Anda di halaman 1dari 13

SAMPLING AIR DAN TANAH

Laporan Praktikum Laboratorium Lingkungan

Nama : Febrian Rahmat Adias Putra


NIM : 118250102
Nama Asisten : Ambar Ayu Lestari
NIM Asisten : 25117073

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah salah satu zat kekayaan alam yang sangat berharga di muka bumi
ini. Berdasarkan kebutuhan manusia, air merupakan zat yang paling penting
untuk mendukung keberlanjutan kehidupan manusia. Air digunakan oleh
manusia untuk mendukung hampir seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
manusia. Sebagai contoh, air digunakan untuk minum, memasak, mencuci,
mandi dan bahkan untuk mendukung kegiatan dengan skala besar seperti
industri dan pertanian.
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kuantitas yang harus mencukupi
kebutuhan, namun juga dari segi kualitas air tanah yang harus sesuai dengan
standar baku mutu suatu keperluan. Berdasarkan kebutuhan manusia, air
tanah merupakan sumber daya air yang potensial, terutama dalam upaya
memenuhi kebutuhan air bersih. Upaya dalam memenuhi kebutuhan air,
terutama untuk keperluan air minum, air tanah selalu dikaitkan dengan
kondisi air tanah yang sehat, murah dan ketersediaan air dalam jumlah yang
cukup dalam upaya memenuhi kebutuhan air minum di wilayah tersebut.
Air yang digunakan untuk keperluan air minum harus memenuhi standar
kualitas air untuk air minum, sehingga air yang digunakan tidak
mengandung racun bagi tubuh manusia. Negara Indonesia melalui
PERMENKES menetapkan standar baku mutu kualitas air tanah untuk air
minum sebagai upaya untuk menjaga masyarakat Indonesia agar tetap
mengkonsumsi air

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana cara menentukan sampling air ?


b) Bagaimana cara menentukan Parameter Insitu Sample (Temperatur,
pH, DHL dan TDS ?
c) Bagaimana cara menentukan Total Suspended Solid (TSS) dan Total
Solid (TS) dari masing-masing sample air ?

1.3 Tujuan
a) Menentukan Pengambilan Sample Air dan Tanah
b) Menentukan Total Suspended Solid (TSS) dan Total Solid (TS) dari
Sample Air Permukaan
c) Menentukan Total Suspended Solid (TSS) dan Total Solid (TS) dari
Sample Air Limbah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kondisi kualitas air tanah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, secara umum
faktor-faktor ini terbagi menjadi empat, yakni (1) Iklim, curah hujan berpengaruh
terhadap konsentrasi ion dalam tanah, karena curah hujan yang turun akan
melarutkan unsur-unsur kimia yang ada di atmosfer, sehingga terbawa masuk ke
dalam air tanah. (2) Litologi, unsur-unsur kimia yang terdapat dalam batuan akan
terlarut dengan air ketika terjadi kontak dengan air, semakin tua batuan maka
tingkat pelapukannya meningkat sehingga ion-ion yang terlarut dengan air akan
semakin banyak, sehingga semakin banyak ion yang terikat akan semakin
besar konsentrasi unsur kimia terkandung dalam air tanah. (3) Waktu, semakin lama
air menempati suatu batuan akan semakin tinggi kandungan mineralnya, hal ini
disebabkan semakin banyak unsur atau mineral yang terlarut, dan (4) Aktifitas
manusia, secara umum kualitas air tanah banyak dipengaruhi oleh aktifitas manusia.
Semakin padat hunian, kualitas air tanah dilokasi tersebut akan semakin terancam,
karena peluang bertambahnya sumber pencemaran dilokasi tersebut. (Priyana,
2008)

Air minum merupakan hal yang penting untuk kehidupan tapi juga merupakan
sumber patogen maupun bahan radiologi. Waterborne pathogens berupa bakteri,
virus, dan protozoa. Para ahli kesehatan masyarakat menyetujui bahwa patogen
mikrobiologis merupakan resiko terbesar dalam air minum. Patogen ini bisa
menyebabkan penyakit yang menghasilkan masalah kesehatan akut dalam kasus
tertentu dalam sebuah populasi. (Bee H, 2006)

Air untuk keperluan higiene sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan air
minum. Akhir- akhir ini sulit medapatkan air bersih. Penyebab susah mendapatkan
air bersih adalah adanya pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri,
rumah tangga, limbah pertanian. Selain itu adanya pembangunan dan penjarahan
hutan merupakan penyebab berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan karena
banyak tercampur dengan lumpur yang terkikis terbawa aliran air sungai.
Akibatnya, air bersih terkadang menjadi barang langka . (Asmadi, 2011)
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang
berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa
padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah
mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh
suhu udara, angin, dan sinar matahari. Untuk bidang pertanian, tanah merupakan
media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu
menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara, dan terbebas dari
bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan. Dengan demikian sifat-
sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat memberikan media
tumbuh yang ideal bagi tanaman (Kartasapoetra, 2008)

Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk penetapan sifat-sifat


fisik tanah di laboratorium. Prinsipnya, hasil analisis sifat-sifat fisik tanah di
laboratorium harus dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik tanah
di lapangan. Keuntungan penetapan sifat-sifat fisik tanah yang dilakukan di
laboratorium dapat dikerjakan lebih cepat, dan dalam jumlah contoh tanah relatif
lebih banyak. Kerugiannya adalah contoh tanah yang diambil di lapangan bersifat
destruktif, karena dapat merusak permukaan tanah, seperti terjadinya lubang bekas
pengambilan contoh tanah, cenderung menyederhanakan kompleksitas sistem yang
ada di dalam tanah, dan sebagainya. (Hanafiah, 2005)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu : Sabtu,20 Maret 2021 Pukul 11.00 s.d selesai


Tempat : Kediaman masing-masing (secara daring)
3.2 Alat dan Bahan

Alat
• Gelas Plastik 250 mL- 1000 mL
• Termometer
• Gelas Beaker
• Gelas Ukur
• pH meter
• TDS meter / Thermo Scientific
• Soil Tester
• Tissue

Bahan

• Aquades
• Sample Air Permukaan (Embung C)
• Sample Air Limbah (Kantin RK)
• Sample Tanah (Embung C)
3.3 Diagram Alir
• Pengambilan Contoh Air
Botol Harus dalam keadaan bersih

Celupkan Botol Air ke dalam Air Permukaan (Sungai atau Danau)

Amati Kondisi Lapangan dan Cuaca


• Pengukuran Temperatur
Masukkan Contoh Air ke dalam Gelas Beaker

Masukkan Termometer ke dalam Contoh Air Selama 1 Menit

Catat hasil angka dari temometer dengan ketelitian 0,1⁰C

• Pengukuran pH

Masukkan Contoh Air ke dalam Gelas Beaker

Masukkan pH meter ke dalam Gelas Beaker

Hidupkan pH meter dengan menekan tombol ON

Catat Hasil dari Layar pH meter

• Pengukuran Daya Hantar Listrik


Ukur temperatur contoh air dengan thermometer yang
digabungkan dengan electrode atau dapat digunakan thermometer
biasa.

Putar pengatur temperatur sesuai dengan temperatur contoh air.

Catat Hasil dari Layar Alat

• Pengukuran TDS
Tekan tombol ON/OFF pada alat TDS meter

Celupkan alat tersebut ke dalam sampel air

Setiap titik dilakukan pembacaan saat angka di alat tersebut stabil.


Pembacaan dilakukan sebanyak 2 kali

Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata TDS dan suhu airnya
• Pengambilan Sample Tanah

Menggali tanah dengan kedalaman 0-20 cm

Masukkan sample tanah ke dalam wadah

Hidupkan Soil Tester dengan menekan tombol ON

Masukkan Soil Tester kedalam wadah hingga kedalaman 10-20 cm

Setiap titik dilakukan pembacaan hingga angka pada alat ukur


stabil. Dilakukan pembacaan hingga 2 kali

Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata pH, Suhu dan

kelembaban/keadaan air
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Parameter Insitu
Jam
Lokasi DHL
NO Jenis Sample Penga Suhu TDS Dry/
Sampling pH (4s/cm
mbilan (⁰C) (mg/l) Wet
)
Air 8,0
1 Embung C 17.17 17,283 0,139 0,07 -
Permukaan 3
2 Kantin RK Air Limbah 17.17 17,272 5,6 0,907 0,451 -
3 Embung C Tanah 17.17 32 7 - - +
Tabel 1. Data Hasil Percobaan

• Berat kertas saring untuk sample air limbah : 0,815 gr (b)


• Berat kertas saring untuk sample air embung : 0,811 gr (b)
• Berat kertas saring setelah penyaringan air embung : 0,812 gr (a)
• Berat kertas saring setelah penyaringan air limbah : 0,836 gr (a)

Rumus
1000
TSS (mg/l) = a-b × Volume Sampel (ml)

TS = TDS + TSS

Perhitungan 1 (Perhitungan Air Permukaan Embung C)


a = 0,812
b = 0,811

1000
TSS (mg/l) = a-b ×
Volume Sampel (ml)

1000
= ( 0, 812 - 0,811 ) ×
100 ml

= 0,01 mg/l
TS = TDS + TSS

= 0,07 + 0,01 mg/l

= 0,8 mg/l

Perhitungan 2 (Perhitungan Air Limbah Kantin RK)

a = 0, 836
b = 0,815

1000
TSS (mg/l) = a-b ×
Volume Sampel (ml)

1000
= ( 0,836 - 0,815 ) ×
100 ml

= 0,21 mg/l

TS = TDS + TSS

= 0,451 + 0,21 mg/l

= 0,661 mg/l

4.2 Pembahasan

Praktikum Laboratorium lingkungan yang telah dilaksanakan merupakan teknik


penentuan kadar TSS pada air dengan menggunakan sampel air dari air permukaan
dan air limbah. Sampel air permukaan yang digunakan merupakan air permukaan
dari Embung C ITERA, dan sampel air limbah merupakan air limbah dari Kantin
Rumah Kayu ITERA.

Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan botol plastik, hal ini
sesuai dengan teknik pengambilan sampel air permukaan pada SNI 6989.57-2008
tentang metoda pengambilan contoh air permukaan. SNI SNI 6989.57-2008
menjelaskan bahwa syarat alat pengambil contoh harus terbuat dari bahan gelas atau
plastic Poli Etilen (PE) atau Poly Propilen (PP), dapat ditutup dengan kuat dan
rapat, bersih dan bebas kontaminan, tidak mudah pecah, dan tidak berinteraksi
dengan sampel. Untuk menghindari kontaminasi air sampel di lapangan, seluruh
wadah sampel harus benar-benar dibersihkan di laboratorium sebelum dilakukan
pengambilan contoh. Kemudian, wadah yang disiapkan jumlahnya harus selalu
dilebihkan dari yang dibutuhkan, untuk jaminan mutu, pengendalian mutu, dan
cadangan, jenis wadah contoh dan tingkat pembersihan yang diperlukan tergantung
dari jenis contoh yang akan diambil. Kemudian selalu bawa kertas label untuk data
sampel sebagai keterangan sampel.

Pengujian Parameter Insitu wajib dilakukan untuk penentuan kadar TSS dan TS
pada sampel. Parameter insitu merupakan parameter yang harus diukur saat itu juga
di lapangan, dikarenakan holding time analisis < 6 jam. Parameter Insitu yang di uji
pada praktikum ini adalah pH, Suhu, DHL (Daya Hantar Listrik), dan TDS (Total
Disolved Solid). Pengujian pH dilakukan dengan alat pH meter. Pengujian suhu
dilakukan dengan menggunakan thermometer. Pengujian DHL dilakukan dengan
alat electroda konduktimeter. Dan pengujian TDS dilakukan dengan menggunakan
alat TDS meter.

Perolehan hasil pengujian parameter insitu dijelaskan pada Tabel 1. Data Hasil
Percobaan. Kemudian berdasarkan perhitungan diperoleh hasil kandungan TSS
pada sampel air embung sebesar 0,01 mg/l dan kandungan TSS pada sampel air
limbah sebesar 0,21 mg/l. Nilai TS masing masing sampel diperoleh yaitu 0,8 mg/l
pada air permukaan dan 0,661 mg/l pada air limbah.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan :

1. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik yang benar dengan


metode grab sampling dan dengan menggunakan alat yang bersih.
2. Sampel air permukaan memiliki kandungan TSS sebesar 0,01 mg/l dan TS
sebesar 0,8 mg/l.
3. Sampel air limbah memiliki kandungan TSS sebesar 0,21 mg/l dan TS
sebesar 0,661 mg/l
5.2 Saran

1. Pengambilan sampel air harus dilakukan dengan baik, penggunaan alat


pengambil sampel harus bersih, dan selalu catat tanggal serta waktu
pengambilan sampel sebagai data tambahan proses analisa pada sampel
2. Selalu gunakan APD dalam praktikum di laboratorium untuk menghindari
kecelakaan pada proses praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, K. K. (2011). Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta: Gosyen


Publishing.
Bee H, B. D. (2006). The developing child. Boston: MA : Pearson.
Hanafiah. (2005). Dasar Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kartasapoetra. (2008). Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Priyana, Y. (2008). Groundwater (Air Tanah). Surakarta: Fakultas Geografi UMS.

Anda mungkin juga menyukai