KELAS : IX-G
TUGAS : PKN
BELA NEGARA
I. Pengertian
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaan pada tanah air, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 demi
kelangsungan dan kejayaan Bangsa dan Negara.
Pasal 27 ayat (3) UUN 1945 menyatakan bahwa usaha bela Negara
merupakan hak dan kewajiban warga Negara artinya bahwa setiap warga
Negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan Negara
melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR/DPD/DPRD).
Esensi bela Negara adalah bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi
bangsa dan Negara.
III. Pola Pikir menuju semangat Bela Negara
1. Semangt bela Negara akan terwujud bila rasa cinta tanah air telah dijiwai
oleh seluruh warga Negara.
2. Rasa cinta tanah air akan terwujud bila semangat persatuan dan kesatuan
bangsa telah tertananam diseluruh lapisan masyarakat.
3. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud diseluruh lapisan
masyarakat bila sikap untuk saling hormat-menghormati (sesuai adat,
budaya, dan ajaran agama) dapat terpelihara dalam kehidupan masyarakat,
kehidupan berbangsa dan kehidupan bernegara.Idealnya adalah bila
semangat persatuan dan kesatuan bangsa telah terwujud, rasa cinta tanah air
pun akan tertanam dalam jiwa seluruh warga Negara, sehingga tuntutan dan
kewajiban untuk bela Negara akan terwujud pula.
1. lingkungan Pemukiman.
2. Lingkungan Pendidikan.
3. Media Massa .
Terwujudnya media massa yang dapat membantu membentuk opini masyarakat
dalam rangka menanamkan jiwa atau semangat bela negara.
4. Komitmen Pemerintah.
Adanya program – program pemerintah yang diterapkan oleh instansi yang
berwenang secara konsisten dan bertanggung jawab serta adanya peraturan yang
dapat mengeliminir pemanfaatan generasi muda secara sempit.
5. Lingkungan Pekerjaan.
Terciptanya kondisi di lingkungan pekerjaan yang dapat menumbuhkan semangat
wawasan kebangsaan.
1. Sosialisasi
2. Dialog
Yaitu diskusi dari pihak-pihak yang terkait guna mencari solusi secara damai,
penuh kebudayaan, saling memahami dan penuh rasa kekeluargaan.
3. Tatap Muka
Yaitu pertemuan langsung secara berhadapan untuk saling memberi informasi atau
menjelaskan sesuatu masalah berkaitan dengan peningkatan kesadaran masyarakat
berbangsa dan bernegara.
4. Ceramah
Yaitu pertemuan dalam rangka menjelaskan sesuatu topik yang ingin didalami
terutama yang erat kaitannya dengan peningkatan kesadaran masyarakat berbangsa
dan bernegara.
5. Persuasif