Anda di halaman 1dari 38

Tantangan

Bangsa
Indonesia
Nama Anggota :
1.Bagus Suryo Kusumo
2.Dian Tri Handayani
3.Intan Maharani
4.Nuhony Setiarindi
5.Amelinda Widyasari
01 02 03
Tantangan
dalam Politik Tantangan Tantangan
Dalam Arus dalam
Permasalahan
Globalisasi
Kemiskinan
04 05
Tantangan Tantangan
Dalam Permasalah
Otonomi
Korupsi
Daerah

TANTANGAN BANGSA INDONESIA


01

TANTANGAN BANGSA INDONESIA


Setiap negara dan bangsa pastilah mempunyai
permasalahan yang berbeda-beda. Bangsa
Indonesia yang sudah lama menjadi negara
merdeka juga tidak bisa luput dari permasalahan-
permasalahan dan itu harus segera untuk
diselesaikan.

Hal inilah yang menjadi tantangan bagi bangsa


Indonesia. Adanya tantangan ini dapat menggugah
tekad bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah yang dihadapi
sehingga sebetulnya bahwa tantangan itu adalah
sebuah pijakan atau batu loncatan untuk bangsa ini
bekerja lebih giat untuk mengatasi masalah yang
dihadapi tersebut.
Apa tantangan bangsa Indonesia?

Integrasinasional merupakan suatu hal yang mempersatukan segala per


bedaan dalam masyarakat dan menjadikan suatu keseluruhan yang tidak
terpisahkan (menyatukan berbagai kelompok kecil dan menyatukan sebagai
suatu kesatuan bangsa). Proses integrasi bangsa Indonesia yang dimulai
sejak abad ke-16 sampai abad ke-19 dan diteruskan pada abad ke-20 melalui
gerakan kebangsaan sebenarnya tidak berakhir sampai terbentuknya
negara kesatuan RI, 17 Agustus 1945, melainkan terus berlanjut sampai
sekarang. Hal inilah yang menjadi tantangan bangsa Indonesia. Selama
proses tersebut, kedua faktor penguat dan penghambat terus berhadapan.
Faktor penghambat integrasi

1. Primordialisme, yaitu sikap yang lebih

mementingkan kepentingan golongan


berdasarkan identitas daerah, agama, ras,
suku, atau golongannya.
2. Kebodohan dan isolasi atau ketertutupan juga

faktor yang menghambat integrasi.


3. Kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.

4. Gerakan disintegrasi.
Faktor penguat integrasi

1. Adanya rasa cinta pada tanah air


2. Adanya rasa senasib seperjuangan
3. Tekad untuk bersatu mewujudkan sumpah pemuda
4. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol
negara Garuda Pancasila dan semboyan Bhineka
Tunggal Ika
5. Adanya ancaman dari luar
6. Adanya semangat gotong royong, solidaritas, dan
toleransi yang kuat
7. Penggunaan bahasa Indonesia
8. Adanya semangat persatuan dan kesatuan
02

Tantangan dalam
Kehidupan Politik
Pada masa orde baru :
1. Pemerintahan (eksekutif) terlalu otoriter dan superior dibanding dengan

legislatif dan yudikatif.


Pada Masa Reformasi
1. Kebebasan berpendapat yang sering disalahgunakan

2. Lunturnya Nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat

3. Barter politik yang rentan dengan penyelewengan

4. Kabinet yang diisi oleh pejabat yang kompeten

5. Jabatan menteri dipakai untuk menggalang dana bagi partainya

6. Konflik antar-pendukung, politik uang, dan biaya politik bagi calon kepala

daerah (timbulnya korupsi)


03.

Tantangan dalam
Arus Globalisasi
Tantangan mendasar globalisasi yang akan
dihadapi :

Globalisasi dapat
01 menciptakan sikap
individualisme
03 Globalisasi menyebabkan
pandangan kritis terhadap
ideologi negaranya

Globalisasi dapat Globalisasi memunculkan


02 menyebabkan semakin
rendahnya apresiasi para 04 yang namanya diversifikasi
masyarakat
pemuda

Globalisasi menyebabkan
05 keinginan masyarakat
dalam keterbukaan yang
lebih tinggi
Beberapa keuntungan arus globalisasi
yang terjadi di Indonesia:
● Segala aktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien
● Perdagangan dan perindustrian maju pesat
● Tercipta integrasi bangsa, sistem transportasi dan
komunikasi berkembang pesat,
● Adanya alam keterbukaan dan kebebasan sehingga
masing-masing dapat menyuarakan haknya
● Sistem perekonomian yang kuat dapat membawa
kemajuan suatu bangsa
● Munculnya teknologi-teknologi modern yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan dalam kehidupan masyarakat seperti
bidang politik, ekonomi, sosial,budaya, dan pencemaran
lingkungan
kelemahan dari arus globalisasi yang
masuk Indonesia
1. Munculnya homogenisasi akibat
kemajuan teknologi komunikasi
yang bersifat satu arah yang
disebarkan melalui sosial media.
2. Munculnya sikap ketergantungan
negara-negara berkembang pada
negara-negara maju
3. Munculnya keterbukaan dan
integrasi
4. Munculnya budaya konsumtif
5. Munculnya pencemaran lingkungan
Beberapa usaha yang dapat dilakukan rakyat
Indonesia dalam menghadapi globalisasi
tersebut

1. Untuk menghadapi globalisasi ekonomi, dapat dilakukan dengan cara menjalin kerja
sama ekonomi, baik secara bilateral, regional, dan internasional. Sebab dalam era
globalisasi ditandai dengan sistem perdagangan dan pasar bebas sehingga kerja sama
ekonomi harus diikuti oleh setiap negara yang ingin maju dan terlibat dalam tatanan baru
ekonomi dunia.
2. Untuk menghadapi globalisasi politik, dapat dilakukan dengan cara menjalin kerja sama
politik baik secara bilateral, regional, dan internasional seperti OKI, ASEAN, PBB, GNB,
dan organisasi lainnya. Sebab melalui kerja sama politik tersebut, dapat melahirkan
keputusankeputusan politik yang menjadi dasar terwujudnya perjanjian perdagangan
bebas dan pasar bebas.
3. Untuk menghadapi globalisasi budaya, dapat dilakukan dengan menyeleksi pengaruh
budaya luar yang masuk ke Indonesia. Bagi unsur budaya yang sesuai dengan budaya
asli dipakai, sedangkan yang bertentangan dengan budaya asli Indonesia dihilangkan.
Media komunikasi baik itu melalui media massa, televisi, radio, dan media internet
merupakan sarana yang paling mudah dalam menyebarkan perilaku global.
● Kehadiran globalisasi tentunya membawa
pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia, baik positif maupun negatif. Pengaruh
globalisasi menyeluruh di berbagai bidang
kehidupan ekonomi, ideologi, politik, sosial budaya
dan memengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap
bangsa. Dalam hal ini perlu dilakukan langkah-
langkah menyikapi pengaruh globalisasi secara
baik, misalnya seperti berikut.
1. Pengaruh globalisasi (modernisasi) dicegah dan
ditangani secara arif.
2. Memperkuat nilai-nilai luhur bangsa dengan
sosialisasi intens kepada generasi muda.
3. Memperkuat daya saing produk nasional dan SDM.
4. Mengeksplorasi kekayaan SDA dengan
kemampuan sendiri.
04

Tantangan dalam
Permasalahan Kemiskinan
Hal yang perlu ditanyakan

 Mengapa sebagai negara dengan sumber daya


alam yang begitu berlimpah (salah satunya
tambang emas terbesar di dunia), kita tetap
miskin

● Mengapa ketika kita masih


terpuruk dalam kemiskinan,
korupsi terus merajalela sehingga
membuat kita semakin miskin
karena dana pembangunan baik
dari APBN maupun APBD
mengalami kebocoran
● Mengapa sistem perekonomian kita tidak pro
dengan rakyat
● Bagaimana dengan ketentuan Pasal 33 UUD
1945, yang berbunyi Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan (ayat 1). Kemudian cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hidup orang banyak dikuasai negara
(ayat 2). Dan, bumi dan air dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat (ayat 3)
● Negara kita merupakan negara agraris
dan mayoritas penduduk kita adalah
petani. Tetapi setelah lebih dari 70 tahun
merdeka mengapa mereka masih menjadi
miskin
● Kita kaya beraneka tambang, tetapi
mengapa selalu jatuh ke perusahaan
asing
● Dalam sektor perdagangan pemerintah
juga terkesan membela para pemilik
modal
Indonesia yang melimpah dengan sumber daya alam,
hutan, perkebunan, pertanian, kelautan, tambang, dan
sumber daya alam lainnya, tidak bisa dijadikan pijakan
bahwa Indonesia menjadi negara yang kaya, bahkan kita
masih berada di negara berkembang. Masih banyak
rakyat dan masyarakatnya yang berada di garis
kemiskinan
Alternatif kebijakan mengurangi
kemiskinan

● Menciptakan lapangan pekerjaan.


● Memanfaatkan tanah-tanah tidak produktif untuk
dimanfaatkan dalam bidang pertanian maupun
peternakan.
● Perluasan jangkauan kredit mikro dengan bunga
yang ringan dan syarat mudah.
● Peningkatan dan kemudahan pelayanan dalam
bidang kesehatan, pendidikan dan layanan publik
• Pengembangan kemampuan manajemen dan keuangan
serta penguasaan teknologi (berbasis IT), soft skill dan
hard skill dalam bidang yang ditekuni oleh masing-
masing masyarakat.
• Pengembangan struktur ekonomi seperti pasar, koperasi,
dan organisasi ekonomi.
• Membuka jaringan dan data bersama contohnya
bagaimana untuk mengetahui daerah yang surplus
komoditas dan daerah yang kekurangan dan surplus
komoditas untuk menurunkan harga jual produksi
Indonesia.
• Pengembangan wadah dinamika masyarakat (rembuk
kampung, rembuk desa, rembuk kecamatan, dan lain-
lain) yaitu pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal
dengan budaya musyawarah dan gotong royong.
• Dapat disimpulkan bahwa ke depan arah kebijakan
pemerintah untuk lebih memfokuskan pada bidang
yang disesuaikan dengan wilayah dan karakteristik
masing – masing daerah.

Dalam sejarah bangsa Tipe dan sistem pemerintahan


Indonesia yaitu agraris dan maritim, sehingga kita
bisa lebih memfokuskan pada dua sektor ini.
Pengembangan teknologi dan informasi diharapkan
bisa menyokong kemajuan dari bidang maritim dan
agraris atau pertanian di bangsa kita.
Tantangan dalam Otonomi Daerah

05
OTONOMI DAERAH

Hak, kewenangan, dan kewajiban daerah otonom


untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintah dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem NKRI.
Desentralisasi
Di Indonesia menerapkan otonomi daerah dilaksanakan dengan
sistem desentralisasi.
Desentralisasi merupakan pengalihan tanggung jawab,
kewenangan, dan sumber-sumber daya dari pemerintah pusat
ke pemerintah daerah.
Kebijakan ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat
dalam pembangunan, memacu kehidupan lebih demokratis dan
memberikan pelayanan publik yang lebih optimal.
Pada praktiknya tidak setiap
PRAKTIK daerah benar-benar bisa
OTONOMI otonom, dalam arti seluruh
pembiayaan, baik berupa
DAERAH belanja rutin atau belanja
pembangunan dapat
ditanggulangi sendiri. Pada
umumnya keuangan daerah
masih bergantung dari dana
perimbangan yang bersumber
dari APBN pemerintah pusat
sehingga yang disebut
otonomi baru sebatas
pemberian keluwesan
kepada pemerintah daerah
untuk mengatur dan
mengelola rumah tangganya
sendiri.
• Banyak peraturan dan
Tantangan dalam keputusan yang bertentangan
penerapan otonomi dengan peraturan
perundangan yang ada di
daerah tingkat nasional.
• Kekuasaan yang otonomi
memunculkan sikap sempit
dari tiap daerah seperti sikap
egoisme kelompok (suku,
agama, atau ras),
eksklusivisme teritorial
(wilayah, daerah dan
kawasan), primordialisme,
serta sikap intoleran terhadap
kelompok lain, yang
mempunyai potensi menjadi
ancaman disintegrasi
bangsa.
• Penerapan dan
Kemajuan dari peningkatan pelayanan
publik
penerapan • Pendirian pelayanan
otonomi daerah terpadu satu atap yang
mengurangi kesulitan
dalam perizinan yang ribet
dan memakan waktu
• Perencanaan dilakukan
dengan sistem botton up
dan top planing yang
seimbang sehingga
keperluan dan
pertimbangan dari bawah
diutamakan dalam
perencanaan
pembangunan tersebut.
06

TANTANGAN
PERMASALAH
KORUPSI
Saat ini korupsi sebagai topik pembicaraan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kasus korupsi yang tidak pernah selesai disebabkan
karena pengetahuan moral, etika, dan karakter yang
tidak berjalan baik. Selain itu, adanya monopoli
kekuasaan dan diskresi kebijakan.
Banyak pihak yang terjerat kasus korupsi sudah melibatkan semua lini kehidupan
berbangsa dan bernegara kita, korupsi melibatkan pejabat pemerintah, baik
eksekutif, legislatif dan yudikatif, pengusaha, ilmuwan, LSM, penegak hukum
(kejaksaan, kepolisian, kehakiman, Mahkamah Konstitusi)
Beberapa contoh kebijakan pemerintah Indonesia dalam melakukan pemberantasan
korupsi:
Tahun 1998 Dibentuk KPKPN yang bertugas memeriksa Kekayaan Pejabat Negara
Tahun 1999 Dibentuk Tim Gabungan Pemberantasan Korupsi (TGPTPK) 9
Tahun 2002 Dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 dibentuk Komisi
Pemberantasan Korupsi
Secara teoretis faktor penyebab korupsi

● Minat (faktor intern)


Kebutuhan, keserakahan, gaya hidup, konsumtif, iman yang tidak cukup kuat,
dan adanya rasa malu karena konsekuensi jabatan.
● Kesempatan (faktor ekstern)
Sistem manajemen yang lemah, tanpa pengawasan, pemisahan kewenangan
yang tidak tegas dan otorisasi yang berlebihan sehingga korupsi juga
disebabkan karena berbelit-belitnya sesuatu sehingga untuk bisa mempermudah
pengurusan maka seseorang melakukan korupsi dan penyogokan.
1. Rasionalisasi atau pembenaran

(faktor mindset). 2. Penegakan hukum di Indonesia

Mindset atau cara berpikir yang tidak masih lemah (rule of low)
benar. (gajinya rendah, karena atasannya Hukum masih bisa ditawar bahkan
atau orang lain juga melakukan, karena dapat dibeli. Akibatnya, hukum
merasa sebagai manusia berbuat seolah-olah bagaikan pedang yang
kesalahan atau kekhilafan itu biasa dan
tumpul ke atas dan tajam ke bawah
merasa tidak ada yang dirugikan)
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang tindak pidana
korupsi disebutkan (Pasal 2 ayat 2): “Korupsi yang dilakukan
dalam NILAI-NILAI KEJUANGAN 163 keadaan tertentu
seperti negara dalam keadaaan bahaya, terjadi bencana alam atau
negara mengalami krisis ekonomi atau moneter, dapat dipidana
mati”. Dengan pasal ini, seorang koruptor dapat dipidana mati,
kalau ini dilaksanakan bisa menjadi efek jera bagi masyarakat
Indonesia yang ingin melakukan korupsi
Sejarah dunia dan Indonesia sebetulnya telah
memberikan pembelajaran bagi kita semua.
Bagaimana VOC masa penjajahan Belanda bangkrut
dan bagaimana Kerajaan Abassyah mulai runtuh yang
ada di Timur Tengah. Kedua pemerintahan tersebut
runtuh dikarenakan korupsi yang merajalelaOleh
karena itu, jika uang rakyat tidak dikorupsi namun
digunakan untuk kemaslahatan bangsa, Indonesia
akan menjadi negara yang kaya.
Alasan pemberantasan korupsi harus
cepat
• Korupsi menyebabkan pemasukan dari SDA di Indonesia akan
berkurang.
• Menyebabkan dunia usaha dan kegiatan perekonomian gagal
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Banyak aset negara yang hilang padahal diperlukan untuk
melaksanakan pembangunan sekarang dan yang akan datang.
• Korupsi merusak kehormatan bangsa di hadapan negara lain
yang ada di dunia ini.
• Korupsi menciptakan lingkungan yang tidak baik karena dapat
menimbulkan rasa saling curiga dan ketidakpercayaan di
lingkungan tersebut.
Sekian
& Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai