1.3 Tujuan
a) Mengetahui pengaruh kebisingan dan kecepatan angin bagi
lingkungan.
b) Mengetahui pengaruh kebisingan dan kecepatan angin bagi
Kesehatan.
c) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kebisingan dan
kecepatan angin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebisingan merupakan masalah yang sering dijumpai oleh perusahaan besar saat
ini. Penggunaan mesin dan alat kerja yang mendukung proses produksi berpotensi
menimbulkan suara kebisingan. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak di
kehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan (Kepmenkes No.
1405/MENKES/SK/XI/2002).
Alat
Sound Level Meter
Anemometer
Atur selektor pada posisi max dan atu menjadi jenis kebisingan
continue dan min untuk jenis kebisingan impulsif
Tulis hasil pengukuran pada layar monitor dan hitung rata-rata dari
data tersebut
Pengukuran Kecepatan Angin
Tekan tombol mode selama 3 detik untuk memilih satuan yang akan
digunakan. Lalu klik set
Tulis hasil pengamatan yang tertera pada layar monitor. Hitung rata-
rata dari data tersebut
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Kebisingan
b) Kecepatan Udara
No Lokasi Banyak data (n) Jumlah Data (∑ data)
1 Embung C 120 82,8
2 Parkiran Mobil 120 161,2
3 Parkiran Motor Gedung C 120 134,2
4 Parkiran Kantin (Galeri) 120 200,6
5 Gerbang 120 189,6
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Kecepatan Udara
4.2 Perhitungan
a) Kebisingan
Embung C
Nilai max = 80,2 = 7,8 ≈ 8
Nilai min = 40,3
Jangkauan
Jangkauan = nilai max – Interval = Kelas
nilai min
40
= 80,2 – 46,3 = 8
= 33,9
=5
Kelas = 1 + 3,3 log n
n = 120
No Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif
1 45-49 47 39 39
2 50-54 52 39 78
3 55-59 57 23 101
4 60-64 62 11 112
5 65-69 67 3 115
6 70-74 72 1 116
7 75-79 77 3 119
8 80-84 82 1 120
Tabel 3. Data Hasil Percobaan Kebisingan Embung C
1
LTMS =10 log 120((39 x 100,1x47)+(39 x 100,1x52)+(23 x 100,1x57)+(11 x 100,1x62)+(3
= 64,96 dB
= 77,87 dB
Jalan
Galeri
= 67,18 dB
b) Kecepatan Angin
Embung C
∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 82,8 ;n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 82,8 = 0,69 m/s
Parkiran Mobil
∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 161,2 ;n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 161,2 = 1,34 m/s
Gerbang
∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 189,; n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 189,6 = 1,58 m/s
4.3 Pembahasan
Pada praktikum analisis kebisingan dan kecepatan angin dilakukan pada wilayah
ITERA diantaranya Embung C, Parkiran Mobil, Parkiran Motor Gedung C,
Parkiran Kantin Galeri, Gerbang depan, GKU, dan Galeri. Menurut keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak di
inginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan Kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
Pengaruh Kebisingan bagi lingkungan yaitu polusi yang mengganggu yang
bersumber dari suara atau bunyi sehingga menyebabkan gangguan Kesehatan pada
masyarakat.
Gangguan terhadap pendengaran adalah gangguan yang paling serius karena dapat
menyebabkan hilangnya pendengaran atau ketulian, ketulian bersifat progresif,
progresif merupakan hal yang awalnya bersifat sementara tetapi bila bekerja terus
menerus ditemppat yang bising tersebut maka daya dengar akan menghilang secara
menetap atau tuli.
Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan adalah intensitas tertinggi dan merupakan
nilai rata-rata yang masih dapat diterima oleh manusia tanpa mengakibatkan
hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu yang cukup lama atau terus menerus.
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 dan
Menteri Tenaga Kerja No. 51 Tahun 1999 menyatakan bahwa di dalam menerapkan
Nilai Ambang Batas kebisingan (NAB kebisingan) pada suatu level intensitas
tertentu, tidak akan menjamin bahwa semua orang yang terpapar pada level tersebut
secara terus- menerus akan terbebas dari gangguan pendengaran, karena hal ini
tergantung dari respon masing masing individu.
Kecepatan angin merupakan salah satu unsur penentu Cuaca. Kecepatan Angin
dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan dari tanaman, karena
kecepatan angin berpengaruh terhadap curah hujan suatu daerah.
Dari data hasil praktikum, pengukuran kecepatan angin yang dilakukan terdapat
data kecepatan angin rata-rata 0,278 m/s. Setiap waktu kecepatan angin itu berubah,
karena Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah)
di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Faktor
pendorong utama angin adalah gaya gradient tekanan. Gradien tekanan adalah
perbedaan tekanan per satuan jarak dengan arah horizontal dan tegak lurus isobar.
Makin besar gradient tekanan maka kecepatan angin makin besar. Makin besar
gradient tekanan maka kecepatan angin makin besar. Untuk gradient yang sama,
kecepatan angin ditentukan juga oleh letak geografis, ketinggiaan tempat dan
waktu. Angin selalu bergerak karena perbedaan tekanan udara dan selalu dari
tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Perbedaan tekanan ini disebabkan
karena perbedaan suhu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Embung C = 64,96 dB
Gedung Kuliah Umum (GKU)= 77,87 dB
Jalan = 64,45 dB
Galeri = 67,18 dB
Hasil pengukuran kebisingan tertinggi yakni di lokasi GKU, dan hasil pengukuran
kebisingan terendah di lokasi Jalan.
Hanafiah. (2005). Dasar Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kemenakertrans RI. 2011. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.
13/MEN/ X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia
di Tempat Kerja. Jakarta; Kemenakertrans RI.