Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Nama : Adila Surya Admafrida


Program Studi : Manajemen
Kelas : Regular Sore
NIM : 2301111
Mata Kuliah : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu : Ratna Suryani, S.Psi., M.Si., M.M

1. Berikanlah satu contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui Pendidikan


Kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEKS, tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan global saat ini?
 Pendidikan kewarganegaraan adalah program Pendidikan yang berintikan demokrasi
politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh
positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orangtua. Kesemuanya itu diproses
guna melatih para siswa untuk berpikir kritis,analitis, bersikap dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyisakan beberapa
persoalan yang perlu perhatian. Tidak dipungkiri masyarakat modern telah berhasil
mengembangkan ilmu pengetahun dan teknologi untuk menjadi alternatif
penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari (Iptek sebagai produkbudaya), namun
pada kondisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi canggih tersebut kurang mampu
menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia (Ipteksebagai factor conditioning),
(Abdul Munir Mulkhan, dkk, 1998:29). Orang tua, guru, dan beberapa pihak yang
berkecimpung dalam bidang pendidikan, agama dan social banyak mengeluhkan
terhadap perilaku sebagian pelajar yang berperilaku di luar batas kesopanan dan
kesusilaan, semisal: mabuk-mabukan, tawuran, penyalahgunaan obat terlarang,
pergaulandan seks bebas, bergaya hidup hedonis dan hippies di Barat, dan sebagainya.
Dengan begitu, bukanlah tanpa bukti untuk mengatakan bahwa kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga memiliki konsekuensi logis terciptanya kondisi yang
mencerminkan kemerosotan akhlak. Perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, Ekonomi dan Sosial) membawa banyak perubahan dan tantangan baru
bagi masyarakat dan negara.Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu
mempersiapkan warga negara untuk menghadapi perubahan dan tantangan tersebut
dengan memahami dan memperjuangkan nilai-nilai yang positif.
Berikut adalah beberapa masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan:
1. Intoleransi dan diskriminasi: Salah satu masalah yang sering muncul adalah
intoleransi dan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu, seperti
kelompok minoritas etnis, agama, dan orientasi seksual. Pendidikan
kewarganegaraan dapat membantu membentuk warga negara yang toleran dan
menghormati perbedaan.
2. Korupsi: Korupsi merupakan masalah serius yang mempengaruhi kemajuan suatu
negara. Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu membentuk warga negara
yang memahami pentingnya integritas dan tidak terlibat dalam praktik korupsi.

2. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang
telah disenangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil
berdiri (standing party).
 Tidak Boleh, Karena Setiap Budaya memiliki Hak ciptanya sendiri, begitu juga Setiap
Negara memiliki Budaya Sendiri dengan ciri khasnya masing - masing.
Kebudayaan adalah suatu cara hidup dan kebiasaan yang berkembang dan dimiliki
oleh suatu masyarakat serta diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman yang sangat tinggi.
Keberagaman tersebut dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan. Contoh
keberagaman tersebut antara lain kebudayaan, suku bangsa, dan lain sebagainya.
Dengan adanya keberagaman tersebut, kita harus mengembangkan sikap toleransi.
Hal ini dikarenakan setiap budaya yang ada memiliki hak ciptanya sendiri maka
bangsa Indonesia tidak boleh mengklaim budaya standing party sebagai budaya dari
Indonesia.

3. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak
diklaim oleh negara lain?
 1. Melestarikan Budaya
2. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
3. Meningkatkan Perlindungan Hukum
4. Menjaga Diplomasi Budaya
5. Pendidikan

4. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan. Apa
sajakah kelima strategi tersebut?
 1. Adanya ancaman dari luar
2. Gaya politik kepemimpinan
3. Kekuatan lembaga–lembaga politik
4. Ideologi Nasional
5. Kesempatan pembangunan ekonomi
5. Berikanlah satu contoh kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa ini baik dari
media massa maupun media online. Selanjutnya analisislah berita tersebut
berdasarkan aspek-aspek: (a) Judul Berita dan Sumbernya; (b) Isi Pokok Berita; (c) Faktor
penyebab disintegrasi.
 (a). Judul Berita : "Konflik Sosial di Papua: Masyarakat Sipil Minta Pemerintah
Bertindak" (Sumber: Kompas.com)
(b). Isi Pokok Berita : Berita ini menggambarkan konflik sosial yang terjadi di Papua,
di mana masyarakat sipil meminta pemerintah untuk mengambil tindakan. Konflik
ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok separatis Papua dan aparat
keamanan. Masyarakat sipil mengeluhkan pelanggaran hak asasi manusia,
ketidakadilan, dan ketidakpuasan terhadap pembangunan di daerah tersebut.
(c). Faktor Penyebab Disintegrasi :
1. Ketidakpuasan terhadap Pembangunan: Salah satu faktor penyebab konflik ini
adalah ketidakpuasan masyarakat Papua terhadap pembangunan di daerah
mereka. Ketimpangan pembangunan antara Papua dan wilayah lain di
Indonesia menjadi pemicu ketegangan.
2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Pelanggaran hak asasi manusia yang
dilaporkan di Papua juga menjadi faktor penyebab konflik. Ketidakadilan dan
ketidaktransparanan dalam penegakan hukum dapat memperburuk situasi.

Anda mungkin juga menyukai