antara
masyarakat yang hidup di sebuah lingkungan wilayah tertentu.
Ketimpangan sosial bertolak belakang dengan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan
Sosial bagiSeluruh Rakyat Indonesia.” Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia berarti seluruh
masyarakat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi individu
yang memiliki akses ke faktor-faktor ekonomi dengan prinsip kesetaraan, akses pendidikan
yang memadai, dan terutama penghidupan yang layak bagi masyarakat.
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Beserta
Contoh dan Penjelasannya
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Bentuk ancaman terhadap integrasi nasional bangsa dan negara bisa dibedakan menjadi
beberapa kategori, yakni ancaman militer dan non-militer serta ancaman dalam negeri dan
luar negeri.

Ancaman Militer
Ancaman militer merupakan bentuk ancaman yang menggunakan kekuatan senjata dan
pasukan militer yang terorganisasi. Tingkat ancaman militer ini dapat membahayakan
kedaulatan, keutuhan wilayah, bahkan mampu mengancam keselamatan segenap bangsa.

Untuk menghadapi ancaman militer, maka negara harus mempersiapkan sistem pertahanan
dan keamanan yang kuat dan tangguh hingga mampu mencegah terjadinya ancaman militer.
Yang termasuk dalam bentuk ancaman militer terhadap integrasi nasional antara lain adalah :

 Agresi militer
 Pelanggaran wilayah
 Sabotase
 Aksi teror
 Perang saudara
 Spionase dan mata-mata
 Perusakan instalasi militer
 Pemberontakan bersenjata
Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer merupakan bentuk ancaman tanpa melibatkan kekuatan senjata dan
pasukan militer tertentu. Bentuk ancaman ini menyerang nilai dan norma bangsa hingga
berujung pada kerugian negara secara harta atau moril.

Dalam menghadapi ancaman non militer, sistem pertahanan negara menempatkan lembaga
negara di luar pertahanan yang sesuai dengan bentuk ancaman yang dihadapi. Yang termasuk
dalam bentuk ancaman non-militer terhadap integrasi nasional antara lain adalah :

 Penyalahgunaan narkoba
 Korupsi
 Perusakan lingkungan
 Penjualan aset bangsa ke pihak asing
 Rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa
 Masuknya budaya asing yang tidak sesuai
Ancaman Dalam Negeri
Ancaman dalam negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya bersumber dari pihak internal
atau dari dalam negeri. Bentuk ancaman ini harus diwaspadai karena bisa muncul kapan saja
tanpa ada tanda-tanda, bisa dalam skala kecil seperti konflik masyarakat biasa, atau dalam
skala besar seperti separatisme kelompok bersenjata.
Yang termasuk dalam bentuk ancaman dalam negeri terhadap integrasi nasional antara lain
adalah :

 Kerusuhan masyarakat
 Pemberontakan
 Tindakan separatisme
 Konflik antar suku
 Kekacauan politik
 Keinginan untuk mengubah ideologi negara
Ancaman Luar Negeri
Ancaman luar negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya bersumber dari pihak eksternal
atau dari luar negeri. Bentuk ancaman luar negeri harus diwaspadai oleh militer dan satuan
keamanan lainnya, bentuknya bisa berupa serangan militer seperti invasi dan agresi, atau non-
militer seperti penyelundupan barang ilegal.

Yang termasuk dalam bentuk ancaman luar negeri terhadap integrasi nasional antara lain
adalah :

 Invasi ke wilayah negara


 Penguasaan wilayah negara
 Serangan agresi militer dari asing
 Pencurian kekayaan alam
 Penyelundupan barang ilegal dari asing
Nah itulah bentuk-bentuk ancaman terhadap integrasi nasional beserta contoh dan
penjelasannya. Tentu kita harus mampu memperkuat integrasi nasional dengan memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa demi terwujudnya bangsa dan negara yang aman, tentram, dan
berdaulat.
Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mencari tahu atau menelaah ada
ancaman-ancaman apa saja yang menyelubungi negeri. Kita dapat memulainya dari
mengetahui keadaan dan kondisi Indonesia sendiri.
Jika kita perhatikan, Indonesia berada di tengah-tengah dunia, dilewati garis khatulistiwa,
diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yakni
Samudera Hindia dan Pasifik.
Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek geografis atau kewilayahan saja,
melainkan meliputi pula aspek-aspek kehidupan sosial pula, antara lain sebagai berikut.
1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di belahan utara dan daerah
berpenduduk jarang di belahan selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme dan liberalisme.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara)
dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi
kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat
individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di
selatan.
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan kontinental di
utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan, dan timur.
Posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional
bangsa Indonesia. Potensial karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa
serta memperkukuh Indonesia sebagai penunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian
dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga membuat Indonesia sebagai negara yang tidak
terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Apa yang sebenarnya menjadi ancaman bagi integrasi nasional? Menurut Tim Kemdikbud
(2017, hlm. 147-158) ancaman terhadap integrasi nasional dapat datang dari luar maupun dari
dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi seperti: bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM).
Berikut adalah uraian dari masing-masing potensi ancaman.
Ancaman di Bidang Ideologi
Contoh ancaman di bidang ideologi misalnya adalah adanya paham lain yang kurang hingga
berlawanan dengan ideologi bangsa seperti paham komunisme. Komunisme adalah paham
yang telah membuat banyak warga sengsara karena biasa diiringi oleh kepemimpinan tirani
yang tidak mengikutsertakan rakyatnya dalam menata negara.
Ancaman di bidang ideologi tidak hanya berasal komunisme. Bangsa Indonesia belum
sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh ideologi liberalisme.
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan individual.
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Meskipun begitu kita harus tetap
selektif untuk hanya menerapkan sisi positifnya saja dan meninggalkan pengaruh negatifnya
seperti gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dsb.
Ancaman di Bidang Politik
Contoh ancaman di bidang politik dapat dilakukan oleh negara lain dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia seperti Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh
pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman di bidang politik lainnya meliputi:
1. Penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah
yang berkuasa;
2. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah;
3. Ancaman separatisme (pemecahbelahan negara) dalam bentuk ancaman politik yang dapat
menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata.
Ancaman di Bidang Ekonomi
Saat ini ekonomi suatu negara terbukti tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan
bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Tentunya hal tersebut adalah realitas yang tidak dapat
kita hindari dan menghadirkan secara nyata contoh ancaman di bidang ekonomi sebagai
berikut.
1. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring dan dapat mengakibatkan
semakin terdesaknya produk lokal terutama yang sifatnya tradisional, karena kalah bersaing
dengan produk luar negeri.
2. Cepat atau lambat perekonomian negara kita dapat dikuasai oleh pihak asing, sehingga dapat
membuat mereka memiliki pengaruh besar dan mampu mendikte bangsa dan pemerintah.
(penjajahan secara ekonomi oleh negara investor).
3. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas yang
tidak sehat, seperti ada yang memonopoli pasar.
4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin
sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin
ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan.
5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil.
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan
ancaman dari luar. Berikut adalah uraian dari masing-masing sumber ancaman.
Ancaman Sosial Budaya dari Dalam
Kebanyakan ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Contoh ancaman di bidang sosial budaya dari dalam
negeri meliputi:
1. separatisme,
2. terorisme,
3. kekerasan, dan
4. bencana akibat perbuatan manusia.
Ancaman Sosial Budaya dari Luar
Sementara itu contoh ancaman di bidang sosial budaya dari luar yang muncul sebagai
pengaruh negatif globalisasi, adalah sebagai berikut.
1. Menyebarnya gaya hidup konsumtif yang selalu ingin mengonsumsi barang-barang dari luar
negeri.
2. Munculnya sifat hedonisme yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup
tertinggi dan membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kemewahan yang tidak
dimampuinya.
3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memunculkan pandangan bahwa orang lain tidak ada atau tidak bermakna.
4. Munculnya gejala kebarat-baratan (westernisasi) yang bergaya budaya barat tanpa seleksi
seperti meniru model pakaian dan gaya pergaulan yang sebetulnya tidak sesuai dengan nilai
dan norma tanah air.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan
sosial.
6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi
yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa.
Contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan (ancaman militer) dapat berupa:
1. agresi/invasi,
2. pelanggaran wilayah,
3. pemberontakan bersenjata,
4. sabotase,
5. spionase,
6. aksi teror bersenjata,
7. ancaman keamanan laut dan udara.

Anda mungkin juga menyukai