4. Produksi Sinar-X
a. Jelaskan proses produksi Sinar-X Bremstrahlung dan berapa energi maksimum
sinar-X jika diproduksi menggunakan faktor eksposi 80 kVp 12 mAs?
b. Jelaskan proses produksi sinar-X Karakteristik Kα
c. Sebutkan 10 (sepuluh) sifat Sinar-X
d. Jelaskan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sinar-X
5. Foton Sinar-X
a) Foton sinar-X dihasilkan pada suatu pemeriksaan radiografi dengan energi 50
keV dan 100 keV. Manakah dari kedua energi tersebut yang mempunyai panjang
gelombang lebih panjang dan frekuensi lebih rendah? Jelaskan alasannya
b) Apakah yang dimaksud dengan Frekuensi 300 GHz pada perambatan
gelombang elektromagnetik?
6. Jelaskan dan berikan contoh dalam pekerjaan Teknik Elektromedik di pelayanan
RS, sehubungan dengan asas proteksi radiasi justifikasi, limitasi dan optimasi.
(WAJIB)
Jawab :
asas justifikasi (justification of practices), limitasi (dose limitation), dan optimisasi
(optimization of protection and safety). Berdasarkan keputusan BAPETEN tersebut,
penerapan asas justifikasi dalam pemanfaatan radiasi adalah dengan menganalisis
manfaat yang ditimbulkan setelah radiasi digunakan. Artinya, jika penggunaan
radiasi menghasilkan manfaat lebih bear dibandingkan dengan kerugiannya, maka
penggunaan radiasi bisa dilaksanakan dan jika manfaatnya lebih kecil dari
kerugiannya, maka penggunaan radiasi tidak bisa dilaksanakan. Contohnya adalah
dengan mengukur tingkat kebocoran radiasi diruangan periksa yang ada di
Radiologi di Rumah Sakit tersebut dan Kalibrasi menggunakan Surveymeter.
Sedangkan penerapan ass limitasi menuntut agar penerimaan doss radiasi ole
seseorang tidak boleh melampaui NBD yang ditetapkan oleh Badan Pengawas.
NBD yang berlaku di Indonesia saat ini adalah 20 mSv per tahun untuk pekerja
radiasi (dewasa) dan 1 mSv per tahun untuk anggota masyarakat. Contohnya
adalah dengan cara mengirimkan Dosimeter personal Radiografer ke Laboratorium
Dosimetri yang kompeten dan telah ditunjuk oleh BAPETEN. Sedangkan penerapan
asas optimisasi menuntut agar paparan yang diterima seseorang harus ditekan
serandah-rendahnya agar akumulasi doss radiasinya tidak melampaui batas yang
dizinkan
7. Prinsip dasar proteksi radiasi (WAJIB)
a. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) prinsip dasar proteksi radiasi berkaitan dengan
ALARA
Jawab :
- Justifikasi : Pilar ini menekankan bahwa TIDAK BOLEH ada paparan radiasi
ke manusia kecuali dengan alasan yang dibenarkan
- Optimasi : Pilar ini menekankan bahwa seluruh kegiatan, sistem, ataupun
proses proteksi radiasi harus dapat mereduksi risiko radiasi seminimal
mungkin.
- Limitasi : Pilar ini menyatakan bahwa terdapat batas ambang dari paparan
radiasi yang telah diatur sedemikian rupa untuk meminimalisasi efek radiasi
kepada manusia.
b. Jelaskan Budaya keselamatan dalam pemanfaatan radiasi pengion
Jawab :
Budaya Keselamatan Radiasi Pengion yang selanjutnya disebut Keselamatan
Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota
masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi, seperti menggunakan
apron, dosemeter, memperhatikan batas dosis radiasi yang dianjurkan, dan
sebagainya.
f. Jelaskan dan berikan contohnya, tentang efek genetik, efek somatik dan efek
stokastik, serta efek non stokastik (deterministik)
Jawab :
Efek ini disebut somatik apabila dialami oleh seseorang, dan genetik apabila
dialami oleh keturunannya. Apabila peluang terjadinya suatu efek tidak
memerlukan dosis ambang dan sebagai fungsi dosis yang menyebabkannya,
efek itu disebut sebagai stokastik. Sebaliknya, bila tingkat keparahan suatu
akibat bergantung pada dosis dan pemunculan pertamanya memerlukan dosis
ambang, efek ini disebut non stokastik. Untuk keperluan keselamatan radiasi
efek genetik dianggap sebagai efek stokastik. Beberapa efek somatik juga
bersifat stokastik. Sebagai contoh, kanker fatal pada daerah dosis rendah
merupakan resiko somatik stokastik yang penting, dan dijadikan dasar
penentuan nilai batas dosis. Beberapa efek somatik non-stokastik bersifat khas
untuk jaringan biologi tertentu, misalnya katarak pada lensa mata, kerusakan sel
pada sumsum tulang merah yang mengakibatkan kelainan darah, kerusakan sel
kelamin yang mengakibatkan kemandulan, kerusakan non-malignan pada kulit.
Agar efek nonstokastik tidak terjadi, diperlukan adanya nilai batas dosis bagi
setiap jaringan tubuh.
g. Jelaskan peristiwa radiolisis molekur air dalam sel biologi yang menimbulkan
kelainan sel
Jawab :
Radiasi langsung terjadi ketika molekul biologis menyerap energy dari radiasi
pengion. Energi kinetic partikel dapat langsung merusak struktur atom jaringan
biologi yang dilewatinya, menyebabkan kerusakan kimia dan biologi molekular
sehingga dapat terjadi kematian sel. Radiasi yang terionisasi secara tidak
langsung mengakibatkan terbentuknya ROS melalui radiolysis air atau radiasi
pada air.
b) Menurut Perba No.4 Tahun 2013, berapakah NBD untuk pekerja radiasi,
masyarakat umum dan siswa magang 16-18 tahun?
Jawab :
NBD untuk pekerja radiasi
Dosis Efektif rata-rata sebesar 20 mSv / tahun dalam periode 5 tahun, sehingga
dosis yang terakumulasi dalam 5 tahun tidak boleh melebihi 100 mSv.
Dosis Efektif sebesar 50 mSv dalam 1 tahun tertentu;
Dosis Ekivalen untuk lensa mata rata-rata sebesar 20 mSv / tahun dalam periode
5 tahun dan 50 mSv dalam 1 tahun tertentu;
Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 500 mSv / tahun; dan
Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki sebesar 500 mSv / tahun.
NBD untuk mahasiswa magang 16-18 tahun
Dosis Efektif sebesar 6 mSv / tahun;
Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar 50 mSv / tahun;
Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 150 mSv / tahun; dan
Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki sebesar 150 / tahun.
NBD untuk masyarakat umum
Dosis Efektif sebesar 1 mSv / tahun;
Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar 15 mSv / tahun; dan
Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv / tahun.
d) Apa yang dimaksud dengan DRL (Dose Refference Level) pada aplikasi SI-Intan
Bapeten?
Jawab :
Diagnostic Reference Level (DRL) didefinisikan sebagai suatu nilai dosis atau
laju dosis atau aktivitas yang ditetapkan dari suatu data dosis atau laju dosis
atau aktivitas hasil pemeriksaan medik dengan sinar-X untuk tiap jenis
pemeriksaan.Nilai tersebut digunakan sebagai suatu indikator atau patokan
untuk mengidentifikasi dosis-dosis yang berada di atas DRL dan mengambil
tindak lanjut untuk menurunkan dosis tersebut sehingga menjadi bawah DRL
dengan tetap mempertahankan mutu citra. Nilai DRL biasanya mudah untuk
diukur dan memiliki link langsung dengan dosis pasien. Sehingga, DRL dibuat
untuk membantu mewujudkan manajemen dosis yang efisien & mengoptimalkan
dosis pasien.
10. Radioaktifitas
a) Jelaskan pengertiannya
b) Jelaskan produksi sinar Gamma
c) Jelaskan tentang waktu paruh fisik dan waktu paruh biologi
11. Dosimetri (WAJIB)
a) Jelaskan definisi satuan radiasi Roentgen, Gray, dan Sievert
Jawab :
- Paparan adalah kemampuan radiasi sinar X atau gamma untuk menimbulkan
ionisasi di udara pada volume tertentu. Satuan paparan adalah coulomb/kilogram
(C/kg).
- Dosis serap adalah energi rata-rata yang diserap bahan per satuan massa
bahan tersebut. Satuan dosis serap adalah joule/kg atau gray (Gy).
- Dosis ekivalen merupakan perkalian dosis serap dan faktor bobot radiasi. Faktor
bobot radiasi adalah besaran yang merupakan kuantisasi radiasi untuk
menimbulkan kerusakan pada jaringan/organ. Satuan dosis ekivalen adalah
Sievert (Sv).
b) Dari Soal 11 a). manakah yang merupakan satuan untuk proteksi radiasi?
Jelaskan alasannya
Jawab :
Satuan untuk dosis ekuivalen (Sievert (Sv)), karena satuan untuk dosis ekuivalen
lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap tubuh
manusia atau sistem biologis lainnya. Dalam hal ini tingkat kerusakan sistem
biologis yang mungkin ditimbulkan oleh suatu radiasi tidak hanya tergantung pada
dosis serapnya saja (Rad) akan tetapi tergantung juga pada jenis radiasinya.
Sebagai contoh, kerusakan sistem biologis yang disebabkan oleh radiasi neutron
cepat sebesar 0,01 Gy (1Rad) akan sama dengan yang diakibatkan oleh radiasi
sinar Gamma sebesar 0,1 Gy (10 Rad).
Jawab :
It = Io (1/2)n
= 70 (1/2)1
= 35 mR
e) Intensitas radiasi setelah melewati 2 HVL + 1 TVL, yaitu B = 7,5 mR, berapakah
intensitas radiasi mula-mula A?
Jawab :
It = Io (1/2)n (1/10)m
Io = 7,5 x 4 x 10
Io = 300
f) Pada gambar soal e), apakah nilai B akan sama dengan jawaban soal e), jika
Intensitas radiasi mula-mula A=300 mR melewati 1 TVL + 2 HVL? mengapa
demikian?
Jawab :
It = Io (1/2)n (1/10)m
It = 300 (1/2)2 (1/10)1
It = 300 x 1/4 x 1/10
It = 7,5
Soal F sama dengan Soal E karena melewati HVL dan TVL sama