Anda di halaman 1dari 10

Analisis dan Pemetaan Tingkat Kebisingan di Terminal Laladon

Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor


Analysis and Mapping Of Noise Levels at Laladon Terminal, Dramaga District,
Bogor Regency

Muhamad Allif Kusuma, Hernani Yulinawati, Endro Suswantoro

Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lanskap danTeknologi Lingkungan, Universitas Trisakti,


Jakarta 11450, Indonesia

ABSTRAK
Terminal Laladon adalah terminal penumpang tipe C beroprasi sejak 2003 yang melayani lebih dari 20
rute trayek angkutan antar desa dan menampung 150 kendaraan. Kebisingan dapat mengganggu
kenyamanan penumpang, pekerja dan lingkungan di sekitar terminal. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat kebisingan lingkungan Terminal Laladon, Kabupaten Bogor sebelum dan setelah
Idul Fitri pada masa pandemi Covid-19 terhadap baku tingkat kebisingan dan memetakan sebaran
tingkat kebisingan (Surfer 11). Metode yang digunakan merupakan metode kuantitatif yang mana data
primer dikumpulkan dari enam titik di lingkungan terminal dan satu titik di tepi Jalan Raya Mayor Jendral
Ishak Djuarsa pada seminggu sebelum Idul Fitri dan seminggu setelah Idul Fitri. Metode pengukuran
tingkat kebisingan dan pengolahan data KepMenLH 48/1996 dan Analisis data terhadap baku tingkat
kebisingan terminal 70dBA berdasarkan KepGub DKI Jakarta 551/2001. Kesimpulan penelitian ini LSM
di Terminal Laladon seminggu sebelum Idul Fitri berkisar 69,7–75,4dBA dan seminggu setelah Idul Fitri
berkisar 70,0-75,5dBA. Leq 10 menit tertinggi 77,5dBA hari Rabu sehari sebelum Idul Fitri. Tingkat
kebisingan telah melebihi baku mutu 70dBA meskipun kondisi sedang pandemi. Dari peta sebaran
menunjukan pola sebaran kebisingan yang dipengaruhi oleh arah angin dominan menunjukkan
konsentrasi bising tertinggi di Titik 7

1. PENDAHULUAN
Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk di berbagai kota di Indonesia, semakin besar
pula tuntutan pemerintah untuk melakukan perkembangan infrastruktur terhadap kota-kota
yang ada di Indonesia untuk menunjang kebutuhan masyarakat di kota-kota tersebut. Demi
memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah pun membuat sarana transportasi yang memadai
untuk menunjang mobilitas masyarakat antar kota. Salah satu dampak negatif dari
perkembangan sarana transportasi ini adalah timbulnya pencemaran suara atau kebisingan.
Terminal Laladon berfungsi sebagai terminal angkutan dalam kota (angkot) yang mana
angkot tidak mempunyai halte tempat pemberhentian sehingga dapat mengganggu lalu lintas
dan menimbulkan kebisingan, selain itu juga dipadukan dengan sektor perdagangan dan jasa
yaitu Pasar Laladon. Oleh karena itu selain untuk memperlancar pola pergerakan lalu lintas
kendaraan angkutan umum, juga sebagai penunjang plaza dan pasar tradisional untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas cakupan, efisiensi, efektivitas dan
pelayanan umum kepada masyarakat. Terminal ini mempunyai dua pintu yaitu pintu depan
dan belakang. Pintu depan berada di Jl. Mayor Jendral Ishak Djuarsa, biasanya dijadikan
tempat masuk dan keluar terminal. Terminal Laladon ini masih belum memisahkan lokasi
berhenti untuk setiap angkutan umum, sehingga sepanjang jalan terlihat banyak angkutan
umum yang berhenti untuk menunggu penumpang. Sementara pintu belakang baru dibuka
1
sejak pembangunan Jl. Ciomas-Dramaga diselesaikan. Perbedaan aktivitas masyarakat
pada satu minggu sebelum dan setelah Idul Fitri seperti adanya takbiran pada satu hari
sebelum Idul Fitri mempengaruhi kebisingan lingkungan. Revitalisasi telah dicetuskan sejak
tahun 2020 yang mana pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas 1.076 m2 untuk
pembaharuan tersebut.
Oleh karena itu Terminal Laladon perlu dilakukan pengukuran dan pemetaan tingkat
kebisingan sehingga dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk bisa
mengendalikan kebisingan lingkungan setelah revitalisasi selama jam operasi terutama pada
waktu sebelum Idul Fitri maupun setelah Idul Fitri. Baku mutu pada penelitian ini mengacu
kepada KepGub DKI Jakarta No. 551/2001 yang mana telah mengatur tingkat kebisingan
ambien di berbagai Kawasan/lingkungan.

2. METODE PENELITIAN
Diagram alir tahapan perencanaan ditunjukkan pada Gambar 1.

PERSIAPAN PENELITIAN
• Studi literatur untuk memperoleh teori-teori dari penelitian sebelumnya.
• Melakukan pengamatan ke lokasi penelitian (titik sampling, aktivitas didalam lokasi penelitan)

PENENTUAN LOKASI SAMPLING


• 6 titik pengamilan sampel kebisingan lingkungan, yaitu 2 ruang tunggu penumpang di setiap area
jalur keberangkatan 2 gerbang masuk dan keluar terminal dan pasar beserta pintu keluar pasar.
• 1 titik sampling di jalan raya
• Pengukuran koordinat pada tiap titik sampling.

PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER DATA PRIMER
• Pengukuran tingkat kebisingan lingkungan menggunakan alat Sound Level
• Layout Terminal Meter.
(Pengelola • Pengukuran tingkat kebisingan di seluruh titik dilakukan selama 2x10 menit
Terminal) dalam 7 segmen waktu.
• Pengukuran kebisingan yang dilakukan pada dua minggu selama 24 jam
sesuai KepMenLH 48/1996.

PENGOLAHAN DATA
• Pengolahan data tingkat kebisingan memakai rumus Leq dan Lsm dari KepMenLH 48/1996.
• Pembuatan peta sebaran tingkat kebisingan menggunakan aplikasi surfer 11.

ANALISIS DATA
• Menganalisis tingkat kebisingan di lokasi penelitian.
• Melakukan pemetaan sebaran tingkat kebisingan di 7 titik lokasi.

Gambar 1. Diagram alir perencanaan

2
Pengumpulan studi literatur bertujuan untuk mendapatkan dasar-dasar teoritis yang
dibutuhkan untuk menentukan langkah kerja, ruang lingkup dan tata cara pemetaan
kebisingan. Survei awal bertujuan untuk memberikan gambaran umum yang diperlukan
untuk menentukan ruang lingkup perencanaan. Data hasil survey berupa penentuan titik
pengambilan data kebisingan.
Pengumpulan data terbagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang didapatkan dengan survey lapangan dan pengukuran unit kebisingan
menggunakan Sound Level Meter, yang dilakukan selama dua minggu yaitu satu minggu
sebelum dan setelah Idul Fitri sesuai KepmenLH 48/1996. Data sekunder merupakan gambar
Layout terminal untuk pemetaan kebisingan.
Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui Leq dan Lsm dari setiap minggu lalu
kemudian data tersebut dibandingkan dengan KepGub DKI Jakarta No. 551/2001.
Pemetaan kebisingan menggunakan aplikasi Surfer 11 dengan menggunakan data Lsm
rata-rata di tiap minggu pada 7 titik lokasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 menunjukkan Leq (10 menit) tertinggi pada Titik 1 (Ruang Tunggu Penumpang)
Minggu I pada hari Selasa, 11 Mei 2021 di segmen waktu L3 (14.00-17.00) sebesar 75,6 dBA
dan Minggu II pada hari Senin, 17 Mei 2021 di segmen waktu L3 sebesar 74,7 dBA.

db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senins Selasa Rabu Rata-rata


M1 L1 68,0 69,5 68,3 69,2 66,4 67,4 69,1 68,4
L2 68,8 70,3 70,2 71,1 70,9 71,3 70,8 70,5
L3 71,2 71,7 70,5 72,2 73,4 75,6 71,1 72,6
L4 68,5 67,9 68,2 68,4 71,3 68,2 73,2 69,8
L5 67,3 66,6 66,7 68,3 66,0 65,1 72,1 68,0
L6 65,3 66,2 66,2 67,3 67,1 62,7 66,2 66,1
L7 66,1 67,1 66,3 67,2 64,2 67,2 66,6 66,5
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M2 L1 68,8 70,8 70,1 70,9 70,5 68,9 68,5 69,9
L2 71,3 69,5 69,5 68,9 72,3 71,4 70,8 70,7
L3 72,0 72,2 71,9 71,1 74,7 73,6 73,6 72,9
L4 70,5 68,8 69,3 67,2 71,7 69,1 71,0 69,9
L5 66,5 67,5 68,0 68,1 69,5 68,4 65,7 67,8
L6 66,9 66,7 65,8 66,7 69,5 65,6 66,6 67,0
L7 68,9 67,6 67,9 68,1 68,9 68,0 67,8 68,2

Tabel 1. Leq Titik 1 Selama 2 Minggu

Tabel 2 menunjukkan Leq (10 menit) tertinggi pada Titik 2 (Ruang Tunggu Dekat
Pasar) Minggu I pada hari Selasa, 11 Mei 2021 di segmen waktu L3 (14.00-17.00)
sebesar 75,7 dBA dan Minggu II pada hari Selasa, 18 Mei 2021 di segmen waktu L3
sebesar 74,6 dBA.
3
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M1 L1 68,3 69,0 69,1 69,6 71,2 69,0 69,2 69,4
L2 68,6 71,4 70,5 70,2 75,0 70,4 70,4 71,4
L3 70,2 70,7 68,5 72,2 73,2 75,7 75,6 73,0
L4 68,0 68,4 68,7 68,6 68,2 67,1 72,3 69,1
L5 67,1 66,7 66,6 67,1 66,2 65,3 69,3 67,1
L6 65,5 65,9 66,4 66,9 66,0 64,9 65,9 66,0
L7 67,0 67,1 67,9 68,3 65,2 67,8 67,6 67,3
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M2 L1 68,6 70,1 70,2 69,6 71,5 71,3 69,3 70,2
L2 69,9 71,6 71,7 68,3 72,0 72,3 71,1 71,2
L3 71,5 72,4 72,6 71,8 74,2 74,6 72,9 73,0
L4 70,2 71,2 68,6 69,0 69,2 67,5 68,1 69,2
L5 66,8 67,2 66,9 67,7 69,3 67,6 67,2 67,6
L6 66,2 66,0 66,4 65,5 66,6 67,7 67,4 66,6
L7 67,2 67,9 67,0 68,3 68,6 68,9 66,7 67,9

Tabel 2. Leq Titik 2 Selama 2 Minggu

Tabel 3 menunjukkan Leq (10 menit) tertinggi pada Titik 3 (Pasar) Minggu I pada
hari Rabu, 12 Mei 2021 di segmen waktu L3 (14.00-17.00) sebesar 72,7 dB(A) dan
Minggu II pada hari Sabtu, 15 Mei 2021 di segmen waktu L3 sebesar 73,5 dB(A).
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M1 L1 66,8 68,5 67,6 68,3 68,1 69,3 69,8 68,4
L2 68,3 70,2 69,2 68,6 69,9 69,8 71,0 69,6
L3 69,4 70,1 70,4 70,1 70,1 70,1 72,7 70,5
L4 66,6 66,3 66,8 66,7 66,8 68,4 70,1 67,6
L5 62,4 60,2 62,6 61,0 61,5 63,5 68,1 63,6
L6 65,6 66,5 60,2 65,9 65,2 65,6 64,8 65,1
L7 65,2 67,9 69,2 67,0 66,1 66,5 65,7 67,0
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M2 L1 69,4 68,8 66,8 68,7 70,8 70,9 70,2 69,5
L2 68,3 70,5 68,2 68,0 70,5 70,8 69,3 69,5
L3 70,3 72,7 73,5 71,5 73,0 72,2 73,2 72,5
L4 67,4 68,9 69,6 66,6 71,7 68,9 67,9 69,0
L5 62,0 61,6 64,0 61,5 67,3 61,3 60,9 63,3
L6 61,7 60,7 61,0 62,5 66,8 61,5 61,1 62,7
L7 66,1 67,1 65,7 68,3 67,4 66,6 61,7 66,5

Tabel 3. Leq Titik 3 Selama 2 Minggu

Tabel 4 menunjukkan Leq (10 menit) tertinggi pada Titik 4 (Pintu Keluar Pasar)
Minggu I pada hari Rabu, 12 Mei 2021 di segmen waktu L3 (14.00-17.00) sebesar 74,2
dBA dan Minggu II pada hari Senin, 17 Mei 2021 di segmen waktu L3 sebesar 75,5 dBA..

4
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M1 L1 68,3 70,1 69,2 69,6 69,6 70,9 69,8 69,7
L2 69,7 71,0 70,1 71,1 73,2 71,3 70,8 71,2
L3 70,4 69,4 69,8 72,3 73,2 73,4 74,2 72,2
L4 66,9 67,3 66,4 69,1 67,8 67,5 71,5 68,4
L5 64,7 65,2 61,7 63,0 64,5 66,4 68,8 65,4
L6 62,2 61,0 62,3 61,1 61,4 66,0 64,5 63,0
L7 67,4 63,9 66,9 65,5 66,9 66,9 65,5 66,3
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M2 L1 69,7 69,9 68,1 69,2 70,9 69,6 70,2 69,8
L2 70,1 71,8 70,6 70,8 71,3 72,7 70,6 71,2
L3 72,5 72,3 72,5 71,3 75,5 74,3 74,6 73,5
L4 68,3 69,9 67,9 68,3 72,6 68,7 68,5 69,5
L5 63,4 64,9 65,9 65,8 68,5 62,6 62,9 65,3
L6 62,5 65,8 65,9 65,4 65,2 62,4 61,9 64,4
L7 64,0 67,5 68,0 65,8 67,0 64,8 64,2 66,2

Tabel 4. Leq Titik 4 Selama 2 Minggu

Tabel 5 menunjukkan Leq (10 menit) tertinggi pada Titik 5 (Gerbang Belakang)
Minggu I pada hari Rabu, 12 Mei 2021 di segmen waktu L4 (17.00-22.00) sebesar 77,5
dBA dan Minggu II pada hari Senin, 17 Mei 2021 di segmen waktu L3 (14.00-17.00)
sebesar 75,5 dBA.

db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata


M1 L1 70,3 70,5 70,7 71,6 70,2 70,5 71,3 70,8
L2 71,4 71,0 71,9 72,2 74,1 73,5 72,3 72,5
L3 73,1 68,9 73,4 74,1 73,6 75,4 76,9 74,2
L4 69,3 66,2 67,5 70,2 68,8 70,7 77,5 71,7
L5 69,4 67,7 68,7 68,7 66,0 68,2 72,6 69,2
L6 68,1 63,3 67,5 68,4 65,4 66,3 68,5 67,1
L7 67,8 68,0 68,6 70,0 64,6 67,2 67,8 68,0
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M2 L1 72,0 72,3 71,2 71,1 72,4 72,1 71,1 71,8
L2 73,2 71,6 71,1 69,9 71,6 71,5 73,2 71,9
L3 74,2 73,4 71,2 72,0 75,5 74,7 74,2 73,8
L4 70,8 68,6 66,2 67,0 72,4 72,1 68,5 70,0
L5 70,0 66,8 65,5 65,7 67,9 70,9 68,5 68,3
L6 67,0 68,5 65,7 64,4 68,0 70,0 69,1 67,9
L7 68,2 68,4 67,7 65,8 67,9 69,6 68,4 68,1

Tabel 5. Leq Titik 5 Selama 2 Minggu

Tabel 6 menunjukkan Leq (10 menit) tertinggi pada Titik 6 (Gerbang Depan) Minggu
I pada hari Rabu, 12 Mei 2021 di segmen waktu L4 (17.00-22.00) sebesar 78,0 dBA dan
Minggu II pada hari Senin, 17 Mei 2021 di segmen waktu L4 juga sebesar 77,4 dBA.

5
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M1 L1 70,6 71,8 71,8 72,3 75,9 74,4 73,0 73,2
L2 72,2 72,1 72,0 71,8 73,9 73,8 74,3 73,0
L3 74,2 70,1 73,5 74,8 75,4 77,5 75,9 75,0
L4 71,7 69,3 70,6 71,7 73,0 72,7 78,0 73,3
L5 71,4 68,3 71,3 69,0 72,3 71,6 72,9 71,2
L6 70,4 70,6 66,2 69,2 68,9 71,1 71,2 69,9
L7 70,4 70,7 70,0 70,9 66,5 71,9 70,3 70,3
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M2 L1 72,4 72,0 74,4 69,8 72,0 73,2 74,2 72,8
L2 72,7 72,7 73,1 70,6 74,2 73,6 73,2 73,0
L3 74,7 76,5 76,7 73,4 77,2 74,7 75,2 75,7
L4 70,8 72,6 71,7 70,1 77,4 73,3 71,4 73,2
L5 70,7 70,9 70,6 69,3 73,0 72,7 70,9 71,3
L6 70,4 69,3 69,6 69,5 69,2 71,2 68,6 69,7
L7 69,8 71,0 68,6 71,5 69,2 70,5 70,0 70,2

Tabel 6. Leq Titik 6 Selama 2 Minggu

Tabel 7 menunjukkan Leq (10 menit) tertinggi pada Titik 7 (Jalan Raya Mayor Jendral
Ishak Djuarsa) Minggu I pada hari Rabu, 12 Mei 2021 di segmen waktu L4 (17.00-22.00)
sebesar 79,5 dBA dan Minggu II pada hari Minggu 16 Mei 2021 di segmen waktu L3
(14.00-17.00) sebesar 79,6 dBA.
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M1 L1 72,7 71,5 72,0 73,8 71,4 74,7 73,8 73,0
L2 72,9 73,3 73,0 74,3 76,1 73,9 74,3 74,1
L3 74,2 72,0 74,2 75,2 74,0 76,0 76,2 74,7
L4 70,5 71,2 70,6 73,3 74,6 77,3 79,5 75,1
L5 70,0 71,0 70,1 72,7 70,5 72,5 76,9 72,7
L6 68,9 70,2 71,1 70,1 69,1 72,6 70,9 70,6
L7 70,6 71,9 72,3 72,4 74,1 72,9 72,1 72,4
db(A) Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Rata-rata
M2 L1 73,8 74,5 75,3 74,0 72,8 71,2 72,6 73,6
L2 75,0 73,8 74,2 73,2 74,3 75,3 72,2 74,1
L3 76,3 77,5 76,2 79,6 78,6 75,7 76,2 77,4
L4 73,2 76,0 75,6 74,3 76,6 71,3 71,9 74,5
L5 71,5 71,6 71,6 70,7 71,9 71,2 70,3 71,3
L6 70,3 69,9 69,5 71,8 70,7 71,5 71,3 70,8
L7 72,0 71,8 70,4 72,8 72,2 71,0 71,9 71,8

Tabel 7. Leq Titik 7 Selama 2 Minggu

Tingkat kebisingan siang dan malam hari (Lsm) mencakup 7 segmen waktu (L1-L7)
selama 2 jam. Tabel 8 menunjukkan Lsm pada semua titik di minggu sebelum dan setelah
Idul Fitri. Pada satu minggu sebelum Idul Fitri, Lsm tertinggi pada hari Rabu pada Titik 7
(Jalan Raya) sebesar 77,5 dBA. Titik 7 merupakan titik dengan aktivitas lalu lintas yang tinggi
yang disebabkan oleh intensitas suara mesin dan klakson dari kendaraan dan juga suara
speaker masjid di sekitar terminal yang mengumandangkan takbir tanda Idul Fitri. Lsm
terendah terjadi pada hari Kamis di Titik 3 (Pasar) sebesar 68,6 dBA karena rendahnya
aktivitas pasar saat itu dan juga rendahnya jumlah kendaraan yang melintas. Pada satu
minggu setelah Idul Fitri, Lsm tertinggi pada hari Senin pada Titik 7 juga sebesar 76,2 dBA.
Lsm terendah terjadi pada hari Kamis di Titik 3 juga sebesar 68,8 dBA.
6
LSM
Lokasi/Tanggal Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
Titik 1 70,0 70,5 70,2 71,2 71,1 71,2 72,3 71,0 71,0 70,8 73,1 71,5 71,5 71,5
Titik 2 69,9 70,6 70,5 71,1 72,1 71,3 72,4 71,6 71,2 70,7 72,3 72,3 71,1 70,8
Titik 3 68,6 69,9 69,6 69,3 69,2 69,8 71,0 70,0 69,7 69,4 71,7 70,2 69,3 68,8
Titik 4 69,4 69,3 69,2 70,0 71,0 71,1 71,6 71,2 70,7 70,2 72,5 70,9 70,4 69,6
Idul
Titik 5 72,0 70,3 71,9 72,9 71,7 72,6 75,2 72,1 70,6 70,1 73,0 73,6 72,7 72,9
Fitri
Titik 6 73,7 72,8 72,9 73,5 74,4 75,4 76,1 74,3 74,2 73,0 75,7 74,8 73,9 73,7
Titik 7 73,5 73,9 74,2 75,2 75,5 76,5 77,5 75,7 75,3 76,1 76,2 74,8 74,5 75,2
71,4 71,3 71,6 72,3 72,6 73,2 74,4 72,7 72,3 72,1 73,8 72,9 72,3 72,3
rata-rata
72,5 72,7

Tabel 8. Lsm di Titik 7 Selama 2 Minggu

Lsm di minggu setelah Idul Fitri sebesar 72,7 dBA lebih tinggi dari pada minggu
sebelum Idul Fitri sebesar 72,5 dBA. Hal ini disebabkan karena aktivitas terminal di minggu
setelah Idul Fitri relatif lebih tinggi, sedangkan pada minggu sebelumnya tingginya aktivitas
hanya menjelang Idul Fitri saja. Namun perbedaannya tidak terlalu signifikan antara minggu
sebelum dan setelah Idul Fitri hal ini disebabkan melonjaknya kebisingan di hari Rabu
minggu sebelum Idul Fitri yang menutupi nilai kebisingan di hari-hari sebelumnya
Dengan melihat Tabel 9 hasil tingkat kebisingan rata-rata di Terminal Laladon 68,7
– 76,3 dBA, jika dibandingkan dengan penelitian Suma’mur (2009) bisa dikatakan bahwa
tingkat kebisingan di Terminal Laladon termasuk ke dalam kategori sumber kebisingan yang
kuat dan hampir mendekati kategori sangat hiruk. Menurut Listaningrum (2011) Adapun
dampak Psikologis dan emosional yang menimbulkan beberapa efek seperti perasaan
terganggu, gelisah dan yang terburuk bisa mengakibatkan stres terhadap penerima sumber
kebisingan secara berkepanjangan.
.

Tabel 9 Rata-Rata Tingkat Kebisingan di 7 Lokasi Pengukuran

7
Dalam membuat peta sebaran kebisingan yang merupakan penggambaran kontur
tingkat pada wilayah studi adalah dengan mengambil nilai maksimal dari tingkat
kebisingan ekuivalen dari dua minggu pengukuran. Berdasarkan Tabel 4.9 tingkat
kebisingan di 7 titik kemudian dibuat dalam bentuk peta sebaran kebisingan yang
menunjukkan pola sebaran kebisingan yang ada di Terminal Laladon. Pada peta sebaran
kebisingan Gambar 2 dapat dilihat bahwa semakin mendekati jalan raya warna dari
sebaran kebisingan semakin memerah yang menandakan bahwa pada area tersebut
tingkat kebisingannya tinggi dan dapat mempengaruhi area lainnya di dalam terminal.

Gambar 2 Peta Sebaran Kebisingan di Terminal Laladon

4. KESIMPULAN

Perbandingan tingkat kebisingan Lsm yang terjadi pada satu minggu sebelum dan
sesudah Idul Fitri diketahui bahwa Leq 10 menit tertinggi terjadi pada hari rabu di satu minggu
sebelum Idul Fitri sebesar 77,5 dBA. Hal ini disebabkan karena pada hari rabu sebelum Idul
fitri terdapat sumber kebisingan lain yaitu dari pengeras suara masjid yang mengumandangkan
takbir tanda hari raya Idul Fitri dan juga ada peningkatan aktivitas kendaraan bermotor yang
menyebabkan kebisingan di Jalan Raya Mayor Jendral Ishak Djuarsa dan sesuai dengan pola
sebaran kebisingan yang juga dipengaruhi arah angin dominan. Hal tersebut menunjukkan
bising tertinggi terdapat di titik 7 (Tepi Jalan Raya) Terminal Laladon.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad F. dkk. 2018. Analisis Tingkat Kebisingan di Universitas Semarang Dengan Peta
Kontur Menggunakan Software Golden 11 Surfer. Jurnal UNS Vol 10, No. 2: 22-27.
Baron dan Byrne. 2003. Psikologi Sosial Jilid 1 Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Buchari. 2007. “Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program”. Medan: Repositori
Universitas Sumatera Utara.
Cowan, J.P. 1994. Handbook of Environmental Accoustic. Van Nostrand Rainhold. New York.
Doelle, L. L .1993. Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga.
Egan,M.D. 1998. Architectural Acoustics. New York:McGraw-Hill, Inc.
Gunawan, Lanny. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Handayani. 2005. Mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas jalan Jakarta: Puslitbang
Prasarana Transportasi.
Hariyanto E. 2011. Penentuan Tingkat Kebisingan Siang Malam Di Perkampungan
Bungurasih Akibat Transportasi Terminal Purabaya Surabaya. Surabaya: FTI Institut
Teknologi Sepuluh November.
Hutapea. 1999. Kebisingan Lingkungan. Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 8 No. 1 Juni 2016: 81-
96. Jakarta: Universitas Trisakti.
Linardita Ferial, Endro Suswantoro, Mawar DS Silalahi. 2016. Analisis Tingkat Kebisingan Di
Terminal Pakupatan (Kabupaten Serang, Provinsi Banten). Indonesian Journal Of Urban
and Enviromental Technology. DOI:
http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v8i1.722.
Listyaningrum, Andrias. 2011. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Ambang Dengar
Pada Tenaga Kerja di PT. Sekar Bengawan Kabupaten Karanganyar. [Skripsi Ilmiah].
Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS.
Mediastika, Christina. 2005. Akustik Bangunan. Jakarta: Erlangga.
Morlok, E.K, (1995), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga.
Murphy, Enda dan King, Eoin A. 2014. Environmental Noise Pollution Chapter 5
Transportation Noise. Elsevier: US. DOI: https://doi.org/10.1016/B978-0-12-411595-
8.00005-7.
Phersiana Norra. 2010. Analisis Dan Pemetaan Kebisingan Akibat Aktivitas Kerja PT. XYZ,
Jurnal Jurusan Teknik Lingkungan. Bandung: FTSP-ITB.
Rachmat. 2011. Analisis Kebisingan Terminal Penumpang. Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Roestam, A.W. 2004. Program Konservasi Pendengaran di Tempat Kerja. Cermin Dunia
Kedokteran. No. 144.
Sasongko, D., dkk. 2000. Kebisingan Lingkungan. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
9
Sukmana, O. 2003. Dasar-Dasar Psikologi Lingkungan. Malang: Bayu Media dan UMM Press.
Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung
Seto.
Warpani, Suwardjoko. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Penerbit
ITB.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan.
Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 718 Tahun 1987 tentang
Kebisingan yang Berhubungan dengan Kesehatan.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan.
Peraturan Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
Jakarta: Bina Karya.
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakata No 551 tahun 2001 tentang Baku Tingkat
Kebisingan.

10

Anda mungkin juga menyukai