Anda di halaman 1dari 6

Nama : Wega Eka Yusrian

NIM : P17333123507
Kelas : B
Mata Kuliah : Instrumentasi
Dosen Pengampu : Bapak Redi Yuda Irianto, S.K.M., M.K.M.

LAPORAN PRAKTIKUM
A. Judul
Pengukuran Kebisingan
B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui tentang tatacara penggunaan alat
pengukuran kebisingan serta mampu menganalisis data hasil pengukuran.
C. Hari/Tanggal
Selasa, 6 Februari 2024
D. Metode
Menggunakan metode sederhana pada setiap pengukuran dengan
dilakukan pembacaan 5 detik sekali selama 10 menit
E. Dasar Teori
Terdapat berbagai macam persepsi terkait dengan kebisingan itu sendiri.
Diantara definisi tersebut yaitu bising dalam kesehatan kerja diartikan
sebagai suara yang dapat menurunkan pendengaran baik secara kuantitatif
(peningkatan ambang pendengaran) maupun secara kualitatif
(penyempitan spectrum pendengaran), berkaitan dengan faktor intensitas,
frekuensi, durasi, dan pola waktu (Buchari, 2007).
Menurut keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan menyebutkan
bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Dari
pengertian tersebut terlihat bahwa kebisingan terjadi bila ada bunyi di
lingkungan.
Terdapat 2 hal yang mempengaruhi kualiyas bunyi yaitu frekuensi dan
intensitas. Dalam hal ini, frekuensi merupakan jumlah getaran yang
sampai di telinga setiap detiknya. Sedangkan intensitas merupakan
besarnya arus energy yang diterima oleh telinga manusia. Perbedaan
frekuensi dan intensitas bunyi menyebabkan adanya jenis-jenis kebisingan
yang memiliki karakteristik yang berbeda (Mulia, 2005).
Dilihat dari sifat, sumber kebisingan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Sumber kebisingan statis, misalnya pabrik, mesin, tape, dan lainnya.
b. Sumber kebisingan dinamis, misalnya mobil, pesawat terbang, kapal
laut, dan lainnya.

Sedangkan sumber bising yang dilihat dari bentuk sumber suara


yang dikeluarkannya ada dua:
a. Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu titik/bola/lingkaran.
Contohnya sumber bising dari mesin-mesin industri/mesin yang tak
bergerak.
b. Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu garis. Contohnya
kebisingan yang timbul karena kendaraan-kendaraan yang bergerak di
jalan.
F. Alat dan Bahan
- Sound level meter
- Stopwatch
- ATK (alat tulis kerja)
G. Prinsip Kerja
Gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh buzzer akan di tangkap oleh
sound microphone sensor
H. Cara Kerja
1) diaktifkan alat dengan menekan tombol power, lalu menunggu hingga
angka pada monitor menjadi stabil.
2) ditekan tombol slow untuk jenis kebisingan terputus-putus.
3) Pada tombol A/C, pilih tombol A sebagai tanda bahwa yang akan diukur
merupakan intensitas kebisingan yang sampai ke individu.
4) Posisikan alat sejajar dengan telinga.
5) Pembacaan dilakukan setiap 3 detik selama ± 15 menit dengan
menggunakan stopwatch.
6) Catat setiap hasil pembacaan pada tabel yang tersedia.
I. Hasil dan Pembahasan
Nama Institusi : Poltekkes Kemenkes Bandung
Lokasi : Parkiran Jurusan Teknologi Labolatorium Medis
Alamat : Jln. Babakan Loa No.10 A Cimahi Utara 40514
Waktu : 10.08 WIB
Hasil Pengukuran :

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
M
e1 45, 4 41,4 40,3 39,3 50 48,5 45,5 47,3 52,8 51 ,9
2 48,1 40,5 43 43,1 50,6 46,1 46,5 52,7 49,1 50,8
n
3 54,4 41,9 45 44 55,3 42 45,5 56,7 53,3 54,3
g4 61,7 56,9 45 49,7 55,8 44,3 48,1 71,4 55,4 59,9
o5 60,1 53,2 64,8 49,2 58,3 59,4 49,6 46,4 55,6 48,5

l6 43,9 46,6 53,3 46,6 53,1 46,6 49,1 48,1 60,9 53


7 51,8 45,3 43,4 44,1 43,6 43,7 51 59,6 51,3 64,9
a
8 56,8 43,5 59,3 45,7 42,3 48 44,2 54,7 53,6 69,3
h9 45,4 57,3 55,9 51,8 46,4 52 47,1 50,5 50,2 53,2
10 47,5 44,1 48 46,4 51,3 42,8 46,9 48,1 52,7 51,5
11 43 45,5 46,3 40,1 55,5 50,6 45,3 46,3 57,3 50
D
12 45,5 40,3 45,5 41,2 57,5 50,3 42,1 45 55,6 52
a
 Tahap Pertama
Range = Nilai maksimal – Nilai Minimal
= 71,4 – 39,3
= 32,1
Kelas = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 120
= 7,86
Interval Kelas = Range : Kelas
= 32,1 : 7,86
= 4,08
Nilai Max Nilai Min Range Kelas Interval Kelas
71,4 39,3 32,1 7,86 4,08

 Tahap Kedua
NO Interval Bising Nilai Tengah Frekuensi
1 39,3 43,38 41,34 15
2 43,38 47,46 45,42 36
3 47,46 51,54 49,5 26
4 51,54 55,62 53,58 23
5 55,62 59,7 57,66 12
6 59,7 63,78 61,74 4
7 63,78 67,86 65,82 2
8 67,86 71,94 69,9 2

 Tahap Ketiga
LTMS = 10 Log 1/n Σ Tn x 100,1Ln
LTMS = 10 Log 1/120 Σ 15 x 100,1x41,34 + 36 x 100,1x45,42+ 26 x 100,1x49,5+ 23
x 100,1x53,58+ 12 x 100,1x57,66+ 4 x 100,1x6`,74+ 2 x 100,1x65,82+ 2 x
100,1x69,9
LTMS = 47,53 dB
Data yang Sudah diolah
Rentan dB Sampel Kumulatif % Kumulatif
30 – 34.9
35 – 39.9 1 1 0,83 %
40 – 44.9 24 25 20,83 %
45 – 49.9 40 65 54,16 %
50 – 54.9 30 95 79,16 %
55 – 59.9 18 113 94,16 %
60 – 64.9 5 118 98,33 %
65 – 69.9 1 119 99,16 %
70 – 74.9 1 120 100 %
75 – 79.9
80 – 84.9
85 – 89.9
90 – 94.5
95 – 99.9
>100
 Pembuatan Grafik

Grafik
140

120

100
Komulatif

80

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 Hasil
Kebisingan
Rentang dB
Kumul…

J. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum terhadap tingkat kebisingan di Parkiran Jurusan

Teknologi Labolatorium Medis dan data yang telah didapatkan kemudian

dianalisis, maka didapatkan hasil yaitu 47,53 dB. Dimana hal tersebut sudah

sesuai dengan baku muku kebisingan di sekolah atau sejenisnya yakni 55 dB

K. Daftar Pustaka
Buchari, 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program.

Mulia, Ricki. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.


L. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai