K NI EH
TE AT
LI AN
PO
PAD AN G
MODUL 2 :
PRAKTIKUM PENCAHAYAAN / PENERANGAN
Disusun Oleh :
Basuki Ario Seno
Tujuan Praktek
Setiap mahasiswa dapat :
1. Melakukan penentuan titik sampling pengukuran Pencahayaan/penerangan di ruangan
2. Melakukan pengukuran Pencahayaan/penerangan di ruangan
3. Melakukan pengukuran pengolahan & analisa hasil pengukuran Pencahayaan/penerangan
4. Melakukan pembuatan laporan hasil kerja praktikum Pencahayaan/penerangan di ruangan
Prosedur Kerja
1. Letakkan alat pada keadaan mendatar (horizontal), selektor (4) pada keadaan short bila jarum
tidak menunjukan angka o aturlah dengan sekrup (3) kekiri/kekanan hingga jarum menunjukan tepat
angka nol.
2. Peganglah alat pengukur (l) dengan bagian seperti kaca menghadap pada sumber cahaya stinggi
daun meja.
3. Putarlah selektor ke posisi high dan bacalah penunjukan jarum pada skala bagian atas (0-3000)
4. Bila jarum menunjukan angka dibawah 300, maka selektor dipin dahkan ke posisi low dan
bacalah penunjukan jarum pada skala bagian bawah (0-300)
5. Bila selesai pengukuran maka posisi seletor dikembalikan pada posisi semula (short)
TEORI
PENCAHAYAAN
Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya digunakan : Lux meter.
Satuan-satuan yang berhubungan dengan penerangan adalah :
* Lilin
* Lumen (Lm)
* Luks (lx)
* Lilin/m2
Ada 2 cara dalam mengukur intensitas penerangan, yaitu penerangan lokal dan penerangan umum. Pada
pengukuran intensitas penerangan lokal, lux meter ditempatkan/diletakkan di obyek atau meja kerja
tenaga kerja.
Penerangan umum diukur pada setiap meter persegi ruangan.Lux meter dipegang setinggi kurang lebih
dari 85 Cm, dengan cell menghadap ke arah sumber sinar dan letak cell tidak terlindung sesuatu.
Intensitas penerangan dibaca pada digital display atau skala meter.
BAGIAN-BAGIANNYA
1. Photo cell
2. Level meter (range 0-300 lx) dan (range 0-3000 lx)
3. Sekrup untuk menyesuaikan jarum pada titik nol
4. Selektor untuk memilih posisi : short, high dan low
PROSEDUR KERJA :
1. Letakkan alat pada keadaan mendatar (horizontal), selektor (4) pada keadaan short bila jarum tidak
menunjukan angka o aturlah dengan sekrup (3) kekiri/kekanan hingga jarum menunjukan tepat
angka nol.
2. Peganglah alat pengukur (l) dengan bagian seperti kaca menghadap pada sumber cahaya stinggi daun
meja.
3. Putarlah selektor ke posisi high dan bacalah penunjukan jarum pada skala bagian atas (0-3000)
4. Bila jarum menunjukan angka dibawah 300, maka selektor dipin dahkan ke posisi low dan bacalah
penunjukan jarum pada skala bagian bawah (0-300)
5. Bila selesai pengukuran maka posisi seletor dikembalikan pada posisi semula (short)
CARA PENGUKURAN :
1. PENERANGAN SETEMPAT (LOCAL ILLUMINATION)
*. Bagilah luas setempat (lingkungan kerja) menjadi beberapa bagian secra diagonal (Kalau dapat
dibuatkan peta lokasi pengukurannya).
Contoh Peta ruangan :
Pengukuran dilakukan ditengah-tengah pada tiap-tiap bagian photo.
* Cell menghadap cahaya setinggi 85 cm dari lantai
* Baca dan catat intensitas cahaya pada tiap-tiap bagian tersebut.
LOCAL ILLUMINATION
Jumlah intensitas penerangan (lx) dari tiap-tiap bagian = .…… lux
Jumlah seluruh bagian
GENERAL ILLUMINATION
FORMULIR ILL-1
Reflectan
Dinding
No Ruang Waktu Langit-langit Lantai Ket.
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
HASIL PENGUKURAN : PENERANGAN/PENCAHAYAAN
Di Perusahaan/Pebrik/Industri/Perumahan : ____________________
LOKASI PERUSAHAAN /PABRIK/PERUMAHAN : ______________________________________
TAN G GAL : _______ - _______- 200…
WAKTU : Pk. ____ S/d Pk. ____
JENIS PENERANGAN : Alami / Buatan
JERNIS/TYPE ALAT : ____________________________
MERK : ____________________________
BUATAN : ____________________________