Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Rafael Saputera Welem

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044299314

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : Kabupaten Manggarai

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Indonesia perlu memiliki Ketahanan Nasional yang tangguh di dalam mempertahankan
eksistensinya di tengah perkembangan zaman yang terus berubah. Ketahanan Nasional
tersebut dibangun berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi nasional, yang
merupakan kesepakatan dari para pendiri negara Indonesia, 75 tahun silam. Seiring dengan
berjalannya waktu, eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa menghadapi tantangan yang
beragam. Ancaman ini bukan hanya berasal dari ideologi lain, tetapi juga dari berbagai sikap
bangsa Indonesia, antara lain radikalisme, pragmatisme, dan hedonisme. Oleh karena
kecenderungan sikap-sikap inilah kemudian muncul pendapat bahwa eksistensi Pancasila
semakin lemah di masyarakat. Hal ini tentu menjadi perhatian seluruh warga negara Indonesia
mengingat lemahnya eksistensi Pancasila berarti lemahnya eksistensi negara Indonesia.
Berdasarkan ilustrasi di atas, jawablah pertanyaan berikut:
a. Apakah Anda sepakat dengan pendapat bahwa Pancasila pada saat ini memang berada
dalam posisi lemah? Kemukakan jawaban Anda dengan argumen yang memadai!
Saya sepakat bahwa pancasila semakin melemah, hal tersebut tercermin dalam sikap
generasi muda yang semakin meluntur dari adat istiadat dan nilai pancasila. Dengan
masuknya budaya asing ke Indonesia masyarakat jaman sekarang terlebih khusus kaum
muda sudah mulai menyepelekan nilai-nilai Pancasila.
b. Menurut pendapat Anda, apa saja faktor yang menyebabkan lemahnya eksistensi nilai-
nilai Pancasila di Indonesia? Kemukakan jawaban Anda dengan argumen yang memadai!
Faktor yang dapat menyebabkan lunturnya nilai pancasila adalah globalisasi. Karena
globalisasi membawa pandangan yang lebih bebas dan melunturkan nilai luhur pancasila.
Lalu faktor yang lainnya seperti Kurangnya pengawasan dalam penggunaan teknologi,
tingkat kesadaran masyarakat masih kurang. Eksistensi Pancasila akan lemah ketika
masyarakat Indonesia tidak menerapkan apa yang diatur oleh Pancasila. Banyaknya berita
yang tidak jelas dalam hal ini berita hoax.
2. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan atau kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan, ancaman, dan gangguan baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Tantangan adalah usaha yang bersifat menggugah
kemampuan. Ancaman adalah usaha untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan atau
keadaan secara konsepsional dari sudut criminal maupun politis. Hambatan adalah suatu
kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari
dalam sendiri. Apabila hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai kategori
gangguan. Ketahanan Nasional ini adalah kondisi yang harus diwujudkan di dalam semua
bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk salah satunya adalah bidang ekonomi.
Berdasarkan pengertian tersebut, berikanlah masing-masing 1 (satu) contoh yang termasuk di
dalam tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dalam perwujudan Ketahanan Nasional
di bidang ekonomi!
Wujud ketahanan nasional di bidang ekonomi adalah kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
1. Adanya ancaman dari negara lain.
2. Kondisi ekonomi yang tidak kondusif.
3. Kurangnya peran aktif masyarakat.
4. Adanya pemberontakan.
3. Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Kegiatan-kegiatan
pemerintahan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi dijalankan di negara ini
secara rutin. Pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota legislatif, pemilihan
gubernur, bupati, dan bahkan kepala desa dijalankan berdasarkan semangat demokrasi.
Berjalannya prinsip-prinsip demokrasi di dalam kegiatan pemerintahan sehari-hari ini
merupakan salah satu wujud Ketahanan Nasional Indonesia dalam bidang politik. Namun
demikian, ada persoalan besar yang ada di dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yaitu
rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di dalam kegiatan politik. Masyarakat cenderung
skeptis terhadap politik sehingga proses regenerasi politik tidak berjalan seperti yang
diharapkan. Kondisi ini merupakan ancaman bagi stabilitas politik yang bisa berdampak
buruk pada kondisi Ketahanan Nasional Indonesia. Berdasarkan ilustrasi tersebut, jawablah
pertanyaan berikut:
a. Sebutkan setidaknya dua faktor penyebab rendahnya tingkat partisipasi publik dalam
politik tersebut.
1) Faktor psikologis, seperti adanya kejenuhan dalam diri masyarakat yang merasa
bahwa proses demokrasi per 5 tahun sekali tersebut tak menjadikan kehidupan rakyat
berubah. Akhirnya muncul sikap apatis, tidak ingin berpartisipasi atau sikap yang
pasif atas kehidupan politik dan perasaan bahwa presiden dan pemimpin bangsa
lainnya bukan lagi faktor penting yang menentukan kesejahteraan hidup.
2) Faktor sosiologi (mencakup pendidikan, ekonomi, budaya dan lain-lain), seperti
masyarakat kurang memahami perkembangan dan dinamika politik, masyarakat yak
memahami dengan baik pentingnya penggunaan hak pilih, kurangnya sosialisasi
pemerintah, rendahnya pengetahuan kebangsaan (yang juga berpengaruh pada
nasionalisme), masyarakat kurang mengenal kandidat yang akan dipilih dan lain-lain.
b. Sebutkan dua upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya partisipasi
publik dalam politik tersebut sehingga kondisi Ketahanan Nasional Indonesia dalam
bidang politik bisa semakin kuat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dalam partisipasi politik:
1) Melakukan kegiatan demokrasi untuk saling berpendapat meskipun kecil-kecilan
untuk membahas pertahan negara dengan hal-hal yang meskipun kecil.
2) Melakukan rutinitas kegiatan musyawarah mufakat.
4. Setiap warga negara memiliki kewajiban di dalam usaha-usaha pembelaan negara. Tidak
hanya pada masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan semata, usaha-
usaha pembelaan negara juga harus dilakukan dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan
upaya mengisi kemerdekaan. Sayangnya, kewajiban untuk ikut serta di dalam usaha-usaha
pembelaan negara ini tidak selalu bias diterima dan disadari oleh setiap warga negara.
Akibatnya, panggilan untuk melakukan usaha bela negara seakan tidak disambut dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab. Salah satu contohnya adalah ketika wacana bela negara
bagi setiap warga negara kembali dimunculkan oleh pemerintah beberapa tahun lalu. Wacana
tersebut ternyata tidak menjadi kebijakan yang populer sehingga kelanjutan dari kebijakan
tersebut kini tidak lagi terdengar. Tidak sedikit pula yang justru mengkritik kebijakan
tersebut. Kondisi ini disadari atau tidak adalah satu persoalan yang perlu diatasi di dalam
mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang pertahanan dan keamanan. Berdasarkan ilustrasi
di atas, jawablah pertanyaan berikut:
a. Sebutkan setidaknya dua faktor yang menjadi penyebab kurangnya kesadaran masyarakat
di dalam usaha pembelaan negara seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi di atas?
1) Faktor Persatuan
2) Faktor Kemanusiaan
b. Kemukakan satu solusi yang dapat Anda berikan agar usaha bela negara sebagai
perwujudan Ketahanan Nasional dalam bidang pertahanan dan keamanan tersebut dapat
dipahami dan dilakukan oleh masyarakat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab?
1) Dalam upaya menyebarkan nilai-nilai bela negara di seluruh Indonesia. Terbangunnya
infrastruktur PKBN yang saling mendukung dan saling melengkapi diantara kementerian,
lembaga pemerintah, pemerintah daerah, TNI dan komponen bangsa lainnya secara
berkesinambungan.
2) Terwujudnya penyelenggaraan PKBN yang berskala Nasional dan terbentuk dan
terbinanya kader bela negara di wilayah perbatasan dan daerah rawan konflik.
5. Dewasa ini kita mengenal sebutan generasi milenial, yaitu generasi yang terlahir tahun 2000-
an ke atas dan telah ’akrab’ dengan teknologi komputer dan internet sejak usia dini. Dilihat
dari potensinya generasi ini memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mengoptimalkan
kreativitas dan kemampuannya di dalam memanfaatkan teknologi informasi. Beberapa studi
juga mengatakan bahwa dari segi karakteristik dan kepribadian, generasi ini memiliki
karakter yang khas. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri di dalam usaha pembinaan
Ketahanan Nasional. Dilihat dari segi usianya, generasi milenial adalah generasi yang sudah
jauh dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945. Konsekuensinya, secara psikologis
suasana kebatinan dari perjuangan kemerdekaan mungkin tidak lagi sama dengan
generasigenerasi sebelumnya. Oleh karenanya, pembinaan Ketahanan Nasional di kalangan
generasi milenial ini memerlukan strategi khusus agar berbagai macam karakteristik dan
potensi yang ada pada generasi milenial bangsa ini dapat diarahkan pada pembinaan
Ketahanan Nasional yang kuat. Berdasarkan latar belakang tersebut, kemukakan pendapat
Anda tentang satu strategi yang tepat bagi upaya pembinaan Ketahanan Nasional di kalangan
generasi milenial Indonesia ini!

Dalam upaya atau strategi meningkatkan ketahanan nasional dapat dilakukan di mulai
dari lingkungan diri sendiri seperti dengan rajin belajar, tidak menyebarkan berita hoax dan
ujaran kebencian, tidak melanggar hukum, tidak mencontek, saling bertoleransi.
Cara memperkuat ketahanan nasional indonesia di era globalisasi adalah selektif
dalam membaca atau menerima berita dan tidak terlalu terpengaruh dengan berita disosmed,
bisa menyaring budaya yang masuk, mencitai dan membeli produk Indonesia, menjaga
ketertiban dan keamanan dimanapun berada, tidak membeda-bedakan etnis, ras, suku, dan
budaya, menjaga dan mencitai alam., menjaga kesehatan baik diri sendiri maupun orang lain,
bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial.

Anda mungkin juga menyukai