Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Kalibrasi Alat Ukur

Nama : Fayyadh Farrasi (031700001)


Manzilla Wahyu(031700002)
Syahnyoto Supriyadi(031700011)
Dicky Pratama(031700013)
Sari Purwaningrum(031700014)

Prodi : Elektro Mekanik 2017

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
2019
KALIBRASI ALAT UKUR
I. Tujuan
1. Mengetahui cara mengkalibrasi alat ukur radiasi
2. Menghitung factor kalibrasi dengan metoda langsung
3. Menghitung factor kalibrasi dengan metoda tak langsung
4. Menentukan kesalahan pengukuran dari alat ukur.

II. DASAR TEORI


1. Pengertian Kalibrasi

1). Kalibrasi alat ukur adalah sustu system yang digunakan untuk standarisasi alat ukur
yang belum standard terhadap alat ukur standard.
2). Kalibrasi alat ukur radiasi adalah suatu system yang digunakan untuk standarisasi alat
ukur radiasi yang belum standard terhadap alat ukur radiasi standard.

Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa untuk penggunaan alat deteksi radiasi
baik dilapangan maupun di laboratorium perlu dikalibrasi/distandarisasi dengan alat ukur
yang sudah standard agar tidak terjadi penyimpangan yang besar dalam pengukuran.

2. Klasifikasi Alat Ukur Radiasi Standard

- Alat ukur radiasi standard primer


Alat ukur radiasi standard yang mempunyai tingkat ketelitian yang sangat akurat,
dan mempunyai penyimpangan (standard deviasi) lebih kecil dari 5 %. Alat ukur
radiasi standard ini digunakan untuk kalibrasi alat ukur radiasi standard sekunder.

- Alat ukur radiasi standard sekunder


Alat ukur radiasi standard yang dikalibrasi dengan membandingkan ketelitian
pengukurannya dengan alat ukur standard primer. Alat ukur radiasi standard ini
digunakan untuk kalibrasi alat ukur radiasi standard tersier.

- Alat ukur radiasi standard tersier


Alat ukur radiasi standard yang dikalibrasi dengan membandingkan ketelitian
pengukurannya dengan alat ukur standard sekunder.

- Alat ukur radiasi standard Nasional


Suatu alat ukur radiasi standard yang ukurannya ditetapkan oleh para ahli yang
berkedudukan di IAEA sebagai standard untuk kalibrasi alat ukur radiasi di suatu
Negara.

3. Metoda kalibrasi alat ukur radiasi.


Ada dua cara/metoda yang digunakan diantaranya :
a. Kalibrasi langsung :
Suatu metoda kalibrasi dengan menggunakan sumber radiasi yang diketahui
aktivitasnya. Cara kalibrasi alat ukur ini dapat dilakukan setelah terlebih dahulu
dihitung laju dosis paparan radiasi sumber standard apda jarak tertentu. Kemudian
laju dosis paparan radiasi yang dihitung tersebut sebagai pembanding terhadap laju
dosis paparan radiasi alat ukur radiasi yang diamati.
b. Kalibrasi tak langsung :
Suatu metoda kalibrasi dengan membandingkan respon alat ukur radiasi yang
sedang dikalibrasi terhadap respon alat ukur radiasi yang sudah dikalibrasi dan
dianggap standard. Pada kalibrasi ini factor hamburan balik tidak merupakan
masalah pokok.

4. Rumus-rumus yang digunakan.


ln 2
1. A1 = A0 e-λt dengan  
T1
2

  A1  R 
2. X s  
d 2  jam
fs X s
3. fx  dengan X k = laju dosis paparan radiasi dari percobaan
Xk

 X 
1
4. E p   100%
2

n1 r

Xk  Xs
dengan X r 
Xs

5.
Et  E s  Ek  2

Keterangan :

A1  aktivitas sumber pada saat dilakukan percobaan (satuan currie : Ci)


A0  aktivitas awal sumber ((satuan currie : Ci)
t = selang waktu dari aktivitas sumber mula-mula sampai aktivitas sumber akhir ( saat
waktu pengukuran dilakukan)
T1 2  waktu paro sumber standard (satuan hari; bulan; atau tahun)
X s  laju dosis paparan radiasi sumber standard pada jarak tertentu berdasarkan
perhitungan (satuan : R/jam)
X k = harga rata-rata laju dosis paparan radiasi sumber berdasarkan pembacaan alat ukur
radiasi yang dikalibrasi pada jarak yang sama (satuan : R/jam)
  Faktor gamma sumber standard dengan alat ukur radiasi yang dikalibrasi (satuan :
R meter2/Ci jam)
E p  besar kesalahan relative dari pengukuran
E s  besar keselahan dari sumber standard (1 %)
n  jumlah kali pengukuran
f k = faktor kalibrasi alat yang dihitung
f s = faktor kalibrasi standard (sudah ditentukan)

II. PERALATAN PRAKTIKUM


1. Sumber radiasi
Zat radiokatif yang digunakan adalah Cs-137 dengan aktivitas mula-mula
adalah 2 Ci, pada bulan 30 September 1982
2. Alat ukur jarak
Alat ukur digunakan untuk menentukan jarak yang diinginkan dalam
pengamatan laju dosis paparan radiasi
3. Surveymeter
Alat ukur radiasi yang akan digunakan sebagai alat ukur standard dan yang
akan dikalibrasi
4. Kontainer dan Kolimator
Tempat menyimpan sumber radiasi yang juga berfungsi sebagai penahan
(shielding) paparan radiasi dari sumber
5. Statif (penyangga)
Sebagai alat penyangga yang berfungsi sebagai tempat dudukan alat ukur
radiasi yang akan dikalibrasi
6. Kamera dan monitor
Berfungsi untuk membaca tampilan surveymeter, agar peserta praktikum tidak
paparan dosis radiasi

III. PROSEDUR KERJA


A. Kalibrasi Langsung
1. Bacalah poket dosimeter yang saudara gunakan, catat penunjukkan jarumnya.
2. Tempatkan survey meter yang akan dikalibrasi pada penyangga (statif).
3. Periksa bateray surveymeter sebelum melakukan praktikum kalibrasi.
4. Atur titik tengah detector surveymter agar segaris dengan titik tengah sumber
radiasi
5. Letakkan titik kaki statif pada jarak yang telah ditentukan oleh pepmbimbing
praktikum, kemudian; shielding sumber dibuka dan tariklah sumber tersebut
hingga tepat kolinmator.
6. Amati dan catat laju dosis paparan radiasi yang dtunjukkan surveymeter,
minimum tiga kali pengamatan
7. Lakukan seperti pada langkah nomor 5 pada jarak yang telah ditentukan oleh
pembimbing praktikum

B. Kalibrasi Tak Langsung


1. Setelah mendapatkan data dari percobaan kalibrasi secara langsung,
surveymater diganti dengan surveymeter standard.
2. Periksa terlebih dahulu bateray dari surveymeter standar tersebut apakah
masih dalam kondisi baik atau masih dalam batas yang diperbolehkan.
3. Tempatkan surveymeter tersebut pada jarak yang telah ditentukan seperti jarak
yang telah dilakukan pada percobaan kalibrasi langsung.
4. Buka shielding sumber dan tarik keatas sumber tersebut sehingga sumbernya
persis berada pada kolimator.
5. Amati dan catat laju dosis paparan radiasi yang dtunjukkan surveymeter,
minimum tiga kali pengamatan
6. Lakukan seperti pada langkah nomor 5 pada jarak yang telah ditentukan oleh
pembimbing praktikum
7. Setelah selesai praktikum matikan switch surveymeter pada posisi OFF.
8. Lihat pada poket dosimeter yang saudara gunakan, apakah bergeser kekanan
dari jarum semula.
9. Kembalikan poket dosimeter setelah selesai praktikum.

Tabel Faktor Gamma

No. Isotop Rm2/jam Ci No. Isotop Rm2/jam Ci


1 Antimony-122 0,24 6 Potasium - 42 0,14
2. Cesium-137 0,33 7 Radium - 226 0,825
3. Cobalt-60 1,32 8 Sodium - 22 1,20
4. Iodine-125 0,23 9 Sodium – 24 1,84
5. Iodine-131 0,07 10. Zink – 65 0,27
IV. Data Pengamatan dan Pembahasan

Tabel Data Praktikum

X(k) (mR/jam)
Skala n Jarak (m) X(s)
(mR/jam) 1 2 3
4.2 1.1 1.05 1 0.98

4 1.3 1.2 1.1 1,5


1 3
3.9 1.36 1.3 1.1 1.2

0,9 2.7 2.2 2.3 2.5

0,8 1.3 2.9 2.9 3


10 3
0.7 1.1 3 3.1 2.9

0.19 2.3 1.1 1.2 1.2

0,19 1.4 1.9 1.8 1.8


100 3
0,19 2.1 1.7 1.8 2
B. Pengukuran Kalibrasi Tidak Langsung

X(k) (mR/jam)
Skala n Jarak (m) X(s)
(mR/jam) 1 2 3
2,6 3,67 2 3 2,5

1,5 5,24 7 6 6,5


1 3
1 4,5 9 10 8

1,1 3,8 10 10 10

1,5 5,29 5 10 5
10 3
1 3,17 10 10 10

1,2 7,07 0 0 0

0,6 3,01 0 0 0
100 3
0,4 5,53 0 0 0

x(k) rata
x(r) Ep Es fs Ds Et
rata
-
22.54264 23.54264
2.5 0.318801 1.00 2.5 1
125 125
09
0.240458 17.00294 18.00294
6.5 1.00 6.5 1
015 932 932
0.087719 6.202691 7.202691
6.2 1.00 6.2 1
298 063 063
0.694915 49.13792 50.13792 0.9900
10 1.01 10.1
254 886 886 99
6.666666 0.257861 18.23357 19.23357 6.7333 0.9900
1.01
667 635 109 109 33 99
0.724137 51.20428 52.20428 0.9900
10 1.01 10.1
931 415 415 99
70.71067 71.71067
0 1.10 0 0
-1 812 812
70.71067 71.71067
0 1.10 0 0
-1 812 812
70.71067 71.71067
0 1.10 0 0
-1 812 812
2. Laju Dosis Sebenarnya

Perhitungan laju dosis sebenarnya didapat dari perkalian antara laju


dosis rata – rata yang sudah direkam oleh surveymeter dengan faktor kalibrasi
standar yang ada pada alat ukur.

Bila diperhatikan pada tabel diatas maka kolom fs akan menjadi faktor
kalibrasi standar, x(k) rata rata akan menjadi laju dosis rata rata dan laju dosis
sebenarnya menjadi Ds.

3. Perbandingan Kalibrasi Tidak Langsung


𝑥(𝑘) 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
𝑥(𝑠) 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖

Menggunakan rumus diatas kita dapat mendapatkan perbandingan


kalibrasi tidak langsung. Untuk x(s) terkalibrasi merupakan Dosis laju
sebenarnya atau Ds pada tabel.

Perbandingan kalibrasi yang didapat pada data adalah sebesar 2%

4. Kesalahan Relatif pengukuran

Kesalahan relative pengukuran dapat dicari menggunakan rumus


berikut :

 X 
1
Ep   100%
2

n1 r

Dengan

Xk  Xs
Xr 
Xs
Berikut adalah keterangan setiap variabel pada rumus diatas :
X s  laju dosis paparan radiasi sumber standard pada jarak tertentu
berdasarkan perhitungan (satuan : R/jam)
X k = harga rata-rata laju dosis paparan radiasi sumber berdasarkan
pembacaan alat ukur radiasi yang dikalibrasi pada jarak yang sama
(satuan : R/jam)
E p  besar kesalahan relative dari pengukuran
n  jumlah kali pengukuran
Kembali dengan tabel diatas, kesalahan relatif pengukuran dilambangkan
dengan Ep sesuai dengan yang tertera pada rumus.

5. Kesalahan Relatif Pengukuran Total


Berikut adalah rumus perhitungan yang digunakan untuk mencari kesalahan
relatif pengukuran total :

Et  E s  Ek  2

E p  besar kesalahan relative dari pengukuran


E s  besar keselahan dari sumber standard (1 %)
Besar kesalahan relatif dari pengukuran sesuai dengan yang ada pada atas sub-
bab ini, sedangkan untuk besar kesalahan dari sumber standar ditentukan
menjadi ketentuan yaitu sebasar 1% masing masing. Pada tabel diatas besar
kesalahan relatif dari pengukuran total disimbolkan menjadi Et sesuai dengan
rumus diatas.
V. KESIMPULAN

Jadi metoda untuk menghitung kalibrasi alat deteksi radiasi terdiri dari 2 macam yaitu
secara langsung dan secara tidak langsung. Metode menghitung kalibrasi alat deteksi radiasi
secara langsung dilakukan dengan menggunakan alat deteksi lainnya yang sudah distandar
sebelumnya.

Sumber yang dipakai kali ini adalah sumber Cs-137 yang sudah aktif pada tanggal 31
Desember 2012 sehingga sampai saat ini sudah dipakai selama 6.3 tahun. Sumber Cesium ini
memiliki aktivitas sebesar 0.0109303 Ci.

Jadi hasil perbandingan kalibrasi langsung yang didapat adalah sebagai berikut :

Faktor
Skala
Kalibrasi
1 2.64
10 2.56
100 0

Untuk perhitungan kalibrasi tidak langsung, perbandingan yang didapat tertera pada tabel
berikut :

Perbandingan
Skala
Kalibrasi
1 1
10 0.99
100 0

Sehingga besar kesalahan relative yang ternjadi sebesar 41.82 %. Kesalahan relative terhitung
tinggi karena pada tiga pengambilan data terakhir data tidak bisa di ambil karena jarak antara
sumber dengan alat terlalu jauh.
VI. DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Sigit. Modul Praktikum Proteksi Radiasi. Yogyakarta, Indonesia: STTN,


2019 PDF.

Anda mungkin juga menyukai