G BUNYI
PETA KONSEP
A. KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI
Sifat-sifat Dasar Bunyi
Apa Penyebab Timbulnya Bunyi?
Ketika senar Anda petik, senar bergetar dan Anda mendengar bunyi.
A. KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI
Sifat-sifat Dasar Bunyi
Gelombang Bunyi adalah Gelombang Longitudinal
A. KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI
Sifat-sifat Dasar Bunyi
Dapatkah Bunyi Merambat melalui Ruang Hampa?
Bunyi tidak merambat melalui ruang hampa. Bukti nyata adalah para astronaut
di bulan tidak dapat saling bicara secara langsung walaupun jarak mereka sangat
dekat. Untuk berkomunikasi, mereka menggunakan alat komunikasi melalui
gelombang radio.
A. KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI
Mengukur Cepat Rambat Bunyi
Modulus Young
𝑣=
√ 𝐸
𝜌
Contoh soal 1
1. Waktu yang diperlukan gelombang bunyi untuk merambat
dalam besi sepanjang 1 km, jika dianggap kerapatan baja
8.000 kg/m3 dan modulus Young bajanya 2 x 1011 N/m2
adalah ....
A. 0,05 s
B. 0,10 s
C. 0,15 s
D. 0,20 s
E. 0,25 s
Solusi
Dik: l = 1 km = 1.000 m
ρ = 8.000 kg/m3
E = 2 x 1011 N/m2
Dit: t
Jawab: l = s = v.t
v = √E/ ρ = √ 2 x 1011 / 8.000 = √1/4 x 108
= ½ x 104 m/s
l = s = v.t
1.000 = ½ x 104 . t → t = 1/5 = 0,2 s ..... (D)
A. KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI
Mengukur Cepat Rambat Bunyi
Cepat Rambat Bunyi dalam Gas
Apa kaitan tekanan dan suhu gas terhadap cepat rambatnya bunyi?
CONTOH SOAL
1. Cepat rambat bunyi dalam gas hidrogen pada suhu 100 K
adalah 200 m/s. Jika konstanta Laplace sama, cepat rambat
dalam gas Hidrogen pada suhu 400 K adalah ....
A. 100 m/s
B. 200 m/s
C. 300 m/s
D. 400 m/s
E. 500 m/s
Solusi
Dik: v1 = 200 m/s
T1 = 100 K
Dit: v2 pada T2 = 400 K
Jawab: v = √γ RT/M
sehingga: v ≈ √ T
v2 / v1 = √ T2 / √ T1 = √ T2 / T1
v2 / 200 = √ 400/100
= √4
=2
v2 = 400 m/s ...... (D)
A. KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI
Mendengar dan Melihat Gelombang Bunyi
Klasifikasi Gelombang Bunyi
Untuk menghindari terjadinya gaung, maka konser musik dindingnya dilapisi oleh zat
peredam suara atau zat kedap suara.
2,7 m
C
P (Pendengar)
Dua pengeras suara koheren A dan B dipisahkan pada jarak 3,6 m.
Seorang pendengar berada sejauh 2,7 m dari pengeras suara B. Segitiga
ABC adalah segitiga siku-siku. Kedua pengeras suara mengeluarkan
bunyi dengan frekuensi sama 95 Hz, dan cepat rambat bunyi di udara
adalah 342 m/s. Apakah pendengar mendengar bunyi kuat atau sama
sekali tak mendengar bunyi ?
Solusi
Terdengar bunyi kuat di C jika: interfrensi konstruktif dan bunyi lemah (tidak terdengar bunyi) jika
interfrensi minimum.
AC = √ (AB)2 + (BC)2
=
√ (3,6)2 + (2,7)2 = √ (4 x 0,9)2 + (3 x 0,9)2
= 0,9 √ (4)2 + (3)2
= 0,9 √ 25 = 0,9x 5 = 4,5 m
Beda lintasan kedua sumber bunyi yang bertemu di C:
∆s = AC-BC = 4,5 -2,7 = 1,8 m
Panjang gelombang bunyi: v = λ f
342 = λ .95
λ = 342/95 = 3,6 m
Sehingga: ∆s/ λ = 1,8/3,6 = ½ atau ∆s = λ/2
Kesimpulan: Di C terjadi interfrensi desruktif atau pendengar mendengar bunyi lemah atau sama sekali
tidak mendengar bunyi.
Contoh soal 2
2. Pada gambar di bawah ditunjukkan dua sumber bunyi
identik dan sefase karena mengeluarkan puncak
gelombang pada saat-saat yang bersamaan. Panjang
gelombang adalah 56 cm. Jika r2 diketahui 100 cm,
tentukan jarak r1 yang mungkin pada keadaan saat:
r1 P
S1
a. Di P terdengar bunyi paling kuat D
D S2
• Bunyi kuat terjadi jika:
∆ s = ∆ r = │r2 – r1 │ = n λ dengan n = 0, 1, 2, 3, ...
