Anda di halaman 1dari 22

Isu-Isu Strategis Dalam Kajian

Literasi Sosial dan


Kemanusiaan
Kelompok
6
Afif Fadhlih Rahardika (21540141017)
Geraldo Gilbert (21540144005)
Muhammad Iqbal Z. ( 21540141020)
Muhammad Khalis Yulfa (21540141016)
Literasi Sosial
● Literasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti, yaitu kesanggupan
atau kemampuan membaca dan menulis.

● UNESCO dalam Information for All Programme (2008), juga menyatakan bahwa
literasi informasi merupakan kemampuan seseorang untuk :

❑ Menyadari kebutuhan informasi

❑ Menemukan dan mengevaluasi kualitas informasi yang didapatkan

❑ Menyimpan dan menemkan kembali informasi

❑ Membuat dan menggunakan informasi secara etis dan efektif

❑ Mengomuikasikan pengetahuan
“Kemampuan seseorang untuk berintegrasi dalam
menerapkan semua pengetahuan,keterampilan, termasuk
sikap dan nilai yang dipercaya dalam kehidupan sosial.
Literasisosial mencakup proses belajar tentang berbagai
keterampilan sosial serta pengembanganpengetahuan
sosial untuk memahami dan menafsirkan berbagai
masalah sosial yang harusdihadapi dalam kehidupan.”
(Arthur & Davison, 2000)
Permasalahan literasi dan kemanusiaan di
lingkungan Indonesia telah menjadi isu
strategis oleh banyak pihak, bahkan menurut
survey Programme for Internatonal Student
Assasment (PISA) Indonesia menempati posisi
60 dari 61 negara dalam penugasan literasi.
Perkembangan teknologi informasi di
Indonesia semakin meningkat seiring waktu,
akan tetapi tidak semua berdampak baik, ada
juga yang berakibat buruk khususnya dalam
media sosial akibat dari penggunaan yang
salah, contohnya seperti ujaran kebencian (hate
speech) dan cyberbullying.
Faktor Penyebab Kurangnya Literasi

01. Belum Ada Kebiasaan


Membaca Sejak Dini 03. Fasilitas Yang Minim

02. Rendahnya Minat


Untuk Membaca 04. Perkembangan Teknologi
Yang Makin Canggih
Solusinya
Banyak kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah, dari pembiasaan
literasi di sekolah 15 menit
sebelum masuk mata pelajaran,
sampai pembuatan UUD yang
mengatur tentang literasi.
Akan tetapi itu tidaklah menjadi
penentu dalam meningkatkan
budaya literasi bangsa. Dibutuhkan
kesadaran dari masing-masing
individu akan pentingnya literasi
dalam kehidupan. Ada beberapa
solusi yang dapat dilakukan
Jadi Apa Solusinya?

Mengerti dan menimbulkan


Membiasakan Membiasakan diri
kesadaran akan pentingnya budaya menulis untuk membaca
literasi

Membiasakan memberikan buku Mengoptimalkan peran


sebagai hadiah perpustakaan
Situasi Saat Ini
Penggunaan media sosial saat ini sedang
meningkat sangat pesat selama
pandemic covid-19, banyak orang dari
berbagai dunia terpaksa harus menatap
layar gadget dalam waktu yang lama
dikarenakan berkerja dari rumah (Work
From Home), belajar mandiri, mencari
referensi atau modul pembelajaran, dan
juga harus belajar secara online (daring).
Khususnya di Indonesia adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
juga membuat terjadinya disfungsi sosial di masyarakat, Banyak dari masyarakat yang
terpengaruh dari berita palsu (hoax) yang membuatnya sangat takut pada covid-19,
karyawan yang di PHK meningkat, yang berpengaruh pada meningkatnya jumlah
pengangguran dan kemiskinan. Apabila hal tersebut terus terjadi maka dapat menyebabkan
kriminalitas juga akan meningkat. Akan banyak masyarakat menggunakan segala cara
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama makanan. Selain itu, kondisi kesehatan
mental pun akan terpengaruhi. Keadaan ini sangat menuntut masyarakat agar dapat
beradaptasi dengan situasi yang baru ini.
Maka dari itu tetap bersosialisasi atau berkomunikasi secara virtual, mematuhi protocol
kesehatan seperti, memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak (sosial
distancing), dan selalu mencuci tangan, dan meningkatkan literasi agar tetap bijak dalam
menerima informasi yang benar sesuai fakta, mencari informasi yang berguna, dan
menggunakan internet dengan benar.
Isu
Kemanusiaan
Kemanusiaan merupakan sifat hakiki yang dapat membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Hal yang membedakan manusia dengan mahkluk lain
di bumi yaitu martabat manusia. Karena manusia memiliki kemanusiaan yang
inheren. Oleh sebab itu, kemanusiaan sebagai dasarnya atau landasan HAM
yang aksiomatis dan tidak memerlukan pembelaan teoritisNamun saat ini
masih banyak masalah mengenai kemanusiaan yang terjadi baik di Indonesia
maupun negara lain.

Saat ini,masih banyak orang yang belum menerima hak nya sebagai
manusia seutuhnya. Masih banyak masyarakat di berbagai penjuru dunia
merasakan kurangnya kesejahteraan dalam hidup mereka,baik dalam hal
ekonomi, kesehatan, keamanan, hak asasi, perbudakan, dan lain sebagainya.
Isu Kemanusiaan Yang Terjadi
Di Indonesia,masih terjadi kesenjangan ekonomi
yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja memicu perkara
lain. Diantaranya yaitu, Kriminalitas,kualitas
Pendidikan yang rendah,kualitas Kesehatan yang
rendah,dan lainnya.
Menyeberang ke penjuru dunia lainnya,Afrika
menjadi negara yang banyak disorot media
Internasional karena keadaan di daerahnya yang masih
mengalami kemiskinan atau masih jauh dari kata
Sejahtera.
Dan di Amerika serikat rasisme. Rasisme adalah
suatu sikap yang diciptakan manusia terhadap manusia
untuk menciptakan suatu derajat batasan di antara
manusia melalui budaya, kulit, atau apapun yang
mereka anggap aneh/berbeda dalam kelompoknya. Isu
ini Kembali memanas setelah Setelah pembunuhan
George Floyd oleh polisi di Minneapolis dan respons
global yang diilhami oleh Black Lives Matter, Untuk
merespons secara efektif, penting untuk melakukan
hal-hal berikut :
Respons Efektif

1 2 3
Menyadari sejarah kolonial yang Mengidentifikasi di mana dan mengapa bekerja dengan masyarakat dan
mempengaruhi praktik hari ini, dan keragaman dan keterwakilan kurang institusi untuk mengakhiri
bergerak maju dengan tindakan anti- dalam tenaga kerja kesehatan mental kekerasan polisi dan kekerasan
kolonial dan anti-rasis; global, kemudian ikuti langkah-langkah struktural.
untuk memerangi perbedaan ini
Kesimpulan
Di era saat ini penggunaan internet seperti sosial media dan fitur fitur lain dalam
internet tidak bisa terlepas dari kehidupan kita, terutama saat pandemi covid 19
yang mengharuskan kita selalu berada di depan layar selama berjam-jam untuk
bekerja, belajar, dan juga meeting dengan berbagai orang. Oleh karena itu
penggunaan internet harus digunakan sebaik mungkin, tidak
menyalahgunakannya, dan literasi harus ditingkatkan agar kita bijak dalam
menyerap semua berita yang ada. Ada banyak cara dalam meningkatkan literasi
membaca yaitu menimbulkan kesadaran akan pentingnya literasi, membiasakan
membaca, membiasakan menulis dan mengoptimalkan peran perpustakaan.
Selain itu, media sosial dapat digunakan sebagai media kampanye terkait
kemanusiaan dengan tujan untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap isu-
isu kemanusiaan yang ada.
Daftar Pustaka
Clinton, K., & Brandt, D. (2002). Limits of the Local: Expanding Perspectives on Literacy as a Social Practice, 339-350.
Setiawan, A. R. (2020). PEMBELAJARAN TEMATIK BERORIENTASI LITERASI SAINTIFIK, 51-69.
Suragangga, I. N. (2017). MENDIDIK LEWAT LITERASI UNTUK PENDIDIKAN BERKUALITAS, 154-161.
Akbar, A. (2017). MEMBUDAYAKAN LITERASI DENGAN PROGRAM 6M DI SEKOLAH DASAR, 41-52.
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan . Menganalisis Informasi Berita Palsu (Hoax) di
Media Sosial, 142-150.
Kharizm, M. (2015). KESULITAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI, 11-20.
Melani, S. (2016). Literasi informasi dalam praktek sosial, 67-75.
Permatasari, A. (2015). MEMBANGUN KUALITAS BANGSA DENGAN BUDAYA LITERASI, 146-156.
Salehudin, M. (2020). Literasi Digital Media Sosial Youtube Anak Usia Dini, 106-110.
Sulthan , M., & Istiyanto, S. (2019). MODEL LITERASI MEDIA SOSIAL BAGI MAHASISWA, 1076-1090.
Fosu, A. K. (2013). Institutions and African ecoWeine, S., Kohrt, B. A., Collins, P. Y., Cooper, J., Lewis-Fernandez, R., Okpaku, S., &
Wainberg, M. L. (2020). Justice for George Floyd and a reckoning for global mental health. Global Mental Health, 7.
Carter, E. R., & Murphy, M. C. (2015). Group‐based differences in perceptions of racism: What counts, to whom, and why?. Social and
Personality Psychology Compass, 9(6), 269-280.
Lavalley, R., & Johnson, K. R. (2020). Occupation, injustice, and anti-Black racism in the United States of America. Journal of
Occupational Science, 1-13.
Ho, J. (2021, January). Anti-Asian racism, Black Lives Matter, and COVID-19. In Japan Forum (Vol. 33, No. 1, pp. 148-159). Routledge.
Gover, A. R., Harper, S. B., & Langton, L. (2020). Anti-Asian hate crime during the COVID-19 pandemic: Exploring the reproduction of
inequality. American Journal of Criminal Justice, 45(4), 647-667.
Kogoya, Y., & Jacky, M. Analisis Diskursus Rasisme Mahasiswa Papua di Kota Surabaya.
Hadiyati, N., Christiarini, R., Rosetia, A., Anastasya, V., Sonita, T., Kordinata, E., ... & Hartanto, R. (2020, September). Menangkal
Rasisme di Era Digital. In National Conference for Community Service Project (NaCosPro) (Vol. 2, No. 1, pp. 181-191).
Dana, E. S., Suryawati, I., Junaidi, J., Ronda, A. M., & Diana, R. (2021). Analisis Kasus Rasisme Papua Natalius Pigai Dalam Perspektif
Teori Spiral Keheningan. Communication, 12(1), 1-12.
Abadi, M., & Muthohirin, N. (2020). Metode Cultural Responsive Teaching dalam Pendidikan Agama Islam: Studi Kasus Tindak
Xenophobia dan Rasisme di Tengah Bencana Covid-19. Progresiva: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 9(1), 34-48.
nomies: An overview. Journal of African economies, 22(4), 491-498
.
Terima Kasih

