PELATIHAN
I. SUMBER RADIOAKTIF
Sumber yang kita berikan di modul ini adalah sumber yang dibuat pada Juni 2011.
Cara kerja :
Cs-137
Dik. A0 = 2
T ½ = 30,2
t = 10
Dit. A = ….?
Jawab = A = A0 . eʵ/ T1/2 .t
= 2 x e0,693/30,2 x 10
= 2 x e0,22
= 2 x 1,24
= 2,48
Ba-133
Dik. A0 = 1
T ½ = 10, 7
t = 10
Dit. A = ….?
II. SURVEYMETER
A. SURVEYMETER ANALOG
b c
1. Ket :
a. Sensor/detector
b. Tranduser / pengolah sinyal
c. Alat display hasil pengukuran
Manfaatnya : digunakan untuk mengukur tingkat paparan radiasi di tempat
kerja sehingga sebelum memulai kegiatan, setiap kerja radiasi harus dapat
memperkirakan jumlah radiasi yang akan diterimanya.
Piko (-12), nano (-9) terlalu kecil untuk diproses secara elektronik
Ciri khas: detektor ini hanya mampu mendeteksi adanya radiasi, tetapi tidak
mampu mengukur beberapa besar energi radiasi.
Tegangan juga tidak boleh terlalu besar, akan terjadi ionisasi sekunder,
yaitu elektron bebas yang terbentuk, akan mengionisasi gas lagi, sehingga
terjadi ionisasi terus menerus
B. SURVEYMETER DIGITAL
Informasi yang dapat diperoleh dari Gambar ini adalah
III.PENDOSE
A. PENDOSE DIGITAL
Gunanya : untuk “mencatat” dosis radiasi yang telah mengenai seorang
pekerja radiasi secara akumulasi
Besaran yang diukur : Dosis yag diterima pekerja radiasi (Dosis serap)
Prinsip kerja deteksi radiasi
Keunggulan dan kekurangan
Kelemahan
dosimeter tidak dapat menyimpan informasi dosis yang telah
mengenainya dalam waktu yang lama (sifat akumulasi kurang baik).
kebocoran elektrostatik (jumlah muatan) pada detektor.
Hanya mendeteksi dosis besar
kurang teliti
B. PENDOSE ANALOG :
Gunanya : untuk “mencatat” dosis radiasi yang telah mengenai seseorang
pekerja radiasi secara akumulasi
Besaran apa yang diukur
Prinsip kerja deteksi radiasi :
Dosimeter saku menggunakan detektor isian gas, radiasi yang masuk akan
menghasilkan ionisasi dan menghasilkan muatan listrik, yang “disimpan” seperti
halnya suatu kapasitor. Pada awal pemakaian, dosimeter “dicharge”, diberi
muatan sehingga 2 jarum di dalamnya terpisah, dan tidak terlihat pada layar (dosis
0). Ketika radiasi diterima, akan terjadi ionisasi dan menyebabkan salah satu
jarum mendekat (terlihat perubahan letak jarum di display), dan dikonversi menjadi
dosis. Jumlah ion yang terbentuk sebanding dengan intensitas radiasi yang
dideteksi.
FILM BAGDE
Gunanya : menghitug jumlah dosis radiasi yang diterima petugas pekerja
radiasi
Besaran apa yang diukur
Prinsip kerja deteksi radiasi :
Radiasi yang mengenai bahan film, terbuat dari perak bromida (AgBr)
(ditambah gelatin dan asetat), mengakibatkan elektron valensi berubah
menjadi elektron konduksi.
Elektron di pita konduksi terjebak dalam “perangkap elektron” (electron
traps) akibat struktur kisi kristal AgBr yang cacat. Akumulasi elektron yang
terperangkap akan membuat Ag+ dalam kristal AgBr menjadi Ag–netral
sehingga terbentuk bayangan laten. Untuk mengetahui jumlah radiasi, detektor
film tersebut harus diproses “dicuci”. Pemrosesan menggunakan larutan
pengembang (developer), stop bath, larutan fixer, dan air.
Keunggulan dan kekurangan
Kekurangannya
IV. TLD
Gunanya : menghitug jumlah dosis radiasi yang diterima petugas pekerja
radiasi
Besaran apa yang diukur
Prinsip kerja deteksi radiasi: Dosimeter Termoluminensi (TLD) menggunakan
kristal anorganik termoluminesens, bahan LiF atau CaSO4 yang mengukur dosis
akumulasi selama 3 bulan. Pemrosesan dilakukan dengan memanaskan kristal
TLD sampai temperatur tertentu, kemudian mendeteksi percikan cahaya yang
dipancarkannya
Keunggulan dan kekurangan
Keunggulan TLD dibandingkan dengan film badge adalah
terletak pada ketelitiannya. Selain itu, ukuran kristal TLD relatif lebih kecil
dan setelah diproses kristal TLD tersebut dapat digunakan lagi.
Dapat menyimpan energy dalam waktu yang relatif lama (~ 3 bulan), dapat
digunakan sebagai sarana intercomparation (perbandingan dosis radiasi
antar pelayanan radioterapi di Rumah sakit atau suatu negara).
Ukuran kecil, praktis, dapat digunakan sebagai personal dose monitor.
Kelemahan:
Terlalu peka terhadap cahaya, jika penyimpanan tidak hati-hati (harus kedap
cahaya), maka hasil pembacaan tidak akurat.