● UNESCO dalam Information for All Programme (2008), juga menyatakan bahwa
literasi informasi merupakan kemampuan seseorang untuk :
❑ Mengomuikasikan pengetahuan
“Kemampuan seseorang untuk berintegrasi dalam
menerapkan semua pengetahuan,keterampilan, termasuk
sikap dan nilai yang dipercaya dalam kehidupan sosial.
Literasisosial mencakup proses belajar tentang berbagai
keterampilan sosial serta pengembanganpengetahuan
sosial untuk memahami dan menafsirkan berbagai
masalah sosial yang harusdihadapi dalam kehidupan.”
(Arthur & Davison, 2000)
Permasalahan literasi dan kemanusiaan di
lingkungan Indonesia telah menjadi isu
strategis oleh banyak pihak, bahkan menurut
survey Programme for Internatonal Student
Assasment (PISA) Indonesia menempati posisi
60 dari 61 negara dalam penugasan literasi.
Perkembangan teknologi informasi di
Indonesia semakin meningkat seiring waktu,
akan tetapi tidak semua berdampak baik, ada
juga yang berakibat buruk khususnya dalam
media sosial akibat dari penggunaan yang
salah, contohnya seperti ujaran kebencian (hate
speech) dan cyberbullying.
Faktor Penyebab Kurangnya Literasi
Saat ini,masih banyak orang yang belum menerima hak nya sebagai
manusia seutuhnya. Masih banyak masyarakat di berbagai penjuru dunia
merasakan kurangnya kesejahteraan dalam hidup mereka,baik dalam hal
ekonomi, kesehatan, keamanan, hak asasi, perbudakan, dan lain sebagainya.
Isu Kemanusiaan Yang Terjadi
Di Indonesia,masih terjadi kesenjangan ekonomi
yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja memicu perkara
lain. Diantaranya yaitu, Kriminalitas,kualitas
Pendidikan yang rendah,kualitas Kesehatan yang
rendah,dan lainnya.
Menyeberang ke penjuru dunia lainnya,Afrika
menjadi negara yang banyak disorot media
Internasional karena keadaan di daerahnya yang masih
mengalami kemiskinan atau masih jauh dari kata
Sejahtera.
Dan di Amerika serikat rasisme. Rasisme adalah
suatu sikap yang diciptakan manusia terhadap manusia
untuk menciptakan suatu derajat batasan di antara
manusia melalui budaya, kulit, atau apapun yang
mereka anggap aneh/berbeda dalam kelompoknya. Isu
ini Kembali memanas setelah Setelah pembunuhan
George Floyd oleh polisi di Minneapolis dan respons
global yang diilhami oleh Black Lives Matter, Untuk
merespons secara efektif, penting untuk melakukan
hal-hal berikut :
Respons Efektif
1 2 3
Menyadari sejarah kolonial yang Mengidentifikasi di mana dan mengapa bekerja dengan masyarakat dan
mempengaruhi praktik hari ini, dan keragaman dan keterwakilan kurang institusi untuk mengakhiri
bergerak maju dengan tindakan anti- dalam tenaga kerja kesehatan mental kekerasan polisi dan kekerasan
kolonial dan anti-rasis; global, kemudian ikuti langkah-langkah struktural.
untuk memerangi perbedaan ini
Kesimpulan
Di era saat ini penggunaan internet seperti sosial media dan fitur fitur lain dalam
internet tidak bisa terlepas dari kehidupan kita, terutama saat pandemi covid 19
yang mengharuskan kita selalu berada di depan layar selama berjam-jam untuk
bekerja, belajar, dan juga meeting dengan berbagai orang. Oleh karena itu
penggunaan internet harus digunakan sebaik mungkin, tidak
menyalahgunakannya, dan literasi harus ditingkatkan agar kita bijak dalam
menyerap semua berita yang ada. Ada banyak cara dalam meningkatkan literasi
membaca yaitu menimbulkan kesadaran akan pentingnya literasi, membiasakan
membaca, membiasakan menulis dan mengoptimalkan peran perpustakaan.
Selain itu, media sosial dapat digunakan sebagai media kampanye terkait
kemanusiaan dengan tujan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap isu-
isu kemanusiaan yang ada.
Daftar Pustaka
Clinton, K., & Brandt, D. (2002). Limits of the Local: Expanding Perspectives on Literacy as a Social Practice, 339-350.
Setiawan, A. R. (2020). PEMBELAJARAN TEMATIK BERORIENTASI LITERASI SAINTIFIK, 51-69.
Suragangga, I. N. (2017). MENDIDIK LEWAT LITERASI UNTUK PENDIDIKAN BERKUALITAS, 154-161.
Akbar, A. (2017). MEMBUDAYAKAN LITERASI DENGAN PROGRAM 6M DI SEKOLAH DASAR, 41-52.
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan . Menganalisis Informasi Berita Palsu (Hoax) di
Media Sosial, 142-150.
Kharizm, M. (2015). KESULITAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI, 11-20.
Melani, S. (2016). Literasi informasi dalam praktek sosial, 67-75.
Permatasari, A. (2015). MEMBANGUN KUALITAS BANGSA DENGAN BUDAYA LITERASI, 146-156.
Salehudin, M. (2020). Literasi Digital Media Sosial Youtube Anak Usia Dini, 106-110.
Sulthan , M., & Istiyanto, S. (2019). MODEL LITERASI MEDIA SOSIAL BAGI MAHASISWA, 1076-1090.
Fosu, A. K. (2013). Institutions and African ecoWeine, S., Kohrt, B. A., Collins, P. Y., Cooper, J., Lewis-Fernandez, R., Okpaku, S., &
Wainberg, M. L. (2020). Justice for George Floyd and a reckoning for global mental health. Global Mental Health, 7.
Carter, E. R., & Murphy, M. C. (2015). Group‐based differences in perceptions of racism: What counts, to whom, and why?. Social and
Personality Psychology Compass, 9(6), 269-280.
Lavalley, R., & Johnson, K. R. (2020). Occupation, injustice, and anti-Black racism in the United States of America. Journal of
Occupational Science, 1-13.
Ho, J. (2021, January). Anti-Asian racism, Black Lives Matter, and COVID-19. In Japan Forum (Vol. 33, No. 1, pp. 148-159). Routledge.
Gover, A. R., Harper, S. B., & Langton, L. (2020). Anti-Asian hate crime during the COVID-19 pandemic: Exploring the reproduction of
inequality. American Journal of Criminal Justice, 45(4), 647-667.
Kogoya, Y., & Jacky, M. Analisis Diskursus Rasisme Mahasiswa Papua di Kota Surabaya.
Hadiyati, N., Christiarini, R., Rosetia, A., Anastasya, V., Sonita, T., Kordinata, E., ... & Hartanto, R. (2020, September). Menangkal
Rasisme di Era Digital. In National Conference for Community Service Project (NaCosPro) (Vol. 2, No. 1, pp. 181-191).
Dana, E. S., Suryawati, I., Junaidi, J., Ronda, A. M., & Diana, R. (2021). Analisis Kasus Rasisme Papua Natalius Pigai Dalam Perspektif
Teori Spiral Keheningan. Communication, 12(1), 1-12.
Abadi, M., & Muthohirin, N. (2020). Metode Cultural Responsive Teaching dalam Pendidikan Agama Islam: Studi Kasus Tindak
Xenophobia dan Rasisme di Tengah Bencana Covid-19. Progresiva: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 9(1), 34-48.
nomies: An overview. Journal of African economies, 22(4), 491-498
.
Terima Kasih
Apabila ada pertanyaan, kritik, maupun saran. Dapat disampaikan dengan Rise Hand terlebih dahulu dan
memperkenalkan Nama, NIM dan Kelompok.
Pertanyaan...
Pertanyaan pertama dari:
Eva Fatimah/Kelompok 4/NIM 21540141004
1. Bagaimana cara yang tepat bagi orang tua dalam membimbing anaknya dalam hal
literasi terutama literasi digital?
Pertanyaan kedua dari:
Ravlesya Dian Elaiza Wibowo/Kelompok 5/ NIM 21540141019
2. Mengapa semakin mudahnya mengakses medsos malah makin mengurangi minat
membaca?
Pertanyaan ketiga dari:
Theresia Belvana R K/Kelompok 3/ NIM 21540141012
3. Solusi menangani kurangnya budaya literasi skrg ini apakah sudah efektif?
Pertanyaan keempat dari:
Azizah Nur Rohmah/Kelompok 1/ NIM 21540141011
4. Seperti yang kita ketahui saat ini masih terjadi kemiskinan di Indonesia, yang
memyebabkan kurangnya literasi, apakah ada solusi pemerintah terhadap hal tersebut,
jika ada jelaskan apakah sudah efektif
JAWABAN
Jawaban Pertanyaan pertama dari:
Eva Fatimah/Kelompok 4/NIM 21540141004
1. Cara yang tepat dalam memdidik anak dengan mengawasi anak tersebut dan juga
mencoba memberi pemahaman kepada anak tentang segala konsekuesi akibat dari
perbuatan, dan memberikan anak suatu kesempatan untuk bekreasi atas apa yang ada
dalam pikirannya dan untuk dapat berkembang.