Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

UTR NON RADIASI

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR


PROGRAM STUDI ELEKTRO MEKANIKA

Disusun Oleh

Nama : Iqfal Zulhendri

NIM : 031600476

Tgl. Praktikum : 3 Mei 2019

Dosen : Zaenal Abidin, M.Kes.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
2019
INFRARED THERMOGRAPHY
MENGGUNAKAN KAMERA FLIR E60

I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara kerja dari Infrared Thermography
2. Untuk mengetahui titik panas yang mempengaruhi pada suatu panel,
kabel, atap dan pohon
3. Untuk menentukan titik terpanas dari benda yang diuji

II. DASAR TEORI


Kamera termografi Inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi
radiasi panas permukaan dalam bentuk gambar termal dan hasil temperatur
terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak merusak (Non destructive Testing)
yang mendeteksi pancaran radiasi obyek langsung melalui medium udara.
Thermographic kamera mendeteksi radiasi dalam kisaran inframerah dari
spektrum elektromagnetik (sekitar 900-14,000 nanometer atau 0,9-14 μm) dan
menghasilkan gambar dari radiasi, yang disebut thermograms. Karena radiasi
infra merah yang dipancarkan oleh semua objek berdasarkan suhu mereka, maka
sesuai dengan hukum radiasi benda hitam, Termografi memungkinkan untuk
mendeteksi salah satu lingkungan dengan atau tanpa terlihat penerangan. Jumlah
radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu, sehingga dengan Termografi memungkinkan seseorang
untuk melihat variasi suhu.

Termografi digunakan untuk mendeteksi overheating pada komponen -


komponen motor, generator, kabel ataupun yang lainnya. Dalam bidang
lingkungan termografi sudah dikenal dapat mendeteksi tingkat kualitas udara
lingkungan. Selanjutnya dalam bidang militer, termografi sudah digunakan untuk
proses pengintaian musuh dalam peperangan. Semua bidang tersebut
memanfaatkan termografi dikarenakan semua benda yang mempunyai temperatur
diatas nol akan memancarkan energi panas ke sekeliling dalam bentuk
inframerah.
Energi panas ini memiliki ion positif dan ion negatif sehingga tercipta suatu
pergerakan partikel–partikel atom yang bermuatan di dalam benda yang diubah
menjadi radiasi elektromagnetik. Film IR sensitif terhadap inframerah (IR) pada
jangkauan radiasi di 250 ° C sampai 500 ° C , sementara rentang Termografi adalah
sekitar -50 ° C hingga lebih dari 2.000 ° C. Jadi, untuk film IR untuk menunjukkan
sesuatu harus lebih dari 250 ° C atau dapat mencerminkan radiasi infra merah dari sesuatu
yang setidaknya yang panas.

Keuntungan Termografi:

 Dapat menunjukkan gambaran visual sehingga suhu di atas area yang luas
dapat dibandingkan.
 Mampu menangkap target bergerak secara real time
 Dapat digunakan untuk mengukur atau mengamati di daerah-daerah
berbahaya
 Dapatdijadikanalatujinon-destruktif
 Dapat digunakan untuk menemukan cacat dalam shaft dan bagian logam lain
 dapat digunakan untuk melihat sesuatu dengan lebih baik di daerah gelap.

Kamera termografi Inframerah terdiri dari bagian detektor yang berfungsi


menangkap gelombang radiasi panas yang datang melalui fokus lensa optik. Melalui
sistem prosesing sinyal digital diterjemahkan menjadi sebuah gambar termal
distribusi warna dan temperatur terukur. Intensitas radiasi yang diterima sangat
bergantung kepada kondisi permukaan obyek dan lingkungan di sekeliling obyek.
Dalam pengukuran panas radiasi termal ini terdapat beberapa faktor yang menjadi
data dalam pengukuran yaitu :

1. Jarak obyek ke kamera

2. Temperatur dan kelembaban udara lingkungan

3. Temperatur refleksi lingkungan

4. Emisivitas permukaan obyek.


Sehingga diperlukan alat ukur bantu berupa alat ukur jarak, termometer dan
humidity-meter. Sementara untuk emisivitas ditentukan berdasarkan data material
obyek atau melalui pengaturan emisivitas dari pengukuran di titik acuan dengan
termometer dengan akuarasi lebih baik atau dengan menempelkan sebuah bahan
isolasi hitam dengan emisivitas yang telah diketahui.

Sebelum merekam hasil pengukuran terlebh dahulu harus diperhatikan hal penting
berikut ini :

a. Range atau daerah batas pengukuran yang tepat sesuai kondisi panas obyek

b. Fokus atau ketajaman gambar obyek

c. Minimalisasi pengaruh gangguan radiasi lingkungan melalui sudut pandangan

Analisa Hasil PengukuranThermal Imaging atau biasa disebut Termogram


merupakan visualisasi radiasi termal permukaan dalam bentuk distrbusi warna
temperatur terukur. Gambar yang terukur terdiri dari beberapa titik yang
menunjukkan harga temperatur terukur. Dalam analisa Termogram terdapat
parameter analisis sebagai berikut : Spot meter (titik) guna mengetahui lokasi di satu
ttik tertentu – Area (luasan) untuk mengetahui distribusi temperatur pada suatu
lingkup area – Profil (kurva) membantu mengamati distribusi temperature sepanjang
jalur titik – Histogram untuk mengetahui prosentase distribusi temperatur di suatu
area
III. ALAT DAN BAHAN
1. Thermography Infrared camera flir E60
2. Software Flir Tools
3. Tang Ampere
4. PC

IV. LANGKAH KERJA


1. Tekan tombol power untuk menyalakan kamera infrared
2. Tunggu hingga proses start up/loading selesai
3. Atur focus menjadi manual
4. Atur spot menjadi hotspot-spot
5. Atur temperature range
6. Mengatur focus dengan memutar focus range ke kiri atau ke kanan
7. Ambil gambar dengan cara menekan trigger. Untuk pengambilan
gambar pada panel control tidak diperbolehkan dilakukan dengan posisi
kamera tegak lurus harus dalam kemiringan ± 45̊
8. Ulangi langkah tersebut pada benda uji yang lain
9. Matikan kamera dengan cara menekan tombol power selama ± 11 detik
10. Pindahkan hasil gambar ke PC dan buka softeare Flir Tools

V. DATA PENGAMATAN
Suhu Refl. Arus
No Tempat Sp1 ̊C Sp2 ̊C Emissivity
BX ̊C Temp ̊C (A)
Control Panel
1. Lt 4 (Ruang 37.7 32.3 31.4 0.95 -20 10,03
GAMTEK)
Kabel di Atap
2. 42.2 35.9 38.4 0.95 -20 0.01
Gedung STTN
Daun di Depan
3. Ruangan 30.2 30.0 29.3 0.95 -20 -
Kerjasama
VI. PEMBAHASAN
Praktikum infrared testing kali ini, kami menggunakan kamera infrared
thermography FLIR E60. Pada praktikum ini, kami melakukan pengujian pada objek
control panel listrik, atap gedung STTN, pohon dan kabel. Saat melakukan
pengujian, prosedur yang harus dilakukan harus sesuai dengan langkah percobaan
dan dasar teori yang telah dilakukan.
Untuk suhu maksimum yang dapat dideteksi oleh kamera infrared
thermography FLIR E60 adalah 150 0C. Dalam pengambilan gambar dengan kamera
infrared thermography FLIR E60 ini tidak boleh tegak lurus dengan objek
dikarenakan terdapat potensi suhu dari tubuh kita akan memantul melainkan diambil
pada sudut kurang lebih 450 dari objek. Hasil gambar yang telah diambil, kemudian
dianalisa menggunakan aplikasi FLIR TOOLS.
Pada pengambilan gambar untuk obyek yang pertama adalah control panel
listrik pada lantai 4 STTN didekat lab. GAMTEK, dengan suhu maksimum (Bx1)
37,70 C, sedangkan minimum (Sp2) pada panel yaitu 31,40 C dan arus yang terukur
pada panel listrik sebesar 10,03 A.
Kemudian pada pengambilan gambar obyek kedua yaitu Kabel di Atap
Gedung STTN didapatkan suhu maksimum (Bx1) 42.20 C, sedangkan minimum
(Sp1) pada panel yaitu 35.90 C. Pada pengambilan gambar obyek yang ketiga yaitu
Daun di Depan Ruangan Kerjasama didapatkan suhu maksimum (Bx1) 30.20 C,
sedangkan minimum (Sp2) pada panel yaitu 29,30 C. Pada pengambilan gambar
obyek yang keempat yaitu kabel di depan lab.
Dari keempat obyek yang didapatkan, nilai emissivitynya sama yaitu sebesar
0,95. Sedangkan untuk reflected temperature merupakan setiap radiasi termal yang
berasal dari benda lain yang mencerminkan dari target yang diukur. Nilai dari
reflected temperature pada pengujian setiap objek sama yaitu sebesar -200 C.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Cara kerja dari kamera infrared thermography FLIR E60 ini adalah ketika
gelombang inframerah tertangkap oleh kamera maka sensor akan memfilter
cahaya infamerah dan non inframerah untuk mengurangu interferensi cahaya
non inframerah dan menampilkan secara visual pada display kamera.
Gelombang inframerah yang keluar akan ditangkap oleh sensor sehingga
warna yang muncul pada display kamera ditentukan oleh intensitas gelombang
inframerah, semakin panas spot maka yang akan tampil pada spot berwarna
putih.
2. Hal-hal yang bisa mempengaruhi titik panas pada suatu objek :
 Umur dan kualitas isolasi pada kabel (control panel dan kabel)
 Kabel mengalirkan arus dan tegangan yang besar sehingga
menghasilkan panas yang tinggi (control panel dan kabel)
 Kemampuan bahan dari objek tersebut untuk menyerap/memantulkan
panas yang diterima dari matahari (atap gedung)
 Kondisi lingkungan dan berapa lama objek tersebut terpapar secara
terus menerus (atap gedung dan pohon)
3. Titik dengan suhu terpanas dari semua objek yang diuji yaitu Kabel di Atap
Gedung STTN yaitu sebesar 42.20 C, sedangkan titik dengan suhu terendah
yaitu Daun di Depan Ruangan Kerjasama yaitu sebesar 30.20 C
VIII. LAMPIRAN
1. Control Panel Lt 4 (Ruang GAMTEK)

2. Kabel di Atap Gedung STTN


3. Daun di Depan Ruangan Kerjasama

Anda mungkin juga menyukai