Merek : Gammex
Nomor Seri : 800422-11075
d. Beam Allignment Test Tool digunakan untuk menguji ketegaklurusan
berkas sinar-X
Spesifikasi Alat:
Nama Alat : Beam Allignment Test Tool
Merek : Gammex
Nomor Seri : 800423-1165
e. Light Meter Digunakan untuk uji iluminasi.
Merek : Luxtron
Nomor Seri : L959233
f. Multimeter X-Ray: RTI Piranha CB2-10090128 (Detektor) digunakan
untuk mengukur kualitas berkas sinar-X.
b. Pita pengukur
Selanjutnya lakukan ekspose pada tegangan tabung 70 kilo Volt dan 80 kilo
Volt dan kuat arus 20 mili Ampere second, letakkan filter Aluminium pada
kolimator dengan menambahkan filter 1 mmAl, 2 mmAl, 3 mmAl, 4 mmAl, dan 5
mmAl. Untuk setiap ketebalan filter yang digunakan dan tegangan tabung dicatat
dosis radiasinya.
Nilai lolos uji pada tegangan tabung 70 kV sebesar ≥2,1 dan untuk tegangan tabung
80 kilo Volt HVL ≥ 2,3 mmAl.
3.4. Diagram Alir
Mulai
Penulisan Laporan
Selesai
Gambar 3.7. Gambar flowcart penelitian
4.1. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengujian iluminasi, kolimasi dan ketegaklurusan dengan
kualitas berkas Pesawat Sinar-X Radiografi Umum dan Radiografi Mobile di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan, maka diperoleh hasil
Sebagai Berikut :
Dari hasil pengujian iluminasi pada pesawat sinar-X Radiografi Umum pada
jarak 100 cm dari tabung sinar-X dilakukan pengukuran pada empat titik ukur dan
dilakukan secara berulang sebanyak lima kali pengukuran. Pengukuran pertama
terdapat rata-rata titik ukur 159,75 Lux dan hasil Uji iluminasi pertama adalah
108,75 Lux, pada pengukuran kedua rata-rata titik ukur 161,00 Lux dan hasil uji
iluminasi kedua adalah kedua 110,00 Lux, pada pengukuran ketiga rata-rata titik
ukur 160,75 Lux dan hasil uji iluminasi ketiga adalah 109,75 Lux, pada pengukuran
keempat rata-rata titik ukur 160,75 Lux dan hasil uji iluminasi keempat adalah
109,75 Lux, pada pengukuran kelima rata-rata titik ukur 160,25 Lux dan hasil uji
iluminasi kelima adalah 109,25 Lux. Untuk mendapatkan hasil iluminasi digunakan
persamaan dibawah ini:
Iluminasi (Hasil Uji) = Rata-rata Lux Terukur – Lux Lata
(4.1)
Nilai Lolos uji ≥ 100 lux
Dari data diatas menunjukkan bahwa tingkat iluminasi yang dihasilkan
kolimator pada lima kali pengujian rata-rata hasil uji sebesar 109,50 Lux dinyatakan
lolos uji karena hasil uji ≥ 100 Lux.
Y1 Y2
ΔY (%SID) = x 100% (4.3)
SID
Sehingga diperoleh nilai deviasi SID adalah 1,5 %.
Penjumlahan selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinar-X pada sumbu X dan
Sumbu Y diperoleh dari persamaan dibawah ini :
Sehingga hasil penjumlahan selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinar-X pada
sumbu X dan Sumbu Y adalah 2 %.
Batas toleransi lolos uji adalah sebesar
ΔX dan ΔY ≤ 2% SID
ΔX + ΔY ≤ 3% SID (4.5)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinar-
X. Pada sumbu X dan sumbu Y masih dibawah batas toleransi sehingga alat masih
dalam kondisi baik.
Tabel 4.3. Pengujian Ketegalurusan Kolimasi Berkas sinar-X dengan berkas cahaya
Ketegaklurusan Hasil Ukur ( 0)
1.50
Nilai Lolos Uji ≤ 30
Gambar 4.1 Pengujian Ketegaklurusan berkas Sinar-X dengan berkas
cahaya pesawat Radiografi Umum
Gambar 4.1 menunjukkan Pengujian Ketegaklurusan berkas Sinar-X pada
film Radiografi titik fokus sinar-X tepat pada sudut 0º dan titik ke dua terdapat
pada sudut mendekati 1,5º.
Nilai lolos uji pengujian Ketegaklurusan Kolimasi Berkas Cahaya adalah ≤ 30.
Sehingga hasil ukur yang diperoleh dari pengujian berkas sinr-X dengan berkas
cahaya, nilai ukurnya dinyatakan lolos uji.
Pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa hasil pengujian kualitas berkas
pesawat sinar-X Radiografi Umum pada filter Inherent (filter terpasang tetap)
terdapat dosis 1,133 mGy dan HVl 2,70, pada filter Addheren (filter tambahan)
pada 1 mmAl terdapat dosis 0,8635 mGy dan HVL sebesar 3,22 mmAl, pada filter 2
mmAl terdapat dosis 0,6869 mGy dan HVL sebesar 3,69 mmAl, pada filter 3
mmAl terdapat dosis 0,5634 mGy dan HVL 4,1, pada filter 4 mmAl terdapat dosis
0,4702 mGy dan HVL sebesar 4,46 mmAl, pada filter 5 mmAl terdapat dosis
0,4003 mGy dan HVL sebesar 4,76 mmAl. Pada hasil pengukuran tersebut dapat
dinyatakan bahwa semakin tipis ketebalan filter Aluminium dosis radiasinya
semakin tinggi, dan sebaliknya semakin tebal Filter maka dosis radiasi semakin
kecil.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas berkas pada tegangan 80 kilo Volt, arus waktu 20
mili Ampere Second setelah dilakukan pengukuran masih dalam batas toleransi.
Gambar 4.3 Kualitas Berkas dengan Dosis Pesawat Sinar-X Radiografi Umum
Tegangan 80 kV dan Kuat Arus 20 mAs Menggunakan Variasi Tebal Filter
Dari hasil pengujian iluminasi pada pesawat sinar-X Radiografi Umum pada
jarak 100 cm dari tabung sinar-X dilakukan pengukuran pada empat titik ukur dan
dilakukan secara berulang sebanyak lima kali pengukuran. Pengukuran pertama
terdapat rata-rata titik ukur 168,25 Lux dan hasil Uji iluminasi pertama adalah
100,25 Lux, pada pengukuran kedua rata-rata titik ukur 172,00 Lux dan hasil uji
iluminasi kedua adalah 104,00 Lux, pada pengukuran ketiga rata-rata titik ukur
172,25 Lux dan hasil uji iluminasi ketiga adalah 104,25 Lux , pada pengukuran
keempat rata-rata titik ukur 172,50 Lux dan hasil uji iluminasi keempat adalah
104,50 Lux, pada pengukuran kelima rata-rata titik ukur 172,00 Lux dan hasil uji
iluminasi kelima adalah 104,00 Lux. Untuk mendapatkan hasil iluminasi digunakan
persamaan dibawah ini:
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Kolimasi berkas Sinar-X dengan Cahaya Kolimator
Titik Ukur Tepi Lapangan Tepi Lapangan ΔX + ΔY
Cahaya (cm) Sinar-X (cm) 1 2 % SID (%SID)
X1 9 8 1.5
X2 9 8.5
3
Y1 7 6.5 1.5
Y2 7 6
Nilai Lolos Uji ≤ 3%
X 1 X 2
ΔX (% SID) = x 100%
(4.7)
SID
Diperoleh nilai deviasi % SID pada sumbu x adalah 1,5 %.
Selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinar-X pada sumbu Y diperoleh dengan
persamaan dibawah ini :
ΔY (%SID) =
Y1 Y2
x 100% (4.8)
SID
Sehingga diperoleh nilai deviasi SID adalah 1,5 %.
Penjumlahan selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinar-X pada sumbu X dan
Sumbu Y diperoleh dari persamaan dibawah ini :
Sehingga hasil penjumlahan selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinar-X pada
sumbu X dan Sumbu Y adalah 3 %.
ΔX dan ΔY ≤ 2% SID
ΔX + ΔY ≤ 3% SID (4.10)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinar-
X. Pada sumbu X dan sumbu Y masih dibawah batas toleransi sehingga alat masih
dalam kondisi baik.
LnD2 / D1
2. 0,5629 2. 0, 4618
5,5 Ln 4,5 Ln
HVL = 1,1140 1,1140
Ln 0,5629
0,4618
0,0579 0.8434
= 0,1979
= 4,5532 HVL
Dapat disimpulkan bahwa kualitas berkas pada tegangan 70 kilo Volt, arus
waktu 20 mili Ampere second setelah dilakukan pengukuran masih dalam batas
toleransi.
Gambar 4.5 Kualitas Berkas dengan Dosis Pesawat Sinar-X Radiografi
MobileTegangan 70 kV dan Kuat Arus 20 mAs Menggunakan Variasi Tebal Filter
Tabel 4.10. Faktor Ekspose 80 kilo Volt dan 20 mili Ampere second
No Tegangan Inheren Addheren Total Dosis HVL
Tabung (kV) (mmAl) (mmAl) Filter (mGy)
0 1,5 1,4630 2,99
1 2,5 1,1610 3,44
2 80 kilo Volt, 1,5 2 3,5 0,9449 3,87
20 mAs 3 4,5 0,7912 4,20
4 5,5 0,6613 4,52
5 6,5 0,5694 4,78
Berdasarkan Perka Bapeten 2011 Secara matematis HVL dapat dihitung sebagai
berikut :
HVL = t1 Ln 2 D2 / D0 t2 Ln 2 D1 / D0
LnD2 / D1
2. 0,7912 2. 0, 6613
5,5 Ln 1. 4630 4,5 Ln
1,6613
HVL =
Ln 0,7912
0,6612
5,5 Ln 1,0813 4,5 Ln 0,9040
=
Ln 1,1966
0,4314 0454
= 0,1794
= 4,9392 HVL
Pada tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa hasil pengujian kualitas berkas
pesawat sinar-X Radiografi Umum filter Inherent (filter terpasang tetap) terdapat
dosis 1,463 mGy dan HVl 2,99. Pada filter addheren (filter tambahan) pada 1 mmAl
terdapat dosis 1,161 mGy dan HVL sebesar 3,44 mmAl, pada filter 2 mmAl
terdapat dosis 0,9449 mGy dan HVL sebesar 3,87 mmAl, pada filter 3 mmAl
terdapat dosis 0,7912 mGy dan HVL 4,2, pada filter 4 mmAl terdapat dosis 0,6613
mGy dan HVL sebesar 4,52 mmAl, pada filter 5 mmAl terdapat dosis 0,5694 mGy
dan HVL sebesar 4,78 mmAl. Pada hasil pengukuraan tersebut tampak bahwa
semakin tipis ketebalan filter Aluminium dosis radiasinya semakin tinggi, dan
sebaliknya semakin tebal Filter maka dosis radiasi semakin kecil.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas berkas pada tegangan 80 kiloVolt, arus waktu 20
mili Ampere second pada alat Radiografi Mobile masih dalam batas toleransi.
Gambar 4.6 Kualitas Berkas dengan Dosis Pesawat Sinar-X Radiografi Mobile
Tegangan 80 kV dan Kuat Arus 20 mAs Menggunakan Variasi Tebal Filter
4.3. Pembahasan
Gambar 4.7 Pengujian Iluminasi Pada Pesawat Sinar-X Radiografi Umum Dan
Radiografi Mobile
Pada Gambar 4.7 menunjukkan perbandingan Iluminasi Pesawat Sinar-X
Radiografi Umum Dan Radiografi Mobile. Pada gambar tersebut menunjukkan
bahwa iluminasi pada pesawat Sinar-X Radiografi Umum lebih tinggi Intensitasnya
dibandingkan dengan intensitas Radiografi Mobile. Hal ini dikarenakan Pesawat
Radiografi Mobile pemakaian lampu kolimator terlalu lama. Pada pesawat sinar-X
Radiografi Umum dengan Radiografi Mobile perlu dilakukan pemeliharaan pada
kaca kolimator sehingga hasil iluminasi lebih bagus. Iluminasi pada masing-masing
pesawat sinar-X tersebut masih dalam batas toleransi karena hasil masing-masing
pengujian ≥ 100 Lux. Ketika iluminasi intensitasnya lemah maka penentuan luas
lapangan penyinaran tidak tepat, sehingga organ sehat terkena radiasi. Iluminasi
menentukan luas lapangan penyinaran atau batas lapangan penyinaran.