Anda di halaman 1dari 18

KEBISINGAN DAN KECEPATAN ANGIN

Laporan Praktikum Laboratorium Lingkungan

Nama : Febrian Rahmat Adias Putra


NIM : 118250102
Nama Asisten : Ambar Ayu Lestari
NIM Asisten : 25117073

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebisingan dapat diartikan sebagai pencemaran suara karena masuknya


suara yang tidak diinginkan ke dalam lingkungan yang menyebabkan
kualitas lingkungan menurun karena tidak sesuai peruntukkannya,
sehingga berdampak negatif kepada faktor fisiologi dan psikologi manusia
yang erat kaitannya dengan penurunan kualitas hidup.
Dalam beberapa kasus kebisingan dapat menghilangkan konsentrasi dan
kesadaran sesaat, sehingga menyebabkan kecelakaan pada manusia. Oleh
karena itu, dalam hubungannya dengan meningkatkan standar kehidupan
masyarakat seperti standar kesehatan, tingkat keselamatan atau
keamanan, dan tingkat kenyamanan, maka ukuran dan nilai kebisingan
yang dapat diterima manusia perlu menjadi pertimbangan dalam desain
jalan dan sarana serta prasarana.
Suara yang tidak diinginkan akan memberikan efek yang kurang baik
terhadap kesehatan. Suara merupakan gelombang mekanik yang
dihantarkan oleh suatu medium yaitu umumnya oleh udara. Kualitas dan
kuantitas suara ditentukan antara lain oleh intensitas (loudness),
frekuensi, periodesitas (kontinyu atau terputus), dan durasinya. Faktor-
faktor tersebut juga ikut mempengaruhi dampak suatu kebisingan terhadap
kesehatan.
Ditjen PPM & PLP, Depkes RI (1995), menyatakan bahwa 8–12%
penduduk dunia telah menderita dampak kebisingan dalam berbagai bentuk
dan diperkirakan angka tersebut terus akan meningkat, dan pada tahun 2001
diperkirakan 120 juta penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran.
1.2 Rumusan Masalah

a) Apa saja pengaruh kebisingan dan kecepatan angin bagi lingkungan ?


b) Apa saja pengaruh kebisingan dan kecepatan angin bagi kesehatan ?
c) Apa saja faktor penyebab kebisingan dan kecepatan angin ?

1.3 Tujuan
a) Mengetahui pengaruh kebisingan dan kecepatan angin bagi
lingkungan.
b) Mengetahui pengaruh kebisingan dan kecepatan angin bagi
Kesehatan.
c) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kebisingan dan
kecepatan angin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kebisingan merupakan masalah yang sering dijumpai oleh perusahaan besar saat
ini. Penggunaan mesin dan alat kerja yang mendukung proses produksi berpotensi
menimbulkan suara kebisingan. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak di
kehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan (Kepmenkes No.
1405/MENKES/SK/XI/2002).

Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup


manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan
dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan teknologi maju tidak dapat
dielakan, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses mekanisasi,
elektrifikasi dan modernisasi serta transformasi globalisasi. Dalam keadaan
demikian penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi, dan bahan-bahan berbahaya
akan terus meningkat sesuai kebutuhan industrialisasi. Namun demikian, disisi lain
kemajuan teknologi juga mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan yaitu
berupa terjadinya peningkatan pencemaran lingkungan, kecelakaan kerja dan
timbulnya berbagai macam penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008)

Kebisingan menimbulkan beberapa dampak pada kesehatan.Selain berdampak


pada gangguan pendengaran intensitas bising yang tinggi juga dapat
mengakibatkan hilangnya konsentrasi, hilangnya keseimbangan dan disorientasi,
kelelahan, gangguan komunikasi, gangguan tidur, gangguan pelaksanaan tugas,
gangguan faal tubuh, serta adanya efek visceral, seperti perubahan frekuensi
jantung/peningkatan denyut nadi, perubahan tekanan darah dan tingkat
pengeluaran keringat (Harrington & Gill, 2003).

Hasil penelitian menyebutkan bahwa masyarakat yang terpapar kebisingan


cenderung memiliki emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi tersebut akan
mengakibatkan stres. Stres yang cukup lama, akan menyebabkan terjadinya
penyempitan pembuluh darah, sehingga memacu jantung untuk bekerja lebih keras
memompa darah ke seluruh tubuh (Jennie, 2007).
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara
memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal
ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin di
sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan
naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan
konveksi ( Rosidin, 2007).

Keselamatan kerja bertujuan melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya


dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada
di tempat kerja, sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan
efisien. Perlindungan keselamatan karyawan mewujudkan produktifitas yang
optimal (Suma'mur, 1984)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu : Minggu,28 Maret 2021 Pukul 11.00 s.d selesai


Tempat : Kediaman masing-masing (secara daring)

3.2 Alat dan Bahan

Alat
 Sound Level Meter
 Anemometer

3.3 Diagram Alir


 Pengukuran Kebisingan
Hidupkan Sound Level dengan menekan tombol ON

Atur selektor pada posisi max dan atu menjadi jenis kebisingan
continue dan min untuk jenis kebisingan impulsif

Atur Range Intensitas Kebisingan

Tentukan Area yang akan diukur

Lakukan Pengamatan Selama 1 Jam

Tulis hasil pengukuran pada layar monitor dan hitung rata-rata dari
data tersebut
 Pengukuran Kecepatan Angin

Hidupkan Anemometer dengan menekan tombol ON

Tekan tombol mode selama 3 detik untuk memilih satuan yang akan
digunakan. Lalu klik set

Arahkan alat ke titik sampel

Lakukan pengamatan selama 1 jam. Minimal 25 kali pembacaan

Tulis hasil pengamatan yang tertera pada layar monitor. Hitung rata-
rata dari data tersebut
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

a) Kebisingan

No Lokasi Banyak Data (n) Nilai Maksimum Nilai Minimum


1 Embung C 120 80,2 46,3
2 GKU 120 66 50,5
3 Jalan 120 73,8 51
4 Galeri 120 76,7 59
Tabel 1. Data Hasil Percobaan Kebisingan

b) Kecepatan Udara
No Lokasi Banyak data (n) Jumlah Data (∑ data)
1 Embung C 120 82,8
2 Parkiran Mobil 120 161,2
3 Parkiran Motor Gedung C 120 134,2
4 Parkiran Kantin (Galeri) 120 200,6
5 Gerbang 120 189,6
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Kecepatan Udara

4.2 Perhitungan
a) Kebisingan
 Embung C
Nilai max = 80,2 = 7,8 ≈ 8
Nilai min = 40,3
Jangkauan
Jangkauan = nilai max – Interval = Kelas

nilai min
40
= 80,2 – 46,3 = 8

= 33,9
=5
Kelas = 1 + 3,3 log n
n = 120
No Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif
1 45-49 47 39 39
2 50-54 52 39 78
3 55-59 57 23 101
4 60-64 62 11 112
5 65-69 67 3 115
6 70-74 72 1 116
7 75-79 77 3 119
8 80-84 82 1 120
Tabel 3. Data Hasil Percobaan Kebisingan Embung C

LTMS = (10 log 1 ∑(𝑇𝑛 𝑥 100,1xLn))

1
LTMS =10 log 120((39 x 100,1x47)+(39 x 100,1x52)+(23 x 100,1x57)+(11 x 100,1x62)+(3

x 100,1x67)+(1 x 100,1x72)+(3 x 100,1x77)+(1 x 100,1x82))

= 64,96 dB

 Gedung Kuliah Umum

Nilai max = 66 Kelas = 1 + 3,3 log n


Nilai min = 50 = 7,8 ≈ 8
Jangkauan = nilai max – nilai min Interval = 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛/𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
= 66 – 50 = 16/8
= 16 =2

No Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif


1 50-52 51 23 23
2 53-55 54 41 64
3 56-58 57 38 102
4 59-61 60 13 115
5 62-64 63 3 118
6 65-67 67 2 120

Tabel 4. Data Hasil Percobaan Kebisingan GKU

LTMS = (10 log 1 ∑(𝑇𝑛 𝑥 100,1xLn))

LTMS = 10 log 1/120((23 x 100,1x51)+(41 x 100,1x54)+(38 x 100,1x57)+(13 x

100,1x60)+(3 x 100,1x63)+(2 x 100,1x67))

= 77,87 dB

 Jalan

Nilai max = 73,8 ≈ 74 Kelas = 1 + 3,3 log n


Nilai min = 51 = 7,8 ≈ 8
Jangkauan = nilai max – nilai min Interval = 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛/𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
= 74 – 51 = 23/8
= 23 = 2,875 ≈ 3
n =120

No Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif


1 51-53 52 13 13
2 54-56 53 28 41
3 57-59 58 15 56
4 60-62 61 15 71
5 63-65 64 18 89
6 66-68 67 18 107
7 69-71 70 10 117
8 72-74 73 3 120
Tabel 5. Data Hasil Percobaan Kebisingan Jalan
LTMS = (10 log 1 ∑(𝑇𝑛 𝑥 100,1xLn))
LTMS = 10 log 1/120((13 x 100,1x52)+(28 x 100,1x55)+(15 x 100,1x58)+(15
x 100,1x61)+(18 x 100,1x64)+(18 x 100,1x67)+(10 x 100,1x70)+(3 x 100,1x73))
= 64,45 dB

 Galeri

Nilai max = 76,7 ≈ 77 Kelas = 1 + 3,3 log n


Nilai min = 59 = 7,8 ≈ 8
Jangkauan = nilai max – nilai min Interval = 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛/𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
= 77 – 59 = 18/8
= 18 = 2,25 ≈ 3
n =120
No Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif
1 59-61 60 35 35
2 62-64 63 33 68
3 65-67 66 25 93
4 68-70 69 16 109
5 71-73 72 5 114
6 74-76 75 5 119
7 77-79 78 1 120
Tabel 6. Data Hasil Percobaan Kebisingan Galeri

LTMS = (10 log 1 ∑(𝑇𝑛 𝑥 100,1xLn))

LTMS = 10 log 1/120((35 x 100,1x60)+(33 x 100,1x63)+(25 x 100,1x66)+(16 x


100,1x69)+(5 x 100,1x72)+(5 x 100,1x75)+(1 x 100,1x78))

= 67,18 dB
b) Kecepatan Angin
 Embung C
∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 82,8 ;n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 82,8 = 0,69 m/s

 Parkiran Mobil
∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 161,2 ;n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 161,2 = 1,34 m/s

 Parkiran Motor Gedung C


∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 134,2 ;n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 134,2 = 1,12 m/s

 Parkiran Kantin (Galeri)


∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 200,6 ;n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 200,6 = 1,67 m/s

 Gerbang
∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 189,; n = 120
Rata-rata kecepatan angin = ∑ 𝑑𝑎𝑡𝑎 = 189,6 = 1,58 m/s
4.3 Pembahasan

Pada praktikum analisis kebisingan dan kecepatan angin dilakukan pada wilayah
ITERA diantaranya Embung C, Parkiran Mobil, Parkiran Motor Gedung C,
Parkiran Kantin Galeri, Gerbang depan, GKU, dan Galeri. Menurut keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak di
inginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan Kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
Pengaruh Kebisingan bagi lingkungan yaitu polusi yang mengganggu yang
bersumber dari suara atau bunyi sehingga menyebabkan gangguan Kesehatan pada
masyarakat.

Kebisingan menyebabkan berbagai gangguan terhadao Kesehatan manusia


diantanya, gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi, dan
gangguan pendengaran (ketulian). Gangguan fisiologis berupa gangguan pada
pengingkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, konstruksi pembuluh darah
kecil pada bagian kaki, menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.

Gangguan psikologis merupakan gangguan berupa rasa tidak nyaman, kurangnya


konsentrasi, susah tidur, meningkatnya emosi, dan jika pemaparan kebisingan
dengann jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit psikosomatik
seperti gastritis, penyakit jantung coroner, dan gangguan kejiwaan.

Gangguan terhadap pendengaran adalah gangguan yang paling serius karena dapat
menyebabkan hilangnya pendengaran atau ketulian, ketulian bersifat progresif,
progresif merupakan hal yang awalnya bersifat sementara tetapi bila bekerja terus
menerus ditemppat yang bising tersebut maka daya dengar akan menghilang secara
menetap atau tuli.

Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan adalah intensitas tertinggi dan merupakan
nilai rata-rata yang masih dapat diterima oleh manusia tanpa mengakibatkan
hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu yang cukup lama atau terus menerus.
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 dan
Menteri Tenaga Kerja No. 51 Tahun 1999 menyatakan bahwa di dalam menerapkan
Nilai Ambang Batas kebisingan (NAB kebisingan) pada suatu level intensitas
tertentu, tidak akan menjamin bahwa semua orang yang terpapar pada level tersebut
secara terus- menerus akan terbebas dari gangguan pendengaran, karena hal ini
tergantung dari respon masing masing individu.

Di Indonesia batas ambang kebisingan ditetapkan 85 dBA berdasarkan Surat


Edaran Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No. 1/1978. Faktor
penyebab kebisingan dilihat dari sumber kebisingannya. Sumber kebisingan berasal
dari sumber kebisingan statis dan dinamis. Sumber kebisingan statis adalah
kebisingan yang berasal dari pabrik, mesin, tape music, speaker, dan lainnya.
Sedangkan sumber kebisingan dinamis merupakan sumber kebisingan yang berasal
dari mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan aktivitas transportasi lainnya.

Pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan pengendalian teknis berupa


memasang peredam suara, pengendalian administratif yaitu mengurangi waktu
pemaparan kebisingan, pengendalian medis dengan pemeriksaan Kesehatan secara
teratur, serta dilakukannya penyuluhan Kesehatan dan Pendidikan dalam
pembentukan upaya pada penentuan sikap selamat dan sikap konstruktif pada hal
hal yang merugikan manusia.

Kecepatan angin merupakan salah satu unsur penentu Cuaca. Kecepatan Angin
dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan dari tanaman, karena
kecepatan angin berpengaruh terhadap curah hujan suatu daerah.

Dari data hasil praktikum, pengukuran kecepatan angin yang dilakukan terdapat
data kecepatan angin rata-rata 0,278 m/s. Setiap waktu kecepatan angin itu berubah,
karena Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah)
di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Faktor
pendorong utama angin adalah gaya gradient tekanan. Gradien tekanan adalah
perbedaan tekanan per satuan jarak dengan arah horizontal dan tegak lurus isobar.
Makin besar gradient tekanan maka kecepatan angin makin besar. Makin besar
gradient tekanan maka kecepatan angin makin besar. Untuk gradient yang sama,
kecepatan angin ditentukan juga oleh letak geografis, ketinggiaan tempat dan
waktu. Angin selalu bergerak karena perbedaan tekanan udara dan selalu dari
tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Perbedaan tekanan ini disebabkan
karena perbedaan suhu.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Lokasi pengukuran kebisingan dilakukan di Embung C, Gedung Kuliah Umum


(GKU), Jalan, dan Galeri

Lokasi pengukuran kecepatan udara dilakukan di Embung C, Parkiran Mobil,


Parkiran Motor Gedung C, Parkiran Kantin (Galeri) dan Gerbang

Hasil pengukuran kebisingan di setiap lokasi yaitu sebesar:

 Embung C = 64,96 dB
 Gedung Kuliah Umum (GKU)= 77,87 dB
 Jalan = 64,45 dB
 Galeri = 67,18 dB

Hasil pengukuran kebisingan tertinggi yakni di lokasi GKU, dan hasil pengukuran
kebisingan terendah di lokasi Jalan.

Hasil pengukuran rata-rata kecepatan udara di setiap lokasi yaitu sebesar:

 Embung C = 0,69 m/s


 Parkiran Mobil = 1,34 m/s
 Parkiran Motor Gedung C = 1,12 m/s
 Parkiran Kantin (Galeri) = 1,67 m/s
 Gerbang = 1,58 m/s

Hasil pengukuran rata-rata kecepatan udara tertinggi di lokasi Parkiran Kantin


(Galeri), dan hasil pengukuran rata-rata kecepatan udara terendah di lokasi Embung
C.
5.2 Saran

1. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan baik,perhatikan kondisi


sekitar
2. Selalu gunakan APD dalam praktikum di laboratorium untuk menghindari
kecelakaan pada proses praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, K. K. (2011). Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Bee H, B. D. (2006). The developing child. Boston: MA : Pearson.

Hanafiah. (2005). Dasar Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kartasapoetra. (2008). Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.


Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Priyana, Y. (2008). Groundwater. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.

Priyana, Y. (2009). Groundwater (Air Tanah). Surakarta: Fakultas Geografi UMS.

Suma'mur. (1984). Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta:


Sagung Seto.

Tarwaka. (2008). Manajemen dan Implementasi K3. Kediri: Harapan Express.

Kemenakertrans RI. 2011. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.
13/MEN/ X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia
di Tempat Kerja. Jakarta; Kemenakertrans RI.

Anda mungkin juga menyukai