Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM INSTRUMENTASI
CONTROLLING LED (MENGONTROL LED MENGGUNAKAN
ARDUINO)

Dosen Pengampu:

ACHMAD FAHRUL AJI, SST., MT

Disusun Oleh:

Firda Pramesthi EK-2C 3.32.22.2.06


Maulana Ishaq Cakraningrat EK-2C 3.32.22.2.11

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2024
KELOMPOK 3
Tanggal Praktik : 15 Maret 2024
Tanggal Laporan : 21 Maret 2024
Tempat : Laboratorium Instrument

FOTO NAMA TANDA TANGAN

FIRDA PRAMESTHI

MAULANA ISHAQ
CAKRANINGRAT
I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat menggunakan blok perintah pada Labview dan LINX
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonic HCSR04
pada LabVIEW
3. Mahasiswa dapat membuat aplikasi penggunaan ketinggian tangki air menggunakan
sensor ultrasonic HCSR04 pada LabVIEW

II. Dasar Teori


LabVIEW adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh National instruments
dengan konsep yang berbeda. Seperti bahasa pemograman lainnya yaitu C++, matlab atau
Visual basic , LabVIEW juga mempunyai fungsi dan peranan yang sama, perbedaannya bahwa
labVIEW menggunakan bahasa pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara
bahasa pemrograman lainnya menggunakan basis text. Program labVIEW dikenal dengan
sebutan Vi atau Virtual instruments karena penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah
instrument. Pada labVIEW, user pertama-tama membuat user interface atau front panel
dengan menggunakan control dan indikator, yang dimaksud dengan kontrol adalah knobs, push
buttons, dials dan peralatan input lainnya sedangkan yang dimaksud dengan indikator adalah
graphs, LEDs dan peralatan display lainnya. Setelah menyusun user interface, lalu user
menyusun blok diagram yang berisi kode-kode VIs untuk mengontrol front panel. Software
LabVIEW terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :

1. front panel

front panel adalah bagian window yang berlatar belakang abu-abu serta mengandung control
dan indikator. front panel digunakan untuk membangun sebuah VI, menjalankan program dan
mendebug program. Tampilan dari front panel dapat di lihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Front Panel
2. While Loops
While loops tidak jauh berbeda dengan bahasa pemrograman berbasis text, fungsi while
loops pada graphical programming LabVIEW juga sama yaitu akan mengeksekusi code
di dalam loop tersebut sampai suatu kondisi terpenuhi untuk menghentikannya. Pada
bahasa pemrograman berbasis text, While loops sama dengan Do-Loop atau Repeat-
Untill.

Gambar 2.2 blok diagram while loops


3. Vi Package Manager
VI Package Manager (VIPM) adalah alat dan komunitas yang membantu Anda
menemukan, mengunduh, berbagi, dan mengelola Add-on LabVIEW. VIPM juga
merupakan alat manajemen paket yang mengatur dan memelihara paket dalam
lingkungan LabVIEW.
Gambar 3.1 Vi Package Manager
VIPM adalah aplikasi desktop lintas platform untuk mengunduh dan menginstal alat
LabVIEW. Anda dapat menemukan VIPM di menu mulai setelah diinstal. Anda juga
dapat mengaksesnya dari menu Tools > Find LabVIEW Addons… di LabVIEW

4. Blok diagram dari Vi


Blok diagram adalah bagian window yang berlatar belakang putih berisi source code
yang dibuat dan berfungsi sebagai instruksi untuk front panel. Tampilan dari blok
diagram dapat lihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Blok Diagram

III. Alat dan Bahan


1. Laptop yang sudah di install software Labview
2. Sudah diinstall plugin LINX
3. Arduino Uno dan Kabel Data
4. Sensor Ultrasonic HCSR04

IV. Langkah Percobaan


1. Rangkai perangkat sensor ultrasonic HCSR04 dan Arduino Uno seperti gambar 1
2. Buat blok diagram dan front panel sistem LabVIEW sesuai gambar 2
3. Lakukan uji coba sistem pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonic HCSR04
sesuai pada tabel 1
4. Bandingkan pengukuran manual menggunakan penggaris dan hasil pembacaan sensor
5. Hitung Akurasi dan Presisi dari hasil pengukuran
6. Tugas: Buatlah aplikasi penggunaan tangki air dengan ketinggian maksimum 100 cm.
kemudian buat indikator yang menunjukkan ketika tinggi kurang dari 20 cm lampu merah
ON, ketika tinggi 20 – 60 lampu orange ON, jika lebih besar sama dengan 60 cm lampu
hijau ON.
V. Data Percobaan

Jarak Jarak Terukur (cm)


Akurasi Presisi KOEFISIEN
NO Sebenarnya Rata - Standar
n-1 n-2 n-3 (%) (%) VARIASI
(cm) Rata Deviasi
1 5 4,9 5,0 5,0 5,0 0,05 99,5 99,0 1,0094
2 10 11,4 11,0 11,5 11,3 0,24 87,0 97,9 2,0903
3 15 16,8 16,8 17,3 17,0 0,25 86,9 98,5 1,4654
4 30 30,0 29,8 30,0 29,9 0,11 99,7 99,6 0,3627
5 50 50,1 49,4 49,4 49,7 0,35 99,3 99,3 0,6951
6 60 59,7 58,5 58,7 59,0 0,51 98,3 99,1 0,8639
7 70 68,4 68,1 68,4 68,3 0,14 97,6 99,8 0,2005
8 80 78,3 78,5 78,2 78,3 0,12 97,9 99,8 0,1516
9 90 88,2 89,0 88,2 88,5 0,39 98,3 99,6 0,4353
10 100 97,9 98,2 97,2 97,8 0,40 97,8 99,6 0,4142

Dokumentasi Percobaan
NO JARAK Jarak Terukur
SEBENARNYA n-1 n-2 n-3

1.

2.

10
VI. Analisa
Analisis dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa implementasi sensor ultrasonic HC-
SR04 untuk mengukur ketinggian air telah berhasil dilakukan dengan menggunakan aplikasi
LabVIEW. Sensor ultrasonic HC-SR04 telah terbukti menjadi pilihan yang tepat untuk
mengukur ketinggian air dengan kisaran maksimal 100 cm sesuai dengan tujuan aplikasi.
Kemampuan sensor ultrasonic dalam mengukur jarak dengan akurasi tinggi membuatnya
cocok untuk digunakan dalam aplikasi ini, di mana ketepatan pengukuran ketinggian air sangat
penting.

Selanjutnya, integrasi antara sensor ultrasonic HC-SR04 dan LabVIEW memungkinkan


pengukuran ketinggian air dilakukan secara real-time dan hasilnya ditampilkan melalui
antarmuka pengguna yang intuitif. Pengguna dapat dengan mudah memantau ketinggian air
melalui tampilan yang disediakan oleh aplikasi LabVIEW.

Salah satu fitur utama dari percobaan ini adalah adanya indikator LED yang menyala sesuai
dengan rentang ketinggian air. Ketika ketinggian air kurang dari 20 cm, LED merah akan
menyala; antara 20 hingga 60 cm, LED orange menyala; dan lebih dari 60 cm, LED hijau
menyala. Ini memberikan informasi visual yang jelas kepada pengguna tentang kondisi
ketinggian air, sehingga memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Dari segi aplikasi praktis, percobaan ini memiliki potensi untuk diterapkan dalam berbagai
konteks, mulai dari aplikasi rumah tangga hingga industri. Misalnya, dalam tangki
penyimpanan air, aplikasi ini dapat digunakan untuk memantau tingkat air dan memberikan
peringatan jika air mencapai level yang kritis. Di lingkungan industri, aplikasi ini dapat
digunakan dalam proses produksi yang memerlukan pengawasan ketinggian bahan cair.

Dengan demikian, kesuksesan percobaan ini menunjukkan bahwa penggunaan sensor


ultrasonic HC-SR04 dalam aplikasi LabVIEW untuk mengukur ketinggian air adalah solusi
yang efektif dan dapat diandalkan. Dengan integrasi teknologi yang canggih dan pemahaman
yang mendalam tentang kebutuhan aplikasi, percobaan ini dapat menjadi dasar untuk
pengembangan sistem yang lebih kompleks dalam pemantauan dan pengendalian ketinggian
air di berbagai bidang.
VII. Kesimpulan
Secara keseluruhan, integrasi sensor ultrasonic HC-SR04 dengan aplikasi LabVIEW berhasil
mengukur ketinggian air dengan akurasi tinggi dalam rentang maksimal 100 cm. Indikator
LED memberikan informasi visual yang cepat tentang kondisi air, memungkinkan pengguna
untuk memantau secara efisien tanpa harus melihat layar monitor secara terus-menerus.
Keberhasilan percobaan ini menegaskan bahwa kombinasi teknologi ini adalah solusi efektif
dan praktis untuk pemantauan ketinggian air, dengan potensi untuk diterapkan dalam berbagai
konteks industri dan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai