Anda di halaman 1dari 5

TENIS MEJA

A.        Permainan Tenis Meja


            Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak
terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup
besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk
diikuti. Simpson, (2012:5) menyatakan bahwa : “tenis meja bisa di jadikan sebagai olahraga
rekreasi dan bisa juga sebagai olahraga prestasi”. Hal ini mempunyai arti bahwa jika sebagai
olahraga rekreasi tenis meja hanya sekedar pengisi waktu liburan senggang dikala berada di
tempat kerja, waktu liburan, musim hujan dan sebagainya. Sedangkan sebagai olahraga prestasi,
mempunyai arti bahwa kita harus berlatih mempelajari dan memahami berbagai jenis pukulan
dasar dan menguasai berbagai macam tipe permainan.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014) dalam buku ajar sekolah
menengah kelas VII yang menyatakan bahwa, “Tenis meja adalah suatu permainan yang
mengunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net
) yang mengunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya mengunakan
pemukul atau sering disebut bet”.
Sedangkan menurut (Hodges, 2016:1) menyatakan bahwa, “tenis meja adalah permainan
dimana sebuah bola kecil yang dipukul bolak-balik hingga seseorang melakukan kesalahan”.
            Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa permainan tenis meja
adalah suatu olahraga yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasang (untuk
ganda) pemain yang berlawanan, menggunakan meja untuk memantulkan bola yang dipukul
dengan bet dan diawali dengan servis dan harus mampu menyeberangkan bola serta
mengembalikan bola ke daerah lawan setelah bola itu memantul di daerah permainan sendiri.
Angka diperoleh jika bola tidak dapat dikembalikan, atau bola yang dipukul lawan tidak jatuh di
meja kita.
a.         Alat Dan Perlengkapan Tenis Meja
            Dalam permainan tenis meja, alat dan fasilitas yang harus tersedia adalah meja, net, bola
dan bet.

1)      Meja

Gambar 2.1. Meja Tenis Meja

Permukaan meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 274 cm, lebar 152,2
cm dan tingginya 76 cm. Meja terbuat dari bahan apapun juga dan dapat memantulkan bola
secara merata dan baik.
            Permukaan atas dinamakan "bidang permainan", harus berwarna pudar dan sangat gelap,
sebaiknya hijau tua kehitam-hitaman, ditambah garis putih selebar 2 cm sepanjang tiap sisi meja.
Garis-garis pada sisi yang panjangnya 152,5 cm dinamakan "garis ujung", sedangkan garis-garis
pada sisi yang panjangnya 274 cm dinamakan "garis tepi".
2)      Net
            Rangkaian net terdiri dari jaring (net), gantungan jaring, dua buah penjepit dengan batang
di setiap ujungnya yang dilekatkan tegak-lurus bersama penyangga setinggi 15,25 cm, batas
ukuran tiang luar penyangga berjarak 15,25cm dari luar garis-tepi.  

Gambar 2.2. Net Tenis Meja

3)   Bola
Bola harus berbentuk bulat-berongga (spherical), dengan diameter 40 mm, berat 2,7
gram, terbuat dari bahan celluloid, berwarna putih atau orange, dan kasat/tidak licin mengkilap.

Gambar 2.3. Bola pingpong

4)      Bet
a.       Bet boleh sembarang ukuran, bentuk atau berat tetapi permukaannya harus datar  dan kaku.
b.      85 % terbuat dari kayu alam dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber
carbon, fiber glass atau bahan kertas yang dipadatkan.
c.       Lapisan karet biasa tebal maksimal 2 mm (bet busa karet biasa), lapisan karet bintik maksimal 4
mm ( bet busa karet bintik).

Gambar 2.4. Bet

B.  Gerak Dasar Permainan Tenis Meja


1.    Pegangan Bet
Kualitas permainan tenis meja dipengaruhi oleh teknik memegang bet. Oleh karena itu,
setiap pemain tenis meja harus menguasai teknik dasar memegang bet. Adapun macam-macam
teknik memegang bet menurut Sutarmin, (2010:15) adalah sebagai berikut.
a)      Shakehands grip, Teknik ini seperti orang melakukan jabat tangan.
b)      Penhold grip, atau pegangan seperti memegang pena.
c)      Seemiler Grip , variasi dari shakehand grip.

Gambar. 2.5 Pegangan Bet


2.         Jenis-jenis pukulan (stroke)
Terdapat beberapa gerak pukulan dasar dalam permainan tenis meja, yaitu “push, drive,
block, chop, dan service” (Sutarmin, 2007: 27).
1)   Push merupakan teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet membuka.
Pukulan ini biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop lawan.
2)   Drive merupakan teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke
atas dan sikap bet tertutup. Pukulan ini dapat digunakan sebagai pukulan serangan.
3)   Block merupakan teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung
bola dengan sikap bet tertutup. Pukulan ini digunakan untuk mengembalikan bola drive atau
bola dengan putaran atas (up spin).
4)   Chop merupakan teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan
kapak atau disebut dengan gerakan membacok. Pukulan ini dgunakan untuk mengembalikan
pukulan bola yang bermacam-macam.
5)   Service merupakan teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan
dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut ke meja, kemudian dipukul dan bola
harus melewati atas net dan memantul di meja lawan.
C.        Pukulan Forehand Drive
a.         Pengertian Pukulan Forehand Drive
Dalam tenis meja ada dua gerak dasar memukul dengan cara Forehand dan Backhand.
Keduanya merupakan suatu teknik dasar yang sangat penting yang harus dikuasai oleh setiap 
pemain. Forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan bet yang gerakan ke arah kanan siku
untuk pemain yang menggunakan tangan kanan, dan ke kiri untuk pemain yang menggunakan
tangan kiri”. Sedangkan Pukulan backhand adalah dimana pada waktu memukul bola, posisi
telapak tangan yang memegang bet menghadap ke belakang, atau posisi punggung tangan yang
memegang bet menghadap ke depan. Sebagaimana telah kita ketahui
bahwa Forehand dan Backhand lah yang merupakan tulang punggung dari permainan kita.
Mengenal tenis meja tentunya harus juga mengenal jenis pukulannya seperti yang
dibahas sebelumnya tentang jenis-jenis pukulan. Salah satu jenis pukulan dan yang
menjadi fokus penelitian saya adalah forehand drive. Kertamanah (2003: 27) berpendapat
bahwa, “drive merupakan pukulan yang paling kecil tenaga gesekannya”. Pukulan drive sering
disebut lift. Pukulan ini merupakan dasar dari berbagai jenis pukulan serangan, oleh karena itu
pukulan drive disebut sebagai induk teknik dari pukulan serangan.
Drive merupakan salah satu teknik pukulan yang sangat signifikan untuk menghadapi
permainan defensive. Pukulan drive ini memiliki beberapa keistimewaan. Keistimewaan dari
pukulan drive antara lain sebagai berikut: (Kertamanah, 2003:27)
1.    Tinggi atau rendah bola di atas ketinggian garis net mudah dikuasai.
2.    Cepat atau lambat laju bola tidak susah dikendalikan.
3.    Bola bersifat membawa sedikit perputaran.
4.    Bola drive tidak mengandung tenaga yang keras.
5.    Pukulan drive dapat dilakukan disetiap posisi titik bola di atas meja tanpa mengalami adanya
kesulitan terhadap bola berat (bola-bola yang bersifat membawa putaran), ringan, cepat,
lambat, tinggi maupun rendah, serta terhadap berbagai jenis putaran pukulan.

Simpson (2012: 30) berpendapat bahwa, “drive adalah stroke yang keras disertai


gerakan tangan yang bebas sehingga bola akan melaju dengan kecepatan tinggi”.
Pukulan drive dapat dilakukan secara forehand dan backhand yang digunakan untuk mengontrol
bola dan menyerang lawan.
Sedangkan menurut Muhajir (2017:139) “Drive adalah pukulan yang dilakukan dengan
gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. Besarnya sudut yang diakibatkan
oleh gerakan kemiringan bet bervariasi sesuai dengan arah jatuhnya bola,putaran bola yang
datang dari lawan dan tujuan pemukul itu sendiri”. Drive dapat digunakan sebagai pukulan
serangan atau dapat juga kita kontrol sesuai dengan keinginan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pukulan forehand drive adalah
pukulan pukulan yang dilakukan pada sisi kanan dimana sikap bet tertutup  dimulai dari gerakan
bet dari bawah serong ke atas.
b.         Cara Melakukan Pukulan Forehand Drive
          Cara pukulan drive menurut Sutarmin (2007:27) adalah:

 Cara melakukannya:
1. Bola yang datang dari arah lawan diterima dengan gerakan bet dipukulkan pada bola, posisi
bet dalamdenga gerakan dari bawah ke atas, posisi bet dalam keadaan tertutup.
2. Pukulan drive dapat dilakukan untuk menyerang lawan dan mengontrol bola.
3. Pukulan drive dapat dilakukan secara Forehand dan backhand.

Sedangkan Andi Masjaya, (2011:36-37) mengungkapkan bahwa tahap-tahap dalam


pukulan forehand drive sebagai berikut:
a.       Tahap persiapan
1)      Berdiri menghadap meja, kaki kanan sedikit ditarik ke belakang.
2)      Tangan siap memegang bet dengan pukulan forehand.
3)      Bet sedikit terbuka untuk menghadapi backspin, sedikit ditutup atau tegak lurus untuk
menghadapi topspin.
4)      Pergelangan tangan lemas dan sedikit dimiringkan ke bawah.
5)      Bergerak untuk mengatur posisi, kaki kanan sedikit ke belakang untuk melakukan
forehand.
b.      Tahap pelaksanaan
1)      Putar tubuh ke belakang dengan bertumpu pada pinggang dan pinggul.
2)      Putar tangan ke belakang dengan bertumpu pada siku.
3)      Berat badan dipindahkan ke kaki kanan
4)      Untuk menghadapi backspin, bet harus digerakkan sedikit lebih rendah.
c.       Tahap perkenaan
1)      Berat badan dipindahkan ke kaki kiri.
2)      Tubuh diputar ke depan bertumpu pada pinggang dan pinggul.
3)      Tangan diputar ke depan dengan bertumpu pada siku.
4)      Kontak dilakukan di depan sisi kanan tubuh.
d.      Tahap akhir
1)      Bet bergerak ke depan dan sedikit dinaikkan ke atas
2)      Kembali ke posisi siap
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pukulan forehand drive merupakan
pukulan yang dilakukan dengan telapak tangan menghadap ke depan. Dalam permainan tenis
meja pukulan forehand merupakan pukulan yang sangat diandalkan dalam melakukan serangan
dan sangat sering digunakan. Dalam permainan tenis meja sangat butuh yang mana kecepatan
reaksi itu karena terkadang bola datang sangat cepat kadang juga pelan. Seperti juga
diungkapkan (Raab, Masters, & Maxwell, 2005)
“Deciding what movement to perform and how to execute it are important components of elite
performance in sport. In table tennis and other fast ball games the brevity of the response
window, dictated by the speed of the ball, forces performers to use advanced cues to decide what
response is required and how that movement should be carried out”.  (Memutuskan gerakan apa
yang harus dilakukan dan cara melaksanakannya adalah komponen penting kinerja elit dalam
olahraga. Dalam tenis meja dan permainan bola cepat lainnya, singkatnya dari jendela respon,
didikte oleh kecepatan bola, memaksa pemain untuk digunakan isyarat lanjutan untuk
memutuskan respons apa yang diperlukan dan bagaimana gerakan itu seharusnya dilakukan).

Gambar 2.6. Posisi awal dalam melakukan pukulan forehand drive

Anda mungkin juga menyukai