Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENYEHATAN UDARA

Pengukuran Pencahayaan, NOx , Suhu dan Kelembaban

Disusun oleh :
Nama : Oryza Sativa
NIM : P07133117029
Prodi/Jurusan : DIII Sanitasi/Kesehatan Lingkungan
Semester : III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017/2018
LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN UDARA

Pengukuran Pencahayaan, Suhu, Kelembaban dan Pemeriksaan NOx

I. HARI/TANGGAL
Praktikum dilaksanakan pada Hari Kamis, tanggal 06 Desember 2018 Pukul 09.00
sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Kimia Terpadu Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

II. ACARA PRAKTIKUM


Praktikum Pengukuran Pencahayaan, Suhu, Kelembaban dan Pemeriksaan NOx.

III. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa dapat mengoperasionalkan alat pengukur pencahayaan, suhu,
kelembaban dan pemeriksaan NOx.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran pencahayaan, suhu, kelembaban dan
pemeriksaan NOx.
IV. DASAR TEORI
A. PENGUKURAN PENCAHAYAAN
Cahaya adalah salah satu bentuk energi yang memungkinkan melihat
segala sesuatu yang ada disekitar kita.Cahaya termasuk gelombang elektro-
magnetik, tidak memerlukan medium penghantar gelombang. Intensitas
cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan
oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari
intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Alat ukur cahaya (lux meter) adalah
alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu
tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada
dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk
mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor
yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima
oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital.
B. NOx
Nitrogen dioksida (NOx) adalah salah satu jenis bahan pencemar
udara, disamping bahan pencemar udara lain seperti debu, NH3, Pb, CO, SO2,
hidrokarbon, H2S, dan lain – lain, yang secara sendiri atau bersanaan memiliki
potensi membahayakan kesehatan lingkungan dan masyarakat. NOx juga
merupakan senyawa gas beracun yang ditimbulkan dari proses pembakaran
yang tdak sempurna. Menurut SNI 19-0232-2005 untuk Nilai Ambang Batas
zat kimia dalm ruang kerja untuk Nitrogen dioksida 5,6 mg/m 3 sedangkan
untuk Nitrogen oksida 31 mg/m3.
C. SUHU DAN KELEMBABAN
Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Dimana semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikrokopis suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu
benda masing – masing bergerak baik dalam bentuk perpindahan maupun
gerakkan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom – atom
penyusun benda, makin tnggi suhu benda tesebut. (Santoso, 2007).
Kelembaban merupakan konsentrasi uap air di udara. Angka
konsentrasi ini dapat diekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembapan
spesifik atau kelembaban relative. Alat untuk mengukur suhu dan kelembapan
bisa berupa termohygrometer dan slink psychrometer. Dalam slink
psychrometer terdiri dari dua thermometer yaitu thermometer kering (ta) dan
thermometer bola basah (tw). Pada ujung thermometer bola basah dibalut
dengan menggunakan kain katun yang akan dibasahi dengan air.
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor :
1405/Menkes/SK/XI2002 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang
kerja Nilai Ambang Batas (NAB) atau standar untuk temperature ruangan
adalah 18oC sampai 30oC sedangkan kelembaban kerja yaitu berkisar antara
40% - 60%.
V. ALAT DAN BAHAN
A. PENGUKURAN PENCAHAYAAN

No. Alat Bahan


1. Lux meter Formulir perhitungan

B. NOx

No. Alat Bahan


1. Midged impinger NO2 in air tes kit (merk Lamotte)
2. Pompa sampling udara

C. Suhu dan Kelembaban

No. Alat Bahan


1. Slink Psichrometer Alat tulis
2. Termohygrometer

VI. CARA KERJA


A. PENGUKURAN PENCAHAYAAN
a. Pengukuran Pencahayaan Lokal
Pengukuran yang dilakukan dengan mengambil sample pada titik tertentu y minimal 5
titik pada susut dan tengah – tengah ruangan

PENGUKURAN PENCAYAHAAN LOKAL

A B

C D

b. Pengukuran Pencahyaan Umum

Pengukuran pencahayaan yang dilakukan pada setiap 1 meter2 ruangan


PENGUKURAN PENCAHAYAAN UMUM

Pengukuran pencahayaan ruangan dengan Lux Meter :


a. Pengukuran Tentukan titik pengambilan sample, jarak dari dinding pemantul
minimal 1 meter
b. Letakkan/pegang alat dengan ketinggian 1 – 1,2 meter
c. Arahkan receptor pada sumber cahaya
d. Hidupkan dengan menggeser tombol ON/OFF
e. Atur range sesuai dengan kuat cahaya
f. Catat angka yang muncul pada display
g. Ulangi 3 kali pada setiap titik
h. Lakukan perhitungan dengan rumus :
X Rata-rata = ( Xa + Xb + Xc + ……… + Xn)/N

Keterangan :

X Rata-rata : Tingkat Pencahayaan rata – rata

a,b,c,n : Titik –titik pengukuran

N : Jumlah Titik

B. NOx
a. Tuangkan 10 ml larutan penyerap NO2 ke dalam midget impinger. Midget
impinger dihubungkan dengan pompa sampling udara, selanjutnya pompa
sampling udara hubungkan dengan sumber listrik
b. Paparkan/lakukan sampling selama 10 menit dengan kecepatan aliran udara
0,2 lpm
c. Setelah sampling selesai, isi midget impinger kedalam tabung (0822) tepatkan
sampai 10 ml (tanda garis) dengan larutan penyerap nitrit
d. Dengan pipet (0352) tambahkan 1 tetes reagen Nitrit #2 (7685). Tutup rapat
dan campur
e. Dengan sendok 0,05 g (0696) 0,05 gram reagen Nitrit #3 (7688) tutup dan
campur. Tunggu 10 menit untuk memaksimalkan pembentukan warnanya.
f. Letakkan tabung uji dalam komparator Nitrit (7689) cocokkan warna tabung
uji dengan indek standar warna.
g. Cocokkan hasil pembacaan indek warna dengan tabel kalibrasi untuk
menentukan konsentrasi nitrit dalam ppm NO2

Waktu NOMOR INDEK WARNA KOMPARATOR


(menit) 1 2 3 4 5 6 7 8
1 0,00 2,8 7,00 14,00 21,00 28,00 42,00 56,00
5 0,00 0,56 1,40 2,80 4,20 5,60 8,40 11,20
10 0,00 0,28 0,70 1,40 2,10 2,80 4,20 5,60
15 0,00 0,19 0,47 0,93 1,40 1,87 2,80 3,74
20 0,00 0,14 0,35 0,70 1,05 1,40 2,10 2,80

C. SUHU DAN KELEMBABAN


a. Pengukuran suhu dan kelembaban ruangan dengan slink pshycrometer
1) Basahi ujung benang pada salah satu termometer
2) Putar pshycrometer hingga benang menjadi basah uap (selama 15 menit)
3) Baca suhu pada termometer basah dan kering
4) Tambahkan suhu basah dan kering kemudian dibagi 2, sebagai suhu ruang.
5) Cocokan dengan grafik suhu – kelembaban
6) Cara membaca grafik :
(a) Hitung/konversikan suhu dari thermometer ( Celcius) menjadi suhu
Fahrenheit (pada grafik)
(b) Suhu kering ditunjukan pada garis mendatar
(c) Suhu basah pada garis diagonal
(d) Perpotongan antara suhu basah dan kering merupakan kelembaban
(e) Ikuti garis melengkung sehingga diketahui kelembaban
b. Pengukuran suhu dan kelembaban ruangan dengan thermohygrometer
1) Menyiapkan alat thermohygrometer
2) Menentukan titik lokasi yang akan dilakukan pengukuran.
3) Menghidupkan alat dengan menekan tombol bagian power
4) Untuk mengukur suhu dan kelembaban dengan cara membalik alat tersebut
dengan posisi berbentuk kincir di bagian atas.
5) Menekan tombol Function, hingga dalam layar/display alat menunjukkan
suhu atau kelembaban, untuk suhu berupa (derajat Celcius dan derajat
Farenheit) sedangkan Kelembaban berupa (RH dalam bentuk %)
6) Kemudian mencatat hasilnya.
c. DATA HASIL PERHITUNGAN
A. PENGUKURAN PENCAHAYAAN
a. Pencahayaan local

Titik
Pengukuran
Pencahayaan local (Lux)
A B C D E
1 333 lux 979 lux 294 lux 475 lux 344 lux
1009
2 320 lux 263 lux 461 lux 347 lux
lux
1044
3 327 lux 305 lux 451 lux 337 lux
lux
Jumlah 980 3032 862 1387 1028
Rata – rata 326,67 1010,67 287,33 462,33 342,67
Rata – rata 5 titik 485,93

B. NOx
Hasil : NOx dalam sampel (10 menit) = 1= 0,00 ppm

Waktu NOMOR INDEK WARNA KOMPARATOR


(menit) 1 2 3 4 5 6 7 8
1 0,00 2,8 7,00 14,00 21,00 28,00 42,00 56,00
5 0,00 0,56 1,40 2,80 4,20 5,60 8,40 11,20
10 0,00 0,28 0,70 1,40 2,10 2,80 4,20 5,60
15 0,00 0,19 0,47 0,93 1,40 1,87 2,80 3,74
20 0,00 0,14 0,35 0,70 1,05 1,40 2,10 2,80
C. SUHU DAN KELEMBABAN
a. Termohygrometer

Titik Suhu (oC) Suhu (oF) Kelembaban


o o
A 31,5 C 88,8 F 78,4 %RH
o o
B 32,0 C 89,6 F 75,5 %RH
o o
C 31,6 C 88,8 F 76,5 %RH
o o
D 31,5 C 88,8 F 76,7 %RH
o o
E 31,6 C 88,8 F 79,4 %RH
Rata - rata 31,64oC 88,96oF 77,3 %RH

b. Slingsiklometer
Dalam skala Celcius

No. Suhu kering (oC) Suhu basah (oC) Suhu ruang (oC)
(x) (y)

1. 28 oC 14 oC 21 oC

Suhu ruang :

Dalam skala Fahrenheit ,dengan rumus : = (9/5 x suhu 0C ) + 32

No. Suhu kering (oF) Suhu basah (oF)

1. 82,4 oF 57,2 oF

Dari pembacaan Chart Psychrometer dapat kita ketahui bahwa :


- Relative humidty atau kelembaban adalah 40 – 50%
VII. Pembahasan
Pada praktikum penyehatan udara – A dilakukan praktikum pengukuran suhu,
kelembaban, pencahayaan dan pemeriksaan NOx. Pada praktikum pencahayaan
menggunakan alat berupa lux meter, namun pada praktikum kali ini alat yang
digunakan berupa hygrometer digital yang dapat mengukur suhu, kelembaban dan
pencahayaan. Dalam praktikum pengukuran pencahayaan dilakukan dalam ruang
laboratorium kimia terpadu, dalam pengukuran pada ruangan laboratorium
tersebut dilakukan pengukuran pencahayaan local yaitu pengukuran yang
dilakukan dengan mengambil sample pada titik tertentu y minimal 5 titik pada
susut dan tengah – tengah ruangan. Setelah menentukan 5 titik yang akan diukur
pencahayaannya, kemudian menghidupkan alat dengan menekan tombol power
kemudian menekan tombol function, sampai layar display menunjukkan bagian
lux meter, kemudian dilakukan pengukuran. Setelah dilakukan pengukuran di lima
titik, setiap titik dilakukan 3 kali pengukuran kemudian di rata – rata. Pada

VIII. Kesimpulan
IX. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai