Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK PROGRAM SARJANA TERAPAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTROMEDIS
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA KULIAH : PROTEKSI RADIASI


DOSEN : GUNTUR WINARNO
SEMESTER : GANJIL
SIFAT UJIAN : TAKE HOME
WAKTU UJIAN : 3 X 24 JAM
DIKUMPULKAN : Maksimal Tanggal 26 Desember 2021
Jam 23.59 WIB

 Jawaban uas dikumpulkan via email guntur.winarno@poltekkesjkt2.ac.id


 dengan Subyek: UAS Proteksi Radiasi D4AJTEM Desember 2021
 dikumpulkan menggunakan alamat email sendiri
 dikerjakan sendiri atau tidak mencontek jawaban teman, pasti bisa

JAWABLAH SEMUA SOAL WAJIB, DAN 1 SOAL PILIHAN

1. Atom dan Radiasi (WAJIB)


a. Jelaskan tentang atom netral, proses ionisasi dan proses eksitasi pada tingkat
energi elektron
Jawab :
- Atom Netral adalah senyawa yang tidak memiliki muatan listrik karena
kompensasi antara jumlah proton dan elektronnya atau sebanding. Alasan
kenapa dikatakan kompensasi karena jumlah proton dan elektron sama
dengan nomor atomnya.
- Proses Ionisasi merupakan proses mengubah molekul atau atom menjadi
ion dengan mengurangi atau menambah partikel bermuatan seperti elektron
lainnya.
- Proses Eksitasi merupakan proses berpindahnya elektron dari kulit yang
energinya rendah ke kulit yang energinya tinggi.
b. Jelaskan pengertian radiasi, radiasi pengion, dan radiasi non pengion serta
berikan contohnya
Jawab :
- Radiasi merupakan proses perpindahan kalor atau sumber energi tanpa
harus melalui media atau bisa dikatakan ruang hampa. Exp panas matahari
yang terasa sampai ke bumi tanpa melalui perantara.
- Radiasi Pengion merupakan salah satu jenis radiasi yang dapat
menyebabkan proses ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Exp
partikel alpa, partikel beta, sinar gamma, sinar X.
- Radiasi non-Pengion merupakan salah satu jenis radiasi yang tidak akan
menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Exp
gelombang radio, gelombang mikro, sinar ultraviolet.
2. Interaksi radiasi dengan bahan :
a) Jelaskan peristiwa efek fotolistrik dalam rentang energi radiodiagnostik?
Jawab :
Peristiwa Efek Fotolistrik merupakan suatu efek yang timbul karena interaksi
antara radiasi elektromagnetik dengan elektron-elektron dalam atom. Saat
proses ini terjadi energi foton akan diserap seluruhnya oleh elektron yang terikat
kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut lepas dari ikatan inti atom
elektron yang terlepas yang disebut sebagai Fotoelektron. Karena interaksi
terjadi dengan elektron yang terikat kuat, maka Efek Fotolistrik harus dianggap
sebagai interaksi antara Foton dengan atom secara menyeluruh. Efek Fotolistik
berinteraksi anatara foton dengan awan elektron atom, terkhusus foton berenergi
rendah berkisar antara 0,01 MeV hingga 0,5 MeV.
b) Jelaskan peristiwa efek Compton dalam rentang energi radiodiagnostik?
Jawab :
Peristiwa Efek Compton merupakan peristiwa terhamburnya sinar X atau foton
saat menumbuk elektron diam menjadi foton terhambur dan elektron. Efek ini
terjadi karena Foton dengan energi bertegangan tinggi berinteraksi dengan
elektron yang tidak terikat secara kuat oleh inti. Elektron itu akan dilepaskan dari
ikatan inti atom dan bergerak dengan energi kinetic tertentu disertai Foton lain
dengan energi yang lebih rendah disertai Foton lainnya.

3. Alat Ukur Radiasi (WAJIB)


a) Pekerja radiasi selama bekerja di medan radiasi harus menggunakan alat
pencatat radiasi (dosimeter perorangan) berupa TLD, Film badge atau Dosimeter
saku. Jelaskan prinsip kerja dari masing-masing alat tersebut.
Jawab :
- Prinsip Kerja TLD adalah eksitasi, ketika ada radiasi maka elektron dari pita
valensi pindah ke pita konduksi (transisi elektron) dan selama terkena radiasi
maka terjadi akumulasi elektron terus-menerus. Setelah 3 bulan dilakukan
pembacaan, maka elektron yang telah ter-akumulasi tadi harus diberi energi
dari luar agar bisa pindah, pemberian energi bisa berupa energi panas
sehingga pancarannya disebut thermoluminisensi (TLD) dan jika diberi
cahaya UV disebut radiophoto (RPLD). Pancaran elektron yang di-eksitasi
oleh energi yang keluar kemudian dideteksi oleh photomultiplier (PMT) dan
besarnya pancaran sebanding dengan dosis radiasi.
- Prinsip Kerja Film Badge adalah fotokimia, ketika dikenai radiasi maka
sebagian/seluruh energi radiasi akan dialihkan ke elektron. Elektron akan
membuat Ag* dalam kristal AgBr menjadi Ag netral sehingga terbentuk
bayangan laten. Untuk mengetahui jumlah radiasi maka detektor film dicuci
dengan senyawa kimia sebagai larutan pengembang. Atom Ag yang berupa
bayangan laten akan semakin hitam sedangkan ion Br menjadi atom Br.
Proses pencucian lanjutan dengan larutan stop bath untuk menghentikan
proses pengembangan (penghitaman). Pencucian lanjutan dengan larutan
fixer akan melarutkan molekul AgBr sisa, sedangkan yang telah menjadi
logam Ag akan terikat kuat sebagai bayangan hitam. Film badge umumnya
tersusun dari beberapa sekat yang mereferensikan shielding/penahan
dengan berbagai jenis dan ukuran. Terdapat 8 sekat yang umum ada pada
film badge yaitu:
1 : Tanpa filter
2 : Plastik (0.5 mm)
3 : Plastik (1.5 mm)
4 : Plastik (3 mm)
5 : Alumunium (0.6 mm)
6 : Tembaga (0.3 mm)
7 : Timah (Sn) sebesar 0.8 mm & Timbal (Pb) sebesar
0.4 mm
8: Cadmium (Cd) sebesar 0.8 mm
b) Jelaskan prinsip kerja alat ukur radiasi surveymeter
Jawab :
Prinsip kerjanya adalah detektor GM berfungsi untuk mengubah sinar radiasi
menjadi pulsa listrik, pulsa tersebut dimasukkan ke rangkaian inverting dan
pembentuk pulsa untuk dibalik pulsanya dan dibentuk menjadi pulsa kotak,
selanjutnya pada ATMega 8 pulsa kotak tersebut akan dicacah dan dikonversi
kedalam satuan mR/h dan selanjutnya ditampilkan pada LCD 8x2. Alat ini
dilengkapi dengan buzzer sebagai indikator suara. Pada kegiatan ini meliputi
pembuatan hard ware dan software serta pengujian. Pengujian stabilitas
pencacahan dilakukan dengan metode Chi Square Test (X ) dengan mengambil
tingkat kepercayaan 99% dan n = 20, diperoleh harga X 2 = 20,14 kemudian bila
harga X dimasukkan menjadi (7,663  20,14 < 36,191 hal ini berarti stabilitas
pencacahan survey meter digital model SMD-01 yang dibuat cukup baik

4. Produksi Sinar-X
a. Jelaskan proses produksi Sinar-X Bremstrahlung dan berapa energi maksimum
sinar-X jika diproduksi menggunakan faktor eksposi 80 kVp 12 mAs?
b. Jelaskan proses produksi sinar-X Karakteristik Kα
c. Sebutkan 10 (sepuluh) sifat Sinar-X
d. Jelaskan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sinar-X
5. Foton Sinar-X
a) Foton sinar-X dihasilkan pada suatu pemeriksaan radiografi dengan energi 50
keV dan 100 keV. Manakah dari kedua energi tersebut yang mempunyai panjang
gelombang lebih panjang dan frekuensi lebih rendah? Jelaskan alasannya
b) Apakah yang dimaksud dengan Frekuensi 300 GHz pada perambatan
gelombang elektromagnetik?
6. Jelaskan dan berikan contoh dalam pekerjaan Teknik Elektromedik di pelayanan
RS, sehubungan dengan asas proteksi radiasi justifikasi, limitasi dan optimasi.
(WAJIB)
Jawab :
asas justifikasi (justification of practices), limitasi (dose limitation), dan optimisasi
(optimization of protection and safety). Berdasarkan keputusan BAPETEN tersebut,
penerapan asas justifikasi dalam pemanfaatan radiasi adalah dengan menganalisis
manfaat yang ditimbulkan setelah radiasi digunakan. Artinya, jika penggunaan
radiasi menghasilkan manfaat lebih bear dibandingkan dengan kerugiannya, maka
penggunaan radiasi bisa dilaksanakan dan jika manfaatnya lebih kecil dari
kerugiannya, maka penggunaan radiasi tidak bisa dilaksanakan. Contohnya adalah
dengan mengukur tingkat kebocoran radiasi diruangan periksa yang ada di
Radiologi di Rumah Sakit tersebut dan Kalibrasi menggunakan Surveymeter.
Sedangkan penerapan ass limitasi menuntut agar penerimaan doss radiasi ole
seseorang tidak boleh melampaui NBD yang ditetapkan oleh Badan Pengawas.
NBD yang berlaku di Indonesia saat ini adalah 20 mSv per tahun untuk pekerja
radiasi (dewasa) dan 1 mSv per tahun untuk anggota masyarakat. Contohnya
adalah dengan cara mengirimkan Dosimeter personal Radiografer ke Laboratorium
Dosimetri yang kompeten dan telah ditunjuk oleh BAPETEN. Sedangkan penerapan
asas optimisasi menuntut agar paparan yang diterima seseorang harus ditekan
serandah-rendahnya agar akumulasi doss radiasinya tidak melampaui batas yang
dizinkan
7. Prinsip dasar proteksi radiasi (WAJIB)
a. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) prinsip dasar proteksi radiasi berkaitan dengan
ALARA
Jawab :
- Justifikasi : Pilar ini menekankan bahwa TIDAK BOLEH ada paparan radiasi
ke manusia kecuali dengan alasan yang dibenarkan
- Optimasi : Pilar ini menekankan bahwa seluruh kegiatan, sistem, ataupun
proses proteksi radiasi harus dapat mereduksi risiko radiasi seminimal
mungkin.
- Limitasi : Pilar ini menyatakan bahwa terdapat batas ambang dari paparan
radiasi yang telah diatur sedemikian rupa untuk meminimalisasi efek radiasi
kepada manusia.
b. Jelaskan Budaya keselamatan dalam pemanfaatan radiasi pengion
Jawab :
Budaya Keselamatan Radiasi Pengion yang selanjutnya disebut Keselamatan
Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota
masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi, seperti menggunakan
apron, dosemeter, memperhatikan batas dosis radiasi yang dianjurkan, dan
sebagainya.

c. Seorang Teknisi Elektromedis melakukan kerja di medan radiasi sinar-X dengan


laju dosis ekuivalen 120 µSv/jam pada suatu titik yang berjarak 1 meter dari
tabung sinar-X. Jika untuk menyelesaikan pekerjaannya membutuhkan waktu 10
menit, dan selama bekerja tidak boleh menerima dosis lebih dari 7,5 µSv, pada
jarak berapakah Teknisi Elektromedis tersebut harus mengatur posisinya
terhadap sumber?
Jawab :
Dosis serap yang diterima = 120µSv x 10/60 = 20 µSv
Laju Dosis serap = 1 x 20 = (α x 7,5 µSv)2
= √ 20÷7,5 = √2,67 meter

d. Apa yang harus dilakukan jika kenyataannya Pb (Plumbum) yang digunakan


untuk dinding (shielding) ruang pemeriksaan radiologi tidak mencukupi untuk
syarat proteksi radiasi, berikan alasan.
Jawab :
Menurut saya, saya akan menyarankan kepada atasan agar melakukan
penggantian Pb menjadi sesuai standar yang berlaku, karena dengan shielding
yang baik maka akan mengurasi faktor resiko dari terjadinya paparan radiasi
yang dapat membahayakan user, pasien, serta pengunjung rumah sakit
e. Jelaskan alasannya mengapa siswa magang usia 16 - 18 tahun, wanita hamil
dan menyusui tidak diperkenankan berada dalam medan radiasi pengion.
Jawab :
Karena apabila berada dalam medan radiasi pengion dikhawatirkan dapat
berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya akibat biologi yang merugikan
dari radiasi, selain itu dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel dan mutasi
genetik pada bayi yang dikandung.

f. Jelaskan dan berikan contohnya, tentang efek genetik, efek somatik dan efek
stokastik, serta efek non stokastik (deterministik)
Jawab :
Efek ini disebut somatik apabila dialami oleh seseorang, dan genetik apabila
dialami oleh keturunannya. Apabila peluang terjadinya suatu efek tidak
memerlukan dosis ambang dan sebagai fungsi dosis yang menyebabkannya,
efek itu disebut sebagai stokastik. Sebaliknya, bila tingkat keparahan suatu
akibat bergantung pada dosis dan pemunculan pertamanya memerlukan dosis
ambang, efek ini disebut non stokastik. Untuk keperluan keselamatan radiasi
efek genetik dianggap sebagai efek stokastik. Beberapa efek somatik juga
bersifat stokastik. Sebagai contoh, kanker fatal pada daerah dosis rendah
merupakan resiko somatik stokastik yang penting, dan dijadikan dasar
penentuan nilai batas dosis. Beberapa efek somatik non-stokastik bersifat khas
untuk jaringan biologi tertentu, misalnya katarak pada lensa mata, kerusakan sel
pada sumsum tulang merah yang mengakibatkan kelainan darah, kerusakan sel
kelamin yang mengakibatkan kemandulan, kerusakan non-malignan pada kulit.
Agar efek nonstokastik tidak terjadi, diperlukan adanya nilai batas dosis bagi
setiap jaringan tubuh.
g. Jelaskan peristiwa radiolisis molekur air dalam sel biologi yang menimbulkan
kelainan sel
Jawab :
Radiasi langsung terjadi ketika molekul biologis menyerap energy dari radiasi
pengion. Energi kinetic partikel dapat langsung merusak struktur atom jaringan
biologi yang dilewatinya, menyebabkan kerusakan kimia dan biologi molekular
sehingga dapat terjadi kematian sel. Radiasi yang terionisasi secara tidak
langsung mengakibatkan terbentuknya ROS melalui radiolysis air atau radiasi
pada air.

8. Ketebalan dinding ruang radiologi harus dirancang secara seksama untuk


kepentingan upaya proteksi radiasi terhadap pekerja radiasi dan masyarakat umum.
Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menghitung ketebalan
dinding “penahan struktural” ruang radiologi tersebut.

9. Peraturan Bapeten (WAJIB)


a) Jelaskan pengertian Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi menurut
Peraturan Bapeten Nomor 4 Tahun 2013
Jawab :
Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh
radiasi yang merusak akibat Paparan Radiasi. Keselamatan Radiasi adalah
tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat, dan
lingkungan hidup dari bahaya Radiasi.

b) Menurut Perba No.4 Tahun 2013, berapakah NBD untuk pekerja radiasi,
masyarakat umum dan siswa magang 16-18 tahun?
Jawab :
NBD untuk pekerja radiasi
Dosis Efektif rata-rata sebesar 20 mSv / tahun dalam periode 5 tahun, sehingga
dosis yang terakumulasi dalam 5 tahun tidak boleh melebihi 100 mSv.
Dosis Efektif sebesar 50 mSv dalam 1 tahun tertentu;
Dosis Ekivalen untuk lensa mata rata-rata sebesar 20 mSv / tahun dalam periode
5 tahun dan 50 mSv dalam 1 tahun tertentu;
Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 500 mSv / tahun; dan
Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki sebesar 500 mSv / tahun.
NBD untuk mahasiswa magang 16-18 tahun
Dosis Efektif sebesar 6 mSv / tahun;
Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar 50 mSv / tahun;
Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 150 mSv / tahun; dan
Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki sebesar 150 / tahun.
NBD untuk masyarakat umum
Dosis Efektif sebesar 1 mSv / tahun;
Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar 15 mSv / tahun; dan
Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv / tahun.

c) Mengapa pasien tidak mempunyai NBD?


Jawab :
Hal ini dikarenakan dosis yang diberikan pada pasien bertujuan untuk
menghancurkan sel sel penyakit. Selain itu, pasien merupakan bagian dari obyek
investigasi atau perlakuan tindakan medis menggunakan sumber radiasi
pengion. Artinya, pasien memperoleh manfaat langsung yang lebih besar dari
adanya tindakan medis dengan sumber radiasi pengion sehingga dapat
dipahami bahwa pasien tidak membutuhkan pembatasan dosis sebagaimana
NBD. Meskipun begitu, dosis yang diterima oleh pasien harus dijustifikasi dan
dioptimisasi sehingga mencegah adanya penerimaan paparan radiasi yang tidak
diperlukan (unnecessary exposure) atau pun paparan radiasi yang tidak
dibutuhkan (unintended exposure)

d) Apa yang dimaksud dengan DRL (Dose Refference Level) pada aplikasi SI-Intan
Bapeten?
Jawab :
Diagnostic Reference Level (DRL) didefinisikan sebagai suatu nilai dosis atau
laju dosis atau aktivitas yang ditetapkan dari suatu data dosis atau laju dosis
atau aktivitas hasil pemeriksaan medik dengan sinar-X untuk tiap jenis
pemeriksaan.Nilai tersebut digunakan sebagai suatu indikator atau patokan
untuk mengidentifikasi dosis-dosis yang berada di atas DRL dan mengambil
tindak lanjut untuk menurunkan dosis tersebut sehingga menjadi bawah DRL
dengan tetap mempertahankan mutu citra. Nilai DRL biasanya mudah untuk
diukur dan memiliki link langsung dengan dosis pasien. Sehingga, DRL dibuat
untuk membantu mewujudkan manajemen dosis yang efisien & mengoptimalkan
dosis pasien.

10. Radioaktifitas
a) Jelaskan pengertiannya
b) Jelaskan produksi sinar Gamma
c) Jelaskan tentang waktu paruh fisik dan waktu paruh biologi
11. Dosimetri (WAJIB)
a) Jelaskan definisi satuan radiasi Roentgen, Gray, dan Sievert
Jawab :
- Paparan adalah kemampuan radiasi sinar X atau gamma untuk menimbulkan
ionisasi di udara pada volume tertentu. Satuan paparan adalah coulomb/kilogram
(C/kg).
- Dosis serap adalah energi rata-rata yang diserap bahan per satuan massa
bahan tersebut. Satuan dosis serap adalah joule/kg atau gray (Gy).
- Dosis ekivalen merupakan perkalian dosis serap dan faktor bobot radiasi. Faktor
bobot radiasi adalah besaran yang merupakan kuantisasi radiasi untuk
menimbulkan kerusakan pada jaringan/organ. Satuan dosis ekivalen adalah
Sievert (Sv).

b) Dari Soal 11 a). manakah yang merupakan satuan untuk proteksi radiasi?
Jelaskan alasannya
Jawab :
Satuan untuk dosis ekuivalen (Sievert (Sv)), karena satuan untuk dosis ekuivalen
lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap tubuh
manusia atau sistem biologis lainnya. Dalam hal ini tingkat kerusakan sistem
biologis yang mungkin ditimbulkan oleh suatu radiasi tidak hanya tergantung pada
dosis serapnya saja (Rad) akan tetapi tergantung juga pada jenis radiasinya.
Sebagai contoh, kerusakan sistem biologis yang disebabkan oleh radiasi neutron
cepat sebesar 0,01 Gy (1Rad) akan sama dengan yang diakibatkan oleh radiasi
sinar Gamma sebesar 0,1 Gy (10 Rad).

c) Jelaskan prinsip Proteksi Radiasi Eksternal: jarak, waktu, shielding


Jawab :
Jarak Laju dosis berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (hukum kuadrat
terbalik). Semakin besar jarak dari sumber radiasi, laju dosis di tempat tersebut
akan semakin berkurang. Penerapan faktor jarak dalam pengendalian bahaya
radiasi eksterna dilakukan dalam penetapan daerah kerja dengan memperhatikan
laju dosis radiasi.
Waktu adalah salah satu faktor untuk mengurangi penerimaan dosis. Dengan
mengurangi waktu bekerja terhadap radiasi maka dosis yang diterima dapat
diminimalkan. Penahan Radiasi (Shielding) Laju dosis dapat dikurangi dengan
memasang penahan radiasi di antara sumber radiasi dengan pekerja radiasi.
Dengan cara ini maka pekerja radiasi dapat bekerja pada jarak yang tidak terlalu
jauh dari sumber radiasi dengan dosis yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.
Tebal dan jenis bahan penahan yang diperlukan bergantung pada jenis dan
energi radiasi, aktivitas sumber, dan laju dosis yang diinginkan setelah radiasi
menembus penahan. Bahan penahan radiasi untuk setiap jenis radiasi bervariasi
tergantung pada daya tembus dan energi radiasinya.

d) Jelaskan prinsip Proteksi Radiasi Internal terkait: pengendalian sumber terbuka,


waktu paruh efektif, penghitungan dosis internal, batas dosis radiasi tahunan
Jawab :
Pengendalian sumber terbuka : sumber yang tidak terikat dalam suatu bahan
atau terbungkus oleh suatu wadah tertutup yang cukup kuat
Waktu paruh efektif : tingkat akumulasi atau eliminasi zat biokimia atau
farmakologis dalam suatu organisme; ini adalah analog dari waktu paruh biologis
ketika kinetika diatur oleh beberapa mekanisme independen.
Penghitungan dosis internal : penghitungan dosis yang diterima oleh personal
dalam waktu tertentu.
Batas dosis radiasi tahunan : penerimaan dosis yang tidak boleh dilampaui oleh
seseorang pekerja radiasi selama jangka waktu setahun, tidak bergantung pada
laju dosis, baik dari penyinaran eksterna maupun interna, tetapi tidak termasuk
penerimaan dosis dari penyinaran medis dan penyinaran alam.

12. Atenuasi intensitas radiasi, HVL, TVL (WAJIB)


a) Jelaskan definisi Atenuasi intensitas radiasi
Jawab :
Sifat atenuasi dari suatu materi perisai radiasi merupakan kemampuan suatu
materi untuk menyerap atau mengurangi radiasi yang datang mengenai
permukaan. Akibat penyerapan radiasi oleh atom atau unsur bahan dinding,
maka tidak semua radiasi nuklir dapat menembus dinding tabung detektor.
b) Jelaskan definisi HVL dan TVL
Jawab :
HVL (Half Value Layer) merupakan tebal bahan yang dapat menyerap setengah
intensitas paparan radiasi diteruskan tinggal setengah intensitas mula-mula.
TVL (Tenth Value Layer) merupakan tebal bahan yang dapat menyerap
sepersepuluh intensitas paparan radiasi diteruskan tinggal sepersepuluh
intensitas mula-mula.

c) Intensitas radiasi mula-mula A=70 mR, setelah melewati 1 HVL, berapakah


intensitas radiasi B?

Jawab :
It = Io (1/2)n
= 70 (1/2)1
= 35 mR

d) Intensitas radiasi mula-mula A=70 mR, setelah melewati 2 HVL, berapakah


intensitas radiasi B?
Jawab :
It = Io (1/2)n
= 70 (1/2)2
= 70 (1/2)
= 17,5 mR

e) Intensitas radiasi setelah melewati 2 HVL + 1 TVL, yaitu B = 7,5 mR, berapakah
intensitas radiasi mula-mula A?

Jawab :

It = Io (1/2)n (1/10)m

7,5 = Io (1/2)2 (1/10)1

7,5 = Io (1/4) (1/10)

Io = 7,5 x 4 x 10

Io = 300

f) Pada gambar soal e), apakah nilai B akan sama dengan jawaban soal e), jika
Intensitas radiasi mula-mula A=300 mR melewati 1 TVL + 2 HVL? mengapa
demikian?
Jawab :
It = Io (1/2)n (1/10)m
It = 300 (1/2)2 (1/10)1
It = 300 x 1/4 x 1/10
It = 7,5
Soal F sama dengan Soal E karena melewati HVL dan TVL sama

SELAMAT BELAJAR SEMOGA DIBERIKAN PENCERAHAN


Bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai