Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MINGGUAN

16
PRAKTIKUM KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
(K3)
PENGUKURAN INTENSITAS KEBISINGAN
14
BANDAR UDARA INTERNASIONAL
AJI PANGERAN TUMENGGUNG PRANOTO
KOTA SAMARINDA

Disusun Oleh: 13
Kelompok 4 (Empat)

Nama :
NIM :
12
Asisten :
NIM :

LABORATORIUM TEKNOLOGI LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK 13
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
BAB 1
14
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 13

Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja dapat
melihat objek dengan baik, jelas dan tanpa upaya-upaya yang dipaksakan 12
yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan. ….

Paragraf selanjutnya…
dst..
Oleh karena itu, …. (sesuai isi tujuan)

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari dilakukannya praktikum Pengukuran Intensitas Kebisingan ini adalah


sebagai berikut:
1. Mengetahui…..
2. Mengetahui….
3. Mengetahui….

Friendly Reminder
Tidak menerima tujuan tentang cara kerja atau semacamnya, tujuan harus terkait
dengan data pengukuran dan pengamatan yang dilakukan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Faktor yang Mempengaruhi Cahaya

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan dalam beraktivitas antara


lain intensitas penerangan, suhu, dan kelembaban udara, serta tingkat kebisingan.
Manusia pada dasarnya memerlukan cahaya untuk melihat objek secara visual.
……………….(Rahmayanti, 2015).

Menurut Pratiwi (2020), faktor yang mempengaruhi pencahayan ialah sebagai berikut:
1. Sumber cahaya, yaitu berbagai jenis sumber cahaya yang dapat dipakai dan pada
saat ini dipergunakan antara lain sebagai lampu pijar, lampu pekerjaan listrik, dan
cahaya alami,
2. Daya pantul, yaitu
3. Ketajaman penglihatan, yaitu

Friendly Reminder
Minimal 5 lembar tinjauan pustaka dan memiliki caki sumber referensi
BAB 3
14
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum 13

3.1.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum 12

Praktikum Ekologi Teknik Lingkungan tentang Pengamatan Komponen Ekosistem


Perairan (Air Tawar) dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 25 September 2019 pukul
15.00 – 17.30 WITA.

3.1.2 Tempat Pelaksanaan Praktikum

Praktikum Ekologi Teknik Lingkungan tentang Pengamatan Komponen Ekosistem


Perairan (Air Tawar) dilaksanakan di kolam Fakultas Pertanian, Universitas
Mulawarman, Samarinda.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada praktikum Pengukuran Intensitas Kebisingan yaitu:


1. Oven
3. dst…

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum Pengukuran Intensitas Kebisingan yaitu:


1. Air sampel Sungai Mahakam
3. dst…
3.3 Cara Kerja

Cara kerja Pengukuran Intensitas Kebisingan, yaitu sebagai berikut:


1. Diambil 10 ml larutan baku KIO3 0,1 N dengan menggunakan pipet gondok 10 ml.
2. Dimasukkan larutan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml.
3. Ditambahkan sebanyak 2 ml larutan H2SO4.
4. Ditambahkan 5 ml larutan KI 20%.
5. Dikocok dan ditutup larutan oleh plastik penutup dengan menggunakan karet
gelang.
6. Diberi sedikit lubang pada permukaannya.
7. Dimasukkan ujung buret pada permukaan lubang.
8. Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N hingga larutan berubah warna menjadi
kuning muda.
9. Diencerkan dengan 40 ml akuades.
10. Ditambahkan 2 ml larutan indikator amilum 1%.
11. Dititrasi larutan hingga warna biru menghilang.

Friendly Reminder
Bab 3 tentang waktu dan tempat pelaksanaan, alat bahan, dan cara kerja itu wajib sama
setiap kelompok karena kalian sama sama praktikumnya
3.4 Bagan Alir

Bagan alir prosedur pelaksanaan praktikum Pengukuran Intensitas Kebisingan adalah


sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Alir Pengukuran Intensitas Kebisingan

Friendly Reminder!
Bagan alir tidak boleh sama! Wajib beda! Singkat tapi dapat menjelaskan semua
prosedur cara kerja dengan baik + jangan setengah-tengah! Dan harus lurus ke bawah
jangan muter berkelok kelok
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan dan Pengukuran

4.1.1 Data Pengukuran Kebisingan di Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara


APT Pranoto Pada L1 (07.00-08.00)

Data Pengukuran Kebisingan pada L1 (I)


Penerbangan: nama pesawat
Status: landing/take-off
Waktu:

Tabel 4.1 Data Pengukuran Kebisingan di Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT
Pranoto Pada L1 (07.00-08.00) I
Data Pengukuran (dB)
58,1 66,6 56,9 73,6 63,2 59,4 58,2 72,0 73,2 77,6
65,0 80,6 63,3 69,1 74,1 66,4 76,0 62,1 66,1 64,7
68,7 57,2 56,6 69,1 66,5 54,0 67,1 55,5 66,7 64,7
66,1 54,4 69,7 73.2 75,3 66,8 55,4 57,8 56,4 58,9
57,9 59,8 60,2 66,5 62,0 58,5 56,5 56,8 60,5 63,9
62,4 64,3 61,2 75,2 56,5 58,5 75,3 55,6 66,8 55,0
52,9 55,7 53,5 55,3 54,7 79,0 71,1 63,1 57,6 77,7
55,2 53,1 54,1 57,3 59,2 67,5 66,3 53,7 52,7 54,8
53,7 66,8 68,1 66,6 77,5 58,9 57,1 74,6 65,3 74,2
70,5 77,6 71,6 66,0 78,2 65,6 60,1 67,7 70,5 77,3
71,5 71,2 72,8 71,2 63,6 61,6 58,0 62,2 63,3 77,3
67,3 72,6 73,5 59,7 68,1 59,6 57,5 78,1 86,2 72,6
(Data Primer, 2022).

Tabel 4.2 Tabulasi Data Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara
APT Pranoto Pada L1 (07.00-08.00) I
No. Lk (dB) Nk Hasil
1. 52,7 1
2. 52,9 1
3. 53,1 1
72,75 dB
4. 53,5 1
5. 53,7 2
6. 54 1
(Data Primer, 2022).
Grafik Pengukuran Kebisingan Data Pengukuran Kebisingan
di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto Pada L1 (07.00-
3.5 08.00) I

Jumlah Data
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
52,7 54,4 55,5 56,9 57,9 59,4 61,2 63,1 65 66,5 67,7 71,2 73,3 75,3 78,2
Nilai Kebisingan
(dB)
Gambar 4.1 Grafik Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT
Pranoto Pada L1 (07.00-08.00) I

Data Pengukuran Kebisingan pada L1 (II)


Penerbangan: nama pesawat
Status: landing/take-off
Waktu:

Tabel 4.1 Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto Pada
L1 (07.00-08.00) II
Data Pengukuran (dB)
58,1 66,6 56,9 73,6 63,2 59,4 58,2 72,0 73,2 77,6
65,0 80,6 63,3 69,1 74,1 66,4 76,0 62,1 66,1 64,7
68,7 57,2 56,6 69,1 66,5 54,0 67,1 55,5 66,7 64,7
66,1 54,4 69,7 73.2 75,3 66,8 55,4 57,8 56,4 58,9
57,9 59,8 60,2 66,5 62,0 58,5 56,5 56,8 60,5 63,9
62,4 64,3 61,2 75,2 56,5 58,5 75,3 55,6 66,8 55,0
52,9 55,7 53,5 55,3 54,7 79,0 71,1 63,1 57,6 77,7
55,2 53,1 54,1 57,3 59,2 67,5 66,3 53,7 52,7 54,8
53,7 66,8 68,1 66,6 77,5 58,9 57,1 74,6 65,3 74,2
70,5 77,6 71,6 66,0 78,2 65,6 60,1 67,7 70,5 77,3
71,5 71,2 72,8 71,2 63,6 61,6 58,0 62,2 63,3 77,3
67,3 72,6 73,5 59,7 68,1 59,6 57,5 78,1 86,2 72,6
(Data Primer, 2022).

Tabel 4.2 Tabulasi Data Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara
APT Pranoto Pada L1 (07.00-08.00) II
No. Lk (dB) Nk Hasil
1. 52,7 1
2. 52,9 1
3. 53,1 1
72,75 dB
4. 53,5 1
5. 53,7 2
6. 54 1
Grafik Pengukuran Kebisingan Data Pengukuran Kebisingan di
(Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto Pada L1 (07.00-08.00) II
3.5
3
Jumlah Data
2.5
2
1.5
1
0.5
0
52,7 54,4 55,5 56,9 57,9 59,4 61,2 63,1 65 66,5 67,7 71,2 73,3 75,3 78,2
Nilai Kebisingan (dB)

Gambar 4.1 Grafik Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT
Pranoto Pada L1 (07.00-08.00) II

Jika dalam rentang 1 L (1jam) ada beberapa penerbangan, maka data dibagi jadi L1 (I),
L1 (II), dst.
Contoh: pada L1 (07.00-08.00) terdapat 2 pesawat (citilink-landing-07.24) dan (lion-take
off-07.43) maka dibuat 2 tabel L1 (I) dan L2 (II).

4.1.2 Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto
Pada LII (08.00-09.00)

4.1.3 Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto
Pada LIII (08.00-09.00)

4.1.4 Data Pengukuran Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto
Pada dst…..

4.1.x Data Pengukuran Kebisingan Rata-rata di di (Nama titik lokasi) Bandara


APT
Pranoto

Tabel 4.x Data Pengukuran Kebisingan Rata-rata di (Nama titik lokasi) Bandara APT
Pranoto
Waktu Nilai Kebisingan Nilai
Tingkat
Pengukuran Ambang
Kebisingan Rata-Rata (dB) Ls (dB)
(WITA) Batas (dB)
L1 12.00 – 13.00 76,74 77,86 85
L2 13.00 – 14.00 75,27
L3 14.00 – 15.00 77,98
L4 15.00 – 16.00 81,69
L5 16.00 – 17.00 77,96
L6 17.00 – 18.00 77,57
(Data Primer, 2019).

Intensitas Kebisingan

84
82
80
78
76
74
72
L1 L2 L3 L4 L5 L6

Gambar 4.x Hasil Pengukuran Kebisingan di Apron Bandara APT Pranoto

4.2 Perhitungan

4.2.1 Perhitungan Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto Pada
LI (07.00-08.00)

Perhitungan Kebisingan L1 I
1
LTMS=10 log
120
∑ nk 10
0 ,1 × Lk

1
= 10 Log ( 1.100,1×52,7 + 1.100,1×52,9+ 1.100,1×53,1+ 1.100,1×53,5+ 2.100,1×53,7 +
120
1.100,1×54+ 1.100,1×54,1+ 1.100,1×54,4 + 1.100,1×54,7+ 1.100,1×54,8 + 1.100,1×55+ 1.100,1×55,2
+ 1.100,1×55,3 + 1.100,1×55,4 + 1.100,1×55,5 + 1.100,1×55,6 + 1.100,1×55,7 + 1.100,1×56,4+
2.100,1×56,5+ 1.100,1×56,6 + 1.100,1×56,8+ 1.100,1×56,9 + 1.100,1×57,1+ 1.100,1×57,2 +
1.100,1×57,3 + 1.100,1×57,5 + 1.100,1×57,6 + 1.100,1×57,8 + 1.100,1×57,9 + 1.100,1×58+
1.100,1×58,1+ 1.100,1×58,2 + 2.100,1×58,5+ 2.100,1×58,9 + 1.100,1×59,2+ 1.100,1×59,4 +
1.100,1×59,6 + 1.100,1×59,7 + 1.100,1×59,8 + 1.100,1×60,1 + 1.100,1×60,2 + 1.100,1×60,5+
1.100,1×61,2+ 1.100,1×61,6 + 1.100,1×61,7+ 1.100,1×62 + 1.100,1×62,1+ 1.100,1×62,2 +
1.100,1×62,4 + 1.100,1×63,1 + 1.100,1×63,2 + 2.100,1×63,3 + 1.100,1×63,6 + 1.100,1×63,9+
1.100,1×64,3+ 1.100,1×64,7 + 1.100,1×65+ 1.100,1×65,3 + 1.100,1×65,6+ 1.100,1×66 + 2.100,1×66,1
+ 1.100,1×66,3 + 1.100,1×66,4 + 2.100,1×66,5 + 2.100,1×66,6 + 1.100,1×66,7+ 3.100,1×66,8+
1.100,1×67,1 + 1.100,1×67,3+ 1.100,1×67,5 + 1.100,1×67,7+ 2.100,1×68,1 + 1.100,1×68,7 +
2.100,1×69,1 + 1.100,1×69,7 + 2.100,1×70,5 + 1.100,1×71,1 + 2.100,1×71,2+ 1.100,1×71,5+
2.100,1×71,6 + 1.100,1×72+ 1.100,1×72,6 + 1.100,1×72,8+ 2.100,1×73,2 + 1.100,1×73,3 +
1.100,1×73,5 + 1.100,1×73,6 + 1.100,1×74,1 + 1.100,1×74,2 + 1.100,1×74,6+ 1.100,1×75,2+
2.100,1×75,3 + 1.100,1×76+ 1.100,1×77,3 + 1.100,1×77,5+ 2.100,1×77,6 + 1.100,1×77,7 +
1.100,1×78,1 + 1.100,1×78,2 + 1.100,1×79 + 1.100,1×80,6 + 1.100,1×86,2)
1
= 10 Log (2259663368)
120

= 10 Log(18830528,07)
= 72,75 dB

Perhitungan Kebisingan L1 II
1
LTMS=10 log
120
∑ nk 10
0 ,1 × Lk

1
= 10 Log ( 1.100,1×52,7 + 1.100,1×52,9+ 1.100,1×53,1+ 1.100,1×53,5+ 2.100,1×53,7 +
120
1.100,1×54+ 1.100,1×54,1+ 1.100,1×54,4 + 1.100,1×54,7+ 1.100,1×54,8 + 1.100,1×55+ 1.100,1×55,2
+ 1.100,1×55,3 + 1.100,1×55,4 + 1.100,1×55,5 + 1.100,1×55,6 + 1.100,1×55,7 + 1.100,1×56,4+
2.100,1×56,5+ 1.100,1×56,6 + 1.100,1×56,8+ 1.100,1×56,9 + 1.100,1×57,1+ 1.100,1×57,2 +
1.100,1×57,3 + 1.100,1×57,5 + 1.100,1×57,6 + 1.100,1×57,8 + 1.100,1×57,9 + 1.100,1×58+
1.100,1×58,1+ 1.100,1×58,2 + 2.100,1×58,5+ 2.100,1×58,9 + 1.100,1×59,2+ 1.100,1×59,4 +
1.100,1×59,6 + 1.100,1×59,7 + 1.100,1×59,8 + 1.100,1×60,1 + 1.100,1×60,2 + 1.100,1×60,5+
1.100,1×61,2+ 1.100,1×61,6 + 1.100,1×61,7+ 1.100,1×62 + 1.100,1×62,1+ 1.100,1×62,2 +
1.100,1×62,4 + 1.100,1×63,1 + 1.100,1×63,2 + 2.100,1×63,3 + 1.100,1×63,6 + 1.100,1×63,9+
1.100,1×64,3+ 1.100,1×64,7 + 1.100,1×65+ 1.100,1×65,3 + 1.100,1×65,6+ 1.100,1×66 + 2.100,1×66,1
+ 1.100,1×66,3 + 1.100,1×66,4 + 2.100,1×66,5 + 2.100,1×66,6 + 1.100,1×66,7+ 3.100,1×66,8+
1.100,1×67,1 + 1.100,1×67,3+ 1.100,1×67,5 + 1.100,1×67,7+ 2.100,1×68,1 + 1.100,1×68,7 +
2.100,1×69,1 + 1.100,1×69,7 + 2.100,1×70,5 + 1.100,1×71,1 + 2.100,1×71,2+ 1.100,1×71,5+
2.100,1×71,6 + 1.100,1×72+ 1.100,1×72,6 + 1.100,1×72,8+ 2.100,1×73,2 + 1.100,1×73,3 +
1.100,1×73,5 + 1.100,1×73,6 + 1.100,1×74,1 + 1.100,1×74,2 + 1.100,1×74,6+ 1.100,1×75,2+
2.100,1×75,3 + 1.100,1×76+ 1.100,1×77,3 + 1.100,1×77,5+ 2.100,1×77,6 + 1.100,1×77,7 +
1.100,1×78,1 + 1.100,1×78,2 + 1.100,1×79 + 1.100,1×80,6 + 1.100,1×86,2)
1
= 10 Log (2259663368)
120

= 10 Log(18830528,07)
= 72,75 dB

Dst.

Perhitungan Kebisingan Rata-rata L1


L 1 ( I ) + L1 (II)+ …
Rata-Rata =
Jumlah L

4.2.2 Perhitungan Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto Pada
LII (08.00-09.00)

4.2.3 Perhitungan Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT Pranoto Pada
dst.

4.2.x Perhitungan Rata-rata Kebisingan di (Nama titik lokasi) Bandara APT


Pranoto

L1 + L2 + L3 + L4 + L5 + L6 + …
Rata-Rata =
Jumlah L

4.3 Pembahasan

1. Jelaskan pengertian kebisingan

2. Faktor yang mempengaruhi kebisingan di bandara apt pranoto

3. Fungsi alat dan bahan


4. Jelaskan kondisi lokasi serta gambarkan denah lokasi (diwarnai + keterangan)

5. Info penerbangan dan Hasil perhitungan

6. Hasil wawancara

7. Perbandingan hasil rata rata keseluruhan kebisingan dengan regulasi dari


Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.

8. Perbandingan hasil perhitungan data kelompok

9. Faktor kesalahan
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum Pengukuran Intensitas Kebisingan yang telah dilaksanakan


didapatkan kesimpulan yaitu:
1. Total Dissolved Solid (TDS) adalah jumlah padatan terlarut dalam satuan milligram
dalam satu liter air. Padatan terlarut terdiri atas senyawa-senyawa anorganik dan
senyawa organik yang larut dalam air dan memiliki ukuran yang lebih kecil
daripada padatan tersuspensi.
2. Total Dissolved Solid (TDS) adalah jumlah padatan terlarut dalam satuan milligram.
3. Total Dissolved Solid (TDS) adalah…

5.2 Saran

Sebaiknya pada Praktikum Kimia Lingkungan tentang Padatan Tersuspensi, Padatan


Terlarut, dan Padatan Total yang akan datang dapat digunakan alat ukur TDS pada air.
Alat yang dapat digunakan adalah TDS meter sehingga hasil yang diperoleh lebih
beragam dan bervariatif. Praktikan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
melalui metode analisis kadar TDS dari sampel air.

Friendly Reminder
Saran bukan hal teknis pada saat praktikum online seperti memperhatikan video,
suara video diperbaiki, praktikan jangan bermain-main dll
DAFTAR PUSTAKA

1. Rinawati., 2016, Penentuan Kandungan Zat Padat (Total Dissolved Solid dan Total
Suspended Solid) di Perairan Teluk Lampung, Jurnal Analit: Analytical and
Environmental Chemistry, Volume 1 Nomor 1, Universitas Lampung, Lampung.
(Diakses pada Rabu, 05 Maret 2020 pukul 20.20 WITA).

2. Sanropie dkk., 1989, Pengawasan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Pusat


Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta.

3. Wati dkk., 2016, Penentuan Kandungan Zat Padat (Total Dissolved Solid dan
Total Suspended Solid) di Perairan Teluk Lampung, Jurnal Analit: Analytical and
Environmental Chemistry, Volume 1 Nomor 1, Universitas Lampung, Lampung.
(Diakses pada Rabu, 05 Maret 2020 pukul 20.20 WITA).

4. Yanto., 1989, Pengawasan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Pusat Pendidikan


Tenaga Kesehatan, Jakarta.

Friendly Reminder
Buku dan jurnal campur yang diperhatikan itu sesuai abjadnya saja
- untuk dapus, untuk tamggal nya dikosongkan aja dulu, nanti diisi pake tanggal
acc
- ttd pake pulpen hitam
- untuk caki, jika lebih dari dua penulis maka pake dkk. Kalo dua orang, tulis dua
dua nya pake kata “dan”
- untuk di dapus, penulis semua nya ditulis, jadi gak pake dkk
- jurnal 10 tahun terakhir, buku bebas
Samarinda, (tanggal ACC) 2022

Asisten, Praktikan,

Siti Uli Basa Qodhar Lucinta Singgih


NIM : 1909046026 NIM : 2209046022
LAMPIRAN

Gambar 1. Disiapkan Air Gambar 1. Disiapkan Air


Sampel Folder Sampel Folder
Lembuswana Lembuswana
yang Digunakan. yang Digunakan.

CATATAN:
1. Pada laporan mingguan bab 1, 2, 5, dapus, lampiran wajib di ketik, serta
bab 3, 4, dapat ditulis dikertas HVS A4 dengan garis margin dan margin
menyesuaikan laporan yang telah diketik. Praktikum offline wajib memiliki
lampiran hasil dokumentasi!
2. Margin, line spacing, font, spacing (before after) mengikuti format laporan
ini dan disesuaikan apabila ada perubahan dari para asisten.

SEMANGATTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
YAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
BANYAK
DATANYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
XIXIXIXIXIIXIXIXIXIXIXIXIXII
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai