Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN


MODUL SP 06
PENGUKURAN DALAM RUANGAN (INDOOR)

Fuadi Nur Amal (19/446713/TK/49818)


Selasa, 10 November 2020

Asisten Praktikum:
Ainun Putri Khasanah (17/410163/TK/45520)

LAB. ENERGI TERBARUKAN


DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa memahami cara pengukuran parameter ruang seperti kelembaban
ruangan, suhu, intensitas cahaya, dan desibel pada suatu ruang kelas dan
membandingkannya dengan standar ruang kelas ASHRAE.

II. Dasar Teori


II.1 Environment Meter
Environmeter (alat ukur lingkungan) adalah alat ukur yang mampu mengukur
parameter-parameter yang ada di lingkungan, seperti suhu, intensitas
pencahayaan, kelembaban ruangan, dan intensitas cahaya.

Terdapat beberapa parameter yang harus diperhatikan pada suatu ruangan,


yaitu kelembaban ruangan, suhu, kuat pencahayaan, dan sound level.
Kelembaban suatu ruangan ditentukan oleh seberapa besar massa uap air
terhadap volume udara. Suhu ruangan di pengaruhi oleh bagaimana sirkulasi
udara di dalam ruangan oleh suatu pendingin ruangan atau bagaimana
pengaruh tempratur udara di luar ruangan. Kuat pencahayaan berkaitan
dengan bagaimana intensitas cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya dan
peletakan sumber cahaya tersebut. Sound level suatu ruangan ditentukan oleh
seberapa besar ruangan tersebut dan seberapa banyak objek yang memenuhi
ruangan tersebut.

Untuk mengukur keempat parameter tersebut, alat yang digunakan adalah


thermometer untuk mengukur suhu, sound level meter untuk mengukur
intensitas suara, light/lux meter untuk mengukur intensitas cahaya, dan
hygrometer untuk mengukur kelembaban udara. (Doeblin 1989)

Dalam pengukuran temperatur, termokopel merupakan sensor (primary


sensing element) yang digunakan. Termokopel merupakan sensor suhu yang
terdiri dari dua jenis logam konduktor yang berbeda yang kedua ujungnya
digabungkan. Logam pertama merupakan referensi (suhu konstan) dan logam
kedua dapat mendeteksi suhu (terjadi perubahan suhu). Prinsip kerja dari
termokopel adalah ketika terjadi perubahan suhu, hambatan pada logam akan
berubah yang mengakibatkan perubahan tegangan. Perubahan tegangan ini
nantinya akan mewakili besar suhu yang diukur. (Doeblin 1989)
Dalam pengukuran sound level, yang bertindak sebagai primary sensing
element dalam adalah sebuah diafragma atau membran kecil. Suara
merupakan gelombang yang dibentuk oleh suatu sumber bunyi. Gelombang
ini berupa medium (udara) yang merapat dan merenggang. Gelombang ini
akan ditangkap oleh membran yang terdapat pada alat. Gerakan pada
membran ini yang nantinya dikonversi menjadi tegangan oleh transduser,
seperti pacitance, piezoelectric, atau moving-coil. (Doeblin 1989)

Primary sensing element dalam pengukuran kelembaban udara adalah kisi.


Kisi ini terbuat dari bahan semikonduktor. Uap air yang ada di udara dapat
dengan bebas masuk ke dalam kisi yang nantinya akan merubah besar
impedansi dan resistansi.

Primary sensing element dalam mengukur intensitas cahaya adalah sel surya.
Pengukuran cahaya ini menggunakan prinsip photoelectric effect. Ketika
cahaya mengenai suatu semikonduktor (sel surya), elektron akan tereksitasi
keluar dari atom. Bila semikonduktor dihubungkan pada suatu rangkaian,
akan terjadi aliran elektron pada rangkaian yang disebut arus listrik. Besar
kecilnya intensitas cahaya akan berbanding lurus dengan besar arus yang
dihasilkan. (Doeblin 1989)

II.2 White Noise


White Noise dibuat oleh rangkaian frekuensi yang terdistribusi secara merata
di seluruh rentang pendengaran. Dalam aplikasi perawatan kesehatan, white
noise digunakan untuk mengobati hyperacusis, peningkatan sensitivitas
terhadap suara lingkungan normal, atau untuk menyamarkan gangguan yang
disebabkan oleh tinitus, dering di telinga yang terjadi tanpa stimulus. White
noise juga digunakan untuk menutupi suara latar belakang di kantor, atau
untuk membantu tidur. (MyNoise 2019)

Pada pratikum ini pratikan menggunakan sumber suara (white noise) yang
diletakkan di tengah-tengah ruangan dan white noise berasal dari web site
https://mynoise.net/NoiseMachines/whiteNoiseGenerator.php.
Semua indicator white noise pada web site tersebut di setel pada kondisi
maksimal. Sumber suara di pancarkan menggunakan laptop dengan spesifikasi
audio sebagai berikut :

Gambar II.2.1 Spesifikasi Audio Laptop

II.3 ASHRAE
ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating, and Air Conditioning
Engineers) adalah organisasi yang mengabdikan diri pada kemajuan teknologi
kontrol lingkungan dalam ruangan dalam industri pemanas, ventilasi, dan
pendingin udara (HVAC). Pada tahun 2018, organisasi ini memiliki lebih dari
56.000 anggota dari lebih dari 132 negara. (Rouse 2018)

Standar ASHRAE dikembangkan sehingga HVAC dan refrigerating


professionals memiliki akses ke prosedur terbaru saat menguji, memasang, dan
merancang perangkat keras. Mereka juga memberikan terminologi dan
informasi yang konsisten untuk para profesional HVAC. ASHRAE membuat
standar yang fokus pada bidang-bidang seperti pengurangan emisi refrigeran,
konservasi energi bangunan, kualitas udara, dan kenyamanan termal. Standar
dan pedoman ini tunduk pada pemeliharaan berkelanjutan, dan anggota
masyarakat dapat merevisi informasi. ASHRAE menerbitkan jurnal bulanan,
dan memiliki sumber daya teknologi yang terdaftar di situs webnya. Salah satu
standar yang ditetapkan ASHRAE adalah standar untuk ruang tidur seperti
dibawah :

Intensitas Kelembaban Kuat


Suara Udara Suhu(oC) Pencahayaan
(dB) Relatif (%) (lux)
Standar 35-45 50 - 65 25.8 – 27.1 120 - 250
III. Hasil dan Pembahasan

1 2 3 4

5 1 Meter 6 7 8

9 10 11 12

13 14 15 16

Gambar III.1 Denah Ruangan 4x4 Meter

Tabel III.1 Data Pengukuran

No Titik Ke Kuat Pencahayaan (lux) Intensitas Suara(dB)


1 1 53 53
2 2 85 54
3 3 76 55
4 4 59 54
5 5 132 57
6 6 138 59
7 7 139 59
8 8 112 56
9 9 90 54
10 10 87 56
11 11 81 55
12 12 73 54
13 13 54 52
14 14 65 55
15 15 60 55
16 16 55 52
Gambar III.2 Plot Kontur Kuat Pencahayaan

Gambar III.3 Plot Kontur Intensitas Suara

Pada pratikum ini pratikan menggunakan Smartphone Vivo Y93 (1814) dengan
aplikasi Lux Light Meter untuk menghitung intensitas cahaya dan aplikasi
Pengukur Suara-desibel dan Pengukur Kebisingan untuk menghitung intensitas
suara pada ruangan. Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata intensitas cahaya
adalah 84,94 Lux dan rata-rata intensitas suara adalah 55 desibel. Dengan
memproses data hasil pengukuran menggunakan python, kontur persebaran data
dapat dengan jelas dilihat. Intensitas cahaya tertinggi pada data hasil pengukuran
terdapat pada bagian tengah sedikit kekiri ruangan. Hal ini dikarenakan, cahaya
bersumber dari lampu ditambah cahaya matahari yang masuk melalui jendela yang
terbuka dari sebelah kiri. Sedangkan pencahayaan paling buruk terletak pada bagian
kanan depan dan belakang ruangan, dimana tidak terkena cahaya matahari.
Intensitas suara terbesar terdapat di sekitar sumber suara, sedangkan yang terkecil
terdapat pada bagian belakang ruangan.
Pada parameter intensitas cahaya, nilai yang didapat belum cukup memenuhi
ASHRAE yaitu 120 - 250 lux dimana pancaran sinar matahari yang redup tertutupi
oleh awan karena keadaan cuaca yang mendung. Sumber cahaya yang digunakan
pada ruang percobaan adalah menggunakan cahaya matahari dan 1 lampu cfl
menyala. Dengan sumber-sumber cahaya ini, ruangan memiliki nilai intensitas
cahaya rata-rata yaitu 84,94 lux. Nilai intensitas cahaya pada ruangan tidak tersebar
secara merata karena jendela hanya di sisi kiri bagian tengah.

Parameter kedua yang diukur adalah intensitas suara dalam ruangan. Nilai rata-rata
intensitas suara dalam ruangan masih lebih tinggi dari tetapan di ASHRAE yaitu
35-45 dB. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan dalam ruangan masih
lebih tinggi dari standar. Dari plot kontur tingkat intensitas suara terlihat bahwa
intensitas suara tertinggi terdapat pada titik-titik di sekitar sumber suara.

Suhu dan kelembaban udara merupakan besaran penting dalam berbagai cabang
sains. Besaran tersebut merupakan parameter utama untuk cuaca. Pengukuran
temperatur, termokopel merupakan sensor (primary sensing element) yang
digunakan. Termokopel merupakan sensor suhu yang terdiri dari dua jenis logam
konduktor yang berbeda yang kedua ujungnya digabungkan. Logam pertama
merupakan referensi (suhu konstan) dan logam kedua dapat mendeteksi suhu
(terjadi perubahan suhu). Prinsip kerja dari termokopel adalah ketika terjadi
perubahan suhu, hambatan pada logam akan berubah yang mengakibatkan
perubahan tegangan. Perubahan tegangan ini nantinya akan mewakili besar suhu
yang diukur.

DHT 11 memiliki kemampuan untuk membaca tingkat suhu dan juga kelembapan
dengan didukung perangkat pengukuran Negative Temperature Coefficient (NTC)
thermistor yang dapat digunakan pada temperatur −55°C hingga 200°C.
Kemampuan DHT11 dalam pengukuran temperatur dan kelembapan juga
dilengkapi dengan biaya produksi yang kecil (low cost) namun memiliki tingkat
respon cepat terhadap mikrokontroler 8-bit (Aosong, 2017). Tampilan fisik, dimensi
dan konfigurasi pin DHT11 dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar III.4 Tampilan Fisik, Dimensi dan Konigurasi Pin DHT11


Konfigurasi Pin pada Gambar 1 dari kiri ke kanan adalah VCC 3,5 -5,5 DC, DATA
serial single bus, NC atau Not Connected, dan Ground. Pin DATA menggunakan
komunikasi single bus untuk proses penyaluran dan perpindahan data. Penjabaran
proses single bus to transfer data melingkupi komunikasi dan penggabungan antara
mikrokontroler dengan DHT11, single bus data format serta transimisi dengan
jumlah 40 data.

Pemasangan sensor DHT11 dengan mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 2 di


bawah ini. Fungsi dari resistor 5K pada Gambar 2 sebagai pull-up resistor untuk
mendukung komunikasi single bus.

Gambar III.5 Rangkaian DHT11

IV. Kesimpulan

1. Hasil pengukuran parameter ruang pada ruangan adalah sebagai berikut :


a. Rata-rata intensitas pencahayaan ruangan adalah 84,94 lux
b. Rata-rata intensitas suara ruangan adalah 55 dB

2. Hasil pembandingan parameter hasil pengukuran dengan ASHRAE :


a. Intensitas pencahayaan ruangan tidak sesuai ASHRAE
b. Intensitas suara ruangan sesuai ASHRAE
V. Daftar Pustaka

Doeblin, Ernest O. 1989. Measurement Systems: Application and Design (4th ed.).
Montreal: McGraw-Hill.

American Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers.


(2009). 2009 ASHRAE handbook: fundamentals. Atlanta, GA: American
Society of Heating, Refrigerating, and Air- Conditioning Engineers.
http://app.knovel.com/hotlink/toc/id:kpASHRAE37/2009-ashraehandbook.

Rouse, Margaret. 2018. Search Data Center. August. Accessed March 29, 2019.
https://searchdatacenter.techtarget.com/definition/ASHRAE.

MyNoise. 2019. White Noise & Co Colored Noise Generator. March 25. Accessed
March 29, 2019.
https://mynoise.net/NoiseMachines/whiteNoiseGenerator.php.

Eisberg, R. M. (2006). Quantum Physics of Atoms, Solids, Molecules, Nuclei and


Particles. New York: John Wiley & Sons.

Harris, C.M. 1991. Handbook of Acoustical Measurements and Noise Control (3rd
Ed). McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai