Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN

JUDUL DOSEN
NAMA / NIM / KELAS
PRAKTIKUM PENGAMPU

PENGUJIAN DAYA 1. Fikky Faturahman (024)


REFLEKSI WARNA Indah Wahyuni. 2. Dyah Seta A (030)
PENDIDIKAN TEKNIK
TERHADAP S.Pd.T.. M.Pd. 3. Satria Warnandes (032)
SIPIL DAN
CAHAYA 4. Rosanti Kusuma (035)
PERENCANAAN

A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kesesuaian warna yang sebaiknya digunakan pada dinding, lampu, dan
perabot di dalam suatu ruangan.

B. Pendahuluan
Dalam perencanaan penerangan suatu ruangan maka ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan yang akan sangat mempengaruhi hasil perencanaan tersebut. Faktor-faktor
tersebut antara lain:

1. Daya lampu atau kuat cahaya.


2. Penempatan titik lampu (sumber cahaya)
3. Sistem penyinarannya (langsung atau tak langsung).
4. Armatur lampu (alat-alat / perkakas lampu)
5. Bentuk ruangan dan bentuk serta warna perabot ruangan.
6. Keadaan dinding langit-langit. lantai dan sebagainya.
7. Pengaruh refleksi warna baik dari perabot, dinding, langit-langit, lantai dan
lain sebagainya.

Dari beberapa faktor diatas, maka percobaan ini memfokuskan pada pengaruh refleksi
warna terhadap cahaya lampu penerangan. Dan mengingat begitu banyaknya faktor yang
akan mempengaruhi terhadap hasil perencanaan suatu penerangan, maka perhitungan yang
teliti dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut tentulah akan menjadi sangat
kompleks. Untuk itu ada beberapa hal yang cukup didasarkan pada pertimbangan praktis saja
baik berdasarkan perkiraan-perkiraan maupun pengalaman.
Refleksi warna terhadap cahaya pada umumnya dinyatakan dalam %, yang mana
merupakan perbandingan antara daya refleksi warna tertentu dengan daya refleksi sebuah
cermin yang dalam hal ini dianggap 100%. Refleksi warna tersebut juga akan dipengaruhi
oleh daya lampu (sumber cahaya) yang menyinarinya. Berikut ini disajikan daftar koefisien
rata-rata refleksi untuk cahaya baur dari bidang-bidang yang berwarna.

Koefisien rata-rata refleksi bidang berwarna untuk cahaya baur sebagai berikut:

Koefisien refleksi
No Warna Warna (%)
Terang Cukupan Gelap
1 Putih 80 70 -
2 Kuning 70 50 30
3 Kopi susu 65 45 25
4 Kelabu 60 35 20
5 Hijau 60 30 12
6 Coklat 50 25 8
7 Biru 50 20 5
8 Merah 35 20 10
9 Hitam - 4 -
Sumber: TB Mangun wijaya. Pengantar Fisika bangunan halaman 227.

Dalam hal ini. untuk menentukan daya refleksi warna di gunakan alat bantu lux-meter
yakni untuk mengukur kuat penerangan yang ditimbulkan oleh refleksi atau pantulan dari
sebuah cermin untuk daya penerangan yang sama. Jadi. daya refleksi warna dari bidang
dengan warna tertentu dapat ditentukan sebagai berikut:

kuat penerangan hasil refleksi warna


Daya refleksi (Dr) = ×100 %
kuat penerangan hasil refleksi cermin

C. Alat Percobaan
1. Seperangkat kotak eksperimen daya refleksi warna;
2. Lux meter;
3. Lampu pijar dengan daya 75W, 100W, 150W, dan 200W.

D. Bahan Percobaan
1. Papan dengan permukaan warna yang akan diuji (putih, kuning, hijau tua,
merah, hitam, coklat, hijau muda, dan oranye);
2. Cermin.

E. Prosedur/Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pasang lampu dengan daya tertentu (misal 75 watt) pada bidang sisi tempat
lampu dan nyalakan lampu tersebut dengan tegangan tetap 220-230 watt.
3. Pasang cermin pada lubang dibagian bawah kotak eksperimen.
4. Pasangvlux meter pada lubang dibagian sisi yang berlawanan dengan sinar
lampu.
5. Catatlah kuat penerangan yang ditunjukkan pada lux-meter.
6. Gantilah cermin dengan papan warna yang akan di uji coba.
7. Ulangi percobaan ini dengan menggunakan lampu yang dayanya berbeda-beda
(75W, 100W, 150W dan 200W).
8. Bersihkan tempat praktikum dan semua peralatan yang digunakan
9. Catatlah semua hasil pengamatan sebagai laporan sementara dan laporan serta
mintalah pengesahan kepada dosen pembimbing.
10. Buatlah laporan lengkap sesuai dengan pedoman yang telah disampaikan, dan
serahkan atau kumpulkan paling lambat satu minggu setelah percobaan
dilakukan.
F. Tabel Hasil Percobaan
Warna Hasil Refleksi Warna (Lux)
Permukaan P = 75 Watt P = 100 Watt P = 150 Watt P = 200 Watt
Cermin 49 48 49 81 82 81 148 147 147 211 212 212
Putih 8 7 8 13 13 12 31 31 31 47 47 47
Kuning 4 4 4 10 9 10 26 26 26 38 37 38
Hijau Tua 2 2 2.5 2 3 3 6 7 6 13 13 12
Merah 4 5 5 3 2 3 15 16 16 25 25 25
Hitam 1 2 2 3.5 4 4 7 7 7 12 12 12
Coklat 4 2 2 3 4 4 11 11 12 20 20 20
Hijau Muda 4 4 4 8 8 8 21 22 21 30 30 30
Oranye 3 3 3 8 7 7 17 17 17 29 29 29

G. Analisis Data

DAYA REFLEKSI PADA 75W 12,667


PUTIH   100%  15,57%
7,667 81,33
PUTIH   100%  15,75% 9,667
48,667 KUNING   100%  11,88%
4 81,33
KUNING   100%  8,22% 2,667
48,667 HIJAUTUA   100%  3,28%
2,167 81,33
HIJAUTUA   100%  4,45% 2,667
48,667 MERAH   100%  3,28%
4,667 81,33
MERAH   100%  9,59% 3,833
48,667 HITAM   100%  4,71%
1,667 81,33
HITAM   100%  3,42% 3,667
48,667 COKLAT   100%  4,51%
2,667 81,33
COKLAT   100%  5,48% 8
48,667 HUJAUMUDA   100%  9,83%
4 81,33
HUJAUMUDA   100%  8,22% 7,33
48,667 ORANGE   100%  9,01%
3 81,33
ORANGE   100%  6,16%
48,667

DAYA REFLEKSI PADA 150W


DAYA REFLEKSI PADA 100W
31 47
PUTIH   100%  21,04% PUTIH   100%  22,20%
147,33 211,667
26 37,667
KUNING   100%  17,65% KUNING   100%  17,79%
147,33 211,667
6,33 12,667
HIJAUTUA   100%  4,30% HIJAUTUA   100%  5,98%
147,33 211,667
15,667 25
MERAH   100%  10,63% MERAH   100%  11,81%
147,33 211,667
7 12
HITAM   100%  4,75% HITAM   100%  5,67%
147,33 211,667
11,33 20
COKLAT   100%  7,69% COKLAT   100%  9,45%
147,33 211,667
21,33 30
HUJAUMUDA   100%  14,48% HUJAUMUDA   100%  14,17%
147,33 211,667
17 29
ORANGE   100%  11,54% ORANGE   100%  13,70%
147,33 211,667
DAYA REFLEKSI PADA 200W

TABEL HASIL PERHITUNGAN

Warna Besar Daya Refleksi (%)


Permukaan P = 75 W P = 100 W P = 150 W P = 200 W
Putih 15.75 15.57 21.04 22.20
Kuning 8.22 11.88 17.65 17.79
Hijau tua 4.45 3.28 4.30 5.98
Merah 9.59 3.28 10.63 11.81
Hitam 3.42 4.71 4.75 5.67
Coklat 5.48 4.51 7.69 9.45
Hijau muda 8.22 9.83 14.48 14.17
Oranye 6.16 9.01 11.54 13.70

H. Standar Deviasi
Ʃ∨DR−DR ' ∨²
Standar Deviasi (SD) =
√ n−1
PUTI
H
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 15.75 -2.89 2.89 8.35
100 15.57 -3.07 3.07 9.42
150 21.04 2.4 2.4 5.67
200 22.2 3.56 3.56 12.67
DR’ = 18.64 Ʃ|DR-DR'|² = 36.2