Kuat 1: K1 → n = 0, maka: │ 100 - r1 │ = 0 (56)= 0
r1 = 100 cm
Kuat 2: K2 → n = 1, maka: │ 100 - r1 │ = 1 (56)= 56
r1 = 44 cm
Kuat 3: K2 → n = 2, maka: │ 100 - r1 │ = 2 (56)= 112
r1 = │ 100-112 │ = │ -12 │ cm = 12 cm dst
b. Bunyi lemah terjadi jika:
∆ s = ∆ r = │r2 – r1 │ = (n + ½) λ dengan n = 0, 1, 2, 3, ..
Bunyi lemah 1: L1 → n = 0
∆ r = │r2 – r1 │ = (n + ½) λ
│100 – r1 │ = (0 + ½) x 56 = 28
r1 = 72 cm
Bunyi lemah 2: L2 → n = 1
∆ r = │r2 – r1 │ = (1 + ½) λ
│100 – r1 │ = (1 + ½) x 56 = 84
r1 = 100 – 84 = 16 cm
dst
DARING 9
• EFEK DOPPLER, PELAYANGAN DAN SENAR
B. GEJALA-GEJALA GELOMBANG BUNYI
Efek Doppler
Catatan
Jika P → S ; + Vp → = mendekati
Jika P ← S ; - Vp ← = menjauhi
Jika S → P ; - Vs
Jika S ← P ; + Vs
Jika sumber S diam : vs = 0
Jika pendengar P diam : vp = 0
Contoh soal
1.Sebuah pesawat bergerak mendekati menara sirene yang
sedang berbunyi dengan frekuensi 680 Hz. Apabila cepat
rambat bunyi di udara 340 m/s, hitung frekuensi yang di
dengar pilot jika kecepatan pesawat saat itu 108 km/jam.
2. Sebuah mobil ambulans bergerak dengan kecepatan 54
km/jam mendekati pendengar yang berdiri di tepi jalan
sambil membunyikan sirenenya dengan frekuensi 650 Hz.
Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, berapa frekuensi
yang di dengar pendengar ?
Solusi 1
Dik: Vp = + 108 km/jam = + 30 m/s (P →S)
fs = 680 Hz
V = 340 m/s
Vs = 0 (S diam)
Dit: fp
Jawab: fp = (V + Vp )/ (V + 0) x fs
= (340 + 30)/ (340) x 680
= (370)/ (340) x 680
= 740 Hz
Solusi 2
• Dik: Vs = - 54 km/jam = - 15 m/s ( S → P)
VP = 0 (P diam)
fs = 650 Hz
V = 340 m/s
Dit: fp
Jawab: fp = (V + Vp )/ (V - Vs) x fs
= (340 + 0)/ (340 - 15) x 650
= (340)/ (325) x 650
= 680 Hz
B. GEJALA-GEJALA GELOMBANG BUNYI
Pelayangan Gelombang
B. GEJALA-GEJALA GELOMBANG BUNYI
Pelayangan Gelombang
Frekuensi layangan fL = f₁ - f₂
Contoh soal
1. Mobil A mendekati pengamat P (diam) dengan kecepatan
30 m/s sambil membunyikan klakson berfrekuensi 455 Hz.
Saat itu juga mobil B mendekati P dari arah berlawanan
dengan A, dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan
klakson berfrekuensi 480 Hz. Jika cepat rambat bunyi di
udara saat itu 300 m/s, frekuensi layangan yang di dengar
oleh P adalah ....
A. 4 Hz B. 5 Hz C. 7 Hz D. 8 Hz E. 10 Hz
Solusi
Dik: mobil A
Vs1 = - 30 m/s ( S →P)
VP = 0 m/s ( P diam)
fs1 = 455 Hz
mobil B
Vs2 = - 20 m/s ( S →P)
VP = 0 m/s ( P diam)
fs2 = 480 Hz
V = 300 m/s
Dit: fL
Jawab: fp1 = (V + Vp1 )/ (V – Vs1) x fs1
= (300 + 0)/ (300 - 30) x 455
= (300)/ (270) x 455
= 505,6 Hz
fp2 = (V + Vp2 )/ (V – Vs2) x fs2
= (300 + 0)/ (300 - 20) x 480
= (300)/ (280) x 480
= 514,3 Hz
Sehingga Frekuensi layangan: fL = fp2 - fp1
= 514,3 - 505,6
= 8,7 Hz
Contoh soal 2
2. Anton berdiri di samping sebuah sumber bunyi
berfrekuensi 672 Hz. Sebuah sumber bunyi lain
yang berfrekuensi 672 Hz mendekati Anton
dengan kecepatan 4 m/s. Apabila cepat rambat
bunyi di udara 340 m/s, hitung frekuensi layangan
yang di dengar Anton.
Solusi
Dik: f1 = 672 Hz
Vs = - 4 m/s
fs2 = 672 Hz
V = 340 m/s
Vp = 0 (P diam)
Dit: fL
Jawab: fp2 = (V + Vp )/ (V - Vs) x fs
= (340 + 0)/ (340 - 4) x 672
= (340)/ (336) x 672
= 680 Hz
Sehingga Frekuensi layangan: fL = fp2 – fp1
= 680 – 672
= 8 Hz
C. GELOMBANG STASIONER PADA ALAT
PENGHASIL BUNYI
Gelombang Stasioner Transversal pada Senar
Cepat Rambat Gelombang Transversal dalam Senar
Contoh Soal
• BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
BBBBBBBBBBBBBBBBBB
C. GELOMBANG STASIONER PADA ALAT
PENGHASIL BUNYI
Gelombang Stasioner Transversal pada Senar
Formulasi Frekuensi atau Resonansi pada Senar
v = √ Fl/m
= √ (320x 1,6)/(0,02)
= 160 m/s
maka: f1 = 160/ 2(1,6) = 50 Hz
b. f2 = 2 f1 = 2 x 50 Hz = 100 Hz
c. Nada atas ke 3 terdiri dari: 5 S dan 4 P
Contoh soal 2
2. Pada seutas senar terbentuk 3 gelombang berdiri dengan
panjang senar 50 cm dan digetarkan dengan frekuensi 24
Hz. Kecepatan gelombang transversal tersebut adalah ....
A. 0,4 m/s
B. 0,8 m/s
C. 1,0 m/s
D. 2,0 m/s
E. 4,0 m/s
SOLUSI
Dik: n = 3 gelombang
l = 50 cm
f = 24 Hz
Dit: v
Jawab: v = λ f
l=nλ
0,5 = 3 λ, sehingga λ = 0,5/3 m
v = λ f = 0,5/3 x 24 = 4 m/s
Contoh soal 3
3. Seutas senar dengan tegangan 50 N digetarkan sehingga
frekuensi yang timbul sebesar fo. Tegangan yang
dibutuhkan agar senar tersebut bergetar dengan
frekuensi 2fo adalah ....
A. 25 N
B. 50 N
C. 100 N
D. 200 N
E. 400 N
Solusi
Dik: F = 50 N
f1 = f0
Dit: F2 jika f2 = 2f0
Jawab: f1 = 1/2L √ F/ρA
Maka: f ≈ √F
f2 / f1 = √F2 / √F1
2f0 / f0 = √F2 / √50
2 = √ F2 / 50
sehingga: F2 = 4 x 50 = 200 N
Daring 3.3
PIPA ORGANA, INTENSITAS BUNYI DAN TARAF
INTENSITAS BUNYI SERTA APLIKASI GELOMBANG
BUNYI
C. GELOMBANG STASIONER PADA ALAT PENGHASIL
BUNYI
Gelombang Transversal pada Pipa Organa
Formulasi Frekuensi Alami Pipa Organa Terbuka
Atau: f1 = v/4L
= 340/4 (0,5)
= 340/2 = 170 Hz
D. TARAF INTENSITAS DAN APLIKASI BUNYI
P I₂ r₁²
I= =
A I₁ r₂²
Contoh
TI = 10 log I
I₀
I = intensitas bunyi (W m⁻²)
I₀ = intensitas standar = 10⁻¹² W m⁻²
TI = taraf intensitas bunyi (dB)
Taraf intensitas untuk n sumber bunyi sejenis yang dibunyikan
secara bersama-sama:
TI2 = TI1 + 10 log n
Taraf intensitas untuk dua titik pada jarak r1 dan r2 :
TI2 = TI1 + 10 log (r12/r22 ) = TI1 + 20 log (r1/r2 )
Contoh soal
1. Sebuah jendela dengan ukuran 2 m x 3 m dilewati bunyi dengan
daya akustik 0,6 W. Apabila intensitas ambang 10 -16 W/cm2,
taraf intensitas yang terjadi pada jendela tersebut adalah ....
A. 90 dB
B. 100 dB
C. 110 dB
D. 140 dB
E. 180 dB
SOLUSI
Dik: A = 2 m x 3 m = 6 m2
intensitas ambang (I0) = 10-16 W/ cm2 ) = 10-12 W/ m2
P = 0,6 W
Dit: TI
Jawab: I = P/A
= 0,6/ 6 = 0,1 W/m2
Sehingga: TI = 10 log (I/ I0)
= 10 log (0,1 / 10-12)
= 10 log 1011
= 110 dB
Contoh 2