Apabila ada pertanyaan, kritik, maupun saran. Dapat disampaikan dengan Rise Hand terlebih dahulu dan
memperkenalkan Nama, NIM dan Kelompok.
Pertanyaan...
Pertanyaan pertama dari:
Eva Fatimah/Kelompok 4/NIM 21540141004
1. Bagaimana cara yang tepat bagi orang tua dalam membimbing anaknya dalam hal
literasi terutama literasi digital?
Pertanyaan kedua dari:
Ravlesya Dian Elaiza Wibowo/Kelompok 5/ NIM 21540141019
2. Mengapa semakin mudahnya mengakses medsos malah makin mengurangi minat
membaca?
Pertanyaan ketiga dari:
Theresia Belvana R K/Kelompok 3/ NIM 21540141012
3. Solusi menangani kurangnya budaya literasi skrg ini apakah sudah efektif?
Pertanyaan keempat dari:
Azizah Nur Rohmah/Kelompok 1/ NIM 21540141011
4. Seperti yang kita ketahui saat ini masih terjadi kemiskinan di Indonesia, yang
memyebabkan kurangnya literasi, apakah ada solusi pemerintah terhadap hal tersebut,
jika ada jelaskan apakah sudah efektif
JAWABAN
Jawaban Pertanyaan pertama dari:
Eva Fatimah/Kelompok 4/NIM 21540141004
1. Cara yang tepat dalam memdidik anak dengan mengawasi anak tersebut dan juga
mencoba memberi pemahaman kepada anak tentang segala konsekuesi akibat dari
perbuatan, dan memberikan anak suatu kesempatan untuk bekreasi atas apa yang ada
dalam pikirannya dan untuk dapat berkembang.

Jawaban Pertanyaan kedua dari:


Ravlesya Dian Elaiza Wibowo/Kelompok 5/ NIM 21540141019
2. Teknologi yang makin Canggih bukannya membuat bangsa semakin maju dalam literasi
membaca, malah turut meninggalkan budaya literasi. Teknologi diciptakan yang
seharusnya digunakan dan dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan bahan literasi
banyak disalahgunakan terutama saat ini dimana dunia sedang di landa oleh covid 19.
Jawaban Pertanyaan ketiga dari:
Theresia Belvana R K/Kelompok 3/ NIM 21540141012
3. Menurut saya penanganan budaya literasi sekarang tidak efektif hal itu disebebkan
karena Infrastruktur pendidikan Indonesia tertinggal dibandingkan beberapa negara.
Peningkatan anggaran pendidikan yang dilakukan pemerintah Indonesia telah berhasil
meningkatkan angka partisipasi sekolah anak-anak berumur 13-15 tahun. Namun,
melihat hasil penilaian PISA, dapat disimpulkan bahwa peningkatan anggaran pendidikan
di Indonesia belum berhasil meningkatkan kemampuan literasi anak-anak Indonesia. Hal
ini membuktikan bahwa pemerintah belum efektif dalam menangani kurangnya literasi
sosial
Jawaban Pertanyaan keempat dari:
Azizah Nur Rohmah/Kelompok 1/ NIM 21540141011
4. Menurut uud 45 pasal 31 ayat 2 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya.Jadi dalam kasus ini,pemerintah telah membero
solusi berupa bantuan biaya sekolah,bantuan barang berupa buku kepada anak2 sekolah
yang diharapkan dapat meningkatkan literasi bangsatapi hali masih kurang efektif jika
tidak timbul kesadaran dari masing masing individu

Anda mungkin juga menyukai