36.2
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
36.2
√ 3
= 3.47

1. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 18.64 + 3.47 = 22.11
 DR’ – SD = 18.64 – 3.47 = 15.17
2. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 18.64 + 0.932 = 19.57
 DR’ - 5%DR’ = 18.64 – 0.932 = 17.70

KUNIN
G
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 8.22 -5.66 5.66 32.03
100 11.88 -2 2 4
150 17.65 3.77 3.77 14.21
200 17.79 3.91 3.91 15.29
DR’ = 13.88 Ʃ|DR-DR'|² = 65.53

65.53
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
65.53
√ 3
= 4.67

3. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 13.88 + 4.67 = 18.55
 DR’ – SD = 13.88– 4.67 = 9.21
4. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 13.88 + 0.69 = 14.57
 DR’ - 5%DR’ = 13.88 – 0.69 = 13.18

HIJAU TUA
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 4.45 -0.05 0.05 0.0025
100 3.28 -1.22 1.22 1.488
150 4.3 -0.2 0.2 0.04
200 5.98 1.48 1.48 2.2
DR’ = 4.5 Ʃ|DR-DR'|² = 3.73

3.73
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
3.73
√ 3
= 1.11

5. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 4.5 + 1.11 = 5.61
 DR’ – SD = 4.5 – 1.11 = 3.39
6. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 4.5 + 0.225 = 4.725
 DR’ - 5%DR’ = 4.5 – 0.225 = 4.275

MERA
H
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 9.59 0.77 0.77 0.59
100 3.28 -5.54 5.54 30.7
150 10.63 1.81 1.81 3.28
200 11.81 2.99 2.99 8.94
Ʃ|DR-DR'|² =
DR’ = 8.82
43.51

43.51
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
43.51
√ 3
= 3.8

7. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 8.82 + 3.8 = 12.62
 DR’ – SD = 8.82 – 3.8 = 5.02
8. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 8.82 + 0.44 = 9.26
 DR’ - 5%DR’ = 8.82 – 0.44 = 8.38

HITA
M
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 3.42 -1.21 1.21 1.46
100 4.71 0.08 0.08 0.0064
150 4.75 0.12 0.12 0.0144
200 5.67 1.04 1.04 10.81
Ʃ|DR-DR'|² =
DR’ = 4.63
12.29

12.29
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
12.29
√ 3
= 2.02

9. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 4.63 + 2.02 = 6.65
 DR’ – SD = 4.63 - 2.02 = 2.61
10. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 4.63 + 0.23 = 4.86
 DR’ - 5%DR’ = 4.63 – 0.23 = 4.39

COKELA
T
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 5.48 -1.3 1.3 16.9
100 4.51 -2.27 2.27 5.15
150 7.69 0.91 0.91 0.82
200 9.45 2.67 2.67 7.13
DR’ = 6.78 Ʃ|DR-DR'|² = 30

30
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
30
√ 3
= 3.16

11. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 6.78 + 3.16 = 9.94
 DR’ – SD = 6.78 – 3.16 = 3.62
12. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 6.78 + 0.34 = 7.12
 DR’ - 5%DR’ = 6.78 – 0.34 = 6.44

HIJAU MUDA
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 8.22 -3.45 3.45 11.9
100 9.83 -1.84 1.84 3.38
150 14.48 2.81 2.81 7.89
200 14.17 2.5 2.5 6.25
DR’ = 11.67 Ʃ|DR-DR'|² = 29.42

29.42
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
29.42
√ 3
= 3.13

13. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 11.67 + 3.13 = 14.8
 DR’ – SD = 11.67 – 3.13 = 8.54
14. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 11.67 + 0.58 = 12.25
 DR’ - 5%DR’ = 11.67 – 0.58 = 11.08
ORANGE
Daya DR DR-DR' |DR-DR'| |DR-DR'|2
75 6.16 -3.94 3.94 15.52
100 9.01 -1.09 1.09 1.19
150 11.54 1.44 1.44 2.07
200 13.7 3.6 3.6 12.96
DR’ = 10.1 Ʃ|DR-DR'|² = 31.74

31.74
Standar Deviasi (SD) =
√ 4−1
31. 74
√ 3
= 3.25

15. DR’ ± SD
 DR’ + SD = 10.1 + 3.25 = 13.35
 DR’ – SD = 10.1 – 3.25 = 6.85
16. DR’ ± 5%DR’
 DR’ + 5%DR’ = 10.1 + 0.5 = 10.6
 DR’ - 5%DR’ = 10.1 – 0.5 = 9.59

I. Evaluasi
Ditinjau dari segi kuat penerangan yang dihasilkannya, sebenarnya warna-warna
perabot yang cerah lebih menguntungkan. Akan tetapi, mengapa dalam prakteknya
masih banyak ditemui pemilihan perabot-perabot yang berwarna gelap untuk ruangan
tertentu? Jelaskan.

Jawab :
Pemilihan perabot berwarna gelap dimaksudkan untuk menurunkan intensitas cahaya
di dalam ruangan tertentu sesuai dengan fungsinya. Contohnya yaitu perabot yang
digunakan di kamar tidur.
Pada ruangan dengan fungsi tertentu, perabot-perabot berwarna gelap yang tidak
merefleksikan cahaya akan membantu dalam menurunkan intensitas cahaya di dalam
ruangan tersebut atau berguna sebagai penyeimbang. Tetapi akan berbeda jika
menggunakan perabot-perabot berwarna terang yang akan meningkatkan intensitas
cahaya dalam ruangan.
J. Pembahasan dan Kesimpulan
 Untuk warna putih, semua daya (75 W, 100 W, 150 W, 200 W) mencukupi standar
deviasi DR’ ± SD dengan batas 15,17 – 22,11 %. Namun, tidak ada daya yang
mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan batas 17.70 - 19.57%
 Untuk warna kuning, daya refleksi warna pada daya 100W, 150W, dan 200W
mencukupi sesuai standar deviasi DR’ ± SD dengan batas 9,21 – 18,55 %. Namun,
tidak ada daya yang mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan batas 13,18 – 14,57%
 Untuk warna hijau tua, daya refleksi warna pada daya 75W, 100W, dan 150W
mencukupi sesuai standar deviasi DR’ ± SD dengan batas 3,31 – 5,61 %. Kemudian,
daya 75W, dan 150W juga mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan batas 4.275 –
4.725%
 Untuk warna merah, daya refleksi warna pada daya 75W, 150W, dan 200W
mencukupi sesuai standar deviasi DR’ ± SD dengan batas 5,02 – 12,62 55 %.
Namun, tidak ada daya yang mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan batas 8,38 –
9,26%
 Untuk warna hitam, daya refleksi warna pada semua daya 75W, 100W, 150W, dan
200W mencukupi sesuai standar deviasi DR’ ± SD dengan batas 2,61 – 6,65 %.
Kemudian, daya 100W, dan 150W juga mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan
batas 4.39 – 4.86%
 Untuk warna cokelat, daya refleksi warna pada daya 75W dan 100W mencukupi
sesuai standar deviasi DR’ ± SD dengan batas 3,62 – 9,94 %. Namun, tidak ada
daya yang mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan batas 6,44 – 7,12%
 Untuk warna hijau muda, daya refleksi warna pada daya 100 W, 150 W, dan 200 W
mencukupi sesuai standar deviasi DR’ ± SD dengan batas 8,54 – 14,8%, %. Namun,
tidak ada daya yang mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan batas 11,08 – 12,25%
 Untuk warna oranye, daya refleksi warna pada daya 100 W dan 150 W mencukupi
sesuai standar deviasi DR’ ± SD dengan batas 6,85 – 13,35 %, %. Namun, tidak ada
daya yang mencukupi standar DR’ ± 5%DR’ dengan batas 9,59 – 10,6%

Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat disimpulkan warna terang seperti putih, kuning,
hijau muda, dan orange dapat merefleksikan cahaya yang diterima dengan baik. Sedangkan
warna gelap seperti hijau tua, hitam, merah, dan cokelat kurang mampu merefleksikan cahaya
yang diterima. Sehingga, pengaplikasian warna pada dinding rumah, lampu, dan perabot
ruangan yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi ruangan. Jika
ruangan membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi maka lebih baik menggunakan warna-
warna yang cerah, begitupun sebaliknya.

K. Lampiran

Gambar 1. Gambar Peralatan kerja

Cermin

Anda mungkin juga menyukai