BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat memahami besaran-besaran dasar akustik ruang, berupa tingkat tekanan
suara dan waktu dengung.
2. Praktikan dapat memahami fenomena-fenomena akustik yang terjadi dalam ruangan.
3. Praktikan dapat melakukan dasar pengukuran akustik ruang , berupa pengukuran bising latar
belakang (background noise), pengukuran distribusi tingakat tekanan suara dalam ruangan,
dan pengukuran waktu dengung.
4. Praktikan dapat membedakan kondisi akustik dari ruangan yang tidak/belum dikondisikan
dengan yang telah dikondisikan secara akustik
1
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
tersebut sesuai dengan fungsinya. Fenomena suara dalam ruangan dapat digambarkan pada
sketsa berikut
Dari sketsa tersebut, dapat dilihat bahwa pada setiap titik pengamatan atau titik
dimana orang menikmati suara (pendengar) akan dipengaruhi oleh 2 komponen suara, yaitu
komponen suara langsung dan komponen suara pantul. Komponen suara langsung adalah
komponen suara yang sampai ke telinga pendengar langsung dari sumber. Besarnya energi
suara yang sampai ke telinga dari komponen suara ini dipengaruhi oleh jarak pendengar ke
sumber suara dan pengaruh penyerapan energi oleh udara. Komponen suara pantul merupakan
komponen suara yang sampai ke telinga pendengar setelah suara berinteraksi dengan
permukaan ruangan disekitar pendengar (dinding, lantai dan langit-langit). Total energi suara
yang sampai ke telinga pendengar dan persepsi pendengar terhadap suara yang didengarnya
tentu saja akan dipengaruhi kedua komponen ini. Itu sebabnya komponen suara pantul akan
sangat berperan dalam pembentukan persepsi mendengar atau bias juga disebutkan
karakteristik akustik permukaan dalam ruangan akan sangat mempengaruhi kondisi dan
persepsi mendengar yang dialami oleh pendengar.
Waktu Dengung :
Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan suatu energi suara untuk meluruh hingga
sebesar sepersatujuta dari energi awalnya, yaitu sebesar 60 dB. Sabine (1993) mendefinisikan
waktu dengung yaitu waktu lamanya terjadi dengung di dalam ruangan yang masih dapat
didengar. Dalam perkembangannya, waktu dengung tidak hanya didasarkan pada peluruhan 60
dB saja, tetapi juga pada pengaruh suara langsung dan pantulan awal (EDT) atau peluruhan-
peluruhan yang terjadi kurang dari 60 dB, seperti 15 dB (RT15), 20 dB (RT20), dan 30 dB
(RT30). Rumus waktu dengung Sabine :
V
RT = 0.161
Sα
2
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Fenomena-fenomena Aksustik :
a. Absorbsi adalah fenomena akustik yang terjadi ketika gelombang suara mengenai
benda berbahan material berpori, seperti kain, sehingga sebagian dari gelombang suara
tersebut diserap dan diubah ke dalam bentuk lain, seperti panas.
b. Refleksi adalah fenomena akustik yang terjadi karena adanya pemantulan gelombang
oleh permukaan benda yang keras, datar, dan kaku.
c. Refraksi adalah pembelokan atau pembiasan gelombang akibat melalui zat yang
berbeda kerapatannya.
d. Difraksi adalah penghamburan gelombang yang terjadi akibat gelombang melewati
celah pada suatu penghalang.
e. Difusi adalah pembauran gelombang akibat tekanan suara yang uniform dan menjalar
ke semua arah.
f. Transmisi adalah proses penjalaran gelombang suara.
3
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
BAB II
PENGUKURAN AKUSTIK
RUANG MULTIMEDIA LANTAI 2 TEKNIK FISIKA ITB
4
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
1 63 39.2 37.8 39
5
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Noise Criteria Titik 1
60
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Noise Criteria Titik 2
60
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Noise Criteria Titik 3
60
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Noise Criteria Rata‐rata
60
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
6
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
7
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
9 Meja
Luas = 44.71 m2
α5 = 0.28
S x α5 = 12.5188
9 Kursi
Luas = 14.17 m2
α6 = 0.15
S x α6 = 2.1255
9 Kaca
Luas = 4.23 m2
α7 = 0.35
S x α7 = 1.4805
Maka,
αrata = (α1S1 + α2S2 + α3S3 + α4S4 + α5S5 + α6S6 +α7S7) / (S1+S2+ S3+S4+S5+S6+ S7)
= 43.36 / 292.15
= 0.148
RT60 = (0,161xV)/(αrataxS) = (0.161 X 171.279)/(0.148X292.15)
RT60 = 0.64 S
8
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
9 Meja
Luas = 44.71 m2
α5 = 0.22
S x α5 = 9.8362
9 Kursi
Luas = 14.17 m2
α6 = 0.19
S x α6 =2.6923
9 Kaca
Luas =4.23 m2
α7 =0.35
S x α7 =1.4805
Maka,
αrata = (α1S1 + α2S2 + α3S3 + α4S4 + α5S5 + α6S6 +α7S7) / (S1+S2+ S3+S4+S5+S6+ S7)
= 33.78 / 292.15
= 0.1156
RT60 = (0,161xV)/(αrataxS) = (0.161 X 171.279)/(0.1156X292.15)
RT60 = 0.816 S
9
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
9 Meja
Luas = 44.71 m2
α5 = 0.17
S x α5 = 7.6007
9 Kursi
Luas = 14.17 m2
α6 = 0.2
S x α6 = 2.834
9 Kaca
Luas = 4.23 m2
α7 = 0.18
S x α7 = 0.7614
Maka,
αrata = (α1S1 + α2S2 + α3S3 + α4S4 + α5S5 + α6S6 +α7S7) / (S1+S2+ S3+S4+S5+S6+ S7)
= 29.92 / 292.15
=0.1024
RT60 = (0,161xV)/(αrataxS) = (0.161 X 171.279)/(0.1024X292.15)
RT60 = 0.92 S
10
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
11
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
9 Meja
Luas = 44.71 m2
α5 =0.1
S x α5 =4.471
9 Kursi
Luas = 14.17 m2
α6 = 0.21
S x α6 = 2.9757
9 Kaca
Luas = 4.23 m2
α7 = 0.07
S x α7 = 0.2961
Maka,
αrata = (α1S1 + α2S2 + α3S3 + α4S4 + α5S5 + α6S6 +α7S7) / (S1+S2+ S3+S4+S5+S6+ S7)
= 28.0892 / 292.15
= 0.096
RT60 = (0,161xV)/(αrataxS) = (0.161 X 171.279)/(0.096X292.15)
RT60 = 0.98 S
12
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
9 Meja
Luas = 44.71 m2
α5 = 0.11
S x α5 = 4.9181
9 Kursi
Luas = 14.17 m2
α6 = 0.22
S x α6 = 3.1174
9 Kaca
Luas = 4.23 m2
α7 = 0.04
S x α7 = 0.1692
Maka,
αrata = (α1S1 + α2S2 + α3S3 + α4S4 + α5S5 + α6S6 +α7S7) / (S1+S2+ S3+S4+S5+S6+ S7)
= 26.256 / 292.15
= 0.0898
RT60 = (0,161xV)/(αrataxS) = (0.161 X 171.279)/(0.0898X292.15)
RT60 = 1.051 S
13
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 1
Titik Pengukuran 1‐Multimedia
1,8
1,6
Waktu Dengung (s)
1,4
1,2
1
0,8 T20
0,6 T30
0,4
EDT
0,2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223
Frekuensi (Hz)
14
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 2
Titik Pengukuran 2‐Multimedia
1,8
1,6
Waktu Dengung (s)
1,4
1,2
1
0,8 T20
0,6 T30
0,4
EDT
0,2
0
63 100 160 250 400 630 1000 1600 2500 4000 6300
Frekuensi (Hz)
15
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 3
Titik Pengukuran 3‐Multimedia
1,4
1,2
Waktu Dengung (s)
1
0,8
0,6 T20
0,4 T30
0,2 EDT
0
63
80
1000
1250
1600
2000
2500
3150
4000
5000
6300
8000
100
125
160
200
250
315
400
500
630
800
Frekuensi (Hz)
16
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 4
Titik Pengukuran 4‐Multimedia
1,2
1
Waktu Dengung 9s)
0,8
0,6
T20
0,4
T30
0,2 EDT
0
63
80
100
125
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1250
1600
2000
2500
3150
4000
5000
6300
8000
Frekuensi (Hz)
17
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 5
Titik Pengukuran 5‐Multimedia
1,6
1,4
Waktu Dengung (s)
1,2
1
0,8
T20
0,6
0,4 T30
0,2 EDT
0
63
80
100
125
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1250
1600
2000
2500
3150
4000
5000
6300
8000
Frekuensi (Hz)
18
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 6
Titik Pengukuran 6‐Multimedia
1,2
1
Waktu Dengung (s)
0,8
0,6
T20
0,4
T30
0,2
EDT
0
63
80
100
125
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1250
1600
2000
2500
3150
4000
5000
6300
8000
Frekuensi (Hz)
19
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 7
Titik Pengukuran 7‐Multimedia
1,4
1,2
Waktu Dengung (s)
1
0,8
0,6 T20
0,4 T30
0,2 EDT
0
1000
1250
1600
2000
2500
3150
4000
5000
6300
8000
63
80
100
125
160
200
250
315
400
500
630
800
Frekuensi (Hz)
20
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 8
Titik Pengukuran 8‐Multimedia
1,8
1,6
Waktu Dengung (s)
1,4
1,2
1
0,8 T20
0,6 T30
0,4 EDT
0,2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Frekuensi (Hz)
21
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
2.3.2.3 Analisis
a. Pada 63 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
Tekanan Suara (dB) 63 Hz
1 59,94
2 59,46 64
3 60,86 62
Tekanan Suara (dB)
4 59,52 60
5 59,84 58
6 62,65 56
Tekanan Suara
7 60,54 54 (dB) 63 Hz
8 55,39 52
50
1 2 3 4 5 6 7 8
Titik Pengukuran
b. Frekuensi 100 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
Tekanan Suara (dB) 100 Hz
1,00 66,62 68,00
Tekanan Suara (dB)
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 62,76
Tekanan Suara (dB) 125 Hz
2 65,21 66
Tekanan Suara (dB)
3 59,67 64
4 62,38 62
5 62,29 60
Tekanan Suara
58
6 61,09 (dB) 125 Hz
56
7 61,19
1 2 3 4 5 6 7 8
8 62,78
Titik Pengukuran
22
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
d. Frekuensi 200 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
Tekanan Suara (dB) 200 Hz
1 64,93 70
Tekanan Suara (dB)
60
2 61,24
50
3 58,45 40
4 53,48 30
20
5 61,04 Series1
10
6 56,68 0
7 59,11 1 2 3 4 5 6 7 8
8 56,11
Titik Pengukuran
e. Frekuensi 250 Hz
2 63,38 62
60
3 56,7
58
4 57,26 56 Tekanan Suara
5 56,3 (dB) 250 Hz
54
6 59,9 52
7 56,28 1 2 3 4 5 6 7 8
8 57,46 Titik Pengukuran
f. Frekuensi 500 Hz
1 67,84
60
2 66,62
3 57,74 40
4 56,15 Tekanan Suara
20
5 55,89 (dB) 500 Hz
6 58,01 0
7 59,26 1 2 3 4 5 6 7 8
8 69,68
Titik Pengukuran
23
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
g. Frekuensi 1000 Hz
Titik Tekanan
Tekanan Suara (dB) 1000 Hz
Pengukuran Suara (dB)
1 65,55 70
60
Tekanan Suara (dB)
2 62,25
50
3 55,43
40
4 52,52
30 Tekanan
5 53,91
20 Suara (dB)
6 53 1000 Hz
10
7 55,92
0
8 60,48
1 2 3 4 5 6 7 8
Titik Pengkuran
h. Frekuensi 2000 Hz
Titik Tekanan
Tekanan Suara (dB) 2000 Hz
Pengukuran Suara (dB)
80
1 67,89
70
2 67,93
Tekanan Suara (dB)
60
3 58,74 50
4 56,17 40
5 56,61 30 Tekanan
Suara (dB)
6 56,98 20
2000 Hz
7 56,19 10
8 62,03 0
1 2 3 4 5 6 7 8
Titik Pengukuran
i. Frekuensi 4000 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB) Tekanan Suara (dB) 4000 Hz
1 71,76 80
Tekanan Suara (dB)
2 70,04
60
3 63,88
4 58,58 40
Tekanan
5 61,75
20 Suara (dB)
6 60,44 4000
7 59,79 0
8 64,42 1 2 3 4 5 6 7 8
Titik Pengukuran
24
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
j. Frekuensi 8000 Hz
BAB III
PENGUKURAN AKUSTIK
RUANG KELAS S2/S3 LANTAI 3 TEKNIK FISIKA ITB
25
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
26
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
60 Noise Criteria Titik 2
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Noise Criteria Titik 1
60
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Noise Criteria Titik 3
60
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Noise Criteria Rata‐rata
60
40
20
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
27
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Berdasarkan dimensi ruangan, dimensi meja, dimensi kursi, dan lain-lain (dapat dilihat
pada kondisi ruang praktikum), maka dapat ditentukan :
28
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
29
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
30
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
31
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
32
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
33
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
34
Lapo
oran Praktikum Dasa
ar Pengukuran Akustik-Kelompo
ok 11
Titik Pengukurran 1
Freq.
F T20
T T3
30 EDT
T
63 1
1.092 0.971 1.2
253
80 1
1.078 0.985 0.6
612
100 1.13 0.964 0.7
787
125 0
0.771 0.713 0.78
160 1
1.118 1.028 0.9
904
200 0.68 0.668 1.2
255
250 0.79 0.697 0.6
618
315 0
0.673 0.614 1.0
044
400 0.74 0.646 0.7
737
500 0
0.671 0.677 0.6
699
630 0
0.673 0.642 0.68
800 0
0.716 0.659 0.6
646
1000 0
0.699 0.654 0.4
435
1250 0
0.718 0.645 0.5
507
1600 0
0.745 0.644 0.5
589
2000 0
0.689 0.644 0.5
513
2500 0
0.635 0.654 0.4
436
3150 0
0.687 0.704 0.3
344
4000 0
0.848 0.788 0.4
447
5000 0
0.881 0.845 0.4
408
6300 0
0.882 0.812 0.5
545
8000 0
0.834 0.801 0.5
586
35
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 2
Titik Pengukuran 2‐Kelas S2/S3
2,5
2
Waktu Dengung (s)
1,5
T20
1
T30
0,5 EDT
0
63
80
100
125
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1250
1600
2000
2500
3150
4000
5000
6300
8000
Frekuensi (Hz)
36
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 3
Titik Pengukuran 3‐Kelas S2/S3
1,8
1,6
1,4
Waktu Dengung (s)
1,2
1
T20
0,8
0,6 T30
0,4 EDT
0,2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Frekuensi (Hz)
37
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Titik Pengukuran 4
Titik Pengukuran 4‐Kelas S2/S3
2
1,8
1,6
Waktu Dengung (s)
1,4
1,2
1 T20
0,8
T30
0,6
0,4 EDT
0,2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Frekuensi (Hz)
38
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
a. Frekuensi 63 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 56.63
2 55.76
3 57.56
4 54.37
Tekanan Suara (dB) 63 Hz
58
Tekanan Suara (dB)
57
56
55
54 Tekanan
53 Suara
52
1 2 3 4
Titik Pengukuran
b. Frekuensi 100 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 61.58
2 69.31
3 63.7
4 62.72
Tekanan Suara (dB) 100 Hz
70
Tekanan Suara (dB)
68
66
64
62
60 Tekanan
58 Suara (dB)
56
1 2 3 4
Titik Pengukuran
39
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
c. Frekuensi 125 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 68.31
2 70.78
3 69.14
4 69
Tekanan Suara (dB) 125 Hz
71
Tekanan Suara (dB)
70
69
Tekanan
68 Suara (dB)
125 Hz
67
1 2 3 4
Titik Pengukuran
d. Frekuensi 200 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 65.8
2 68.26
3 68.14
4 68.45
Tekanan Suara (dB) 200 Hz
69
Tekanan Suara (dB)
68
67
66 Tekanan
65 Suara (dB)
200 Hz
64
1 2 3 4
Titik Pengukuran
40
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
e. Frekuensi 250 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 68.4
2 65.07
3 65.02
4 66.33
Tekanan Suara (dB) 250 Hz
69
Tekanan Suara (dB)
68
67
66
Tekanan
65
Suara (dB)
64 250 Hz
63
1 2 3 4
Titik Pengukuran
f. Frekuensi 500 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 68.29
2 68.99
3 68.37
4 69.89
Tekanan Suara (dB) 500 Hz
70,5
70
Tekanan Suara (dB)
69,5
69
68,5 Tekanan
68 Suara (dB)
500 Hz
67,5
67
1 2 3 4
Titik Pengukuran
41
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
g. Frekuensi 1000 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 68.3
2 65.3
3 66.14
4 66.13
Tekanan Suara (dB) 1000 Hz
69
Tekanan Suara (dB)
68
67
66
Tekanan
65 Suara (dB)
64 1000 Hz
63
1 2 3 4
Titik Pengukuran
h. Frekuensi 2000 hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 69.89
2 69.53
3 68.27
4 68.88
Tekanan Suara (dB) 2000 Hz
70,5
70
Tekanan Suara
69,5
69
68,5 Tekanan
68 Suara (dB)
67,5 2000 Hz
67
1 2 3 4
Titik Pengukuran
42
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
i. Frekuensi 4000 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 74.52
2 74.46
3 73
4 73.28
Tekanan Suara (dB) 4000 Hz
75
74,5
Tekanan Suara
74
73,5
Tekanan
73
Suara (dB)
72,5 4000 Hz
72
1 2 3 4
Titik Pengukuran
j. Frekuensi 8000 Hz
Titik Tekanan
Pengukuran Suara (dB)
1 73.19
2 73.23
3 71.48
4 73.57
Tekanan Suara (dB) 8000 Hz
74
Tekanan Suara (dB)
73,5
73
72,5
72
71,5 Tekanan Suara
71 (dB) 8000 Hz
70,5
70
1 2 3 4
Titik Pengukuran
43
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
BAB IV
ANALISIS PERCOBAAN
& MENJAWAB PERTANYAAN PADA MODUL
44
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
dari ruang kelas. Hal ini dikarenakan suara-suara bising yang masih melebihi standar dari
ruang kelas masih melebihi dari batas yang ditoleransikan menjadi bising latar belakang.
Suara bising tersebut berasal dari suara dari aktivitas admin yang berada di ruang server
yang bersebelahan dengan ruang multimedia.
45
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Bandingkan waktu dengung perhitungan dengan waktu dengung dengan EDT ( memilih
data EDT rata-rata (di seluruh titik), karena data EDT lebih stabil daripada data T-20 dan
T-30.
4.2.1 Waktu Dengung di Ruang Multimedia
TABEL DATA RT60 di Ruang Multimedia
Nilai waktu dengung pada suatu ruangan menunjukan tingkat suara pantul pada ruangan.
Semakin besar nilai waktu dengung maka dominasi suara pantul juga semakin besar.
Dari table diatas dapat dilihat bahwa waktu dengung hasil perhitungan dan teori berbeda.
Hal ini dikarenakan material-material yang diabaikan dalam penghitungan. Seperti papan
tulis, permukan-permukaan benda-benda pratikum (loudspeaker, laptop, badan
praktikan)dll. Padahal pengukuran material-material tersebut sangat penting dan dapat
mempengaruhi perhitungan. Jika kita melihat data grafik, waktu dengung tiap frekuensi
hamper sama, dikarenakan factor ruang pada ruang multimedia merata, sehingga suara
dapat diserap dengan waktu yang hamper sama.
4.2.2 Waktu Dengung di Ruang Kelas S2/S3
46
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
Hasil pengukuran dan perhitungan berbeda, karena pada pengukuran banyak material-
material yang diabaikan. Material-material tersebut adalah badan praktikan, permukaan
alat-alat pratikum. Waktu dengung di tiap frekuensi cukup besar, hal ini dikarenakan
dinding permukaan ruang S2/S3 adalah semen beton. Semen beton kurang baik dalam
mengabsorbsi suara.
Perbandingan :
9 Waktu dengung multimedia berkisar pada angka 0.3-0.4 S, sedangkan ruangan S2/S3
berkisar pada angka 0.7-0.8. Menurut literature, sebuah ruang kelas yang didalamnya
terjadi banyak percakapan, waktu dengungnya dibawah 0.5 S. Sedangkan waktu
dengung 0.7-0.8 S lebih cocok digunakan untuk ruangan music. Dapat diambil
kesimpulan bahwa ruang multimedia lebih cocok/baik menjadi ruang kelas daripada
ruang S2/S3.
9 Melihat waktu dengung yang cukup besar di kedua ruangan tersebut, dapat diambil
kesimpulan suara pantul lebih besar daripada suara langsung.
4/R > Q/4πr2
47
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
lebih dari 6 dB. Jika dalam suatu ruangan yang relatif kecil di mana sumber bunyi dengan
tingkat suara yang normal telah mampu menjangkau pendengar terjauh, maka hamper
dapat dipastikan bahwa distribusi tingkat tekanan bunyi dalam ruangan tersebut telah
merata.
Dapat kita lihat dari grafik kedua ruangan, ruang S2/S3 memiliki selisih tingkat tekanan
suara yang cukup besar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ruang multimedia distribusi
tekanan suara lebih merata dari pada ruang S2/S3.
Analisis tambahan :
9 Mengapa kita menggunakan T-20,T-30 saat pengukuran?
Karena apabila kita menggunakan T60, waktu pengukuran menjadi lebih lama, hal ini akan
memungkinkan noise-noise akan banyak yang masuk pada saat suara meluruh. Kita dapat
menggunakan EDT, T-20 dan T-30 untuk mengetahui nilai T-60. Cara yang ditempuh
adalah mengalikan nilai EDT,T-20 dan T-30 dengan suatu konstanta sehingga T-60 yang
diperoleh mendekati nilai yang sebenarnya.
9 Ruangan mana yang lebih baik?
Apabila kita melihat fungsinya sebagai ruang kelas, maka ruang multimedia merupakan
ruangan yang cukup ideal menjadi ruang kelas.
9 Saran agar ruangan menjadi lebih baik dari segi akustik :
- Pada ruang kelas S2/S3 kita dapat memasang bahan absorber untuk mengimbangi
semen beton.
- Pada ruang multimedia dapat dipasang absorber dan difusor.
48
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
BAB III
KESIMPULAN & DAFTAR PUSTAKA
¾ Ruang Multimedia dan Ruang Kelas S2/S3 memiliki fungsi sebagai ruang kelas (tempat
kegiatan belajar dan mengajar).
Ruangan ini memiliki tujuan obyektif :
- Agar hadirin dan mahasiswa dapat mendengarkan dan memahami kuliah yang diberikan
dengan baik.
- Agar siswa/i dan guru dapat menikmati suasana akustik yg nyaman, sehingga dapat
mendukung suasana, interaksi, belajar-mengajar yg. kondusif.
Oleh karena itu hal-hal yang herus diperhatikan adalah :
a. Waktu dengung : di bawah 1 detik
b. Bising jalan raya dan lingkungan
c. ‘Noise Criteria-NC’ <35
d. Bising dari kelas disebelah nya
e. Dinding & Plafon depan reflektif
f. Terjadinya ‘echo’ & ‘flutter echo’ – sebisa mungkin hindari adanya dinding sejajar.
¾ Ruangan yang lebih cocok untuk ruangan kelas adalah ruang multimedia. Ruangan
multimedia memiliki waktu dengung 0.3-0.4 S sedangkan ruang S2/S3 memiliki waktu
dengung 0.7-0.8. Ruangan kelas memiliki waktu dengung standar yaitu dibawah 0.5 S.
¾ Suara dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu suara pantul dan suara langsung. Suara
langsung adalah suara yang langsung dikeluarakan oleh sumber suara, dan suara pantul
adalah suara yang terdengar oleh pendengar namun suara tersebut sebelumnya dipantulkan
terlebih dahulu oleh komponen penyusun ruangan seperti dinding, lantai dan langit langit
¾ Waktu dengung (Reverberation Time) sangat menentukan dalam mengukur tingkat
kejelasan speech. Ruangan yang memiliki waktu dengung terlalu panjang akan
menyebabkan penurunan speech inteligibility, karena suara langsung masih sangat
dipengaruhi oleh suara pantulnya. Sedangkan ruangan dengan waktu dengung terlalu
pendek akan mengesankan ruangan tersebut “mati”.
¾ Untuk meratakan distribusi suara di dalam suatu ruangan, pertama-tama harus
diperhatikan desain dari ruangan tersebut, antara lain adalah tingkat kekerasan suara
(loudness) yang cukup, distribusi energi suara yang seragam, dan reverberration time yang
optimum. Hal-hal tersebut dapat dicapai dengan pemakaian reflektor dan diffusor yang
tepat, serta luas ruangan yang sesuai dengan reflektor dan diffusor yang digunakan.
¾ Noise criteria adalah indeks yang menunjukkan besarnya tingkatan bising latar belakang
dalam suatu ruangan. Nilai NC dapat berbeda-beda tergantung pada fungsi ruangan
tersebut dibuat.
49
Laporan Praktikum Dasar Pengukuran Akustik-Kelompok 11
¾ Pada prinsipnya akustik ruang dipengaruhi oleh nilai Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) atau
Sound Pressure Level (SPL), Reverberation Time (RT), Early Decay Time (EDT), Clarity atau
Early-to-late sound, Early Energy Fraction, dan Total Sound Level.
Daftar Pustaka
http://ninkarch.files.wordpress.com/2008/11/masjid-dan-akustik.pdf
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/int/article/viewFile/16870/16848
Slide Kuliah Akustik Bapak Joko Sarwono
50