Dilakukan penelitian untuk mereduksi kebisingan dalam sistem penghawaan dengan metode
Passive Noise Control (PNC) melalui penggunaan panel acoustic louvre.
Diketahui:
Panjang (L) Cooling Tower = 140 cm = 1,4 m
Diketahui: Panjang (L) Cooling Tower = 140 cm = 1,4 m
Sisi Atas Trapesium = 61,2 cm
Sisi Atas Trapesium = 61,2 cm
Sisi Bawah Trapesium = 46 cm
Sisi Bawah Trapesium = 46 cm Luas penampang trapesium (A)
Tinggi Trapesium = 82,61 cm
Tinggi Trapesium = 82,61 cm 1
kg
= 2 sisi atas + sisi bawah × t
Massa Jenis Udara = 1,225
kg
Massa Jenis Udara = 1,225 m3 m3 1
m = 61,2 + 46 × 82,61 cm
2
Cepat Rambat Bunyi di Udara =m340 s
Cepat Rambat Bunyi di Udara = 340 s = 4.427,896 cm2
= 0,4427896 m2
Hasil Data Perhitungan Komponen Resonator Pada Alat Sebagai Medium
Transmisi
P0 L V
CA = Total Luas Kisi Bolong
MA = ρ0 C 2 RA =
A Luas Permukaan
kg 0,4427896 m2 1,4 m2 996 cm2
1,225 3 × 1,4 m CA = RA =
m kg m 2
MA = 1,225 3 × 340 s 4.4276,896 cm2
0,4427896 m2 m
= 0,224938 cm2
kg m3
MA = 3,87317 4 CA = 4,37755 × 10−6 = 0,0000224938 m2
m Pa
Hasil Data Perhitungan Komponen Resonator Pada Alat Sebagai Medium
Transmisi
Nilai f0 (Frekuensi
resonansi)
1
f0 =
2π MA CA
1
f0 =
kg −6 m3
2π (3,87317 4 )(4,37755 × 10 Pa )
m
f0 = 38,65194 Hz
Tinjauan Dari Sistem yang Ditambahkan Wings Panel
𝑀𝐴 A(n × l)
P0 L MA 𝑛 = CA =
MA = 𝑛 ρ0 C 2
A
kg kg CA
1,225 3 × 0,4 m 1,10662 4
m MA 𝑛 = m
MA = 3 0,44278 m2 3 × 0,4 m2
0,4427896 m2 =
kg kg kg m 2
MA 𝑛 = 0,368873 4 1,225 3 × 340 s
MA = 1,10662 4 m m
m
𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 m 3
CA = 3,75219 × 10−6
Pa
Hasil Data Perhitungan Komponen Resonator Pada Alat Ketika Ditinjau Dari
Sistem yang Ditambahkan Panel Wings Akustik
Tone WN
Hasil Perhitungan STC dan TL Tiap Frekuensi
Tone WN
Hubungan STC dan TL
Tone WN
Pembahasan
Penggunaan jumlah bilah panel yang digunakan pada penelitian ini sebagai acuan untuk
penentuan karakterisasi wings panel sebagai pengendali bising yang lebih efektif berdasarkan
jumlah bilah yang digunakan. Faktor lain pada panel berupa ketebalan bilah, sudut kemiringan,
dimensi, serta bahan yang digunakan dijadikan sama antar panel sehingga hanya terdapat variasi
jumlah bilah serta jarak antar bilahnya yang akan berpengaruh terhadap luas bukaan panel.
Sehingga untuk mengendalikan kebisingan pada sistem Cooling Tower akan lebih efektif ketika
menggunakan wings dengan dimensi yang sama, tetapi memiliki bilah yang lebih banyak. Adapun
untuk pengendaliannya dengan cara sumber bunyi yang ditransmisi akan diresonansikan oleh
panel. Sehingga dari hal tersebut, untuk fabrikasi wings sebaiknya menggunakan material yang
rigid atau kaku untuk menghindari munculnya sumber bunyi baru dari vibrasi pada panel louvre
dari bagian luar dari sistem Cooling Tower.
Pembahasan
Pengukuran transmission loss dilakukan dengan membandingkan tingkat tekanan suara dari
sumber ke penerima untuk mengevaluasi kemampuan penghalang bunyi pada bagian yang
berlubang. Pengukuran menggunakan sumber suara tone dan white noise dengan rentang
frekuensi tertentu menunjukkan bahwa enclosure cooling tower memiliki transmission loss yang
bervariasi, berkisar antara 3.8 dB hingga 29.2 dB. Hasil ini menunjukkan bahwa enclosure cooling
tower efektif dalam meredam bunyi pada frekuensi menengah dan tinggi. Oleh karena itu,
perhitungan Sound Transmission Class (STC) dan Transmission Loss (TL) difokuskan pada rentang
frekuensi 125 Hz hingga 4000 Hz.
STC, sebagai rating kemampuan peredaman bunyi, memiliki keterkaitan dengan TL. Penelitian ini
menggunakan frekuensi dasar 500 Hz untuk perhitungan STC. Grafik karakteristik STC dan TL dari
enclosure cooling tower dapat diperoleh melalui hasil perhitungan, memperkuat temuan bahwa
transmission loss bervariasi pada setiap frekuensi, terutama pada frekuensi menengah dan tinggi.
Pembahasan
Dalam analisis parameter Transmission Loss (TL) berdasarkan respons pada setiap frekuensi,
terlihat variasi nilai TL yang mengalami fluktuasi. Pada grafik Sound Transmission Class (STC) dan
TL untuk Tone, terdapat peningkatan nilai TL pada frekuensi 160 Hz, 250 Hz, 400 Hz, 800 Hz, dan
3150 Hz. Sebaliknya, terjadi penurunan nilai TL pada frekuensi 200 Hz, 315 Hz, 630 Hz, 2000 Hz,
dan 4000 Hz.
Penurunan dan peningkatan nilai TL pada frekuensi tertentu memberikan petunjuk terkait respons
material enclosure cooling tower terhadap bunyi pada frekuensi yang spesifik. Hal ini menjadi
kunci dalam merancang panel pengendali bising, di mana enclosure cooling tower dapat
diandalkan untuk mengendalikan frekuensi rendah dalam rentang 250 Hz hingga 2000 Hz.
Implikasinya, dalam konteks aplikasi pengendalian bising, enclosure cooling tower memiliki
keunggulan dalam menanggapi dan mengurangi dampak suara pada frekuensi yang umumnya
dianggap mengganggu.
Kesimpulan
1. Desain panel akan optimal dengan lubang wing lebih banyak, ukuran dan sudut
kemiringan yang spesifik, untuk performa akustik lebih baik. Jumlah bilah wings pada
Cooling Tower berpengaruh signifikan; semakin banyak, semakin efektif mereduksi
kebisingan secara optimal.
2. Enclosure cooling tower secara keseluruhan memiliki kemampuan meredam bunyi
dengan transmission loss yang beragam pada setiap frekuensi. Terlebih lagi, enclosure ini
efektif dalam memberikan peredaman yang baik, terutama pada frekuensi menengah dan
tinggi. Dengan demikian, enclosure cooling tower dapat dianggap sebagai solusi yang
efisien untuk mengurangi tingkat gangguan bunyi, khususnya pada rentang frekuensi
tertentu yang sering dianggap sebagai penyebab potensial dari kebisingan lingkungan.
Thank You!
Any questions?