Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGELOLAAN SAMPAH

RESUME UNDANG – UNDANG NO 18 TAHUN 2008

oleh :

Nama : Oryza Sativa

Prodi : D III Sanitasi

NIM : P07133117029

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

DIII KESEHATAN LINGKUNGAN

2019
TUGAS PENGELOLAAN SAMPAH

Resume Peraturan Perundang – undangan atau UU Nomor 18 Tahun 2008

 Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.
 Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang ini terdiri atas:
- sampah rumah tangga;
Sampah rumah tangga berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik.
- sampah sejenis sampah rumah tangga
Sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial,
fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
- sampah spesifik
Sampah spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi:

a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;


b. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;
c. sampah yang timbul akibat bencana;
d. puing bongkaran bangunan;
e. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau
f. sampah yang timbul secara tidak periodik.
 Tugas dan wewenang Pemerintah dan pemerintahan daerah dalam menjamin
terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik :
menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah, melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana,
menetapkan kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah, menetapkan norma,
standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan sampah; dan sarana pengelolaan sampah
dan melakukan koordinasi antarlembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha
agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.
 Tugas dan wewenang pemerintahan provinsi serta kabupaten/kota dalam
terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik :
menetapkan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah sesuai dengan
kebijakan Pemerintah, nasional dan provinsi, memfasilitasi serta
menyelenggarakankerja sama antardaerah dalam satu provinsi, kemitraan, dan jejaring
dalam pengelolaan sampah;
 Setiap orang baik itu orang biasa, masyarakat, pendiri bangunan,usaha atau industri
berhak atau wajib mendukung pemerintah dalam mengelola sampah serta memiliki
izin dalam pengelolaan sampah dan turut serta dalam mengelola sampah.
 Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri
atas pengurangan sampah dan penanganan sampah.
 Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran
ulang sampah dan pemanfaatan kembali sampah.
 Masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan sampah menggunakan bahan
yang dapat diguna ulang, didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam.
 Kegiatan penanganan sampah meliputi:
a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah
b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah
c. pengangkutan
d. pengolahan
e. pemrosesan akhir sampah
 Pemerintah dan pemerintah daerah secara sendiri- sendiri atau bersama-sama dapat
memberikan kompensasi kepada orang berupa relokai, pemulihan lingkungan, biaya
kesehatan dan pengobatan serta kompensasi dalam bentuk lain.
 Pemerintah daerah dapat melakukan kerja sama antarpemerintah daerah dalam
melakukan pengelolaan sampah. yang dapat diwujudkan dalam bentuk kerja sama
dan/atau pembuatan usaha bersama pengelolaan sampah.
 Masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah seperti:
a. pemberian usul, pertimbangan, dan saran kepada Pemerintah
b. perumusan kebijakan pengelolaan sampah;
c. pemberian saran dan pendapat
 Setiap orang dilarang:
a. memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. mengimpor sampah;
c. mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun;
d. mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan;
e. membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan;
f. melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat
pemrosesan akhir; dan/atau
g. membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan
sampah.
 Bupati/walikota dapat menerapkan sanksi administratif kepada pengelola sampah
yang melanggar ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam perizinan. Sanksi
administratif sebagaimana dimaksud dapat berupa:
a. paksaan pemerintahan;
b. uang paksa; dan/atau
c. pencabutan izin.
 Dan apabila terdapat pelanggaran dalam pengolahan sampah yang lebih buruk dapat
dikenakan sanksi berupa dijatuhkan tindak pidana serta pembayaran uang denda.

Anda mungkin juga menyukai